Lemantun

film pendek berbahasa Jawa tahun 2014 yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja
Revisi sejak 22 April 2021 08.56 oleh Labdajiwa (bicara | kontrib) (Per kredit dan deskripsi video Lemantun di YouTube, dan tambah ref)

Lemantun adalah film pendek Indonesia tahun 2014 karya Wregas Bhanuteja. Film ini mengangkat kisah tentang lemari kayu lawas yang menjadi warisan bagi keluarganya. Ceritanya diangkat dari kisah nyata sang sutradara yang berasal dari Yogyakarta. Film ini juga diproduksi sebagai bentuk karya tugas akhir saat sutradara menempuh studi S-1 Fakultas Film dan Televisi (FFTV) di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 2014.[1]

Lemantun
SutradaraWregas Bhanuteja
ProduserNia Sari
CeritaWregas Bhanuteja
Penata musikGardika Gigih
SinematograferLeontius Tito
PenyuntingMochammad Rizky Pratama
Perusahaan
produksi
FFTV IKJ
Tanggal rilis
Durasi21 menit
NegaraIndonesia
BahasaJawa

Lemantun telah ditayangkan secara terbatas di Jogja Asian-Netpac Film Festival (JAFF) 2014. Pada 2020, film pendek ini juga pernah disiarkan di saluran TVRI dan dapat ditonton di saluran YouTube Wregas Bhanuteja.[2][3]

Alur

Lemantun menceritakan tentang kehebohan sebuah keluarga. Seorang ibu (Tatik Wardiono) mencoba membagikan warisan kepada kelima anaknya yang memiliki nasib berbeda-beda. Ada yang jadi pejabat, pengusaha, dokter, penjual bensin bahkan pengangguran.

Namun, warisan yang akan diberikan bukanlah tanah, rumah atau sawah berhektar-hektar, melainkan sebuah lemantun. Dalam bahasa Jawa, lemantun berarti lemari. Lemari-lemari tersebut dibeli sebagai penanda lahirnya anak-anak si ibu. Satu anak, satu lemari.

Setiap anaknya merasa bangga bisa mendapat warisan dari ibu. Mereka terus-terusan memotret dan bernostalgia dengan warisan itu. Tak ingin berlama-lama, ibu pun meminta mereka untuk segera membawa warisan itu ke rumah masing-masing. Jika tidak dibawa pulang, maka si ibu akan memberlakukan denda sebesar Rp100 ribu per hari.

Tri yang tak punya rumah tak tahu harus dibawa kemana lemari tersebut. Kendati demikian, ia tetap membantu saudara-saudarinya untuk membawa lemari itu ke rumah masing-masing. Lemari saudara-saudarinya ada yang digunakan di ruang kerja, disimpan di gudang, dibuang di pinggir jalan, dan diloakkan. Lemari punya Tri sendiri dimanfaatkannya untuk tempat menaruh bensin eceran di depan rumah ibunya.[4][3][5]

Pemeran

Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2015 Piala Maya[6] Film Pendek Terpilih Menang
2015 XXI Short Film Festival[7] Film Pendek Fiksi Naratif (Pilihan Juri IMPAS) Menang
Film Pendek Fiksi Naratif Terbaik (Pilihan Official Jury) Menang
Film Pendek Pilihan Penonton Menang
2015 Apresiasi Film Indonesia[8] Film Fiksi Pendek Terbaik Menang

Referensi

  1. ^ "Lemantun – Institut Kesenian Jakarta" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-18. 
  2. ^ "Sinopsis Empat Film Pendek TVRI Malam Ini: Lemantun hingga Wan An". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-18. 
  3. ^ a b Kartikasari, Bunga (14 April 2020). "Film Lemantun Karya Wregas Bhanuteja Kini Bisa Ditonton di YouTube". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2021-04-18. 
  4. ^ Indonesia, C. N. N. "Sinopsis Lemantun, Film Pendek Karya Wregas Bhanuteja". hiburan. Diakses tanggal 2021-04-18. 
  5. ^ Rahmat, Bintang. Devy Lubis, ed. "Ide Sederhana Kaya Pesan Moral". Harian Nasional. Diakses tanggal 2021-04-22. 
  6. ^ Irwansyah, Ade (2015-12-20). "Daftar Pemenang Piala Maya 2015". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-18. 
  7. ^ Saputra, Rizky Aditya (2015-03-23). "`Lemantun` Jawarai XXI Short Film Festival 2015". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-18. 
  8. ^ Pratama, Sandy Indra. "Daftar Lengkap Penerima Apresiasi Film Indonesia 2015". hiburan. Diakses tanggal 2021-04-18. 

Pranala luar