Daftar tulang pada rangka manusia

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 13 Oktober 2019 10.36 oleh 36.76.246.23 (bicara)

Rangka manusia dewasa pada umumnya terdiri dari 206 tulang.[1] Saat lahir, rangka manusia terdiri dari sekitar 270 tulang. Beberapa tulang menyatu menjadi satu sehingga jumlah tulang banyak berkurang. Banyak tulang aksesori seperti beberapa tulang sesamoid tidak diperhitungkan di dalam daftar ini, meskipun tulang-tulang tersebut telah mengalami osifikasi.[2]

Catatan: Untuk latin yang juga memiliki teks superskrip, misalnya: (contoh contoh2), teks superskrip adalah bentuk tunggal (bahasa Inggris: Singular) dari teks normal sebelumnya yang memiliki bentuk jamak (bahasa Inggris: Plural)

Rangka aksial (Skeleton axiale)

 
Tengkorak/calva.

Tengkorak (Calva)

 
Tulang-tulang kepala
 
Tulang-tulang wajah
 
  Tulang leher
  Tulang punggung
  Tulang pinggang
  Tulang kelangkang
  Tulang ekor
Tulang hyoid
Tulang pendengaran

Tengkorak kepala (Neurocranium)[note 1][3][4]

Tengkorak wajah (Viscerocranium)[note 3][3][4][5][note 4]

Lidah (Lingua)[note 5]

Tulang pendengaran (Ossicula auditus)[note 7]

Batang tubuh (Truncus)

 
Tulang rusuk dan dada membentuk sangkar rusuk

Tulang belakang (Columna vertebralis)

Toraks (Thorax)

Rangka anggota gerak (Skeleton appendiculare)

Gelang bahu
Tulang-tulang lengan

Tulang anggota gerak atas (Ossa membri superioris)

Gelang bahu (Cingulum pectorale)

Lengan (Bracchium)[note 14]

Tangan (Manus)

Tulang-tulang dan artikulasinya pada tangan kiri yang terlihat dari bagian atas telapak.

Catatan:

  1. Sendi interfalang distal
  2. Sendi interfalang proksimal
  3. Sendi metakarpofalang
  4. Sendi karpometakarpal
  5. Pergelangan tangan

Tulang anggota gerak bawah (Ossa membri inferioris)

Perbandingan tulang panggul
Laki-laki
Perempuan
 
Tulang-tulang tungkai

Panggul (Pelvis)

Tungkai (Crus)

 
Struktur tulang-tulang kaki

Kaki (Pes)

Penggolongan tulang-tulang

Pembagian tulang dada:
  Tulang dada hulu
  Tulang dada badan
  Tulang taju pedang
Kelompok tulang rusuk:
  Tulang rusuk sejati
  Tulang rusuk palsu
  T. rusuk melayang

Pengelompokan tulang-tulang rusuk

Tulang rusuk, berdasarkan posisi atau cara pelekatannya dengan tulang dada, dapat kelompokkan ke dalam 3 kelompok.[19][20]

  • 14 Tulang rusuk sejati — Tulang kosta vera (Costae verae Costa vera).[note 27] Tulang rusuk sejati adalah tulang rusuk yang melekat langsung ke tulang dada
  • 6 Tulang rusuk palsu — Tulang kosta spuria (Costae spuriae Costa spuria).[note 34] Tulang rusuk palsu adalah tulang rusuk yang tidak langsung melekat ke tulang dada, tapi melalui tulang rusuk sejati terbawah dan sesama tulang rusuk palsu menggunakan tulang rawan.
  • 4 Tulang rusuk melayang — Tulang kosta fluktuan (Costae fluctuantes Costa fluctuans).[note 35] Tulang rusuk melayang adalah tulang rusuk yang tidak melekat sama sekali ke tulang dada.

Pembagian tulang dada

Tulang dada pada manusia dewasa terdiri dari 3 bagian utama.

 
Bagian utama:
  Tulang kelangkang (1) dan tulang ekor (8)
  Tulang usus (2)
  Tulang duduk (3)
  Tulang kemaluan (4)
  1. Badan (4a)
  2. Ramus superior (4b)
  3. Ramus inferior (4c)
  4. Tuberkulum pubikum (4d)
Tambahan:
  Simfisis pubis (5)
  Asetabum (6) dan foramen obturatum (7)

Pembagian tulang panggul

Gambar tulang-tulang leher. Dari kiri atas memutar searah jarum jam: atlas, aksis, vertebra prominens, keseluruhan tulang leher.

Tulang gelang panggul pada manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian.[note 36][16]

Penamaan lain tulang leher

Beberapa tulang leher berikut memiliki penamaan lain oleh karena letak atau fungsinya.

  • Tulang leher pertama (Vertebra cervicalis prima, C1) disebut juga dengan atlas (bahasa Latin: Atlas), karena tulang ini menopang dan melekat pada tengkorak secara keseluruhan. Sendi atlanto-oksipital memungkinkan tengkorak bisa bergerak mengangguk ke atas dan bawah. Tulang ini adalah tulang belakangyang paling atas.
  • Tulang leher kedua (Vertebra cervicalis secunda, C2) disebut aksis (bahasa Latin: Axis). Hubungan sendi atlanto-aksial antara atlas dan aksis memungkinkan menjadikan aksis sebagai poros untuk atlas dan tengkorak untuk memutar.
  • Tulang leher ketujuh (Vertebra cervicalis septima, C7) disebut vertebra prominens (bahasa Latin: Vertebra prominens), adalah tulang yang memiliki prosesus spinosus paling menonjol dan mungkin bisa teraba dari kulit. Namun, pada beberapa kasus, tulang leher keenam (C6) atau tulang punggung pertama (T1) yang menonjol. Tulang ini juga menjadi tempat melekatnya tulang rusuk tambahan, yaitu tulang rusuk serviks (Costa cervicalis).

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Neurocranium adalah 8 tulang yang melindungi wajah atau otak.
  2. ^ a b Tulang baji dan tulang tapis terkadang dihitung sebagai tulang wajah (viscerocranium).
  3. ^ Viscerocranium adalah tulang-tulang yang membentuk wajah.
  4. ^ Viscerocranium disebut juga dengan Splanchnocranium
  5. ^ Kelompok "lidah" kadang kala dapat juga tergabung bersama tulang leher membentuk kelompok "leher" (cervix/collum)
  6. ^ Tulang hyoid tidak tersambung secara langsung melalui sendi ke tulang-tulang wajah, tetapi tersambung melalui ligamen dan otot. Karena terpisah dari tulang-tulang lainnya, tulang lidah kadang dikelompokkan tersendiri dari tulang-tulang wajah.
  7. ^ Tulang-tulang pendengaran terletak di telinga tengah, di antara gendang telinga dan koklea.
  8. ^ Vertebra lumbalis dapat pula dieja Os lumbaris
  9. ^ Tulang kelangkang manusia pada saat lahir terdiri dari 5 ruas. Ruas-ruas tersebut akan menyatu menjadi satu tulang yang utuh setelah masa remaja.
  10. ^ a b c Kedua tulang panggul bersama dengan tulang kelangkang dan tulang ekor akan membentuk gelang panggul (pelvis). Oleh karena itu, terkadang tulang kelangkang dan tulang ekor dianggap sebagai bagian dari kelompok tulang-tulang gelang panggul
  11. ^ Saat lahir, tulang sulbi/ekor manusia terdiri dari 4 ruas (secara rata-rata, karena jumlah mula-mula ruas-ruas tulang ekor manusia berbeda pada setiap individu, berkisar 3-5 ruas). Kemudian tulang ekor akan menyatu setelahnya. Namun untuk jumlah tulang ekor setelah terjadi penyatuan masih diperdebatkan oleh para ahli, dikarenakan adanya segmen-segmen tulang pada tulang ekor, dan jumlah tulang ekor yang menyatu bisa berbeda pada setiap individu. Jumlah tulang ekor yang digunakan bisa berkisar di antara 1 sampai dengan 5. Satu (1) adalah jumlah yang paling umum digunakan pada materi pembelajaran, dan akan digunakan pada artikel ini.
  12. ^ 12 pasang
  13. ^
     
    Tulang rusuk serviks
    Kadang-kadang, terdapat kasus khusus di mana jumlah rusuk manusia lebih dari 24 buah, antara 25 sampai dengan 28 tulang. Tulang rusuk tambahan ini muncul di atas tulang rusuk sejati teratas dan melekat dari tulang leher terbawah. Tulang rusuk ini dikenal dengan nama tulang rusuk serviks (Costa cervicalis)
  14. ^ Ejaan lain Bracchium adalah Brachium
  15. ^ Humerus dapat pula dieja sebagai Umerus
  16. ^ 8 pasang
  17. ^ Os scaphoideum memiliki nama lain Os naviculare manus
  18. ^ Os trapezium memiliki nama lain Os multangulum majus
  19. ^ Majus dapat pula dieja maius
  20. ^ Os trapezoideum memiliki nama lain Os multangulum minus
  21. ^ a b c d e f 5 pasang
  22. ^ a b Tulang-tulang metakarpus tidak dibedakan dengan cara memberi nama masing-masing seperti pada karpus, tetapi menggunakan penomoran 1 sampai 5, dimulai dari tulang metakarpus terbesar (yang melekat dengan tulang-tulang ibu jari) hingga ke tulang metatarsus terkecil. Hal ini diterapkan pula pada kelompok ruas-ruas tulang falang tangan.
  23. ^ a b 14 pasang
  24. ^ Referensi Bahasa Latin:
    • Phalanges manuum = "Ruas-ruas tulang jari" pada "banyak kaki" (bahasa Inggris: Phalanges of hands)
    • Phalanges manus = "Ruas-ruas tulang jari" pada "sebuah kaki" (bahasa Inggris: Phalanges of a hand)
    • Phalanx manus = "Seruas tulang jari" pada "sebuah kaki" (bahasa Inggris: Phalanx of a hand)
  25. ^ a b 4 pasang
  26. ^ Ruas-ruas tulang ibu jari (kelompok ruas-ruas tulang jari tangan pertama) tidak memiliki ruas tulang jari tangan tengah ('phalanx media manus), sehingga setiap ruas-ruas ibu jari (kelompok 1) hanya memiliki phalanx proximalis manus dan phalanx distalis manus.
  27. ^ a b 7 pasang
  28. ^ Bentuk lain Os cuneiforme mediale adalah Os cuneiforme primum (bahasa Indonesia: Tulang kuneiform pertama)
  29. ^ Bentuk lain Os cuneiforme intermedium adalah Os cuneiforme secundum (bahasa Indonesia: Tulang kuneiform kedua)
  30. ^ Bentuk lain Os cuneiforme laterale adalah Os cuneiforme tertium (bahasa Indonesia: Tulang kuneiform ketiga)
  31. ^ a b Tulang-tulang metatarsus tidak dibedakan dengan cara memberi nama masing-masing seperti pada tarsus, tetapi menggunakan penomoran 1 sampai 5, dimulai dari tulang metatarsus terbesar (yang melekat dengan tulang-tulang jari kaki terbesar) hingga ke tulang metatarsus terkecil. Hal ini diterapkan pula pada kelompok ruas-ruas tulang falang kaki.
  32. ^ Referensi Bahasa Latin:
    • Phalanges pedum = "Ruas-ruas tulang jari" pada "banyak kaki" (bahasa Inggris: Phalanges of feet)
    • Phalanges pedis = "Ruas-ruas tulang jari" pada "sebuah kaki" (bahasa Inggris: Phalanges of a foot)
    • Phalanx pedis = "Seruas tulang jari" pada "sebuah kaki" (bahasa Inggris: Phalanx of a foot)
  33. ^ Ruas-ruas tulang dari jari kaki yang terbesar (yang bersama dengan tulang metatarsus terbesar melekat di tulang kuneiform medial) tidak memiliki ruas tulang jari kaki tengah ('phalanx media pedis), sehingga setiap kelompok ruas-ruas jari kaki pertama (terbesar) hanya memiliki phalanx proximalis pedis dan phalanx distalis pedis.
  34. ^ 3 pasang
  35. ^ a b c d 2 pasang
  36. ^ Saat lahir, tulang panggul terbagi menjadi 3 tulang terpisah yang melekat satu sama lain oleh tulang rawan hialin berbentuk Y di asetabulum (bahasa Inggris: acetabulum). Setelah pubertas hingga mencapai umur kira-kira 25 tahun, tulang ini akan menyatu satu sama lain dan tulang rawan akan mengalami osifikasi, sehingga akan terbentuk sebuah tulang panggul yang utuh.

Referensi

  1. ^ Microsoft Word - C02 - Pembelajaran biologi manusia new.doc (DOC), diakses tanggal 16 September 2018 
  2. ^ http://www.cs.rpi.edu/~kleine/anatomy/bones.html
  3. ^ a b http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar54.pdf
  4. ^ a b Jinkins, J. Randy (2000). Atlas of Neuroradiologic Embryology, Anatomy, and Variants. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 458. ISBN 0781716527. Diakses tanggal 24 August 2017. 
  5. ^ "Divisions of the Skeleton". U.S. National Cancer Institute's Surveillance, Epidemiology and End Results (SEER) Program. Archived from the original on 14 January 2009. Diakses tanggal 24 August 2017. 
  6. ^ Entry "hyoid" Diarsipkan 2011-12-29 di Wayback Machine. in Merriam-Webster Online Dictionary Diarsipkan 2017-09-22 di Wayback Machine..
  7. ^ a b c Mitchell, Richard L. Drake, Wayne Vogl, Adam W. M. (2005). Gray's anatomy for students. Philadelphia, Pa.: Elsevier. hlm. 862. ISBN 978-0-8089-2306-0. 
  8. ^ Postacchini F; Massobrio M] (October 1983). "Idiopathic coccygodynia. Analysis of 51 operative cases and a radiographic study of the normal coccyx". The Journal of Bone and Joint Surgery. American Volume (65(8)): 1116–1124. 
  9. ^ Kim NH, Suk KS (Juni 1999). "Clinical and radiological differences between traumatic and idiopathic coccygodynia". Yonsei Medical Journal. 40 (3): 215–220. 
  10. ^ Saladin, Kenneth S. (2010). Anatomy and Physiology: The Unity of Form and Function, Fifth Edition. New York, NY: McGraw-Hill. hlm. 266. ISBN 978-0-07-352569-3. 
  11. ^ Selim, Jocelyn. "Useless Body Parts". 
  12. ^ "Scapula (Shoulder Blade) Anatomy, Muscles, Location, Function | EHealthStar". www.ehealthstar.com. Diakses tanggal 2016-03-17. 
  13. ^ Moore, Keith L.; Dalley, Arthur F. (1999). Clinically Oriented Anatomy (edisi ke-4th). Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-683-06141-3. 
  14. ^ Pearce, Evelyn Clare (Desember 2009), diterjemahkan oleh Handoyo, Sri Yuliani, "Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis", Google Books (edisi ke-33), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Tulang Pergelangan Tangan dan Tangan, hlm. 87, ISBN 978-979-22-5147-0, diakses tanggal 20 September 2018 
  15. ^ a b Nelistya, Anne (2009), "Mengenal Bagian Tubuh Kita", Google Books (edisi ke-1), Jakarta: Pacu Minat Baca, Telapak Tangan, hlm. 20, ISBN 978-979-788-068-0 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan), diakses tanggal 19 September 2018 
  16. ^ a b Bojsen-Møller, Finn; Simonsen, Erik B.; Tranum-Jensen, Jørgen (2001). Bevægeapparatets anatomi [Anatomy of the Locomotive Apparatus] (dalam bahasa Danish) (edisi ke-12th). hlm. 237–239. ISBN 978-87-628-0307-7. 
  17. ^ a b Nelistya, Anne (2009), "Mengenal Bagian Tubuh Kita", Google Books (edisi ke-1), Jakarta: Pacu Minat Baca, Telapak Kaki, hlm. 20, ISBN 978-979-788-068-0 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan), diakses tanggal 19 September 2018 
  18. ^ Chitty, Joseph (1834), "Practical Treatise on Medical Jurisprudence, with So Much of Anatomy, Physiology, Pathology, and The Practice of Medicine and Surgery, As Are Essential to Be Known by Members of Parliament, Lawyers, Coroners, Magistrates, Officers in the Army and Navy, and Private Gentlemen; and All The Laws Relating to Medical Practitioners; with Explanatory Plates - Part 1" [Risalah Praktis tentang Yurisprudensi Medis, dengan Begitu Banyak Anatomi, Fisiologi, Patologi, serta Praktik Kedokteran dan Bedah, Sebagaimana Penting untuk Diketahui oleh Anggota-Anggota Parlemen, Pengacara, Penyiar, Hakim, Pejabat-Pejabat Angkatan Darat dan Laut, dan Para Konglomerat; Juga Semua Hukum yang Berkaitan dengan Praktisi Medis; dengan Setiap Penjelasannya - Bagian 1], Google Books (teks) (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1), Philadelphia: Carey, Lea & Blanchard, hlm. 68, NLM 28330300R, diakses tanggal 19 September 2018 
  19. ^ "The Thoracic Cage · Anatomy and Physiology" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 March 2018. 
  20. ^ Hyman, Libbie Henrietta (1992). Hyman's Comparative Vertebrate Anatomy (dalam bahasa Inggris). University of Chicago Press. hlm. 230. ISBN 9780226870137. Diakses tanggal 10 March 2018.