Islam di Selandia Baru

artikel daftar Wikimedia

Islam adalah kelompok keagamaan terbesar setelah Ireligius, Kristen dan Hindu. Islam mewakili sekitar 1% dari populasi Selandia Baru sekitar 4.000.000. Kebanyakan mereka beraliran Sunni. Ahmadiyah juga terdaftar di sensus data PRC (Pew Research Center) tahun 2014. Kebanyakan dari mereka tinggal di Auckland, Wellington, Christchurch dan kota besar lainnya. Selandia Baru adalah negara yang islami namun predikat islam di negara ini telah goyah akibat tragedi penembakan Masjid Christchurch yang terjadi pada tahun 2019[1]. Tragedi inilah yang membuat Islam sebagai agama yang paling lambat pertumbuhannya di Selandia Baru

Sejarah

Islam telah tiba di Selandia Baru pada tahun 1780-1784. Pada periode inilah Islam mulai diakui sebagai agama resmi. Abdullah Drury menyebut bahwa kebanyakan muslim Selandia Baru berasal dari India. Pada awal abad ke-19, Istilah Islam telah populer di beberapa bagian Eropa. Namun di Selandia Baru, hal ini dianggap baru. Menurut FIANZ, pada tahun 1850, adalah bagian awal dari bermukimnya keluarga muslim yang terkonsentrasi di Christchurch. Sebuah majalah edisi 13 Maret 1858, memberitakan bahwa ia mencatat satu kasus di Pengadilan Tinggi Lyttleton dengan dua orang saksi, yaitu sepasang suami istri yang disumpahi dengan terjemahan Al-Qur’an dengan Bahasa Inggris. Pada tahun 1859 dan 1861, mereka melahirkan 4 anak. Populasi Muslim bertambah pada abad ke-20. Sejarah datangnya Islam dapat ditelusuri kembali melalui kedatangan 3 laki-laki Gujarat yang tiba pada tahun 1906-1920. Islam mulai berkembang pada tahun-tahun ini hingga sekarang[2].

Sumber