Kritik teks
Kritik teks adalah cabang ilmu penelitian teks, filologi, dan kritik sastra yang mempelajari identifikasi varian teks atau macam-macam versi naskah tulis-tangan maupun buku cetak. Kritik teks menelaah teks dari berbagai zaman, mulai dari karya tulis purba dalam aksara baji yang ditorehkan pada loh lempung sampai dengan versi-versi karya tulis yang tidak diterbitkan dari seorang penulis abad ke-21. Para katib zaman purba yang diupah untuk menyalin dokumen mungkin saja memiliki kemahiran baca-tulis, tetapi banyak yang cuma sekadar menyalin, yakni meniru bentuk-bentuk aksara tanpa paham maknanya. Ini berarti perubahan-perubahan teks lumrah terjadi tanpa disengaja dalam proses penyalinan naskah.[1] Perubahan teks dapat pula terjadi karena disengaja, misalnya tindakan sunting-sensor karya tulis cetak dengan alasan-alasan politik, keagamaan, maupun kebudayaan.
Tujuan kegiatan kritik teks adalah menyajikan pemahaman yang lebih baik mengenai penciptaan dan riwayat transmisi suatu teks maupun varian-variannya. Pemahaman yang lebih baik memungkinkan pembuatan "edisi kritis" berisi teks yang terkelola secara ilmiah. Jika seorang ilmuwan memiliki beberapa versi dari sebuah naskah yang tidak diketahui teks aslinya, maka metode-metode baku kritik teks dapat digunakan untuk merekonstruksi teks aslinya semirip mungkin. Metode-metode yang sama dapat digunakan untuk merekonstruksi versi-versi langsung, atau resensi-resensi, dari riwayat transkripsi sebuah dokumen, bergantung kepada jumlah dan mutu teks yang tersedia.[2]
Di lain pihak, satu teks asli yang diteorikan ada oleh seorang ilmuwan disebut urteks (dalam konteks pendalaman Alkitab), purwarupa, maupun autograf. Meskipun demikian, bukan berarti harus ada satu teks asli untuk setiap kelompok teks. Sebagai contoh, jika sebuah cerita disebarluaskan melalui tradisi lisan dan baru kemudian hari dituangkan ke dalam bentuk tulisan oleh berbagai pihak di berbagai tempat, maka akan ada lebih dari satu teks asli yang mungkin saja sangat berlainan satu sama lain.
Ada banyak pendekatan atau metode yang digunakan dalam kegiatan kritik teks, teristimewa eklektisisme, stematika, dan sunting teks-patokan. Teknik-teknik kuantitatif juga digunakan untuk menentukan keterkaitan di antara saksi-saksi keberadaan sebuah teks, dalam hal ini metode-metode ilmu biologi evolusioner (filogenetika) tampaknya efektif diterapkan pada serentang tradisi.[3]
Sejumlah bidang, misalnya bidang penyuntingan teks keagamaan dan klasik, mengenal istilah "kritik rendah" yang dimaknai sebagai kritik teks, dan istilah "kritik tinggi" yang dimaknai sebagai usaha untuk memastikan jati diri penulis, waktu penulisan, dan tempat penulisan teks asli.
Sejarah
Sebagai salah satu cabang ilmu filologi, kritik teks sudah dipraktikkan selama lebih dari dua ribu tahun.[4] Para kritikus teks terdahulu, khususnya para pustakawan Aleksandria Helenistis pada dua abad terakhir SM, memusatkan perhatiannya pada pelestarian karya-karya tulis Abad Kuno. Sikap semacam ini bertahan sepanjang Abad Pertengahan sampai ke awal zaman modern dan masa reka cipta mesin cetak. Kritik teks merupakan salah satu aspek penting dari kiprah banyak humanis Renaisans, misalnya Desiderius Erasmus, yang menyunting Perjanjian Baru Yunani dan menghasilkan Textus Receptus. Para Ilmuwan di Italia, semisal Petrarca dan Poggio Bracciolini, mengumpulkan dan menyunting banyak naskah Latin, manakala suatu semangat baru untuk menelaah secara kritis digelorakan oleh perhatian terhadap status teks, misalnya analisis Lorenzo Valla terhadap keaslian teks Hibah Konstantinus.
Banyak karya tulis peninggalan Abad Kuno, misalnya Alkitab dan tragedi-tragedi Yunani, sintas dalam jumlah ratusan salinan, dan keterkaitan tiap-tiap salinan dengan teks aslinya mungkin saja tidak jelas. Para ilmuwan teks sudah berabad-abad memperdebatkan sumber mana yang paling dekat dengan teks aslinya, dan dengan demikian memperdebatkan bacaan mana di dalam sumber-sumber tersebut yang tepat. Jika teks-teks seperti lakon-lakon Yunani patut diduga memiliki satu sumber asli, maka persoalan apakah beberapa kitab di dalam Alkitab semisal injil-injil hanya memiliki satu sumber asli, justru menjadi pokok pembahasan.[5] Minat untuk menerapkan kritik teks terhadap Qur'an juga sudah berkembang sesudah naskah San'a ditemukan pada tahun 1972, yang mungkin saja berasal dari rentang waktu abad ke-7 sampai abad ke-8.
Di bidang sastra Inggris, karya-karya tulis William Shakespeare sudah menjadi lahan garapan yang sangat subur bagi kritik teks, baik karena teks-teks tersebut seiring transmisinya mengandung cukup banyak variasi, maupun karena jerih payah dan biaya yang dicurahkan untuk menghasilkan edisi-edisi bermutu tinggi dari karya-karya tulisnya senantiasa secara luas dianggap sepadan dengan hasilnya.[6] Meskipun mula-mula dikembangkan dan disempurnakan untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Abad Kuno dan Alkitab, dan secara khusus di bidang sunting teks-patokan Amerika-Inggris untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Shakespeare,[7] asas-asas kritik teks telah diterapkan pada banyak karya tulis, mulai dari teks-teks kontemporer sampai dengan dokumen-dokumen tertua yang sudah diketahui. Kritik teks menelaah berbagai macam teks dari rentang waktu sekitar lima ribu tahun, mulai dari zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno sampai abad ke-20.
Gagasan dan tujuan dasar
Persoalan mendasar, sebagaimana dikemukakan Paul Maas, adalah sebagai berikut:
Kita tidak punya naskah-naskah autograf (karya tulis-tangan penulis asli) para pujangga Yunani dan Romawi klasik, dan tidak satu pun naskah salinan yang pernah diperbandingkan dengan aslinya. Naskah-naskah yang kita punyai diturunkan dari naskah-naskah asli melalui salinan-salinan langsung yang tidak diketahui jumlahnya, dan oleh karena itu keandalannya patut dipertanyakan. Urusan kritik teks adalah menghasilkan sebuah teks yang semirip mungkin dengan aslinya (constitutio textus).[8]
Maas mengemukakan pula bahwa "naskah hasil pengimlaan yang direvisi penulisnya harus dianggap setara dengan sebuah naskah autograf". Ketiadaan naskah autograf juga merupakan kenyataan yang didapati di dalam banyak peradaban selain Yunani dan Romawi. Dalam situasi semacam ini, yang menjadi tujuan utama adalah identifikasi eksemplar pertama sebelum timbul penyimpangan apa pun dalam tradisi penulisan. Eksemplar tersebut dikenal sebagai purwarupa. "Jika kita berhasil menetapkan teks purwarupanya, maka constitutio-nya (rekonstruksi teks aslinya) lumayan mengalami kemajuan.[9]
Tujuan akhir yang hendak dicapai kritikus teks adalah menghasilkan sebuah "edisi kritis", berisi teks yang ditetapkan penulis sebagai teks yang paling mendekati perkiraan teks asli, disertai apparatus criticus atau aparatus kritis. Aparatus kritis menyajikan hasil penelitian penulis dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah daftar atau penjabaran bukti yang digunakan penyunting (nama naskah-naskah, atau singkatan-singkatannya yang disebut siglum). Bagian kedua adalah analisis penyunting atas bukti-bukti tersebut (kadang-kadang berupa penggolongan sederhana berdasarkan taraf kemiripan). Bagian ketiga adalah keterangan tentang varian-varian dari teks tersebut yang ditolak penulis (sering kali dalam urutan preferensi).[10]
Proses
Sebelum penemuan mesin cetak, karya-karya sastra diperbanyak melalui penyalinan tulis-tangan, dan ada banyak variasi yang dimunculkan para penyalin. Penemuan mesin cetak membuat profesi katib efektif tidak dibutuhkan lagi. Kendati tidak rentan mengalami perbanyakan variasi seperti yang terjadi selama transmisi tulis-tangan,edisi-edisi cetak tetap saja tidak kebal terhadap kemunculan variasi-variasi dari sebuah autograf. Bukan lagi katib yang keliru menyalin sumber acuannya, melainkan perangkai cetakan huruf atau bengkel cetak yang mungkin saja membaca atau merangkai cetakan huruf dengan cara yang berbeda dari autograf.[11] Karena setiap katib atau percetakan memunculkan kekeliruan-kekeliruan yang berbeda, usaha rekonstruksi teks asli yang sudah hilang sering kali dibantu segelintir bacaan pilihan yang diambil dari banyak sumber. Sebuah teks tersunting yang diturunkan dari berbagai sumber disifatkan eklektis. Kontras dengan pendekatan ini, sejumlah kritikus teks lebih suka mengidentifikasi satu teks terbaik di antara teks-teks yang sintas, alih-alih memadukan bacaan-bacaan dari berbagai sumber.[12]
Bilamana membandingkan dokumen-dokumen atau "saksi-saksi" berlainan dari satu teks asli, perbedaan-perbedaan yang teramati disebut varian bacaan, atau cukup varian atau bacaan saja. Tidak selamanya jelas varian mana yang merupakan karya tulis asli penulis. Proses kritik teks berusaha untuk menjelaskan bagaimana tiap-tiap varian dapat masuk ke dalam teks, baik yang tidak disengaja (penggandaan atau penghapusan) maupun yang disengaja (penyelarasan atau penyensoran), sewaktu para katib atau penyelia mentransmisi teks penulis asli dengan cara menyalinnya. Oleh karena itu tugas kritikus teks adalah memilah varian-varian, mengeleminasi varian yang sepertinya tidak asli, dan dengan demikian menyusun sebuah "teks kritis" atau edisi kritis, yang dimaksudkan menjadi teks yang kira-kira paling mirip dengan aslinya. Pada saat yang sama, teks kritis harus mendokumentasi varian bacaan, supaya keterkaitan saksi-saksi yang ada dengan rekonstruksi teks asli terpampang jelas di mata seorang pembaca edisi kritis. Dalam penyusunan teks kritis, kritikus teks mempertimbangkan bukti "eksternal" (umur, tempat dan waktu penulisan, serta afiliasi tiap saksi) maupun bukti "internal" atau bukti "fisik" (hal-hal yang agaknya sudah dilakukan penulis dan katib atau percetakan).[5]
Hasil perbandingan semua varian yang diketahui dari sebuah teks disebut variorum, yakni hasil kerja kritik teks berisi semua variasi dan emendasi yang ditata bersebelahan satu sama lain sehingga seorang pembaca dapat menelusuri bagaimana keputusan-keputusan tektual diambil dalam mempersiapkan sebuah teks untuk diterbitkan.[13] Alkitab dan karya-karya tulis William Shakespeare kerap dijadikan subjek edisi-edisi variorum, kendati teknik-teknik yang sama telah diterapkan dengan tingkat kekerapan yang lebih rendah atas banyak karya tulis lain, misalnya kumpulan puisi Leaves of Grass karangan Walt Whitman[14] dan kumpulan prosa Edward Fitzgerald.[15]
Eklektisisme
Eklektisisme adalah sebutan untuk praktik mempertimbangkan banyak dan beragam saksi keberadaan teks asli tertentu. Praktik ini dilansasi asas bahwa semakin mandiri riwayat-riwayat transmisi, semakin kecil pula kemungkinan riwayat-riwayat transmisi tersebut menghasilkan kekeliruan-kekeliruan yang sama. Apa yang ditiadakan satu riwayat transmisi, mungkin saja dipertahankan riwayat transmisi lain. Apa yang ditambahkan satu riwayat transmisi, mungkin saja tidak ditambahkan tiwayat transmisi lain. Eklektisisme memungkinkan penarikan kesimpulan-kesimpulan mengenai teks asli berdasarkan bukti ketidaksamaan antar saksi.
Bacaan eklektis juga lazim mengisyaratkan jumlah saksi masing-masing bacaan yang tersedia. Sekalipun sebuah bacaan yang didukung mayoritas saksi kerap lebih diutamakan, tidak selamanya demikian. Sebagai contoh, sebuah edisi kedua dari naskah sandiwara Shakespeare dapat saja memuat tambahan yang menyinggung sebuah kejadian pada selang waktu di antara edisi pertama dan edisi kedua. Meskipun hampir semua naskah salinan selanjutnya mungkin saja memuat tambahan tersebut, para kritikus teks dapat saja merekonstruksi teks asli tanpa tambahan.
Proses semacam ini menghasilkan sebuah teks dengan bacaan-bacaan yang diambil dari banyak saksi. Teks ini bukanlah salinan dari naskah tertentu, dan dapat saja menyimpang dari mayoritas naskah yang ada. Dalam pendekatan yang murni eklektis, tidak satu pun saksi yang diutamakan menurut teori. Justru kritikus membentuk opini-opini tentang saksi-saksi satu demi satu, dengan mengandalkan bukti eksternal maupun internal.[16]
Sejak pertengahan abad ke-19, eklektisme, yang tidak memberi ruang bagi prasangka a priori terhadap satu naskah tunggal, telah menjadi metode yang dominan digunakan dalam penyuntingan teks Yunani Perjanjian Baru (baru-baru ini, United Bible Society edisi ke-5 dan Nestle-Aland edisi ke-28). Meskipun demikian, naskah-naskah tertua, yakni naskah-naskah bercorak-teks Aleksandria, merupakan naskah-naskah yang paling diutamakan, dan naskah kritis bercorak-teks Aleksandria.[17]
Bukti eksternal
Bukti eksternal adlah bukti tiap saksi fisik, pertanggalannya, sumbernya, dan keterkaitannya dengan saksi lain yang diketahui. Para kritikus sering kali akan mengutamakan bacaan-bacaan yang didukung saksi-saksi tertua. Karena kekeliruan-kekeliruan cenderung terakumulasi, semestinya naskah-naskah yang lebih tua mengandung lebih sedikit kekeliruan. Bacaan-bacaan yang didukung mayoritas saksi juga lumrah diutamakan, karena lebih kecil kemungkinan bacaan-bacaan tersebut mencerminkan kekeliruan yang tidak disengaja maupun prasangka perorangan. Untuk alasan yang sama, sebagian besar saksi yang berbeda secara geografis lebih diutamakan. Beberapa naskah memperlihatkan bukti bahwa perhatian khusus telah dicurahkan dalam penyusunannya, misalnya pencantuman bacaan-bacaan alternatif pada tepi halaman yang menunjukkan bahwa ada lebih dari satu salinan (eksemplar) terdahulu yang dirujuk dalam penyusunannya. Dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah, naskah-naskah semacam ini adalah saksi-saksi terbaik. Peran kritikus teks diperlukan bilamana segala kriteria dasar tersebut bertentangan satu sama lain. Misalnya saja, lazimnya akan ada lebih sedikit salinan terdahulu dan lebih banyak salinan terkemudian. Kritikus teks akan mencoba menyeimbangkan segala kriteria tersebut dalam rangka menentukan teks asli.
Ada banyak pertimbangan lain yang lebih canggih. Sebagai contoh, bacaan-bacaan yang menyimpang dari praktik lazim yang sudah diketahui dari seorang katib atau dari kurun waktu tertentu dapat saja dianggap lebih andal, karena agaknya mustahil seorang katib atas inisiatif sendiri menyimpang dari praktik lazim.[18]
Bukti internal
Bukti internal adalah bukti yang berasal dari teks itu sendiri, terlepas dari karakteristik fisik dokumen tersebut. Berbagai pertimbangan dapat digunakan untuk memutuskan bacaan mana yang paling mendekati aslinya. Kadang-kadang berbagai pertimbangan tersebut bisa saja saling bertentangan.[18]
Dua pertimbangan umum memiliki sebutan Latin, yakni lectio brevior (bacaan ringkas) dan lectio difficilior (bacaan lebih ruwet). Pertimbangan yang pertama, lectio brevior, adalah hasil pengamatan umum bahwasanya para katib cenderung menambahkan kata-kata untuk memperjelas maksud kalimat maupun karena terbiasa melakukannya, lebih sering daripada menghilangkan kata-kata. Pertimbangan yang kedua, lectio difficilior potior (bacaan yang lebih ruwet adalah bacaan yang lebih kuat), mengakui adanya kecenderungan untuk melakukan penyelarasan, yakni mengatasi berbagai ketidakselarasan yang tampak pada teks. Penerapan asas-asas ini berbuntut pada pemilihan bacaan yang lebih ruwet (yang tidak diselaraskan) sebagai bacaan yang lebih mungkin merupakan bacaan asli. Kasus-kasus semacam ini juga mencakup tindakan para katib untuk menyederhanakan dan mempermulus teks yang tidak sepenuhnya mereka pahami.[19]
Tindakan lain yang cenderung dilakukan katib adalah homoioteleuton, artinya "berakhiran sama". Homoioteleuton terjadi bilamana ada dua kata/frasa/kalimat diakhiri dengan urutan aksara yang sama. Sesudah menuliskan yang pertama, katib meloncat ke yang kedua, sehingga menghilangkan semua kata yang tercantum di antara keduanya. Homeoarki adalah sebutan untuk silap-mata yang terjadi bilamana permulaan dua kalimat serupa satu sama lain.[20]
Kritikus dapat pula menguji karya-karya tulis lain dari penulis yang sama untuk menentukan kata-kata dan konstruksi-konstruksi gramatikal mana saja yang cocok dengan gaya penulisannya. Evaluasi bukti internal juga memberi kritikus informasi yang membantunya mengevaluasi keandalan naskah-naskah satu demi satu. Dengan demikian pertimbangan bukti internal berkaitan dengan pertimbangan bukti eksternal.
Sesudah mempertimbangkan semua faktor yang relevan, kritikus teks mencari bacaan yang paling mampu menjelaskan bagaimana bacaan-bacaan lain dapat muncul. Dengan demikian bacaan tersebut adalah bacaan yang paling layak dicalonkan sebagai bacaan asli.
Kanon-kanon kritik teks
Penerapan pada dokumen keagamaan
Semua teks dapat menjadi subjek penelitian dan kritisisme sistematik di mana dokumen aslinya tidak dapat diverifikasi atau tidak tersedia. Para penganut agama sering kali enggan untuk melakukan penelitian kritik teks yang mendalam terhadap kitab-kitab sucinya karena mereka meyakini kitab-kitab itu sebagai ilham ilahi. Sebaliknya para lawan atau kelompok berpolemik condong untuk mencari-cari kesalahan dalam suatu teks keagamaan dengan cara apapun. Akibatnya, kritik teks yang sah sering ditentang baik oleh penganut kepercayaan itu maupun oleh para skeptik.
Alkitab Ibrani
Kritisisme tekstual Alkitab Ibrani membandingkan versi naskah Alkitab dari berbagai sumber (tarikh berdasarkan naskah tertua yang terlestarikan dari setiap keluarga/famili tekstual)
Sebagaimana dalam naskah-naskah Perjanjian Baru, munculnya perubahan, korupsi dan penghapusan, terutama dalam teks-teks Masoret, disebabkan oleh para juru tulis (soferim; scribes) kuno yang tidak menangani kesalahan penyalinan secermat di waktu-waktu kemudian.[21]
Ada tiga edisi baru terpisah untuk Alkitab Ibrani yang sekarang dalam pengembangan: Biblia Hebraica Quinta, Hebrew University Bible, dan Oxford Hebrew Bible. Biblia Hebraica Quinta adalah edisi diplomatik berdasarkan Leningrad Codex. Hebrew University Bible juga diplomatik, tetapi berdasarkan Aleppo Codex. Oxford Hebrew Bible adalah edisi eklektis.[22]
Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama
Dalam melihat Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama, hampir semua varian tekstual tidak bernilai penting dan tidak mempengaruhi doktrin kepercayaan. Professor Douglas Stuart menyatakan: "Secara jujur dapat dikatakan bahwa ayat-ayat, pasal-pasal, dan kitab-kitab dalam Alkitab akan terbaca umumnya sama, dan memberikan kesan yang sama kepada para pembaca, meskipun orang memasukkan semua bacaan alternatif yang ada ke dalam teks yang menjadi dasar terjemahan [bahasa Inggris] saat ini."[23]
Perjanjian Baru
Teks kuno Perjanjian Baru meliputi lebih dari 5.800 naskah bahasa Yunani manuscripts, 10.000 naskah bahasa Latin dan 9.300 naskah dalam bahasa-bahasa kuno lain (termasuk bahasa Suryani, bahasa Slavia, bahasa Etiopia dan bahasa Armenia). Naskah-naskah itu memuat sekitar 300.000 varian tekstual, sebagian besar meliputi pertukaran urutan kata dan perbedaan penulisan yang trivial.[24][25] Jadi selama lebih dari 250 tahun dilakukan kritis teks mendalam, para sarjana Perjanjian Baru dapat menyatakan tidak ada varian tekstual yang mempengaruhi doktrin apapun. Profesor D. A. Carson menyatakan: "tidak ada dari apa yang kita percayai secara doktrinal benar, dan tidak ada dari apa yang diperintahkan kepada kita untuk dilakukan, yang diubah oleh varian-varian itu. Ini benar untuk tradisi tekstual manapun. Penafsiran perikop-perikop individual dapat saja dipertanyakan; tetapi tidak pernah ada doktrin yang terdampak."[24][26]
Software
Sejumlah program dan standar komputer sudah ada untuk mendukung para penyunting edisi-edisi kritis. Ini termasuk:
- Text Encoding Initiative. The Guidelines of the TEI provide much detailed analysis of the procedures of critical editing, including recommendations about how to mark up a computer file containing a text with critical apparatus. See especially the following chapters of the Guidelines: 10. Manuscript Description, 11. Representation of Primary Sources, and 12. Critical Apparatus.
- Juxta is an open-source tool for comparing and collating multiple witnesses to a single textual work. It was designed to aid scholars and editors examine the history of a text from manuscript to print versions. Juxta provides collation for multiple versions of texts that are marked up in plain text or TEI/XML format.
- The EDMAC macro package for Plain TeX is a set of macros originally developed by John Lavagnino and Dominik Wujastyk for typesetting critical editions. "EDMAC" stands for "EDition" "MACros." EDMAC is in maintenance mode.
- The ledmac package is a development of EDMAC by Peter R. Wilson for typesetting critical editions with LaTeX. ledmac is in maintenance mode.[27]
- The eledmac package is a further development of ledmac by Maïeul Rouquette that adds more sophisticated features and solves more advanced problems. eledmac was forked from ledmac when it became clear that it needed to develop in ways that would compromise backward-compatibility. eledmac is maintenance mode.
- The reledmac package is a further development of eledmac by Maïeul Rouquette that rewrittes many part of the code in order to allow more robust developments in the future. In 2015, it is in active development.
- ednotes, written by Christian Tapp and Uwe Lück is another package for typesetting critical editions using LaTeX.
- Classical Text Editor Diarsipkan 2014-05-26 di Wayback Machine. is a word-processor for critical editions, commentaries and parallel texts written by Stefan Hagel. CTE is designed for use on the Windows operating system, but has been successfully run on Linux and OS/X using Wine. CTE can export files in TEI format. CTE is currently (2014) in active development.
- Critical Edition Typesetter by Bernt Karasch is a system for typesetting critical editions starting from input into a word-processor, and ending up with typesetting with TeX and EDMAC. Development opf CET seems to have stopped in 2004.
Lihat pula
Topik
- Comma Johanneum
- Daftar ayat Alkitab yang tidak disertakan dalam terjemahan Alkitab bahasa Inggris modern
- Dean Burgon Society
- Diplomatics
- Hermeneutika
- Kaozheng (Chinese textual criticism)
- Kategori Naskah Perjanjian Baru
- Markus 16
- Naskah Alkitab
- Paleografi
- Pericope Adulteræ
- Teori Tablet mengenai tarikh Kitab Kejadian.
- Kesarjanaan tekstual
- Textus Receptus
- Yohanes 21
Edisi kritis
- Kitab Mormon
- Book of Mormon Critical Text – FARMS 2nd edition
- Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama
- Complutensian polyglot (berdasarkan naskah-naskah yang sekarang hilang)
- Septuaginta – Rahlfs' 2nd edition
- Gottingen Septuagint (Vetus Testamentum Graecum: Auctoritate Academiae Scientiarum Gottingensis editum): dalam proses
- Biblia Hebraica Stuttgartensia – 4th edition
- Hebrew Bible: A Critical Edition – produk yang berkelanjutan, didesain untuk berbeda dari Biblia Hebraica dengan menghasilkan suatu teks eklektik
- Perjanjian Baru
- Editio octava critica maior – Tischendorf edition
- The Greek New Testament According to the Majority Text – Hodges & Farstad edition
- The New Testament in the Original Greek – Westcott & Hort edition
- Novum Testamentum Graece Nestle-Aland 28th edition (NA28)[28]
- United Bible Society's Greek New Testament UBS 4th edition (UBS4)[29]
- Novum Testamentum Graece et Latine – Merk edition
- Editio Critica Maior – German Bible Society edition
- Critical Translations
- The Comprehensive New Testament – standardized Nestle-Aland 27 edition[30]
- The Dead Sea Scrolls Bible – dengan peta tektual kepada varian-varian Teks Masoret, Dead Sea Scrolls, and Septuaginta
- New English Translation of the Septuagint, suatu terjemahan kritis dari bagian-bagian yang lengkap dari "Göttingen Septuagint", sisanya dari "Rahlf's manual edition"
Daftar
Referensi
- ^ Ehrman 2005, hlm. 46.
- ^ Vincent. A History of the Textual Criticism of the New Testament
"... proses dari usahanya untuk menentukan teks asli sebuah dokumen atau sekumpulan dokumen, dan untuk menyajikannya, lepas dari semua kekeliruan, penyelewengan, dan berbagai variasi yang mungkin sudah terakumulasi melalui rentetan penyalinan yang dilakukan dalam rentang waktu transkripsinya." - ^ TY - JOUR AU - Howe, Christopher AU - Connolly, Ruth AU - Windram, Heather PY - 2012/12/01 SP - 51 EP - 67 T1 - Responding to Criticisms of Phylogenetic Methods in Stemmatology VL - 52 DO - 10.2307/41349051 JO - Sel Studies in English Literature 1500-1900 ER -
- ^ Saussure, Ferdinand de (1916). Course de Linguistique General. Lausanne: Charles Bally in Payot C. hlm. 1–3. ISBN 9782228500647.
- ^ a b Tanselle, (1989) A Rationale of Textual Criticism.
- ^ Jarvis 1995, hlmn. 1–17
- ^ Montgomery 1997
- ^ Maas P. 1958. Textual criticism. Oxford. hlm. 1
- ^ Maas 1958, hlm. 2–3.
- ^ "Apparatus criticus dicantumkan di bawah teks sekadar mengikuti kaidah pembuatan buku cetak, khususnya format buku modern. Kebiasaan memanfaatkan sisi luar margin teks sebagai tempat mencantumkan apparatus criticus pada naskah-naskah Abad Kuno dan Abad Pertengahan dilakukan dengan maksud supaya lebih jelas terbaca." Maas 1958, hlmn. 22–23.
- ^ Gaskell, 1978.
- ^ Greetham 1999, hlm. 40.
"Dengan demikian Tanselle memadukan praktike Aristotelian, yakni penilaian saksama atas fenomenologi teks, dengan kecurigaan Platonis yang mendalam terhadap fenomenologi tersebut, dan terhadap alam pengalaman yang maujud (lihat ' Materiality' saya untuk pembahasan lebih lanjut). Bagi dia—dan saya rasa bagi penyuntingan idealis atau 'eklektis' yang kerap diidentikkan dengan dia dan Greg-Bowers, yang dengannya 'teks-nan-tak-pernah-wujud' idealis dimunculkan dari status korup dokumen-dokumen yang sintas—ontologi hanya imanen, sudah barang tentu tidak pernah wujud di dalam teks terkhususkan dan historis, karena hanya dapat digapai pada tingkatan yang tak tergapai dari nous (akal budi) alih-alih fenomenon (cerapan). Dengan demikian, sasaran-sasaran muluk penyuntingan eklestis (atau yang kadang-kadang disebut 'kritis') sekalipun dapat dipermasalahkan, karena status fenomenologis yang tidak pasti dari dokumenter dan historis." - ^ McGann 1992, hlm. xviiii
- ^ Bradley 1990
- ^ Bentham, Gosse 1902
- ^ Comfort, Comfort 2005, hlm. 383
- ^ Aland, B. 1994, hlm. 138
- ^ a b Hartin, Petzer, Mannig 2001, hlmn. 47–53
- ^ Aland K., Aland, B. 1987, hlm. 276
- ^ "Manuscript Studies: Textual analysis (Scribal error)". www.ualberta.ca. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2016. Diakses tanggal 2 Mei 2018.
- ^ Tov 2001, p. 9
- ^ Hendel, R., "The Oxford Hebrew Bible: Prologue to a New Critical Edition", Vetus Testamentum, vol. 58, no. 3 (2008). pp. 325–326
- ^ Kaiser, Walter (2001). The Old Testament Documents: Are They Reliable & Relevant?. InterVarsity Press. hlm. 48. ISBN 9780830819751.
- ^ a b Wallace, Daniel. "The Majority Text and the Original Text: Are They Identical?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2013. Diakses tanggal 23 November 2013.
- ^ Westcott and Hort (1896). The New Testament in The Original Greek: Introduction Appendix. Diakses tanggal 23 November 2013.
- ^ Beacham, Roy E.; Bauder, Kevin T. One Bible Only?: Examining Exclusive Claims for the King James Bible (dalam bahasa Inggris). Kregel Publications. ISBN 9780825497032.
- ^ See further the useful guidelines offered by Dekker, D-J. "Typesetting Critical Editions with LaTeX: ledmac, ledpar and ledarab". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2014. Diakses tanggal 14 May 2014.
- ^ Novum Testamentum Graece, German Bible Society "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2013-10-31.
- ^ UBS Greek New Testament, German Bible Society "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2013-10-31.
- ^ http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf
Pustaka
- Aland, Kurt, Aland, Barbara (1987). The Text of the New Testament. Brill. ISBN 90-04-08367-7.
- Aland, Barbara (1994). New Testament Textual Criticism, Exegesis and Church History. Peeters Publishers. ISBN 90-390-0105-7.
- Bentham, George, Gosse, Edmund. The Variorum and Definitive Edition of the Poetical and Prose Writings of Edward Fitzgerald, (1902), Doubleday, Page and Co.
- Bowers, Fredson (1964). "Some Principles for Scholarly Editions of Nineteenth-Century American Authors". Studies in Bibliography. 17: 223–228. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Bowers, Fredson (1972). "Multiple Authority: New Problems and Concepts of Copy-Text". Library, Fifth Series. XXVII (2): 81–115.
- Bradley, Sculley, Leaves of Grass: A Textual Variorum of the Printed Poems, (1980), NYU Press, ISBN 0-8147-9444-0
- Comfort, Philip Wesley (2005). Encountering the Manuscripts: An Introduction to New Testament Paleography & Textual Criticism. B&H Publishing Group. ISBN 0-8054-3145-4.
- Davis, Tom (1977). "The CEAA and Modern Textual Editing". Library, Fifth Series. XXXII (32): 61–74.
- Ehrman, Bart D. (2005). Misquoting Jesus: The Story Behind Who Changed the Bible and Why. Harper Collins. ISBN 978-0-06-073817-4.
- Ehrman, Bart D. (2006). Whose Word Is It?. Continuum International Publishing Group. ISBN 0-8264-9129-4.
- Gaskell, Philip (1978). From Writer to Reader: Studies in Editorial Method. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-818171-X.
- Greetham, D. C. (1999). Theories of the text. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. ISBN 0-19-811993-3.
- Greg, W. W. (1950). "The Rationale of Copy-Text". Studies in Bibliography. 3: 19–36. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Habib, Rafey (2005). A history of literary criticism: from Plato to the present. Cambridge, MA: Blackwell Pub. ISBN 0-631-23200-1.
- Hartin, Patrick J., Petzer J. H., Manning, Bruce. Text and Interpretation: New Approaches in the Criticism of the New Testament. (1991), BRILL, ISBN 90-04-09401-6
- Jarvis, Simon, Scholars and Gentlemen: Shakespearian Textual Criticism and Representations of Scholarly Labour, 1725–1765, Oxford University Press, 1995, ISBN 0-19-818295-3
- Klijn, Albertus Frederik Johannes, An Introduction to the New Testament (1980), p. 14, BRILL, ISBN 90-04-06263-7
- Maas, Paul (1958). Textual Criticism:. Oxford University Press. ISBN 0-19-814318-4.
- McCarter, Peter Kyle Jr (1986). Textual criticism: recovering the text of the Hebrew Bible. Philadelphia, PA: Fortress Press. ISBN 0-8006-0471-7.
- McGann, Jerome J. (1992). A critique of modern textual criticism. Charlottesville: University Press of Virginia. ISBN 0-8139-1418-3.
- McKerrow, R. B. (1939). Prolegomena for the Oxford Shakespeare. Oxford: Clarendon Press.
- Montgomery, William Rhadamanthus; Wells, Stanley W.; Taylor, Gary; Jowett, John (1997). William Shakespeare: A Textual Companion. New York: W. W. Norton & Company. ISBN 0-393-31667-X.
- Parker, D.C. (2008). An Introduction to the New Testament Manuscripts and Their Texts. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-71989-5.
- von Reenen, Pieter; Margot van Mulken, ed. (1996). Studies in Stemmatology. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.
- Rosemann, Philipp (1999). Understanding scholastic thought with Foucault. New York: St. Martin's Press. hlm. 73. ISBN 0-312-21713-7.
- Schuh, Randall T. (2000). Biological systematics: principles and applications. Ithaca, N.Y: Cornell University Press. ISBN 0-8014-3675-3.
- Shillingsburg, Peter (1989). "An Inquiry into the Social Status of Texts and Modes of Textual Criticism". Studies in Bibliography. 42: 55–78. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-07.
- Tanselle, G. Thomas (1972). "Some Principles for Editorial Apparatus". Studies in Bibliography. 25: 41–88. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Tanselle, G. Thomas (1975). "Greg's Theory of Copy-Text and the Editing of American Literature". Studies in Bibliography. 28: 167–230. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Tanselle, G. Thomas (1976). "The Editorial Problem of Final Authorial Intention". Studies in Bibliography. 29: 167–211. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Tanselle, G. Thomas (1981). "Recent Editorial Discussion and the Central Questions of Editing". Studies in Bibliography. 34: 23–65. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2007-09-07.
- Tanselle, G. Thomas (1986). "Historicism and Critical Editing". Studies in Bibliography. 39: 1–46. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-04.
- Tanselle, G. Thomas (1995). "The Varieties of Scholarly Editing". Dalam D. C. Greetham. Scholarly Editing: A Guide to Research. New York: The Modern Language Association of America.
- Tenney, Merrill C. (1985). Dunnett, Walter M., ed. New Testament survey. Grand Rapids, MI: W.B. Eerdmans Pub. Co. ISBN 0-8028-3611-9.
- Tov, Emanuel (2001). Textual criticism of the Hebrew Bible. Minneapolis: Fortress. ISBN 90-232-3715-3.
- Van Mulken, Margot ; Van Reenen, Pieter Th van. (1996). Studies in Stemmatology. John Benjamins Publishing Co. ISBN 90-272-2153-7.
- Vincent, Marvin Richardson (1899). A History of the Textual Criticism of the New Testament. Macmillan. Original from Harvard University. ISBN 0-8370-5641-1.
- Wegner, Paul (2006). A Student's Guide to Textual Criticism of the Bible. InterVarsity Press. ISBN 0-8308-2731-5.
- Wilson, N. R. p.; Reynolds, L. (1974). Scribes and scholars: a guide to the transmission of Greek and Latin literature. Oxford: Clarendon Press. hlm. 186. ISBN 0-19-814371-0.
- Zeller, Hans (1975). "A New Approach to the Critical Constitution of Literary Texts". Studies in Bibliography. 28: 231–264. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 2006-06-07.
Pustaka tambahan
- Dabney, Robert L. (1871). "The Doctrinal Various Readings of the New Testament Greek", Southern Presbyterian Review, April 1871, p. 350-390.
- Epp, Eldon J., The Eclectic Method in New Testament Textual Criticism: Solution or Symptom?, The Harvard Theological Review, Vol. 69, No. 3/4 (July–October 1976), pp. 211–257
- Hagen, Kenneth, The Bible in the Churches: How Various Christians Interpret the Scriptures, Marquette Studies in Theology, Vol 4; Marquette University Press, 1998, ISBN 0-87462-628-5
- Hodges, Zane C. and Farstad, Arthur L. The Greek New Testament According to the Majority Text with Apparatus, Thomas Nelson; 2nd ed edition (January 1, 1985), ISBN 0-8407-4963-5
- Housman, A. E. (1922). "The Application of Thought to Textual Criticism". Proceedings of the Classical Association. 18: 67–84. Diakses tanggal 2008-03-08.
- Love, Harold (1993). "section III". Scribal Publication in Seventeenth-Century England. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-811219-X.
- Kittel, F. A. (1785). Neue Kritiken über den berühmten Sprych: Drey sind, die da zeugen in Himmel, der Vater, das Wort, und der heilge Geist, und diese drein sind eins. Eine synodalische Vorlesung. Braunschweig, Deutschland: John. Chr. Meyer.
- Komoszewski, Sawyer and Wallace, (2006), Reinventing Jesus, Kregel Publications, 2006, ISBN 978-0-8254-2982-8
- Metzger & Bart Ehrman, (2005), The Text of the New Testament, OUP, ISBN 978-0-19-516122-9
- Schiffman, Lawrence H., Reclaiming the Dead Sea Scrolls: The History of Judaism, the Background of Christianity, the Lost Library of Qumran; Jewish Publication Society, 1st ed. 1994, ISBN 0-8276-0530-7
- Soulen, Richard N. and Soulen, R. Kendall, Handbook of Biblical Criticism; Westminster John Knox Press; 3 edition (October 2001), ISBN 0-664-22314-1
Pranala luar
Umum
- An example of cladistics applied to textual criticism
- Stemma and Stemmatics
- Stemmatics and Information Theory Diarsipkan 2010-01-11 di Wayback Machine.
- Computer-assisted stemmatology challenge & benchmark data-sets
- Searching for the Better Text: How errors crept into the Bible and what can be done to correct them Diarsipkan 2012-07-01 di Wayback Machine. Biblical Archaeology Review
- The European Society for Textual Scholarship. Diarsipkan 2013-12-07 di Wayback Machine.
- Society for Textual Scholarship.
- Walter Burley, Commentarium in Aristotelis De Anima L.III Critical Edition by Mario Tonelotto : an example of critical edition from 4 different manuscripts (transcription from medieval paleography).
Alkitab
- Manuscript Comparator — allows two or more New Testament manuscript editions to be compared in side-by-side and unified views (similar to diff output)
- A detailed discussion of the textual variants in the Gospels Diarsipkan 2008-06-08 di Wayback Machine. (covering about 1200 variants on 2000 pages)
- A complete list of all New Testament Papyri Diarsipkan 2014-03-12 di Wayback Machine. with link to images
- An Electronic Edition of The Gospel According to John in the Byzantine Tradition
- New Testament Manuscripts (listing of the manuscript evidence for more than 11000 variants in the New Testament)
- Library of latest modern books of biblical studies and biblical criticism
- An Online Textual Commentary of the Greek New Testament - transcription of more than 60 ancient manuscripts of the New Testament with a textual commentary and an exhaustive critical apparatus.
- Herbermann, Charles, ed. (1913). "Lower Criticism". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.