Sihir hitam

penggunaan kekuatan gaib atau sihir untuk tujuan jahat dan egois
Revisi sejak 12 Juni 2023 04.57 oleh AABot (bicara | kontrib) (fix)

Ilmu hitam atau tenung[1][2] secara umum biasanya merujuk pada penggunaan kekuatan gaib atau sihir untuk tujuan jahat dan egois.[3] Sehubungan dengan dikotomi kiri dan kanan, ilmu hitam adalah lawan atau kebalikan dari ilmu putih. Jadi ilmu hitam bisa dibilang merupakan aliran "kiri" yang bertentangan dengan ilmu putih yang memanfaatkan ilmu gaib untuk kebajikan. Di zaman modern, beberapa orang menganggap bahwa definisi ilmu hitam telah diputarbalikkan oleh orang-orang yang mendiskreditkan sihir atau ritual tertentu yang mereka tentang, dengan mencapnya sebagai ilmu hitam.[4]

Ritual pemujaan setan dalam praktik ilmu hitam

Ilmu hitam telah dikenal sejak sangat lama di Nusantara, dan mempunyai banyak sebutan lokal seperti sikir (Jawa) atau teluh (Sunda).

Pengaruh budaya populer telah memungkinkan praktik-praktik lain berkembang bawah panji-panji ilmu hitam, termasuk konsep Setanisme. Namun, meskipun pemanggilan setan atau roh adalah bagian yang diterima dari ilmu hitam, praktik ini berbeda dari pemujaan atau pendewaan makhluk spiritual tersebut.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-10-03. 
  2. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-10-03. 
  3. ^ J. Gordon Melton, ed. (2001). "Black Magic". Encyclopedia of Occultism & Parapsychology. Vol 1: A–L (edisi ke-Fifth). Gale Research Inc. ISBN 0-8103-9488-X. 
  4. ^ Jesper Aagaard Petersen (2009). Contemporary religious Satanism: A Critical Anthology. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 220. ISBN 0-7546-5286-6.