Radjamin Purba
Brigadir Jenderal TNI (Anm.) Radjamin Purba, S.H. (22 Desember 1928 – 16 Februari 1977) adalah seorang perwira militer dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Simalungun dari tahun 1960 sampai 1973.
Radjamin Purba | |
---|---|
Bupati Simalungun | |
Masa jabatan 15 Juli 1960 – Februari 1973 | |
Presiden | Sukarno Suharto |
Gubernur | Raja Junjungan Lubis Ulung Sitepu Marah Halim Harahap |
Pengganti TPR Sinaga | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bangun Purba, Haranggaol, Simalungun, Hindia Belanda | 22 Desember 1928
Meninggal | 16 Februari 1977 Jakarta, Indonesia | (umur 48)
Makam | Taman Makam Pahlawan Kalibata |
Suami/istri | Nana Kencana (m. 1958) |
Orang tua | Djaingon Purba Romainta boru Saragih |
Penghargaan sipil | Bintang Gerilya |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Masa dinas | 1945–1977 |
Pangkat |
|
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Masa kecil dan karier awal
Radjamin Purba dilahirkan pada tanggal 22 Desember 1928[1] di Bangun Purba, sebuah desa kecil di Haranggaol, Simalungun. Ia lahir sebagai anak kelima dari delapan bersaudara pasangan Djaingon Purba dan Rosmainta Saragih.[2] Setelah lulus dari sekolah, Purba mulai bekerja sebagai seorang pegawai pada kantor pemerintahan tentara pendudukan Jepang untuk Simalungun di Kota Pematangsiantar.[2]
Karier militer
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus 1945, Purba bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat yang baru dibentuk.[3] Beberapa bulan kemudian, tentara Sekutu dan Belanda melancarkan serangan terhadap wilayah Republik Indonesi yang baru dibentukan, sehingga satuan-satuan militer mulai dipersiapkan untuk menghadapi serangan. Purba kemudian diberi pangkat letnan satu pada bulan Oktober dan ditugaskan sebagai kepala staf Batalyon I pada Divisi IV di Sumatera Timur. Beberapa bulan kemudian, pada tahun 1946, Purba dikirim ke Yogyakarta untuk menjalani pendidikan militer di Akademi Militer. Purba menamatkan pendidikannya di Akademi Militer pada tahun 1948 dan pada tahun tersebut ia dikirim ke Jawa Timur sebagai delegasi untuk rasionalisasi angkatan perang.[2]
Purba kembali ke Yogyakarta pada bulan November 1949 sebagai perwira penghubung untuk urusan Sumatra dan sebagai anggota Central Joint Board (Panitia Pihak Pusat) dari pihak Republik Indonesia untuk urusan tawanan perang. Setelah perang usai, pada bulan Januari 1950 ia ditempatkan sebagai perwira pada bagian personalia militer angkatan darat.[2]
Satu tahun kemudian, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi) yang menurunkan pangkat sejumlah prajurit. Purba diturunkan pangkatnya menjadi Letnan Dua dan dipindahtugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta. Ia kembali menyandang pangkat letnan satu pada tahun 1953 setelah diperintahkan untuk menjalani pendidikan di Akademi Hukum Militer. Purba lulus dari Akademi Hukum Militer pada tahun 1956 dan pangkatnya dinaikkan menjadi mayor. Ia ditempatkan sebagai staf pada penguasa perang daerah Sumatera Utara di Medan.[2]
Bupati Simalungun
Pada tanggal 15 Juli 1960, Radjamin Purba dilantik sebagai Bupati Simalungun oleh Raja Junjungan Lubis, Gubernur Sumatra Utara saat itu.[4] Meskipun masa jabatannya berakhir pada tahun 1966, krisis pemerintahan yang disebabkan oleh Gerakan 30 Septembermembuat masa jabatannya diperpanjang hingga tahun 1967.[5] Setelah periode pertamanya berakhir, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun mencalonkan Purba sebagai calon tunggal untuk Bupati Simalungun. Purba dilantik kembali sebagai Bupati Simalungun pada tanggal 26 Agustus 1967.[5]
Kebudayaan Simalungun
Selama
Kehidupan selanjutnya
Pada Februari 1973, masa jabatan kedua Purba berakhir, dan ia digantikan oleh Kolonel T.P.R. Purba. Ia pindah ke Jakarta, di mana ia menjadi Inspektur Markas Besar Kementerian Dalam Negeri.[6] Dalam wawancara yang dilakukan oleh Letkol Mailan Damti Purba, Radjamin Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan Universitas Simalungun.[7]
Kematian
Pada pukul 03.00 tanggal 16 Februari 1977,[1] Radjamin Purba meninggal dunia di Jakarta akibat serangan jantung akibat perjalanannya dari Bandung. Kabar kematiannya dengan cepat menyebar ke Simalungun. Anggota Partuha Maujana berkumpul dan meminta pemerintah pusat di Jakarta untuk menguburkan jenazah Radjamin Purba di Pematangsiantar. Pemerintah pusat menolak memenuhi permintaan dan menguburkannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Upacara penguburan dilakukan pada 17 Februari 1977, dan Radjamin Purba secara anumerta dipromosikan dari Kolonel menjadi Brigadir Jenderal.
Peninggalan
Sebuah jalan di Simalungun dinamai menurut Radjamin Purba.[8] Sebuah tempat olahraga yang dibangun pada tahun 2002 di Simalungun dinamai menurut namanya.[9]
Patung seluruh tubuh Radjamin Purba didirikan di Universitas Simalungun. Patung tersebut diresmikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pada 18 Mei 2012.[10] Universitas Simalungun menamakan salah satu aula universitas tersebut dengan nama Aula Radjamin Purba. Aula tersebut diresmikan pada April 1984 oleh istri Purba.[11]
Kehidupan pribadi
Purba menikah dengan Nana Kencana, seorang bangsawan Jawa Barat, pada tahun 1958. Pernikahan tersebut menghasilkan enam orang anak, yaitu Budi Raja Manggala, Darmayanti, Pandu, Suhaerani, Kurniaty, dan Adi Rajadiningrat.[12] Purba adalah seorang Kristen Protestan.[2]
Penghargaan
Bintang Gerilya dan 11 penghargaan lainnya
Sumber:[13]
Bibliografi
- Purba, M.D. (1985), "Adat Perkawinan Simalungun (Mengenang Bupati Rajamin Purba SH dan Guru Jason Saragih)", Bunga Rampai Simalungun, Medan, 3
- Damanik, Erond L. (May 2018), Potret Simalungun Tempoe Doeloe: Menafsir Kebudayaan Lewat Foto (PDF), Medan: Tim Simetri Institute, ISBN 978-602-50158-5-4
- Ministry of Information (1977), Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara 1976/1977, Jakarta: Publishing Directorate of the Ministry of Information
- ^ a b Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 252. ISBN 9789794281000.
- ^ a b c d e f Purba 1985, hlm. 78.
- ^ Purba 1985, hlm. 77.
- ^ Purba 1985, hlm. 58.
- ^ a b Purba 1985, hlm. 72.
- ^ Ministry of Information 1977, hlm. 25.
- ^ Purba 1985, hlm. 76.
- ^ "Data Referensi Pendidikan". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Berbiaya miliaran, GOR Rajamin Purba terlantar dipenuhi belukar". isiantar. 2017-03-22. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Tugu Pendiri USI Diresmikan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Purba 1985, hlm. 80.
- ^ Girsang, Jannerson (15 November 2016). "Mengenang Rajamin Purba (Biografi)". www.neosimalungunjaya.com. Diakses tanggal 30 August 2020.
- ^ Purba 1985, hlm. 79.