Humaniora digital

Revisi sejak 13 Juli 2019 04.50 oleh Syadthabigo (bicara | kontrib) (Kritik)

Humaniora digital adalah titik temu antara ilmu-ilmu humaniora seperti sastra, linguistik, kajian media, kajian film, dan komunikasi dengan ilmu komputer dengan tujuan mengkaji penggunaan alat-alat digital dalam aspek-aspek humaniora maupun bagaimana humaniora memengaruhi perkembangan ilmu komputer dan teknologi.[1][2] Kajian yang dilakukan dalam humaniora digital bersifat antardisiplin.[1] Sebagai contoh, data mentah seperti dari cabang arkeologi dikonversikan menjadi data digital melalui berbagai proses seperti pemindaian atau perekaman yang kemudian hasilnya dapat dianalisa melalui pemelajaran mesin atau divisualisasikan dengan antarmuka grafis.[3]

Sejarah

Banyak akademisi melihat humaniora digital berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20. Tahun 1946 bisa dikatakan sebagai awal mula humaniora digital melalui Index Thomisticus-nya Roberto Busa yang menggunakan komputer untuk melakukan kajian linguistik dan literatur.[4][5] 20 tahun kemudian pada tahun 1966 lahirlah jurnal Computers and the Humanities (CHum). Proyek-proyek humaniora digital pada masa kelahirannya harus menghadapi keterbatasan penyimpanan, biaya peranti keras, dan keterbatasan pemrosesan.[4]

Tahun 1970an dan 1980an merupakan masa-masa konsolidasi metode analisis teks serta perkembangan teks elektronik terstruktur dan pengarsipan multimedia seiring dengan peningkatan kemampuan penyimpanan dan pemrosesan. Pada tahun 1986 atau 20 tahun setelah terbit perdananya jurnal CHum lahir jurnal Literary and Linguistic Computing (LLC) yang cakupan kajian humaniora digitalnya lebih khusus dibandingkan CHum. Pada tahun 1990an seiring dengan perkembangan internet humaniora digital mulai merambah hiperteks, perpustakaan digital, dan penyuntingan kolaboratif.[4]

Kritik

Kajian-kajian yang dilakukan dalam wadah humaniora digital dikritik sebagai eksklusif karena masih sedikitnya akademisi-akademisi dari latar belakang ras, etnis, dan gender serta sifat kajian-kajiannya yang masih terfokus dalam konteks Amerika Serikat.[6][7]

Referensi

  1. ^ a b Gillis, Roger. "LibGuides: Digital Humanities: What is Digital Humanities?". dal.ca.libguides.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  2. ^ "The rising stars of the digital humanities | Inside Higher Ed". www.insidehighered.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  3. ^ Dershowitz, Nachum; Bar, Kfir (2016). "Digital Humanities" (PDF). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  4. ^ a b c Sula, Chris Alen; Hill, Heather. "The Early History of Digital Humanities" (PDF). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  5. ^ Busa, Roberto (1980). "The Annals of Human Computing: The Index Thomisticus" (PDF). Computers and the Humanities. 14: 83–90. 
  6. ^ "Debates in the Digital Humanities". dhdebates.gc.cuny.edu. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  7. ^ "Debates in the Digital Humanities". dhdebates.gc.cuny.edu. Diakses tanggal 2019-07-13.