Azmin Ali
Dato' Seri Mohamed Azmin bin Ali (Jawi: محمد عزمين بن علي; lahir 25 Agustus 1964) adalah politikus Malaysia yang menjabat Menteri Senior Malaysia merangkap Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia di Kabinet Muhyiddin Yassin sejak Maret 2020. Selain itu, ia menjabat sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat daerah pemilihan Gombak, Kelantan sejak Maret 2008 dan anggota parlemen Majelis Legislatif Negara Bagian daerah pemilihan Bukit Antarabangsa.
Mohamed Azmin Ali | |
---|---|
محمد عزمين بن علي | |
Menteri Senior Bidang Keuangan dan Ekonomi | |
Mulai menjabat 10 Maret 2020 Menjabat bersama Ismail Sabri Yaakob, Fadillah Yusof, Mohd Radzi Md Jidin | |
Penguasa monarki | Al-Sultan Abdullah |
Perdana Menteri | Muhyiddin Yassin |
Pengganti Petahana | |
Daerah pemilihan | Gombak |
Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia ke-15 | |
Mulai menjabat 10 Maret 2020 | |
Penguasa monarki | Al-Sultan Abdullah |
Perdana Menteri | Muhyiddin Yassin |
Wakil | Lim Ban Hong |
Pengganti Petahana | |
Daerah pemilihan | Gombak |
Menteri Ekonomi Malaysia ke-8 | |
Masa jabatan 21 Mei 2018 – 24 Februari 2020 | |
Penguasa monarki | Al-Sultan Abdullah |
Perdana Menteri | Mahathir Mohamad |
Wakil | Mohd Radzi Md Jidin |
Daerah pemilihan | Gombak |
Menteri Besar Selangor ke-15 | |
Masa jabatan 23 September 2014 – 19 Juni 2018 | |
Penguasa monarki | Sharafuddin |
Daerah pemilihan | Bukit Antarabangsa |
Deputi Presiden Partai Keadilan Rakyat | |
Masa jabatan 28 November 2010 – 24 Februari 2020 | |
Presiden | Wan Azizah Wan Ismail Anwar Ibrahim |
Pendahulu Syed Husin Ali Pengganti Petahana | |
Daerah pemilihan | Gombak |
Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat | |
Masa jabatan 9 November 2001 – 28 November 2010 | |
Presiden | Wan Azizah Wan Ismail |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Daerah pemilihan | Gombak |
Anggota Parlemen Malaysia dapil Gombak | |
Mulai menjabat 8 Maret 2008 | |
Pengganti Petahana | |
Mayoritas | 6,867 (2008) 4,734 (2013) 48,721 (2018) |
Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Selangor dapil Bukit Antarabangsa | |
Mulai menjabat 8 Maret 2008 | |
Mayoritas | 1,381 (2008) 4,044 (2013) 25,512 (2018) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Mohamed Azmin bin Ali 25 Agustus 1964 Singapura, Malaysia |
Partai politik | PKR (1998–2020) BERSATU (2020–) |
Afiliasi politik lainnya | Barisan Alternatif (1998–2008) Pakatan Rakyat (2008–2015) Pakatan Harapan (2015–2020) Perikatan Nasional (2020–) |
Suami/istri | Shamsida Taharin |
Hubungan | Azwan Ali (adik) Ummi Hafilda Ali (adik) |
Anak | 3 putri, 3 putra |
Orang tua | Ali (ayah) Che Tom Yahaya (Ibu) |
Tempat tinggal | Malaysia |
Pekerjaan | Politisi |
Tanda tangan | |
Situs web | www |
Ali Azmin Ali di Facebook | |
Sunting kotak info • L • B |
Dia menjabat sebagai Menteri Ekonomi dari 2018 hingga 2020 dan sebagai Menteri Besar Selangor sejak 2014 hingga 2018. Ia juga mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Selangor (FAS).
Sebelumnya, ia merupakan anggota Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pada tahun 2020 berpindah partai ke Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) partai komponen Perikatan Nasional (PN). Ia keluar dari PKR dan Pakatan Harapan (PH) setelah berselisih dengan Anwar Ibrahim dan terjadi krisis politik, kemudian menjadi anggota parlemen Independen sebelum akhirnya bergabung dengan BERSATU dan Perikatan Nasional (PN) pada Februari 2020.
Kehidupan awal dan pendidikan
Mohamed Azmin Ali lahir pada 25 Agustus 1964 di Singapura (saat itu negara bagian Malaysia) dari Ali dan Che Tom Yahaya. Ayahnya bekerja untuk Angkatan Darat Inggris sebagai sekretaris. Keluarganya kemudian pindah ke Malaysia dan ia dibesarkan di Kuala Lumpur. Dia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Gurney Road, lalu SMA Setapak, dan mengakhirinya di Institut Teknik Jalan Cheras.
Ia menerima gelar BSc di bidang Ekonomi dan Matematika dari University of Minnesota. Dia kemudian menyelesaikan gelar magisternya di bidang Pendidikan dari institut yang sama di mana dia bertemu Shamsidar Taharin, calon istrinya. Saat belajar, Azmin mengajar matematika modern dan tambahan. Salah satu muridnya yang terkenal adalah Razali Ibrahim, mantan wakil menteri, ketika mereka berada di MRSM Terendak. Dia juga menghadiri program pelatihan eksekutif di Universitas Oxford.
Karier politik
Karier awal
Pada tahun 1987, mengikuti saran dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Azmin mulai bekerja untuk Anwar Ibrahim, yang saat itu menjadi Menteri dalam pemerintahan Barisan Nasional Mahathir. Azmin menjabat sebagai sekretaris pribadi Anwar melalui penunjukan Anwar sebagai Wakil Perdana Menteri pada tahun 1993 dan sampai Mahathir memecat Anwar pada tahun 1998. Azmin tetap dekat dengan Anwar setelah pemecatan dan mereka berdua menjadi pendiri oposisi Parti Keadilan Nasional (KeADILan), yang kemudian menjadi Partai Keadilan Rakyat atau Parti Keadilan Rakyat (PKR).[1]
Karier di Kabinet
Setelah Pemilu 2018, Azmin diangkat sebagai salah satu menteri dalam kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang baru terpilih pada 18 Mei 2018. Dia akan memimpin Kementerian Urusan Ekonomi yang baru didirikan. Ia dilantik sebagai Menteri Urusan Ekonomi pada 21 Mei 2018 di Istana Negara. Masa jabatannya berakhir pada 24 Februari 2020 setelah kabinet dibubarkan dimasa pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia berdasarkan pasal 43 (5) Konstitusi Malaysia, yang memungkinkan Yang di-Pertuan Agong mencabut penunjukan menteri.
Azmin diangkat sebagai salah satu dari empat menteri senior bersama Ismail Sabri Yaakob, Fadillah Yusof dan Mohd Radzi Md Jidin di Kabinet Muhyiddin pada 9 Maret 2020. Posisi tersebut didirikan oleh Muhyiddin Yassin, perdana menteri kedelapan sebagai pengganti posisi wakil perdana menteri. Meskipun keempat menteri memiliki kedudukan yang sama, Azmin ditunjuk oleh perdana menteri untuk memimpin pertemuan kabinet jika dia tidak ada. Selain itu, Azmin merangkap jabatan sebagai Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia dan dilantik pada 10 Maret 2020.
Berpindah partai
Setelah kejatuhan koalisi pemerintahan PH pada 2020, ia bersama sepuluh anggota parlemen lainnya, yaitu Zuraida Kamaruddin, Saifuddin Abdullah, Baru Bian, Kamaruddin Jaafar, Mansor Othman, Mohd Rashid Hasnon, Edmund Santhara Kumar Ramanaidu, Ali Biju, Willie Mongin dan Jonathan Yasin menyatakan keluar dari PH dan PKR.[2] Sebelum keluar dari PH, Azmin sempat menjabat Deputi Presiden PKR. Bahkan, ia juga termasuk salah satu pendiri PKR.
Pada 22 Agustus 2020, Azmin bersama dengan enam anggota parlemen Independen lainnya, kecuali Baru Bian bergabung dengan BERSATU dan diterima keanggotannya secara langsung oleh Presiden BERSATU sekaligus Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.[3]
Referensi
- ^ "From critic to Selangor MB, Azmin Ali's climb to the topf". Bernama. Diakses tanggal 24 September 2014.
- ^ Zakiah Koya (24 Februari 2020). "Azmin, 10 PKR MPs aligned to him leave PKR, to form independent bloc". The Star. Diakses tanggal 20 April 2021.
- ^ "Azmin, supporters officially join Bersatu (updated)". The Star. 22 Agustus 2020. Diakses tanggal 20 April 2021.
Pranala luar
- Personal biography Diarsipkan 2011-04-08 di Wayback Machine.
- Official blog Diarsipkan 2008-04-28 di Wayback Machine.