Ibnu Hajar al-Asqalani

Alim
Revisi sejak 6 Februari 2021 00.11 oleh Al Hasan (bicara | kontrib)

Ibnu Hajar al-'Asqalani (773 H/1372 M – 852 H/1449 M) adalah seorang ahli hadits dari mazhab Syafi'i yang terkemuka.[2][5] Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar, tetapi lebih dikenal sebagai Ibnu Hajar al-Asqalani dikarenakan kemasyhuran nenek moyangnya yang berasal dari Ashkelon, Palestina.[6] Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab shahih milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Shahih Bukhari yang paling detail yang pernah dibuat.

Ahmad
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani
Kitab monumental Fathul Bari syarh Shahih Bukhari
GelarAl-Hafizh, Al-Imam, Syaikhul Islam, Amirul Mukminin dalam bidang hadits, Syihabuddin.
Kun-yahAbul Fadhl
NamaAhmad
Nasabbin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar
Nisbahal-Kinani, al-‘Asqalani, al-Mishri, asy-Syafi’i.[1][2]
ZamanZaman keemasan Islam
JabatanHakim Agung Mesir
FirkahSunni
Mazhab FikihSyafi'i
Minat utamaHadits, Fikih
Karya yang terkenalFathul Bari, Bulughul Maram
Murid dariIbnul Mulaqqin, Al-Hafidz Al-Iraqi

Perjalanan menuntut ilmu

Semangat dalam menggali ilmu ditunjukkannya dengan tidak mencukupkan mencari ilmu di Mesir saja, tetapi dengan melakukan rihlah (perjalanan) ke banyak negeri. Negeri-negeri yang pernah disinggahi dan tinggal disana, di antaranya:

  • Dua tanah haram (Al-Haramain), yaitu Makkah dan Madinah. Ia tinggal di Makkah al Mukarramah dan shalat Tarawih di Masjidil Haram pada tahun 785 H. Yaitu pada umur 12 tahun. Dia mendengarkan Shahih Bukhari di Makkah dari Syaikh al-Muhaddits ‘Afifuddin an-Naisaburi al-Makki. Dan Ibnu Hajar berulang kali pergi ke Makkah untuk melakukan haji dan umrah.
  • Damaskus, Di negeri ini, dia bertemu dengan murid-murid ahli sejarah dari kota Syam, Ibnu ‘Asakir. Dan dia menimba ilmu dari Ibnu Mulaqqin dan al-Bulqini.
  • Baitul Maqdis, dan banyak kota-kota di Palestina, seperti Nablus, Khalil, Ramlah dan Ghuzzah. Dia bertemu dengan para ulama di tempat-tempat tersebut dan mengambil manfaat.
  • Shan’a dan beberapa kota di Yaman dan menimba ilmu dari mereka.

Perjalanan ini dilakukan oleh al-Hafizh untuk menimba ilmu, dan mengambil ilmu langsung dari ulama-ulama besar. Sehingga dikenal Ibnu Hajar memiliki banyak guru yang besar dan masyhur.[5]

Karya

Al-Hafizh Ibnu Hajar mulai menulis pada usia 23 tahun, dan terus berlanjut sampai mendekati ajalnya. Karya-karya dia banyak diterima umat islam dan tersebar luas, semenjak dia masih hidup. Para raja dan Amir biasa saling memberikan hadiah dengan kitab-kitab Ibnu hajar. Menurut murid utamanya, yaitu Imam As-Sakhawi, karya dia mencapai lebih dari 270 kitab. Kebanyakan karyanya berkaitan dengan pembahasan hadits, secara riwayat dan dirayat. Di antarakarya tulis Ibnu Hajar tersebut:

Sumber

  1. ^ al-Kinani al-Qabilah (dari kabilah Kinanah); al-Asqalani al-Ashl (keluarganya berasal dari Asqalan, Palestina); al-Mishri (Mesir) sebagai tempat kelahiran, tempat pertumbuhan, tanah air, dan tempat wafatnya; asy-Syafi'i adalah mazhab fikihnya
  2. ^ a b http://www.darulhaq.com/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=14&infoid=241
  3. ^ As-Sakhawi menulis sebuah kitab biografi tentang gurunya yang berjudul "Al-Jawahir wad Durur fi Tarjamah Syaikhil Islam Ibnu Hajar"
  4. ^ Salmān, Mashhūr Ḥasan Maḥmūd & Shuqayrāt, Aḥmad Ṣidqī (1998). "Tarjamat al-musannif". Muʼallafāt al-Sakhāwī : al-ʻAllāmah al-Ḥāfiẓ Muḥammad ibn ʻAbd al-Raḥmān al-Sakhāwī, 831-902 H. Dār Ibn Ḥazm. hlm. 18. 
  5. ^ a b http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/06/ibnu-hajar-al-%E2%80%98asqolani-773-852-h/
  6. ^ "USC-MSA Compendium of Muslim Texts". Usc.edu. Diakses tanggal 2010-03-21. 

Pranala luar