Kuala Lumpur

ibu kota Malaysia

Tugas pemerintahan kota menjadi tanggung jawab Dewan Bandaraya Kuala Lumpur, sebuah lembaga di bawah naungan Kementerian Wilayah Persekutuan Malaysia.[1] Dewan Bandaraya Kuala Lumpur bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kesehatan umum, pembuangan dan pengelolaan sampah dan limbah, perencanaan kota, perlindungan lingkungan, pengawasan konstruksi, pembangunan sosial dan ekonomi, dan pemeliharaan prasarana kota secara umum. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Datuk Bandar yang dilantik dengan masa jabatan tiga tahun oleh Kementerian Wilayah Persekutuan. Sistem pelantikan datuk bandar ini berlaku sejak pemilu pemerintah setempat ditunda pada tahun 1970.[2]

Balai kota Kuala Lumpur.

Pemerintahan lokal

Sejak Kuala Lumpur menjadi Wilayah Persekutuan pada 1 Februari 1974, kota ini telah dipimpin oleh sembilan orang Datuk Bandar.[3] Datuk Bandar Kuala Lumpur kini adalah Dato' Ahmad Fuad Ismail, yang dilantik pada tahun 2008.[4]

Politik negara

Kuala Lumpur adalah tempat berdirinya Parlemen Malaysia, yang terdiri dari Dewan Rakyat dan Dewan Negara. Kota ini diwakilkan di Dewan Rakyat oleh sebelas orang anggota parlemen,[5] yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Setelah sekian lama cenderung dikuasai oleh Barisan Nasional, pada pemilihan umum 8 Maret 2008, partai oposisi menguasai kursi-kursi parlemen untuk Kuala Lumpur. Partai-partai tersebut adalah Partai Tindakan Demokratik (5 kursi), Partai Keadilan Rakyat (4 kursi), dan Partai Islam Se-Malaysia (1 kursi); hanya satu kursi Dewan Rakyat yang diduduki oleh BN.

Ekonomi

 
Medan Pasar.

Kuala Lumpur dan kawasan-kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat pembangunan ekonominya di Malaysia.[6] Walaupun kantor pemerintahan pindah ke Putrajaya, kota ini tetap menjadi pusat ekonomi, keuangan, bisnis, asuransi, properti, media, dan kesenian negara. Badan-badan penting seperti Bank Negara Malaysia, Komisi Perusahaan Malaysia, dan Komisi Sekuritas Malaysia, serta kebanyakan kedutaan dan misi diplomatik, tetap berada di Kuala Lumpur.[7]

Pengembangan infrastruktur di kawasan sekitar, seperti Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Koridor Raya Multimedia, dan perluasan Pelabuhan Klang semakin memperkuat kepentingan ekonomi kota ini. Bursa Efek Malaysia juga merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama di Kuala Lumpur.[8]

Produk Domestik Bruto (PDB) Kuala Lumpur pada tahun 2000 diperkirakan mencapai RM 25.968 juta, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 4,2%.[9] PDB per kapita Kuala Lumpur pada tahun 2000 adalah RM 30.727, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 6,1%.[9] Jumlah tenaga kerja di Kuala Lumpur diperkirakan sekitar 838.400 orang.[9] Sektor jasa seperti keuangan, asuransi, properti, bisnis, retail, restoran, hotel, transportasi, penyimpanan, komunikasi, jasa pribadi, dan jasa pemerintah, menyerap tenaga kerja sebesar 83% dari keseluruhan jumlah tenaga kerja.[9] 17% sisanya berada dalam sektor manufaktur dan konstruksi.

Besarnya sektor jasa dapat dilihat dari jumlah perusahaan perbankan dan asuransi yang beroperasi di kota ini. Kuala Lumpur siap menjadi pusat keuangan Islam sedunia[10] karena semakin banyaknya institusi keuangan yang menawarkan layanan keuangan Islam, serta kehadiran lembaga keuangan dari Timur Tengah seperti Al-Rajhi Bank[11] dan Kuwait Finance House. Disamping itu, di kota ini juga banyak terdapat cabang perusahaan luar negeri.[12]

Pariwisata

 
Jalan Petaling.

Sektor pariwisata juga berperan penting dalam ekonomi Kuala Lumpur. Selain membuka lapangan pekerjaan, sektor ini memperluas peluang usaha. Berbagai hotel didirikan di kota ini. Kuala Lumpur juga berkembang menjadi tujuan belanja internasional. Berbagai macam pusat perbelanjaan dan mal berdiri di kota ini. Pariwisata konferensi juga semakin berkembang pada tahun-tahun terakhir dan menjadi komponen penting dalam industri pariwisata.

Tujuan wisata penting di Kuala Lumpur adalah Lapangan Merdeka, Parlemen Malaysia, Istana Budaya, Istana Negara, Menara Kuala Lumpur, Museum Negara, Pusat Dagangan Dunia Putra, Tugu Negara, dan tempat-tempat ibadah seperti Masjid Jamek, Masjid Negara, dan Masjid Wilayah Persekutuan.[13] Tujuan wisata lain adalah Aquaria KLCC, Batu Caves, Makam Pahlawan, Pusat Sains Negara, Jalan Petaling, Royal Selangor, dan Kebun Binatang Negara. Selain itu, terdapat acara-acara seperti pusat kebudayaan Melayu, perayaan kebudayaan Cina di Tokong Thean Hou, dan perarakan Thaipusam di Kuil Sri Maha Mariamman. Di Segitiga Emas (pusat perdagangan Kuala Lumpur) berdiri Menara Kembar Petronas yang merupakan menara kembar tertinggi di dunia. Di kota ini juga terdapat klub-klub malam, kedai arak, dan pusat hiburan, seperti Beach Club, Espanda, Hakka Republic Wine Bar & Restaurant, Hard Rock Cafe, Luna Bar, Nuovo, Rum Jungle, Thai Club, Zouk, dll, yang terletak di sepanjang Jalan P. Ramlee, Jalan Sultan Ismail, dan Jalan Ampang.

Retail

 
Berjaya Times Square.

Di Kuala Lumpur terdapat 66 pusat perbelanjaan, yang menempatkannya sebagai pusat retail dan fesyen Malaysia.[14] Pada tahun 2006, sektor perbelanjaan di Malaysia menyumbangkan RM 7,7 miliar atau 20,8% dari pendapatan pariwisata.[15]

Suria KLCC adalah salah satu tujuan belanja utama di Malaysia karena terletak di bawah Menara Kembar Petronas. Selain Suria KLCC, Bukit Bintang memiliki jumlah outlet belanja terbanyak di Kuala Lumpur. Bukit Bintang, yang merupakan bagian dari Segi Tiga Emas Kuala Lumpur, meliputi 3 jalan raya, yaitu Jalan Bukit Bintang, Jalan Imbi, dan Jalan Sultan Ismail. Di Bukit Bintang terdapat berbagai kafe, outlet makanan, dan kompleks perbelanjaan seperti Berjaya Plaza, Berjaya Times Square, Bukit Bintang Plaza, Imbi Plaza, Kuala Lumpur Plaza, Lot 10, Low Yat Plaza, Pavilion KL, Starhill Plaza, dan Sungei Wang Plaza. Di Kuala Lumpur juga terdapat toserba terbesar di Malaysia, yaitu SOGO Kuala Lumpur[16] yang terletak di Jalan Tuanku Abdul Rahman.

Beberapa kompleks perbelanjaan juga dapat ditemui di wilayah Bangsar, seperti Bangsar Village, Mid Valley Megamall, dan The Gardens. Kawasan Damansara di barat laut Kuala Lumpur merupakan tempat berdirinya satu-satunya cabang IKEA di Malaysia. Selain itu, terdapat beberapa mall seperti Cathay Multi Screen Cinemas, The Curve, Ikano Power Centre, Citta Stripmall at Ara Jaya, dan One Utama.

Selain pusat perbelanjaan, beberapa zona di Kuala Lumpur telah ditetapkan untuk memasarkan produk lokal seperti tekstil dan kerajinan tangan. Pecinan di Kuala Lumpur, atau lebih dikenal sebagai Jalan Petaling, serta Pasar Seni merupakan beberapa tempat memasarkan produk-produk lokal.

Pemandangan kota

 
Pemandangan kota Kuala Lumpur di malam hari.

Arsitektur

 
Menara Kembar Petronas pada sore hari

Arsitektur Kuala Lumpur merupakan paduan pengaruh kolonial, Asia, Melayu Islam, modern, dan post-modern.[17] Sebagai sebuah kota yang relatif muda dibandingkan dengan ibu kota lain di Asia Tenggara seperti Bangkok, Jakarta, dan Manila, kebanyakan bangunan masa kolonial di Kuala Lumpur dibangun sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bangunan-bangunan ini menunjukan gaya Moor, Tudor, Neo-Gothik, atau Yunani-Spanyol.[18]

Sebelum Perang Dunia Kedua, di sekitar pusat kota lama terdapat banyak rumah toko, kebanyakan bertingkat dua. Rumah-rumah toko ini terinspirasi dari tradisi Cina Peranakan dan Eropa.[19][20] Walaupun sebagian telah dirobohkan untuk pembangunan baru, masih banyak rumah toko lama yang berdiri di sekitar wilayah Medan Pasar, Jalan Petaling, Jalan Tuanku Abdul Rahman, Jalan Doraisamy, Bukit Bintang, dan Tengkat Tong Shin.

Setelah kemerdekaan Malaysia, banyak bangunan bergaya Islam yang berdiri di ibu kota.[21] Beberapa bangunan bergaya Islam adalah Menara Telekom, Menara Maybank, dan Kompleks Dayabumi.[22] Contoh lain adalah Menara Kembar Petronas yang didesain menyerupai motif-motif dalam seni Islam.[23]

Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, bangunan bergaya modern dan post-modern semakin bermunculan. Seiring dengan perkembangan ekonomi, bangunan-bangunan lama seperti Rumah Bok terpaksa dirobohkan untuk digantikan dengan bangunan baru. Bangunan-bangunan dengan kerangka kaca berjamuran di Kuala Lumpur, seperti Menara Kembar Petronas dan Kuala Lumpur Convention Centre.[24]

Taman

 
Taman KLCC.

Taman Tasik Perdana, taman seluas 92 hektare yang terletak dekat dengan Parlemen Malaysia, sebelumnya merupakan tempat tinggal seorang pejabat Britania. Taman ini meliputi Taman Kupu-kupu, Taman Rusa, Taman Anggrek, Taman Bunga Raya, dan Taman Burung Kuala Lumpur (taman burung terbesar di Asia Tenggara).[25] Taman-taman lain di Kuala Lumpur adalah Taman ASEAN, Taman KLCC, Taman Tasik Titiwangsa, Taman Tasik Metropolitan di Kepong, Institut Penyelidikan Hutan Malaysia,[26] Taman Tasik Permaisuri, Taman Botani, Taman Ekuestrian, dan Taman Lembah Barat Bukit Kiara, Taman Tun Dr. Ismail, dan Taman Internasional Bukit Jalil.

Terdapat tiga hutan di Kuala Lumpur, yaitu Hutan Simpan Bukit Nanas (10.52 ha), Hutan Simpan Bukit Sungai Putih (7.41 ha), dan Hutan Simpan Bukit Sungai Besi (42.11 ha).[27]

Budaya

 
Dekorasi dinding di Museum Negara yang menggambarkan sejarah Malaysia.

Kuala Lumpur adalah pusat acara dan kegiatan kebudayaan di Malaysia. Salah satu tempat budaya terpenting di kota ini adalah Museum Negara yang terletak di Lebuhraya Mahameru. Museum ini menyimpan berbagai koleksi artefak dan lukisan yang terkumpul dari seluruh Malaysia.[28] Di Kuala Lumpur juga berdiri Museum Kesenian Islam yang menyimpan lebih dari tujuh ribu artefak Islam.[29] Koleksi museum ini tidak terbatas pada hasil karya kesenian Timur Tengah, tetapi juga menekankan pusaka kesenian dari Asia, terutama Cina dan Asia Tenggara. Di Museum Kesenian Islam juga terdapat kubah dan ruang pameran yang besar. Museum ini terletak di Jalan Lembah Perdana, di sebelah Masjid Negara.

Dewan Filharmonik Petronas merupakan salah satu tempat acara pertunjukan seni utama di Malaysia. Orkestra yang mendiami gedung ini adalah Orkestra Filharmonik Malaysia (MPO).[30] Balai Seni Lukis Negara yang terletak di Jalan Temerloh merupakan pusat keunggulan dan amanah warisan seni nasional. Balai seni ini menerapkan unsur arsitektur Melayu lama yang dipadukan dengan unsur arsitektur modern. Galeri Petronas yang terletak di pusat perbelanjaan Suria KLCC merupakan pusat seni murni. Galeri ini memamerkan hasil karya seni yang berubah-ubah sesuai dengan tema. Kuala Lumpur Performing Arts Centre (KLPac) di Sentul West merupakan pusat seni pertunjukan (terutama teater, musik, dan film) yang tersohor di Malaysia. Selain menjadi pusat produksi seni lokal, KLPac juga mendukung artis pertunjukan lokal dan regional yang independen.[31]

Setiap tahun, Kuala Lumpur mengadakan festival Malaysia International Gourmet Festival[32] dan Kuala Lumpur Fashion Week.[33]

Transportasi

 
Jalan Ampang di malam hari.
 
Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.

Berkendara sendiri merupakan metode transportasi utama di Kuala Lumpur.[34] Oleh sebab itu, setiap bagian kota terhubung dengan jalan bebas hambatan. Sebagai ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur memiliki jaringan jalan yang terhubung dengan kota-kota lain Malaysia.[35]

Kuala Lumpur dihubungkan dengan dua bandar udara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yang terletak di Sepang merupakan bandara utama. KLIA terletak 50 km di sebelah selatan kota, dan menghubungkan Kuala Lumpur dengan berbagai kota di dunia.[36] Bandar Udara ini dapat dicapai dengan menggunakan kereta KLIA Ekspres.[37] Bandara lainnya adalah Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah, yang merupakan pintu masuk utama ke Kuala Lumpur dari tahun 1965 hingga dibukanya KLIA tahun 1998. Kini, bandara ini hanya digunakan untuk penerbangan charter dan turbopro.[38]

Transportasi publik di Kuala Lumpur terdiri dari layanan bus, taksi, dan kereta api. Sistem rapid transit di Kuala Lumpur terdiri dari tiga transportasi rel yang berbeda. Transportasi rel tersebut adalah RapidKL RAIL, KL Monorail, dan KTM Komuter. Stasiun KL Sentral berperan sebagai hub utama transportasi rel. Selain itu, KL Sentral juga menjadi hub bagi jalur kereta antar kota yang dioperasikan oleh KTM Intercity, dengan layanan hingga Singapura di selatan dan Hat Yai, Thailand, di utara.[39]

Operator kendaraan umum terbesar di Kuala Lumpur dan Lembah Klang adalah RapidKL.[40] Sejak mengambil alih tugas Intrakota Komposit Sdn Bhd, RapidKL telah mengatur ulang seluruh jaringan bus di Kuala Lumpur dan kawasan metropolitan Lembah Klang[41] demi meningkatkan mutu sistem transportasi publik Kuala Lumpur.

Di Kuala Lumpur, kebanyakan taksi berwarna merah dan putih. Perusahaan taksi yang besar, seperti Syarikat Teksi Oren Innovasi Timur, diperbolehkan pemerintah untuk menggunakan warna selain dari yang ditetapkan. Taksi-taksi di Kuala Lumpur telah menggunakan gas alam terkompresi (CNG) sebagai bahan bakar.

Kuala Lumpur dihubungkan ke jalur pelayaran internasional melalui Pelabuhan Klang. Pelabuhan Klang merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Malaysia.[42]

Pendidikan

Kuala Lumpur mencapai tingkat melek huruf sebesar 97.5% pada tahun 2000, tertinggi di seluruh Malaysia.[43] Di Kuala Lumpur terdapat 13 insititusi pendidikan tinggi, 79 sekolah menengah, 155 sekolah dasar, dan 136 TK.[44] Terdapat beberapa institusi terkemuka di ibu kota yang sudah ada sejak satu abad lebih, seperti Sekolah Menengah Kebangsaan Victoria (1893); Methodist Girls' School (1896); Methodist Boys' School (1897); Convent Bukit Nanas (1899) dan Institusi St. John (1904).

Di Kuala Lumpur juga berdiri Universitas Malaya sebagai universitas tertua di Malaysia sejak kemerdekaan negara.[45] Contoh universitas lain yang ada di Kuala Lumpur adalah Universitas UCSI, Universitas Perubatan Antarabangsa, Universitas Terbuka Malaysia, Universitas Kuala Lumpur, Universitas Terbuka Wawasan, dan kampus cabang Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Teknologi Malaysia. Universitas Pertahanan Nasional Malaysia terletak di Pangkalan Tentara Sungai Besi, di bagian selatan Kuala Lumpur. Universitas ini didirikan sebagai pusat pembelajaran teknologi militer dan pertahanan.[46]

Olahraga

 
Stadion Nasional di Bukit Jalil.

Kuala Lumpur memiliki kompleks olahraga berkelas internasional yang dibangun untuk Commonwealth Games 1998, yaitu Kompleks Olahraga Nasional di Bukit Jalil. Selain itu, kompleks olahraga, lapangan sepak bola, kolam renang, dan lapangan tenis banyak menyebar di pinggir kota. Kuala Lumpur juga memiliki beberapa lapangan golf, seperti: Berjaya Golf Course di Bukit Jalil; Kuala Lumpur Golf and Country Club (KLGCC) dan Malaysia Civil Service Golf Club di Bukit Kiara.

Kota ini merupakan salah satu tuan rumah Formula Satu,[47] A1 Grand Prix[48], dan Motorcycle Grand Prix.[49] Balapan diadakan di Sirkuit Internasional Sepang, Selangor, di dekat Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur. KL Grand Prix CSI 5*,[50] merupakan acara olahraga berkuda yang diadakan setiap tahun di Kuala Lumpur. Acara olahraga tahunan lain yang diadakan di kota ini adalah turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka, KL Tower Run,[51] dan Kuala Lumpur International Marathon. Kuala Lumpur juga menjadi bagian dari jalur balapan sepeda Tour de Langkawi.[52]

Kota kembar

Referensi

  1. ^ Dewan Bandaraya Kuala Lumpur
  2. ^ "Malaysia's towns and cities are governed by appointed mayors". 2006. Diakses tanggal 2006-10-09. 
  3. ^ "DBKL: Pengenalan". 2007-12-13. Diakses tanggal 2007-12-15. 
  4. ^ (14 Disember 2008) "Pengenalan".Dewan Bandaraya Kuala Lumpur
  5. ^ "House of Representatives". Parlimen Malaysia. Diakses tanggal 2007-12-18. 
  6. ^ Ng, Angie. "New growth corridors added". The Star Online. Diakses tanggal 2007-12-14. 
  7. ^ Embassies located in Malaysia "Foreign Embassies and Consulates Directory in Malaysia" Periksa nilai |url= (bantuan). GoAbroad.com. Diakses tanggal 2007-12-19. 
  8. ^ "Key Economic Indicators" (PDF). Economic Planning Unit, Prime Minister's Department, Malaysia. Diakses tanggal 2007-12-10. 
  9. ^ a b c d "Kuala Lumpur Economic Base". Kuala Lumpur City Hall. Diakses tanggal 2007-12-10. 
  10. ^ Sy, Amadou (2007-09-18). "Malaysia: An Islamic Capital Market Hub". Survey Magazine. International Monetary Fund. Diakses tanggal 2007-12-12. 
  11. ^ "World Largest Islamic Bank opens branch in Malaysia". ClickPress. 2006-02-13. Diakses tanggal 2007-12-12. 
  12. ^ Largest Company in Malaysia 2007
  13. ^ "Kuala Lumpur Travel". Diakses tanggal 2009-09-15. 
  14. ^ Chuang Peck Ming (2007-10-18). "Malaysia's vibrant retail scene". The Business Times. Diakses tanggal 2007-12-04. 
  15. ^ Shanti Gunaratnam. "Wooing Indonesian shoppers". New Straits Times, Travel News. Diakses tanggal 2007-12-18. 
  16. ^ KL SOGO, Corporate. Diakses pada 2008-11-10.
  17. ^ "Landmarks of Kuala Lumpur". New York Times, Travel. 1990-09-23. Diakses tanggal 2007-12-18. 
  18. ^ Ahmad, A. Ghafar (1997). British Colonial Architecture in Malaysia 1800-1930. Kuala Lumpur: Museums Association of Malaysia. extract
  19. ^ Gurstien, P (1985) Malaysia Architecture Heritage Survey – A Handbook, Malaysia Heritage Trust. M/s 65
  20. ^ Cache Google 'HISTORICAL BUILDINGS IN MALAYSIA'
  21. ^ Copplestone, Trewin (1976). World Architecture: An Illustrated History. London, Hamlyn. hlm. 149. ISBN 0-600-03954-4. 
  22. ^ "Malaysia, Modernity and the Multimedia Super Corridor: A Critical Geography, m/s 74". Google Books. Diakses tanggal 2007-12-14. 
  23. ^ Henry, Brandi. "Petronas Towers". illumin. USC Viterbi, School of Engineering. Diakses tanggal 2007-12-10. 
  24. ^ Mega-Urbanization in Southeast Asia
  25. ^ "Top five ways to enjoy Kuala Lumpur". The Age. Diakses tanggal 2007-12-14. 
  26. ^ FRIM Photos http://www.theteh.com/html/malaysian_rainforest_jungle_tr.html
  27. ^ "Oldest Primary Forest within a City". TargetWoman Directory. Diakses tanggal 2007-12-04. 
  28. ^ "Main Page". Muzium Negara. Diakses tanggal 2007-12-11. 
  29. ^ "Main". Muzium Kesenian Islam Malaysia. Diakses tanggal 2007-12-11. 
  30. ^ "Meet the MPO". Malaysian Philharmonic Orchestra. Diakses tanggal 2007-12-11. 
  31. ^ "Main page". Kuala Lumpur Performing Arts Centre. Diakses tanggal 2007-12-18. 
  32. ^ "Main". Malaysia International Gourmet Festival. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  33. ^ "Kuala Lumpur Fashion Week 2005". People's Daily Online. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  34. ^ "Prasarana to buy trains worth RM1.2bil". The Star. 2006-10-13. Diakses tanggal 2006-10-22. 
  35. ^ "Kuala Lumpur Travel Tips". iExplore. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  36. ^ "Malaysia Airlines Takes Flight to MEGACITIES on National Geographic Channel" (Siaran pers). National Geographic. Diakses tanggal 2007-12-19. 
  37. ^ "KLIA Ekspres". Express Rail Link Sdn Bhd. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  38. ^ "Subang only for turbo-props". Asian News Desk. 2007-11-27. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  39. ^ "Intercity services". Keretapi Tanah Melayu Berhad. Diakses tanggal 2007-12-19. 
  40. ^ Tan Sri Nor Mohamed Yakcop (Menteri Kewangan II) (10 September 2007). Launching of the Cyberjaya Dedicated Transportation System (Speech). Cyberjaya. Diakses tanggal 2007-12-14. 
  41. ^ Rapid KL to revamp network
  42. ^ "Port Klang retains top ranking among Malaysia's ports". SchedNet. 2007-05-24. Diakses tanggal 2007-12-19. 
  43. ^ "Education and Social Characteristics of the Population, Population and Housing Census 2000" (Siaran pers). Jabatan Statistik, Malaysia. Ogos 2002. Diakses tanggal 2007-12-10. 
  44. ^ "Existing situation of Educational facilities". Kuala Lumpur Structure Plan 2020. Dewan Bandaraya Kuala Lumpur. Diakses tanggal 2007-12-12. 
  45. ^ "Carnegie Mellon University's Heinz School to Offer Professional Master's Degree at University of Malaya in Kuala Lumpur in New Collaboration" (Siaran pers). Carnegie Mellon University. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  46. ^ "Lokasi Universiti". Universiti Pertahanan Nasional Malaysia. Diakses tanggal 2010-2-18. 
  47. ^ "Circuit Guide: Sepang, Malaysia". BBC Sport. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  48. ^ "Season 2007/08". A1GP. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  49. ^ "Rossi wins Sepang". MotorcycleUSA. 2004-10-10. Diakses tanggal 2007-12-13. 
  50. ^ "Main page". Kuala Lumpur Grand Prix 2007. Diakses tanggal 2007-12-12. 
  51. ^ "KL Tower International BASE Jump 2007". Diakses tanggal 2007-12-12. 
  52. ^ "Tour de Langkawi". Ministry of Youth and Sports, Malaysia. Diakses tanggal 2007-12-12. 
  53. ^ Lam, Edwin Chong Wai (2010-03-13). "Chennai to be Kuala Lumpur's twin city". My Sinchew. Diakses tanggal 2010-03-27. 
  54. ^ Delhi to London, it’s a sister act The Times of India. Retrieved on August 30, 2008
  55. ^ "Sisterhoods". Isfahan Islamic Council. 2005. Diakses tanggal 2007-12-04. 
  56. ^ "Mashad-Kuala Lumpur Become Sister cities". FARS News Agency. 2006-10-14. Diakses tanggal 2007-12-04. 
  57. ^ a b c Kuala Lumpur fact file, Asian-Pacific City Summit. Retrieved on November 3, 2007.
  58. ^ Lam, Edwin Chong Wai (2006-06-24). "Kuala Lumpur: the Scent of a City". Chessbase News. Diakses tanggal 2007-12-04. 

Pranala luar