Aljazair

negara di Afrika Utara
Revisi sejak 8 April 2022 06.42 oleh 182.2.43.187 (bicara) (1990-an sampai sekarang: kurang satu huruf)

Aljazair (bahasa Arab: الجزائر, translit. al-jazā’ir, /al-jaza-ir/, Bahasa Berber: ⴷⵣⴰⵢⴻⵔ, /Dzayer/ ), resminya Republik Demokratis Rakyat Aljazair, merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Nama negara ini yang berarti kepulauan (al-jazā’ir, dalam bahasa Arab) mungkin mengacu kepada 4 buah pulau yang terletak berdekatan dengan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan negara ini, Aljir. Aljazair adalah republik semi-presidensial yang terdiri dari 48 provinsi dan 1.541 komune. Dengan jumlah penduduk lebih dari 37 juta jiwa,[12] Aljazair merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-34 di Bumi. Dengan ekonomi yang mengandalkan sumber-sumber minyak, sektor manufaktur telah menderita penyakit Belanda.[13] Sonatrach, perusahaan minyak nasional, merupakan perusahaan terbesar di Afrika. Aljazair memiliki tentara terbesar kedua dengan anggaran pertahanan terbesar di Afrika.[14] Aljazair memiliki Program Nuklir damai sejak dasawarsa 1990-an.[15]

Republik Demokratik Rakyat Aljazair

الجمهورية الجزائرية الديمقراطية الشعبية
Al-Jumhūrīyah al-Jazā'irīyah ad-Dīmuqrāṭīyah asy-Sya‘bīyah (bahasa Arab)
ⵜⴰⴳⴷⵓⴷⴰ ⵜⴰⵎⴳⴷⴰⵢⵜ ⵜⴰⵖⵔⴼⴰⵏⵜ ⵜⴰⴷⵣⴰⵢⵔⵉⵜ
Tagduda tamegdayt taɣerfant tazzayrit (bahasa Berber)
République démocratique populaire d'Algérie (bahasa Prancis)
Semboyanبالشّعب وللشّعب
Bil-syaʿb wa lil-syaʿb
("Oleh rakyat dan untuk rakyat") [1][2]
Lagu kebangsaanقسمًا
Qassaman
("Ikrar")
Lokasi  Aljazair  (hijau tua)

– di Afrika  (biru muda & kelabu tua)
– di Uni Afrika  (biru muda)

Lokasi Aljazair
Ibu kota
Aljir
36°42′N 3°13′E / 36.700°N 3.217°E / 36.700; 3.217
Bahasa resmiArab[3] dan Berber[4]
Bahasa lainnya[5]Prancis
Agama
99% Islam
1 % lainnya (misalnya Kekristenan dan Yudaisme)
PemerintahanRepublik semi-presidensial
• Presiden
Abdelmadjid Tebboune
Aymen Benabderrahmane
LegislatifParlemen
مجلس الامة
Majlis al-'Ummah
المجلس الشعبي الوطني
Al-Majlis asy-Sya'abi al-Waṭani
Kemerdekaan 
dari Prancis
• Diakui
3 Juli 1962
• Diumumkan
5 Juli 1962
Luas
 - Total
2.381.741 km2 (10)
 - Perairan (%)
dapat diabaikan
Populasi
 - Perkiraan 2021
44.700.000[6] (32)
17,7/km2 (168)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $581,189 miliar[7] (43)
Kenaikan $13.002[7] (111)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $191,941 miliar[7] (58)
Kenaikan $4.294[7] (130)
Gini (2011)27,6[8][9]
rendah
IPM (2021)Kenaikan 0,745[10]
tinggi · 91
Mata uangDinar Aljazair (دج)
(DZD)
Zona waktuCET
(UTC+1)
Lajur kemudikanan[11]
Kode telepon+213
Kode ISO 3166DZ
Ranah Internet.dz dan الجزائر.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dengan luas keseluruhan 2.381.741 kilometer persegi, Aljazair merupakan negara terluas ke-10 di dunia dan terluas di Afrika, dan di Mediterania.[16] Negara ini berbatasan dengan Tunisia di sebelah timur-laut; Libya di sebelah timur; Maroko di sebelah barat; Sahara Barat, Mauritania, dan Mali di sebelah barat-daya; Niger di sebelah tenggara; dan Laut Tengah di sebelah utara. Aljazair adalah anggota Uni Afrika, Liga Arab, OPEC, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota pendiri Uni Arab Maghribi.

Wilayah yang kini bernama Aljazair pernah menjadi rumah bagi banyak kebudayaan prasejarah kuno, termasuk kebudayaan Ateria dan Kapsia. Wilayah ini dikenali memiliki banyak imperium dan wangsa, termasuk Numidia Berber, Kartago, Romawi, Vandal, Bizantium, Umayyah Arab, Fatimiyah Berber, Muwahidun Berber, dan terakhir Turki Usmani.

Etimologi

Nama negara ini diturunkan dari nama kota, Aljir. Etimologi yang paling umum menghubungkan nama kota ke al-Jazā'ir (الجزائر, "Kepulauan"), bentuk terpenggal dari nama lama kota tersebut, Jazā'ir Banī Mazghanna (جزائر بني مزغنة, "Kepulauan Suku Mazghanna"),[17][18] digunakan oleh ahli geografi zaman pertengahan, al-Idrisi. Etimologi lainnya merunut jejak nama ini ke Ldzayer, bahasa Arab Maghrib dan Berber untuk "Aljazair" mungkin berhubungan dengan Raja Ziri bin Manad dari Wangsa Zirid dan perintis kota Aljir.[19]

Sejarah

Sejarah kuno

 
Detail lukisan batu Tassili yang berasal dari tahun 3000 SM mungkin berhubungan dengan sebuah peradaban yang hilang di kawasan yang kini disebut Sahara Hijau

Di wilayah Ain Hanech (Provinsi Saida), telah ditemukan sisa-sisa pendudukan hominid awal (200.000 SM) di Afrika Utara. Para pembuat alat, Neandertal, menghasilkan kapak tangan bergaya Levaloisia dan Musteria (43.000 SM), serupa dengan yang ditemukan di Levant.[20][21]

Penduduk asli Berber di Aljazair telah di bawah kekuasaan asing selama lebih dari 3000 tahun terakhir. Orang-orang Fenisia (1000 SM) dan Republik Romawi (200 SM) ialah yang terpenting, sampai datangnya orang-orang Arab pada abad ke-8. Bagaimanapun, aliran penaklukan tak seluruhnya satu arah; pada masa pertengahan Fatimiyah Berber, berasal dari Aljazair, mengambil alih Mesir, walaupun segera setelah itu meninggalkan Afrika Utara.

Masa kekuasaan Turki Usmani

Aljazair masuk wilayah Turki Utsmani oleh Khair ad-Din dan saudaranya Aruj yang membuat pesisirnya basis corsair; [privateering] mereka yang dicapai puncaknya di Aljir pada 1600-an, setelah pusat kegiatan dipindahkan ke Tripoli di Libya. Dengan dalih mengabaikan konsul-konsul mereka, Prancis menyerang Aljir pada 1830; bagaimanapun, perlawanan hebat dari sejumlah tokoh seperti Emir Abdelkader yang dibuat untuk penaklukan pelan-pelan di Aljazair, tak secara teknis selesai sampai awal 1900-an saat Tuareg terakhir ditaklukkan.

Pendudukan Prancis

Sementara itu, bagaimanapun, Prancis telah membuat Aljazair bagian integral metropolitannya, status status yang akan mengakhiri jatuhnya Republik Keempat. Puluhan ribu pemukim dari Prancis, Italia, Spanyol, dan Malta pindah menyeberangi Laut Tengah untuk bertani di Algerian daratan pesisir dan menduduki bagian yang paling berharga dari kota-kota Aljazair, mendapatkan keuntungan dari penyitaan tanah bersama yang dimiliki pemerintah Prancis. Orang-orang Eropa beranak pinak di Aljazair (yang disebut pied-noir), seperti penduduk asli Yahudi Aljazair, merupakan warga negara Prancis penuh yang sedang mulai dari akhir abad ke-19; dengan memperlihatkan perbedaan menyolok, kebanyakan Muslim Aljazair tetap di luar hukum Prancis, dan tak memiliki kewarganegaraan Prancis ataupun hak suara. Susunan sosial Aljazair diperlunak untuk maksud yang berubah selama masa ini: tingkat melek huruf jatuh secara hebat, sedangkan penyerobotan tanah menumbangkan kebanyakan penduduk.

Kemerdekaan

Pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya; setelah hampir 1 dekade perang di kota dan desa, mereka berhasil memaksa Prancis keluar pada 1962. Pada 25 September 1962, Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden dari pemerintahan provinsional, dengan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menteri. Kebanyakan 1.025.000 pied-noir, seperti 91.000 harki (Muslimin Aljazair pro-Prancis), atau hampir 10% penduduk Aljazair pada 1962, pergi dari Aljazair ke Prancis hanya sekian bulan dalam pertengahan tahun itu.

Presiden pertama Aljazair, pemimpin FLN Ahmed Ben Bella, didepak oleh mantan sekutunya dan juga PM, Houari Boumédiènne pada 1965. Negara itu kemudian menikmati hampir 25 tahun yang relatif stabil 1 partai sosialis milik Boumedienne dan para penggantinya.

1990-an sampai sekarang

Pada 1990-an, Aljazair dilanda perang saudara penuh kekerasan dan berkepanjangan setelah militer menghalangi ParPol Islam, Front Keselamatan Islam mengambil kekuasaan menyusul pemilihan multipartai pertama di negeri itu. Lebih dari 100.000 orang terbunuh, kebanyakan dalam pembantaian penduduk sipil yang tak beralasan, oleh kelompok gerilyawan seperti Kelompok Islam Bersenjata.

Pada bulan Desember 1990, Majelis Rakyat Nasional mengesahkan aturan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Aljazair dan melarang perusahaan-perusahaan swasta dan partai politik menggunakan bahasa Prancis dan Berber. Undang-undang baru ini dianggap sebagai sikap tidak toleran pemerintah terhadap sejumlah masyarakat yang berlatar pendidikan Barat serta masyarakat Berber. Hal ini kemudian menyebabkan sekitar 500.000 orang turun ke jalan untuk memprotes diskriminasi agama dan politik

Geografi

Politik

Kepala negara ialah Presiden, yang dipilih untuk masa 5 tahun, dapat diperpanjang sekali lagi. Aljazair memiliki hak pilih bersama. Presiden ialah kepala Dewan Menteri dan Dewan Keamanan Tinggi. Ia mengangkat PM yang merupakan kepala pemerintahan. PM mengangkat Dewan Menteri.

Parlemen Aljazair bikameral, terdiri dari majelis rendah, Majelis Rakyat Nasional (APN), dengan 380 anggota dan majelis tinggi, Dewan Negara, dengan 144 anggota. APN dipilih tiap 5 tahun.

Pembagian administratif Aljazair

 
Peta wilayah-wilayah Aljazair

Aljazair terbagi menjadi 48 wilayah/provinsi (ولاية):

  1. Adrar
  2. Ain Defla
  3. Ain Temouchent
  4. Aljir
  5. 'Annabah
  6. Batnah
  7. Bechar
  8. Bajayah
  9. Biskirah
  10. Bulidah
  11. Bordj Bou Arreridj
  12. Bouira
  13. Boumerdes
  14. Syilf
  15. Qusnathinah
  16. Jalfah
  17. El Bayadh
  18. El Oued
  19. El Tarf
  20. Ghardaia
  21. Guelma
  22. Illizi
  23. Jijel
  24. Khenchela
  25. Laghouat
  26. Mascara
  27. Medea
  28. Mila
  29. Mostaganem
  30. M'Sila
  31. Naama
  32. Wahran
  33. Ouargla
  34. Oum el Bouaghi
  35. Relizane
  36. Saida
  37. Sathif
  38. Sidi Bil'abbas
  39. Skikda
  40. Souk Ahras
  41. Tamanghasset
  42. Tebessa
  43. Tiaret
  44. Tindouf
  45. Tipaza
  46. Tissemsilt
  47. Tizi Ouzou
  48. Tilimsan

Ekonomi

Demografi

Pendidikan

Pendidikan wajib untuk anak-anak usia enam sampai lima belas tahun. Pada tahun 1997, pendidikan aljazair memiliki jumlah guru dan siswa yang sangat besar di sekolah dasar. Sekitar 30% dari populasi orang dewasa di Aljazair buta huruf.

Di Aljazair terdapat 43 universitas, 10 akademi, dan 7 lembaga-lembaga untuk pendidikan tinggi. University of Aljir (didirikan pada 1909) memiliki sekitar 267.142 mahasiswa. Sistem pendidikan Aljazair terstruktur dari pedidkan Dasar, Menengah Umum, dan Teknis tingkat Sekunder, seperti dijelaskan sebagai berikut:

Pendidikan Dasar

  • École fondamentale (Fundamental School)
  • Panjang program: sembilan tahun
  • Rentang usia: 6-15tahun
  • Sertifikat / diploma diberikan: Brevet d'enseignement Moyen BEM

Pendidikan Umum Sekunder

  • Lycée d'enseignement général (Sekolah Jenderal Pengajaran), Lycée polyvalents (General-Purpose Sekolah)
  • Panjang program: tiga tahun
  • Rentang usia: 15-18 tahun
  • Sertifikat / diploma diberikan: baccalauréat de l'enseignement secondaire
  • (Bachelor's Degree Sekolah Menengah)

Pendidikan Teknis Sekunder

  • Lycée d'enseignement teknik (Sekolah Teknik)
  • Panjang program: tiga tahun
  • Sertifikat / diploma diberikan: baccalauréat teknik (Technical Bachelor's Degree)

Budaya

Olahraga

All-Africa Games 2007 (ke-9) diadakan di Aljir, Aljazair dari 11-23 Juli 2007. Sebelumnya Aljazair pernah menjadi tuan rumah All-Africa Games 1973 (ke-3) dan diadakan di kota yang sama di Aljir.

Lihat pula

Bacaan lebih lanjut

  • Negara dan Bangsa Jilid 1: Afrika. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-00-3.  (Indonesia)

Referensi

  1. ^ "Konstitusi Aljazair, Artikel 11" (dalam bahasa Arab). El-mouradia.dz. Diakses tanggal 17 Januari 2013. 
  2. ^ "Konstitusi Aljazair; Artikel 11". Apn-dz.org. 28 November 1996. Diakses tanggal 17 Januari 2013. 
  3. ^ "Konstitusi Aljazair; Artikel 3". Apn-dz.org. 28 November 1996. Diakses tanggal 17 Januari 2013. 
  4. ^ "APS" (PDF). Algeria Press Service. 6 Januari 2016. Diakses tanggal 6 Januari 2016. 
  5. ^ "The World Factbook – Algeria". Central Intelligence Agency. 4 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2012. Diakses tanggal 24 December 2013. 
  6. ^ "Démographie" [Demography] (PDF). Office National des Statistiques (dalam bahasa Prancis). 18 May 2020. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 July 2020. Diakses tanggal 3 October 2020. 
  7. ^ a b c d "World Economic Outlook Database". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 22 October 2021. 
  8. ^ "Distribution of Family Income – Gini Index". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2007. Diakses tanggal 1 September 2009. 
  9. ^ "GINI index (World Bank estimate)". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2018. Diakses tanggal 24 February 2019. 
  10. ^ Human Development Report 2021-22 Uncertain Times, Unsettled Lives: Shaping Our Future in an Uncertain World (PDF). United Nations Development Programme. 8 September 2022. hlm. 289–292. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 10 September 2022. 
  11. ^ Geoghegan, Tom (7 September 2009). "Could the UK drive on the right?". BBC News. Diakses tanggal 14 Januari 2013. 
  12. ^ Staff. "Population et Démographie" (dalam bahasa Prancis). Kantor Statistik Nasional Aljazair. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-04. Diakses tanggal 2011-09-15. 
  13. ^ "Poverty and Macroeconomic Development in Algeria: What is the contribution of Oil Revenues?" (dalam bahasa Inggris). Center for Islamic Economics and Finance, Qatar Faculty of Islamic Studies, Qatar Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-11. Diakses tanggal 2013-01-14. 
  14. ^ "Algeria buying military equipment" (dalam bahasa Inggris). UPI.com. Diakses tanggal 2013-03-14. 
  15. ^ "The Nuclear Vault: The Algerian Nuclear Problem" (dalam bahasa Inggris). Gwu.edu. Diakses tanggal 2013-03-14. 
  16. ^ "Country Comparison: Area" (dalam bahasa Inggris). CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-09. Diakses tanggal 2013-01-17. 
  17. ^ al-Idrisi, Muhammad (abad ke-12). Nuzhat al-Mushtaq language=Arab. 
  18. ^ Abderahman, Abderrahman (1377). History of Ibn Khaldun – Volume 6. 
  19. ^ "Etymologie du toponyme "Aldjazair"" (dalam bahasa Prancis). Scribd.com. 13 Maret 2009. Diakses tanggal 17 Januari 2013. 
  20. ^ "The Site of Ain Hanech Revisited: New Investigations at this Lower Pleistocene Site in Northern Algeria" (PDF). Journal of Archaeological Science. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-05-10. Diakses tanggal 14 Januari 2013. 
  21. ^ "Research at Ain Hanech, Algeria". Stoneageinstitute.org. Diakses tanggal 14 Januari 2013. 

Pranala luar