Kereta api Lodaya
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Lodaya adalah nama kereta api kelas Eksekutif dan Bisnis yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan jurusan Bandung-Solo Balapan dan sebaliknya. Saat ini KA Lodaya terdiri atas KA Lodaya Pagi dan KA Lodaya Malam, sehingga kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada pagi dan malam hari untuk kedua arah, baik Bandung - Solo maupun Solo - Bandung. Dalam perjalanan Bandung - Solo pada pagi hari penumpang dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahiyangan bagian timur.
Kereta api Lodaya | |||||
---|---|---|---|---|---|
Berkas:LODAYA DAOP 2.png | |||||
<mapframe>: Isi JSON bukan GeoJSON+simplestyle yang sah. Daftar ini menunjukkan semua upaya untuk menafsirkannya menurut Skema JSON. Tidak semuanya merupakan galat.
|
|||||
Ikhtisar | |||||
Jenis | Eksekutif dan Bisnis AC | ||||
Sistem | Kereta api ekspres | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Lokasi | Daop 6 Yogyakarta (Reguler) Daop 2 Bandung (Tambahan) | ||||
Terminus | Bandung Solo Balapan | ||||
Layanan | 2 | ||||
Operasi | |||||
Dibuka | 11 Maret 1992 | ||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Operator | Daerah Operasi VI Yogyakarta (Reguler) Daerah Operasi II Bandung (Tambahan) | ||||
Depo | Solo Balapan (SLO), Untuk Rangkaian Kereta Yogyakarta (YK), Untuk Lokomotif Kereta (Reguler) Bandung (BD), Untuk Rangkaian Kereta serta Lokomotif Kereta.(Tambahan) | ||||
Rangkaian | CC206 | ||||
Data teknis | |||||
Panjang lintas | 447 kilometer | ||||
Lebar sepur | 1067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasi | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Titik tertinggi | +848 m (Nagreg) | ||||
Jumlah rute | 79-82 (Reguler) 7019-7022 (Tambahan) | ||||
|
Perjalanan sejauh 447 km berhenti di stasiun Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Sidareja, Maos, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, dan Klaten. Dalam satu rangkaian, kereta api ini terdiri dari 4 kereta kelas eksekutif (K1 SLO/YK),1 kereta makan/kereta makan pembangkit (M1/MP2/KMP2/MP3), 4 kereta bisnis AC (K2 SLO), dan kadang-kadang membawa 1 kereta pembangkit (P).
Asal usul nama
Nama Lodaya diambil dari cerita rakyat di Tatar Sunda yakni Macan Lodaya yang merupakan penjelmaan dari Prabu Siliwangi ketika berhadapan dengan anaknya, Raden Kian Santang.
Versi lain menyebutkan bahwa nama Lodaya merupakan singkatan dari dua kota tujuan akhir kereta api ini, yaitu Solo Bandung Raya.
Sejarah
Kereta api Lodaya diluncurkan pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani perjalanan koridor Bandung - Yogyakarta dan sejak tanggal 1 September 1992 diperluas layanannya untuk melayani perjalanan koridor Bandung - Solo. Sebelumnya kereta api ini dikenal dengan nama KA Padjadjaran/Senja Mataram. Pada tanggal 2 Mei 2000 dilakukan peremajaan rangkaian kereta api Pajajaran/Senja Mataram dan diganti namanya menjadi KA Lodaya.
Pada masa-masa awal kereta ini berganti nama menjadi KA Lodaya, kereta ini dikenal dengan livery khusus yang hanya ada pada kereta ini, yaitu livery biru-putih dengan warna biru di ujung kanan dan kiri kereta serta putih di tengah, lengkap dengan tulisan "Lodaya". Sejak tahun 2006, livery ini mulai berganti dengan livery terbaru dan KA Lodaya menggunakan livery yang sama dengan kereta api lainnya, hingga saat ini.
Rangkaian
Pada dekade 2000-an awal, saat kereta kelas bisnis masih mendominasi, kereta ini biasa membawa dua sampai tiga kereta kelas eksekutif dan tiga sampai lima kereta kelas bisnis, dimana jumlah kereta kelas bisnis pasti sama atau lebih banyak dari kereta eksekutifnya. Namun, ketika kebijakan kereta aling-aling diterapkan, kereta eksekutifnya mulai diperbanyak dibanding sebelumnya. Sejak kereta aling-aling dihilangkan, jumlah kereta eksekutif dan bisnisnya sekarang kurang lebih sama.
Jurusan | Bandung - Solo Balapan P.P. |
---|---|
Lokomotif | CC201 (1992-2000), CC203 (2000-2013), CC204 (2003-2013), CC206 (2013-sekarang) |
Rangkaian | 4 kereta kelas eksekutif (K1 BD/SLO),1 kereta makan/kereta makan pembangkit (M1 BD/MP2 SLO/KMP2 SLO/MP3 BD), 4 kereta bisnis AC (K2 BD/SLO), dan kadang-kadang membawa 1 kereta pembangkit (P SLO/BD/YK) |
Tempat duduk | 456 Tempat duduk |
Waktu tempuh rata-rata | 8 jam 38 menit (KA 79)
8 jam 55 menit (KA 80) 9 jam 5 menit (KA 81) 9 jam 3 menit (KA 82) |
Lokomotif penarik
Lokomotif penarik kereta ini awalnya adalah CC201, namun dengan semakin panjangnya rangkaian, akhirnya CC203 menjadi lokomotif penarik utama, sampai kedatangan lokomotif CC204. Setelah CC204 dimutasi ke Sumatera Selatan dan CC206 datang, CC206 menjadi lokomotif utama penarik kereta ini.
Jadwal perjalanan
Jadwal sesuai Gapeka per 1 April 2017
1. KA 79 Lodaya Pagi (Solo Balapan - Bandung)
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
Solo Balapan | - | 07.10 |
Klaten | 07.36 | 07.38 |
Yogyakarta | 08.03 | 08.08 |
Wates | 08.34 | 08.36 |
Kutoarjo | 09.05 | 09.10 |
Kebumen | 09.35 | 09.37 |
Sidareja | 11.10 | 11.12 |
Meluwung | 11.27 | 11.35 |
Banjar | 11.54 | 12.08 |
Tasikmalaya | 12.55 | 13.00 |
Cipeundeuy | 13.46 | 13.56 |
Kiaracondong | 15.35 | 15.38 |
Bandung | 15.48 | - |
2. KA 80 Lodaya Pagi (Bandung - Solo Balapan)
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
Bandung | - | 07.20 |
Kiaracondong | 07.30 | 07.36 |
Cipeundeuy | 09.15 | 09.25 |
Tasikmalaya | 10.11 | 10.16 |
Banjar | 11.03 | 11.15 |
Sidareja | 11.47 | 11.49 |
Maos | 12.31 | 12.33 |
Ijo | 13.05 | 13.14 |
Gombong | 13.23 | 13.25 |
Kutoarjo | 14.11 | 14.15 |
Wates | 14.44 | 14.46 |
Yogyakarta | 15.12 | 15.20 |
Klaten | 15.44 | 15.47 |
Solo Balapan | 16.15 | - |
3. KA 81 Lodaya Malam (Solo Balapan - Bandung)
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
Solo Balapan | - | 19.10 |
Klaten | 19.36 | 19.38 |
Yogyakarta | 20.03 | 20.08 |
Wates | 20.34 | 20.36 |
Kutoarjo | 21.05 | 21.08 |
Gombong | 21.49 | 21.55 |
Kroya | 22.20 | 22.26 |
Sidareja | 23.19 | 23.27 |
Cipari | 23.26 | 23.45 |
Banjar | 00.11 | 00.29 |
Tasikmalaya | 01.16 | 01.21 |
Cipeundeuey | 02.07 | 02.20 |
Kiaracondong | 03.59 | 04.05 |
Bandung | 04.15 | - |
4. KA 82 Lodaya Malam (Bandung - Solo Balapan)
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
Bandung | - | 18.55 |
Kiaracondong | 19.05 | 19.07 |
Cipeundeuy | 20.46 | 21.03 |
Tasikmalaya | 21.49 | 21.54 |
Banjar | 22.51 | 22.54 |
Maos | 00.06 | 00.12 |
Kroya | 00.27 | 00.33 |
Kebumen | 01.15 | 01.19 |
Kutowinangun | 01.29 | 01.37 |
Kutoarjo | 01.54 | 01.58 |
Wates | 02.28 | 02.31 |
Yogyakarta | 02.57 | 03.05 |
Klaten | 03.30 | 03.32 |
Solo Balapan | 03.58 | - |
Insiden
- Pada tanggal 10 Oktober 2013, kereta api Lodaya Pagi menabrak batu yang diganjal di tengah rel, pada km 440+0/1, di daerah Karanganyar, Kebumen. Kereta api yang ditarik CC 204 10 dengan empat gerbong ekesekutif, tiga gerbong bisnis, satu gerbong restorasi, dan satu gerbong bagasi ini harus berhenti luar biasa (BLB) di stasiun Gombong.[1]
- Pada tanggal 5 Oktober 2015, kereta api Lodaya jurusan Solo Balapan-Bandung anjlok pada pukul 01.45 di km 244+5/6, tepatnya di wilayah Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Akibat anjloknya Lodaya, perjalanan kereta api Pasundan jurusan Kiaracondong-Surabaya Gubeng dan kereta api Turangga jurusan Bandung-Surabaya mengalami keterlambatan pemberangkatan dari jadwal biasa. Kereta tersebut membawa 439 penumpang dari arah Solo menuju Bandung.[2]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia