Perang Ossetia Selatan 2008

invasi Georgia oleh Rusia tahun 2008
Revisi sejak 8 Desember 2023 10.28 oleh Aku sedih (bicara | kontrib)

Perang Ossetia Selatan 2008 dimulai pada Agustus 2008 setelah pertempuran antara tentara Georgia dan separatis Ossetia Selatan. Setelah setuju untuk melakukan gencatan senjata, pada 7 Agustus Georgia melancarkan operasi militer kejutan untuk merebut kota Tskhinvali, ibu kota Ossetia Selatan, sebagai respon dari serangan separatis terhadap desa di Georgia.[2][3] Pada 8 Agustus, Rusia yang bersekutu dengan separatis Ossetia Selatan, membalas dengan mengirim tentaranya masuk ke Georgia, membawa tank dan artileri ke Tskhinvali. Menurut presiden Rusia Dmitry Medvedev, tujuan Rusia adalah untuk melindungi banyak penduduk Ossetia Selatan yang memiliki status warga negara Rusia. Presiden Georgia Mikheil Saakashvili menyatakan negaranya melindungi Georgia dari agresi Rusia dan tentara Rusia mengebom penduduk Georgia.[4] Pada 10 Agustus Georgia menyatakan pasukannya telah mundur dari Ossetia Selatan dan meminta diadakannya gencatan senjata, namun pengamat menunjukkan Georgia masih melakukan serangan.[5] Pada 11 Agustus Rusia dilaporkan telah maju ke wilayah-wilayah Georgia yang tidak diperselisihkan di luar Ossetia Selatan dan Abkhazia.[6]

Perang Ossetia Selatan 2008
Bagian dari Konflik Georgia-Ossetia


Foto Atas : Tank T-72 Russia di Ossetia Selatan pada 2008, Foto Bawah : Pasukan Georgia Selama Perang
Tanggal7 Agustus – 12 Agustus 2008
(5 hari)
LokasiGeorgia dan Ossetia Selatan
Hasil Kemenangan Rusia/Abkhazia
Pengakuan Rusia terhadap Ossetia Selatan dan Abhkazia sebagai republik independen.[1]
Pihak terlibat
Ossetia Selatan
 Rusia
Abkhazia
 Georgia
Tokoh dan pemimpin
Ossetia Selatan Eduard Kokoity
Rusia Dmitry Medvedev
Rusia Vladimir Putin
Rusia Anatoliy Serdyukov
Rusia Vladimir Shamanov
Rusia Vyacheslav Borisov
Sergei Bagapsh
Abkhazia Mirab Kishmaria
Georgia Mikheil Saakashvili
Georgia Davit Kezerashvili
Georgia Zaza Gogava
Georgia David Nairashvili
Georgia Devi Chankotadze
Kekuatan

70,000 Prajurit (di Abkhazia dan Ossetia Selatan)

  • Rusia 19,000 Prajurit di Georgia
3,000 Prajurit
1,000 Prajurit
Total :
74,000 Prajurit
18,000 Prajurit
5,000 Polisi Daerah
Total :
23,000 Prajurit
Korban
 Russia :
75 Tewas, 283 Terluka
10–15 Sukarelawan Tewas
 Ossetia Selatan :
27 Tewas, 69 Terluka
 Abkhazia :
2 Tewas, 3 Terluka
Milisi dan Cadangan :
50 Tewas
Total :
154 Tewas
355 Terluka
170 Prajurit Tewas
16 Polisi Tewas
1,100+ Tentara dan Polisi Terluka
228 Warga Sipil Georgia Tewas
1,747 Warga Sipil Georgia Terluka
162 Warga Sipil Ossetia Selatan Tewas
Total Korban :
740–745 Orang Tewas

Pada 12 Agustus 2008, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menemui Nicolas Sarkozy yang bertindak sebagai Presiden Uni Eropa, dan menyetujui adanya perdamaian.[7]

Catatan kaki

  1. ^ "Statement by President of Russia Dmitry Medvedev" (dalam bahasa English). Russia's President web site. 2008-08-26. Diakses tanggal 2008-08-26. 
  2. ^ "Peace bid as Ossetia crisis rages". BBC. 9 August 2008. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  3. ^ "Georgia launches operation on South Ossetian capital". France 24. 7 August 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-13. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  4. ^ "Georgian President Mikhail Saakashvili responds to Russian tanks rolling into his country". CNN. 9 August 2008. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  5. ^ Putin criticises U.S. over South Ossetia. Reuters. 11 Agustus 2008
  6. ^ Russians advance in west Georgia. BBC News. 11 Agustus 2008
  7. ^ "Russia 'backs Georgia peace plan'". BBC. 2008-08-12. Diakses tanggal 2008-08-12. 

Pranala luar