Somaliland

negara de facto di Tanduk Afrika
Revisi sejak 21 Januari 2017 19.10 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Republik Somaliland (bahasa Somali: Soomaaliland) adalah bekas wilayah Britania Raya yang terletak di bagian barat laut Somalia di Tanduk Afrika. Pada Mei 1991, klan-klan di daerah utara memproklamasikan kemerdekaan Somaliland yang kini meliputi 5 dari 18 daerah administratif Somalia. Somaliland kira-kira terletak di antara Ethiopia, Djibouti dan Teluk Aden, dengan wilayah seluas 137.600 km². Ibu kota Somaliland ialah Hargeisa.

Jamhuuriyadda Soomaaliland
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan
Lagu kebangsaanSamo ku waar Samo ku waar Saamo ku waar
Lokasi Somaliland
Ibu kota
Hargeisa
Bahasa resmiSomali
PemerintahanRepublik
Kemerdekaan
 - Perairan (%)
-
Populasi
 - Perkiraan 2005
3.500.000 (-)
 - Sensus Penduduk -
-
PDB (KKB)-
 - Total
- (-)
- (-)
Mata uangShilling
(-)
Zona waktu
(UTC+3)
 - Musim panas (DST)
UTC+3
Kode telepon252
Ranah Internet-
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Walaupun tidak diakui oleh kebanyakan negara, entitas ini masih tetap ada dengan bantuan klan berkuasa yang sangat berpengaruh dan infrastruktur ekonomi bekas peninggalan program kerjasama militer dengan Britania, Rusia dan Amerika Serikat.

Sejarah

Somaliland dahulunya berupa Protektorat Somaliland Britania. Tidak lama kemudian setelah Somaliland Britania merdeka, dia bergabung dengan Somaliland Italia untuk membentuk Somalia pada 1960. Perdana menteri Somaliland Britania, Ibrahim Egal, menjadi salah satu menteri di Republik Somalia. Ia menjadi Perdana Menteri pada 1967 tetapi digulingkan melalui kudeta pada 1969.

Pada 1991, setelah ambruknya pemerintah Somalia, wilayah di bagian barat laut Somalia ini memproklamasikan kemerdekaan Republik Somaliland, meskipun hampir tidak ada kalangan internasional yang mengakui kedaulatannya. Egal dilantik sebagai presiden pada 1993, terpilih kembali pada 1998 dan tetap berkuasa hingga dirinya meninggal pada 3 Mei 2002. Wakil presiden Dahir Riyale Kahin menggantikan posisi Egal.

Sejak meraih kemerdekaan, Somaliland telah berupaya menguasai daerah Sanaag dan Sool. Kolonel Abdullahi Yusuf telah memimpin beberapa penyergapan untuk mempertahankan wilayah tersebut yang diyakini oleh Puntland sebagai bagian dari wilayahnya.

Upaya Somaliland untuk memproklamasikan kemerdekaannya menjadi sulit tanpa Sanag dan Sool karena wilayah Somaliland sekarang tidak memadai dari segi ekonomi.

Geografi

Somaliland berbatasan dengan Djibouti, Ethiopia dan Puntland. Daerah milik Somalia yang kini menjadi wilayah Somaliland adalah:

Somaliland berpenduduk 3,5 juta jiwa. Hargeisa, ibu kota Somaliland, diperkirakan dihuni oleh 500.000-800.000 jiwa.

Politik

Pada 29 September 2005, Somaliland menyelenggarakan pemilihan umum legislatif yang diikuti oleh 3 partai politik. Konstitusi Somaliland membatasi jumlah partai hingga tiga entitas.

Pranala luar