Pekerja lepas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Pekerja sambilan atau pekerja lepas (Bahasa Inggris: freelance), adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang tertentu.
Etimologi
Istilah "tenaga lepas" atau "pekerja lepas" adalah kata nomina untuk seseorang yang melakukan suatu pekerjaan.
Pekerjaan yang mereka jalani sendiri disebut "pekerjaan lepas".
Dalam bentuk bahasa Inggrisnya, "freelance", istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-1832) dari Britania Raya dalam novelnya "Ivanhoe" untuk menggambarkan seorang "tentara bayaran abad pertengahan" atau metafora untuk sebuah "tombak yang bebas" ("free-lance") (menunjukkan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan apapun, bukan bahwa tombak (tersedia gratis).
Jenis pekerjaan
Bidang yang umum di mana seseorang dapat menjadi tenaga lepas meliputi: jurnalisme, penerbitan buku, penerbitan jurnal, dan bentuk-bentuk menulis, redaktur, redaktur-cetak, pengoreksi-cetak, pengindeksan, penyalin tulisan, programer komputer dan desain grafis, konsultan dan penerjemah
Praktik tenaga lepas sangat bervariasi. Beberapa memerlukan klien mereka untuk menandatangani kontrak tertulis, sementara yang lain dapat melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian lisan, yang mungkin dilaksanakan melalui sifat pekerjaan tersebut. Beberapa pekerja lepas dapat memberikan perkiraan tertulis dari hasil kerja mereka dan meminta pembayaran di muka dari klien mereka.
Pembayaran untuk pekerjaan lepas juga bervariasi. Pekerja lepas mungkin mengenakan biaya pada klien mereka dalam hitungan per hari, per jam, per halaman, atau pada basis per-proyek. Daripada tarif tetap atau biaya, beberapa pekerja lepas telah mengadopsi metode "harga berbasis nilai" berdasarkan persepsi nilai dari yang mereka hasilkan untuk klien. Dengan perubahan sendiri, pengaturan pembayaran dapat dimuka, persentase dimuka, atau setelah penyelesaian pekerjaan / kontrak. Untuk proyek yang lebih kompleks, kontrak dapat menetapkan jadwal pembayaran berdasarkan tonggak atau hasil proyek.
Dalam profesi paling melibatkan penciptaan kekayaan intelektual, "tenaga lepas" dan istilah turunannya sering disediakan untuk pekerja yang membuat karya atas inisiatif mereka sendiri, kemudian mencari seseorang untuk menerbitkannya. Mereka biasanya menjaga hak cipta atas karya mereka dan menjual hak untuk penerbit dalam kontrak waktu-terbatas. Sebaliknya, pekerja yang dipekerjakan untuk membuat tulisan / karya sesuai dengan spesifikasi khusus dari penerbit atau pelanggan lain disebut sebagai "kontraktor independen" dan istilah lain yang serupa. Mereka tidak memiliki hak cipta terhadap karya-karya tersebut, yang ditulis sebagai karya yang dibuat karena sewa. Contoh legalitas hal ini adalah di Amerika Serikat, dimana hak cipta karya yang dibuat oleh pekerja lepas sewaan diatur dalam salah satu kategori kekayaan intelektual yang didefinisikan dalam undang-undang hak cipta AS - Bab 101, Copyright Act 1976 (17 USC § 101).
Freelancing di Indonesia
Profesi freelancing (pekerja lepas) di Indonesia sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sejak dulu telah banyak orang Indonesia melakukan pekerjaan paruh waktu mulai dari sektor informal seperti menjadi tukang parkir atau kuli bangunan lepas sampai ke sektor formal seperti menjadi penterjemah tersumpah, konsultan, ghost writer dan lain-lain.
Dulu profesi freelancer di Indonesia dipandang sebelah mata karena dianggap kurang bergengsi dan tidak menyediakan jaminan sosial yang mencukupi seperti asuransi atau adanya pensiun. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi terutama internet dan media sosial, profesi freelancer secara perlahan mulai mendapatkan pengakuan dan semakin banyak orang Indonesia yang mulai melakukan alih profesi menjadi seorang freelancer.
Menurut data dari ILO[1], jumlah angkatan kerja di Indonesia ada sekitar 128,3 juta sedangkan penduduk yang bekerja ada sekitar 120,8 juta. Hal ini berarti bahwa ada sekitar 7,5 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori angkatan kerja yang berstatus pengangguran.
ILO juga menunjukkan pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia rata-rata 1.4 persen per tahun sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah usaha baru di Indonesia hanyalah sebesar 0.9 persen per tahun. Hal ini berarti jumlah kesempatan kerja yang baru di Indonesia masih jauh lebih rendah dari pertumbuhan angkatan kerjanya sehingga jumlah pengangguran pun akan tetap tinggi.
Persaingan kerja yang ketat memaksa sebagian besar angkatan kerja yang menganggur ini untuk mengambil pekerjaan lepas dan di saat bersamaan, sebagian angkatan kerja yang sudah bekerja pun sering menggunakan waktu luangnya untuk mencari pekerjaan lepas dalam rangka menambah pendapatan mereka.
Data freelancer Indonesia
Sampai saat ini belum ada data mengenai jumlah pekerja lepas di Indonesia yang berasal dari sumber resmi pemerintah. Akan tetapi, menurut data portal pekerja lepas terbesar di dunia Freelancer.com, ada terdapat kurang lebih 550,000 freelancer asal Indonesia yang terdaftar sebagai anggota di situsnya per Oktober 2015. Secara total Freelancer.com memiliki 16 juta lebih anggota yang terdaftar sebagai freelancer. Walaupun porsi freelancer asal Indonesia masih terhitung kecil, akan tetapi pertumbuhannya yang paling cepat mengingat pada 2012, jumlah anggota yang berasal dari Indonesia hanya sekitar 60,000 pengguna[2].
Freelancer.com memperkirakan bahwa jumlah anggota yang berasal dari Indonesia akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Menurut perkiraan Freelancer.com, akan ada peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia ke 123 juta orang pada tahun 2018 dari 98 juta orang pada tahun 2015[3].
Situs web tenaga lepas
Situs web penyedia tenaga lepas yang menghubungkan antara pencari jasa atau proyek dengan para penyedia jasa atau tenaga lepas mulai bermunculan di Indonesia sejak 2014.[4] Dari data situs penyedia web tenaga lepas Elance-oDesk asal Amerika, rasio rating loloh balik pekerja dari Indonesia memiliki rata-rata 4.5 dari skala 5.[4] Mayoritas pendapatan dari pencari jasa dari situs tenaga lepas untuk desain grafis, 99design, berasal dari Indonesia.[4] Situs web Indonesia yang menyediakan jasa tenaga lepas adalah Freelancer.com, Projects.co.id, Sribulancer, Gobann, Serba50ribu, dan AstoArt (masih pengembangan).[5]
Referensi
- ^ Trend Ketenagakerjaan dan Sosial Indonesia 2014-2015
- ^ NASA Gandeng Freelancer untuk Desain Robot Angkasa: http://www.gatra.com/il-tek/157592-nasa-gandeng-freelancer-untuk-desain-peralatan-angkasa
- ^ PENGGUNA FREELANCER.COM CAPAI15 JUTA PADA KUARTAL I 2015 http://swa.co.id/technology/kuartal-pertama-2015-freelancer-com-toreh-jumlah-pengguna-sampai-15-juta-freelancer
- ^ a b c "More Indonesians will soon collect paychecks in pajamas. Tapping the nation's stay-at-home workforce". Tech In Asia. 6 Agustus 2014. Diakses tanggal 21 Januari 2016.
- ^ "Kumpulan situs marketplace bagi freelancer di Indonesia". Tech In Asia Indonesia. 1 Mei 2015. Diakses tanggal 21 Januari 2016.