Rusia

negara di Eropa Timur dan Asia Utara
(Dialihkan dari Russia)

Rusia, dengan nama resmi Federasi Rusia (bahasa Rusia: Росси́йская Федера́ция, translit. Rossíyskaya Federátsiya), adalah sebuah negara federasi yang bersistem semi-presidensial dengan bentuk republik konstitusional di Eropa Timur dan Asia Utara atau Eurasia bagian utara yang dari barat laut sampai ke tenggara. Negara ini berbatasan daratan dengan Norwegia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania dan Polandia (keduanya berbatasan dengan Oblast Kaliningrad), Belarus, Ukraina, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, Tiongkok, Mongolia, dan Korea Utara. Dan juga negara ini berbatasan laut dengan Jepang di Laut Okhotsk dan negara bagian Alaska, Amerika Serikat di Selat Bering.

Federasi Rusia

Росси́йская Федера́ция
Rossiyskaya Federatsiya (Rusia)
Lagu kebangsaan
Государственный гимн Российской Федерации
Gosudarstvenny Gimn Rossiyskoy Federatsii
("Himne Nasional Federasi Rusia")
Lokasi  Rusia  (hijau gelap)

– di Eropa  (hijau & abu-abu)
– di Semenanjung Krimea  (hijau)

Lokasi Rusia
Ibu kota
Moskow
55°45′N 37°37′E / 55.750°N 37.617°E / 55.750; 37.617
Bahasa resmi
dan bahasa nasional
Rusia; 27 bahasa-bahasa lainnya dianggap sebagai bahasa resmi ataupun non-resmi pada wilayah-wilayah bawahan
Kelompok etnik
(2021; termasuk Krimea)[1]
Agama
PemerintahanFederasi semi-presidensial republik konstitusional
• Presiden
Vladimir Putin
Mikhail Mishustin
LegislatifMajelis Federal
Совет Федерации
Sovet Federatsii
Государственная Дума
Gosudarstvennaya Duma
Pembentukan
862
• Rus' Kiev
882
1283
16 Januari 1547
22 Oktober 1721
14 September 1917
7 November 1917
30 Desember 1922
9 Mei 1945
• Hari Federasi Rusia
12 Juni 1990
8 Desember 1991
26 Desember 1991
• Konstitusi Saat Ini
12 Desember 1993
Luas
 - Total
17.125.191 km2[3][4] (1)
 - Perairan (%)
13[5] (termasuk rawa-rawa)
Penduduk
 - Perkiraan 2022
  • Increase neutral 147.164.296 (Pertengahan 2022)[6]
  • (termasuk Krimea)[7]
  • Penurunan 143.054.637
  • (tidak termasuk Krimea)[7]
(9)
8,4/km2 (181)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $4,65 triliun[8] (6)
Kenaikan $31.967[8] (55)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $2,133 triliun[8] (9)
Kenaikan $14.665[8] (80)
Gini (2020)Steady 36,0[9]
sedang · 98
IPM (2019)Kenaikan 0,824[10]
sangat tinggi · 49
Mata uangRubel Rusia (₽)
(RUB)
Zona waktuberagam
(UTC+2 sampai +12)
Format tanggalhh.bb.tttt
Lajur kemudikanan
Kode telepon+7
Kode ISO 3166RU
Ranah Internet.ru
.su
.рф
  1. Krimea diakui sebagai wilayah Ukraina oleh mayoritas negara anggota PBB, tetapi secara de facto adalah milik Rusia.[11]
  2. 25 Oktober menurut Kalender Julian
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dengan wilayah seluas 17.125.191 km², Rusia adalah negara terluas di dunia. Wilayahnya mencakup seperdelapan luas daratan bumi, penduduknya menduduki peringkat kesembilan terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 147.190.001 jiwa (2021). Wilayahnya membentang sepanjang Asia Utara dan sebagian Eropa timur, Rusia memiliki 11 zona waktu dan wilayahnya terdiri dari berbagai tipe lingkungan dan tanah.[12]

Sejarah negara ini berawal dari Bangsa Slavia Timur yang eksis di Eropa antara abad ke-3 hingga abad ke-8.[13] Ditemukan dan dipimpin oleh pasukan elit Varangia dan keturunannya, negara abad pertengahan Rus kiev muncul sekitar abad ke-9. Pada tahun 988 mereka mengadopsi Kristen Ortodoks dari Kerajaan Byzantium,[14] menjadi awal munculnya budaya Byzantium dan Slavik (Gopnik) yang mendefinisikan budaya Rusia hingga saat ini.[14] Rus kiev akhirnya terpisah-pisah menjadi negara-negara kecil, sebagian daratan mereka kemudian direbut Mongol dan menjadi negara jajahan Gerombolan Emas pada abad ke-13.[15] Keharyapatihan Moskow secara bertahap menyatukan kembali dan merdeka dari Gerombolan Emas, dan dapat kembali mendominasi warisan budaya dan politik Rus Kiev. Pada abad ke-18, negara ini berkembang luar biasa melalui penaklukan, aneksasi, dan penjelajahan menjadi Kekaisaran Rusia yang merupakan kekaisaran terbesar ketiga dalam sejarah, memanjang dari Polandia di Eropa hingga Alaska di Amerika Utara yang dulunya merupakan wilayah Rusia.[16][17]

Setelah Revolusi Rusia, Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia menjadi bagian utama dan terbesar dari Republik Sosialis Uni Soviet, negara pertama di dunia yang memiliki konstitusi negara sosialis.[18] Uni Soviet memerankan peran bertahan dalam kemenangan Sekutu pada Perang Dunia II,[19][20] dan kemudian muncul sebagai negara adikuasa dan menjadi lawan Amerika Serikat selama Perang Dingin. Pada Era Soviet merupakan pencapaian teknologi paling signifikan pada abad ke-20, termasuk satelit buatan manusia pertama di dunia dan peluncuran manusia pertama di luar angkasa. Di akhir tahun 1990, Uni Soviet memiliki ekonomi kedua terbesar dunia, kekuatan militer terbesar dunia, dan cadangan senjata pemusnah massal terbanyak.[21][22][23][24] Setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, 15 republik independen berpisah. Sebagai negara terbesar, penduduk terbanyak, dan secara ekonomi paling berkembang, Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia mengganti namanya menjadi Federasi Rusia dan melanjutkan status hukum dan negara penerus dari Uni Soviet.[25] Saat ini negara ini berbentuk republik semi-presidensial.

Ekonomi Rusia menempati peringkat ke-12 terbesar menurut PDB nominal dan keenam terbesar menurut keseimbangan kemampuan berbelanja tahun 2015.[26] Sumber daya energi dan mineral Rusia terbesar di dunia,[27] menjadikannya produsen minyak dan produsen gas alam utama dunia.[28][29] Negara ini adalah satu dari lima negara senjata nuklir yang telah dikenal dan memiliki cadangan senjata pemusnah massal terbesar di dunia.[30] Rusia merupakan negara besar dan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga anggota dari G20, Dewan Eropa, Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), anggota utama Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) dan satu dari lima anggota Uni Ekonomi Eurasia, bersama dengan Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan.

Etimologi

sunting

Berdasarkan Oxford English Dictionary, istilah "Russia" dalam bahasa Inggris pertama kali muncul pada abad ke-14. Kata ini berasal dari bahasa Latin Abad Pertengahan, Russia, yang sudah digunakan sejak abad ke-11. Istilah ini kemudian masuk ke sumber-sumber Inggris pada abad ke-12, berasal dari kata Russi yang merujuk pada orang Rusia, dengan akhiran -ia yang menunjukkan wilayah atau negara tertentu[31]. Akan tetapi, asal-usul istilah "Rus'" telah menjadi subjek perdebatan panjang di kalangan akademisi. Omeljan Pritsak dalam bukunya "The Origin of Rus'" mengatakan bahwa istilah Rus terbagi dalam dua teori utama, yaitu Teori Normanis dan juga Anti-Normanis[32].

Teori Normanis

sunting

Dalam teori ini menyatakan bahwa "Rus'" berasal dari bahasa Norse Kuno, khususnya kata Rōþr atau Ruotsi (dalam bahasa Finlandia), yang memikiki arti "orang-orang pendayung" atau "pelaut". Pendukung teori Normanis ini memiliki argumen bahwa bangsa Varangia yang merupakan pedagang dan prajurit Norse memiliki peran penting dalam pembentukan negara awal Rusia, terutama pembentukan awal Kievan Rus'. Bukti yang diajukan dalam teori ini salah satunya termasuk nama-nama Skandinavia yang ditemukan dalam perjanjian awal dengan Bizantium dan catatan dari sumber Bizantium dan Islam, yang membedakan Rus' dari Slavia. Sejarawan Bizantium, Konstantinus Porphyrogenitus menggambarkan Rus' sebagai kelompok yang berbeda dan sering dikaitkan dengan warisan Norse.

Teori Anti-Normanis

sunting

Teori ini berasal dari pihak yang menentang pandangan Normanis dan berpendapat bahwa "Rus'" memiliki asal-usul Slavia asli, berakar di wilayah sekitar Kiev, dengan kemungkinan hubungan dengan Sungai Ros', anak sungai Dnieper. Mereka menyatakan bahwa suku-suku Slavia di daerah tersebut telah membentuk masyarakat maju sebelum pengaruh Norse yang signifikan. Historiografi Soviet sangat menekankan pandangan ini untuk menonjolkan perkembangan mandiri negara-negara Slavia, menolak gagasan bahwa pembentukan mereka bergantung pada intervensi asing.

Kontroversi dan Bukti

sunting

Perdebatan ini dipengaruhi oleh motivasi politik dan budaya. Misalnya, pada abad ke-18, sejarawan Jerman Gerhard Friedrich Müller menghadapi penolakan kuat di Rusia ketika menyarankan asal-usul Norse, yang dianggap merendahkan kebanggaan Slavia. Di sisi lain, temuan arkeologis dan linguistik menunjukkan bukti campuran. Artefak Skandinavia ditemukan di pemukiman awal Rus', tetapi lanskap budaya di wilayah tersebut jelas dipengaruhi oleh campuran tradisi lokal Slavia dan pedagang Norse.

Interpretasi Modern

sunting

Para sejarawan kontemporer sering melihat pembentukan Rus' sebagai proses kompleks yang melibatkan berbagai interaksi etnis dan budaya. Istilah ini kemungkinan mencerminkan perpaduan unsur Norse dan Slavia, dengan bangsa Norse berkontribusi pada struktur negara awal dan jaringan perdagangan, sementara populasi Slavia menyediakan dasar identitas budaya dan linguistik. Hibridisasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Rus' bukan murni Skandinavia atau sepenuhnya Slavia, tetapi sintesis dinamis dari berbagai kelompok di sepanjang jalur perdagangan yang menghubungkan Laut Baltik dan Laut Hitam.

Dengan demikian, etimologi "Rus'" mencerminkan kompleksitas sejarah awal Eropa Timur, di mana berbagai kekuatan budaya berkumpul membentuk identitas yang kelak menjadi Rusia.

Sejarah

sunting

Sejarah Rusia diawali oleh kepemimpinan Rurik. Ia adalah seorang tokoh pemimpin yang memelopori perpindahan bangsa Varangia dari wilayah Skandinavia ke Novogrod dengan menyeberangi Laut Baltik. Pada tahun 862 M, bangsa Varangia telah menetap di Novogrod dan Rurik menjadi penguasanya.[33] Setelah menguatkan kekuasaannya di Novogrod, Rurik memperluas wilayah kekuasaannya ke arah selatan dan mencoba menguasai Kiev yang dihuni bangsa Slavia Timur.[34] Kiev berhasil dikuasai sepenuhnya pada tahun 882 M pada masa pemerintahan Oleg.[35] Pada masa itu, Kiev merupakan kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik takhta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin.

Sejarah awal

sunting

Pastoralisme nomaden berkembang di stepa Pontus-Kaspia yang dimulai pada Zaman Tembaga.[36]

Nenek moyang orang Rusia modern adalah suku Slavia, yang rumah aslinya dianggap oleh beberapa pakar sebagai daerah berhutan di Rawa Pinsk.[37] Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki Kota Novgorod dan memerintah di sana. Slavia Timur secara bertahap menetap di Rusia Barat dalam dua gelombang: satu bergerak dari Kiev menuju Suzdal dan Murom yang sekarang dan yang lainnya dari Polotsk menuju Novgorod dan Rostov. Sejak abad ke-7 dan seterusnya, Slavia Timur merupakan bagian terbesar dari populasi di Rusia Barat,[38] dan berasimilasi dengan penduduk asli Finno-Ugric, termasuk Merya, Muromian, dan Meshchera.

Rus Kiev

sunting
 
Rus Kiev pada abad ke-11

Pembentukan negara-negara Slavia Timur pertama pada abad ke-9 bertepatan dengan kedatangan Varangian, Viking yang berkelana di sepanjang jalur air yang membentang dari Baltik timur ke Laut Hitam dan Laut Kaspia.[39] Menurut Kronik Utama, seorang Varangian dari rakyat Rus, bernama Rurik, terpilih sebagai penguasa Novgorod pada 862. Pada 882, penggantinya Oleg pergi ke selatan dan menaklukkan Kiev,[40] yang sebelumnya memberikan penghormatan kepada orang Khazar. Oleg, putra Rurik, Igor, dan putra Igor, Sviatoslav, kemudian menaklukkan semua suku Slavia Timur lokal ke kekuasaan Kievan, menghancurkan Khazar Khaganate dan meluncurkan beberapa ekspedisi militer ke Byzantium dan Persia.

Pada abad 10 hingga 11, Rus Kiev menjadi salah satu negara terbesar dan paling makmur di Eropa.[41] Pemerintahan Vladimir Agung (980–1015) dan putranya Yaroslav the Wise (1019–1054) merupakan Zaman Keemasan Kiev, yang menyaksikan penerimaan Kristen Ortodoks dari Byzantium dan penciptaan Slavia Timur pertama yang ditulis kode legal, Russkaya Pravda.

Akhirnya Rus Kiev hancur, dengan pukulan terakhir adalah invasi Mongol 1237–40,[42] yang mengakibatkan kehancuran Kiev,[43] dan kematian sekitar setengah populasi Rus'.[44] Penjajah, yang kemudian dikenal sebagai Tatar, membentuk negara bagian Gerombolan Emas, yang menjarah kerajaan Rusia dan menguasai bentangan selatan dan tengah Rusia selama lebih dari dua abad.[45]

Keharyapatihan Moskow

sunting

Negara paling kuat yang akhirnya muncul setelah penghancuran Rus Kiev adalah Keharyapatihan Moskow, awalnya merupakan bagian dari Vladimir-Suzdal. Sementara masih di bawah domain Mongol - Tatar dan dengan tekad mereka, Moskow mulai menegaskan pengaruhnya di Rus Tengah pada awal abad ke-14, secara bertahap menjadi kekuatan utama dalam proses penyatuan kembali dan perluasan 'tanah Rus' Rusia.[46] Saingan terakhir Moskow, Republik Novgorod, makmur sebagai pusat perdagangan bulu utama dan pelabuhan paling timur Liga Hansa.

 
Dmitry Donskoy dalam Pertempuran Kulikovo

Dipimpin oleh Pangeran Dmitry Donskoy dari Moskow dan dibantu oleh Gereja Ortodoks Rusia, tentara bersatu kerajaan Rusia membuat kekalahan penting pada Mongol-Tatar dalam Pertempuran Kulikovo pada tahun 1380. Moskow secara bertahap menyerap kerajaan-kerajaan sekitarnya, termasuk saingan-saingan yang sebelumnya kuat seperti Tver dan Novgorod.

Ivan III ("Agung") akhirnya melepaskan kendali Gerombolan Emas dan mengkonsolidasikan seluruh Rus Tengah dan Utara di bawah kekuasaan Moskow. Dia juga orang pertama yang menyandang gelar "Pangeran Agung Seluruh Rusia".[47] Setelah jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453, Moskow mengklaim suksesi warisan dari Kekaisaran Romawi Timur. Ivan III menikahi Sophia Palaiologina, keponakan kaisar Bizantium terakhir, Konstantinus XI, dan menjadikan elang berkepala dua Byzantium miliknya, dan akhirnya menjadi lambang Rusia.

Ketsaran Rusia

sunting
 
Tsar Ivan IV (Ivan yang Mengerikan)

Dalam pengembangan gagasan Roma Ketiga, Adipati Agung Ivan IV (yang "Mengerikan") secara resmi dinobatkan sebagai Tsar pertama Rusia pada tahun 1547. Tsar mengumumkan kode hukum baru (Sudebnik tahun 1550), mendirikan badan perwakilan feodal Rusia pertama (Zemsky Sobor) dan memperkenalkan swakelola lokal ke daerah pedesaan.[48][49]

Selama masa pemerintahannya yang panjang, Ivan the Terrible hampir menggandakan wilayah Rusia yang sudah besar dengan mencaplok tiga khanat Tatar (bagian dari Gerombolan Emas yang hancur): Kazan dan Astrakhan di sepanjang Sungai Volga, dan Kekhanan Siberia di barat daya Siberia. Dengan demikian, pada akhir abad ke-16, Rusia berubah menjadi negara multietnis, multidenominasional, dan lintas benua.

 
Kuzma Minin mengimbau masyarakat Nizhny Novgorod untuk mengumpulkan tentara sukarelawan melawan penjajah Polandia pada Masa Kekacauan

Kematian putra Ivan menandai berakhirnya Dinasti Rurik kuno pada tahun 1598, dan dikombinasikan dengan bencana kelaparan tahun 1601–03, menyebabkan perang saudara, aturan yang berpura-pura, dan intervensi asing selama Masa Kekacauan di awal abad 17.[50] Persemakmuran Polandia-Lithuania menduduki bagian dari Rusia, termasuk Moskow. Pada 1612, Polandia dipaksa mundur oleh korps relawan Rusia, yang dipimpin oleh dua pahlawan nasional, pedagang Kuzma Minin dan Pangeran Dmitry Pozharsky. Dinasti Romanov menyetujui tahta pada 1613 oleh keputusan Zemsky Sobor, dan negara mulai pemulihan bertahap dari krisis.

Di timur, eksplorasi dan kolonisasi Rusia yang cepat di wilayah Siberia yang luas sebagian besar dipimpin oleh Cossack yang berburu bulu dan gading yang berharga. Penjelajah Rusia mendorong ke arah timur terutama di sepanjang Rute Sungai Siberia , dan pada pertengahan abad ke-17 terdapat pemukiman Rusia di Siberia Timur, di Semenanjung Chukchi, di sepanjang Sungai Amur, dan di pantai Pasifik. Pada tahun 1648, Fedot Popov dan Semyon Dezhnyov, dua penjelajah Rusia, menjadi orang Eropa pertama yang berlayar melalui Selat Bering ke Amerika Utara.

Kekaisaran Rusia

sunting
 
Pyotr I dari Rusia, Kaisar Rusia pertama

Di bawah Pyotr yang Agung, Rusia mendeklarasikan diri sebagai Kekaisaran tahun 1721 dan menjadi salah satu kekuatan dunia. Berkuasa tahun 1682 sampai 1725, Pyotr mengalahkan Swedia pada Perang Utara Raya, memaksa mereka untuk menyerahkan Karelia Barat dan Ingria (2 wilayah yang lepas dari Rusia ketika Periode Kekacauan),[51] juga Estland dan Livland, mengamankan akses Rusia ke laut dan perdagangan laut.[52] Di Laut Baltik, Pyotr menemukan ibu kota baru yang dinamai Saint Petersburg. Reformasi Pyotr yang Agung membawa pengaruh budaya Eropa barat ke Rusia.

Anak Pyotr I, Yelizaveta yang berkuasa tahun 1741–62 membuat Rusia ikut dalam Perang Tujuh Tahun (1756–63). Pada perang ini Rusia menganeksasi Prusia Timur dan bahkan merebut Berlin. Namun, setelah kematian Yelizaveta, daerah ini dikembalikan ke Kerajaan Prusia oleh Pyotr III dari Rusia yang pro-Prusia.

Yekaterina II ("yang Agung") memerintah 1762–96, memimpin pada Zaman Pencerahan Rusia. Ia menambah kontrol politik Rusia di seluruh Persemakmuran Polandia-Lithuania dan menggabungkannya semua ke teritori Rusia ketika Pemisahan Polandia, mendorong batas Rusia ke Eropa Tengah. Di selatan, setelah berhasil meraih kemenangan pada Perang Russo-Turki melawan Kesultanan Utsmaniyah, Yekaterina menambah batas Rusia sampai Laut Hitam, mengalahkan Kekhanan Krimea. Berikutnya, setelah menang melawan Dinasti Qajar pada Perang Russo-Persia, di pertengahan abad ke-19 Rusia juga menambah daerah kekuasaannya di Transkaukasia dan Kaukasus Utara, memaksa wilayah-wilayah yang saat ini menjadi wilayah Georgia, Dagestan, Azerbaijan dan Armenia bergabung dengan Rusia.[53][54] Aleksandr I (1801–25) mengambil Finlandia dari Kerajaan Swedia tahun 1809 dan Bessarabia dari Utsmaniyah tahun 1812. Pada waktu yang sama, Rusia mengkolonisasi Alaska dan bahkan mendirikan kota di California, seperti Fort Ross. Tahun 1820 ekspedisi Rusia menemukan benua Antartika.

Bersama dengan aliansinya dengan beberapa negara Eropa, Rusia berperang melawan Napoleon. Invasi Prancis ke Rusia pada masa kejayaan Napoleon tahun 1812 membawa kegagalan total bagi Prancis. Kombinasi perlawanan sengit dari Rusia ditambah cuaca dingin yang menusuk ketika musim dingin membuat 95% pasukan pan-Eropa Grande Armée tewas.[55] Dipimpin oleh Mikhail Kutuzov dan Barclay de Tolly, pasukan Rusia berhasil mengusir Napoleon dari negara itu dan memicu melalui Eropa dalam Perang Koalisi Keenam. Alexander I mewakili delegasi Rusia pada Kongres Wina yang mendefinisikan peta Eropa pasca-Napoleon.

Di akhir periode rezim konservatif Nikolai I (1825–55), periode kejayaan Rusia di Eropa terganggu akibat kekalahan di Perang Krimea. Antara tahun 1847 dan 1851, sekitar satu juta orang meninggal akibat kolera di Asia.[56]

Penerus Nikolai Aleksandr II (1855–81) melakukan perubahan signifikan di negara ini, di antaranya reformasi emansipasi 1861. Reformasi besar ini menggerakkan industrialisasi dan memodernisasi tentara Rusia, yang kemudian berhasil membebaskan Bulgaria dari Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Russo-Turki 1877–1878.

 
Tsar Nikolai II dari Rusia.

Akhir abad ke-19 mulai muncul pergerakan sosialis di Rusia. Aleksandr II dibunuh teroris tahun 1881, kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aleksandr III (1881–94). Ia kurang liberal namun senang perdamaian. Kaisar Rusia terakhir Nikolai II (1894–1917), tak dapat mencegah Revolusi 1905, dipicu oleh kegagalan pada Perang Russo-Jepang dan insiden demonstrasi yang dikenal sebagai Minggu Berdarah. Pemberontakan berhasil diredam, namun pemerintah dipaksa untuk melakukan reformasi besar-besaran, di antaranya memberikan kebebasan berpendapat dan kebebasan berkumpul, legalisasi partai politik, dan pembentukan badan legislatif terpilih Duma Kekaisaran Rusia. Reformasi agraria Stolypin mendorong migrasi petani dan pendudukan besar-besaran ke Siberia. Lebih dari 4 juta orang tiba di kawasan ini antara tahun 1906 dan 1914.[57]

Tahun 1914, Rusia turut serta dalam Perang Dunia I sebagai respons atas deklarasi perang Austria-Hungaria pada Serbia yang merupakan sekutu Rusia. Rusia ikut berperang di beberapa front meski terpisah dari sekutu Triple Entente mereka. Pada 1916, Brusilov Offensive dari tentara Rusia hampir menghancurkan militer Austria-Hungaria. Namun, ketidakpercayaan publik yang besar ditambah meningkatnya biaya perang, banyaknya pasukan terbunuh, dan rumor korupsi akhirnya mendorong Revolusi Rusia 1917.

Revolusi dan Republik Rusia

sunting

Revolusi Februari memaksa Nikolai II turun takhta; ia dan keluarganya dipenjara dan akhirnya dieksekusi di Yekaterinburg pada masa Perang Saudara Rusia. Kekuasaan monarki digantikan oleh koalisi partai politik yang menamakan dirinya Pemerintahan Provisional. Selain pemerintah provisional, sekelompok sosialis mendirikan kelompok tersendiri yang disebut Petrograd Soviet, menyatukan kekuatan melalui dewan yang dipilih secara demokratis yang disebut Soviet. Pemerintah yang baru hanya memperparah krisis negara itu dan bukan menyelesaikannya. Akhirnya, Revolusi Oktober yang dipimpin oleh pemimpin Bolshevik, Vladimir Lenin mendepak Pemerintah Provisional dan kekuasaan jatuh ke kekuasaan Soviet, mendirikan negara sosialis pertama di dunia.

Soviet Rusia dan perang saudara

sunting
 
Simbol-simbol pada era awal Soviet: proyek Menara Tatlin dan kelompok patung raksasa Worker and Kolkhoz Woman

Setelah Revolusi Oktober, perang saudara pecah antara gerakan Putih anti-komunis dengan rezim Soviet dan Tentara Merahnya. Bolshevis Rusia kehilangan wilayah Ukraina, Polandia, Baltik, dan Finlandia dengan menandatangani Traktat Brest-Litovsk yang berakhir permusuhan dengan Blok Sentral dalam Perang Dunia I. Kekuatan sekutu meluncurkan intervensi militer namun gagal, yang tujuan awalnya untuk mendukung kelompok anti-komunis. Di waktu yang sama, kedua kelompok Bolshevik dan Putih menyerukan kampanye deportasi dan eksekusi satu sama lain, terkenal dengan sebutan Teror Merah dan Teror Putih. Di akhir perang saudara, ekonomi dan infrastruktur negara ini hancur total. Jutaan orang menjadi émigré Putih,[58] dan Bencana kelaparan Povolzhye 1921 memakan korban hingga 5 juta jiwa.[59]

Uni Soviet

sunting
 
Republik Soviet Rusia sebagai bagian dari Uni Soviet tahun 1922
 
Republik Soviet Rusia sebagai bagian dari Uni Soviet tahun 1936, setelah perubahan teritorial intra-Soviet

Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia bersama dengan Ukraina, Byelorusia, dan Transkaukasia, membentuk Republik Sosialis Uni Soviet atau Uni Soviet pada tanggal 30 Desember 1922. Dari 15 republik yang membentuk Uni Soviet, yang ukurannya terbesar dan populasinya setengah populasi Soviet adalah Republik Soviet Rusia yang kemudian mendominasi uni ini selama 69 tahun sejarahnya.

Setelah kematian Vladimir Lenin pada tahun 1924, troika ditunjuk untuk menjalankan negara. Namun, Joseph Stalin, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet terpilih, mulai menyingkirkan semua kelompok oposisi dalam partai serta lawan politiknya dan mengumpulkan kekuatan dalam tangannya. Leon Trotsky, penganjur utama revolusi dunia, diasingkan dari Uni Soviet tahun 1929, dan ide Stalin Sosialisme dalam Satu Negara menjadi garis utamanya. Konflik internal dalam partai Bolshevik mencapai puncaknya pada Pembersihan Besar-Besaran, periode represi massal tahun 1937-38, ketika ratusan hingga ribuan orang dieksekusi, termasuk anggota awal partai dan pemimpin militer karena dituduh mendalangi coup d'état.[60]

Di bawah kepemimpinan Stalin, pemerintah meluncurkan ekonomi terencana, industrialisasi negara yang sebagian besar wilayahnya masih berupa pedesaan, dan kolektivisasi pertanian. Pada periode pertumbuhan ekonomi yang pesat ini, jutaan orang dikirim ke kamp kerja paksa,[61] termasuk berbagai tahanan politik yang melawan Stalin;jutaan lainnya dideportasi dan diasingkan ke tempat-tempat terpencil.[61] Transisi disorganisasi pertanian negara, ditambah dengan kebijakan negara yang kejam, menyebabkan Bencana Kelaparan Soviet 1932–1933.[62] Uni Soviet, meski harus dibayar mahal, berubah dari negara ekonomi agraria menjadi negara industri utama dalam waktu singkat.

Setelah kematian Stalin dan periode pendek kepemimpinan kolektif, pemimpin yang baru Nikita Khrushchev menghilangkan kultus individu Stalin dan meluncurkan kebijakan de-Stalinisasi. Sistem kerja paksa direformasi dan banyak tahanan dilepaskan dan direhabilitasi (banyak di antara mereka secara anumerta).[63] Kebijakan ini di kemudian hari dikenal dengan Khrushchev Thaw. Di waktu yang sama, ketegangan dengan Amerika Serikat meningkat ketika 2 rival abadi ini bentrok akibat rudal Jupiter Amerika Serikat di Turki dan misil Soviet di Kuba.

Tahun 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit buatan pertama di dunia, Sputnik 1, mengawali Zaman Angkasa. Kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang mengorbit bumi, di atas wahana antariksa Vostok 1 tanggal 12 April 1961.

Menyusul tergulingnya Krushchev tahun 1964, negara kembali dipimpin kepemimpinan kolektif, hingga Leonid Brezhnev menjadi pemimpin. Era 1970-an dan awal 1980-an ditandai sebagai Era Stagnasi, periode di mana pertumbuhan ekonomi melambat dan kebijakan sosial menjadi statis. Reformasi Kosygin 1965 bertujuan untuk desentralisasi parsial ekonomi Soviet dan mengubah perhatian dari industri berat dan senjata ke industri ringan dan perlengkapan rumah tangga namun ditolak oleh pemimpin komunis konservatif.

 
Sekretaris Jenderal Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden A.S. Ronald Reagan di Lapangan Merah pada Moscow Summit, 31 Mei 1988

Tahun 1979, pecah revolusi di Afganistan yang dipimpin Komunis, angkatan bersenjata Soviet menginvasi negara itu atas permintaan rezim baru. Pendudukan Afganistan menghabiskan sumber daya ekonomi tanpa hasil politis yang berarti. Akhirnya, tentara Soviet angkat senjata dari Afghanistan tahun 1989 akibat perlawanan internasional, perang gerilya terus menerus, dan minimnya dukungan penduduk Soviet.

Mulai tahun 1985, pemimpin terakhir Soviet Mikhail Gorbachev, yang berusaha untuk memberlakukan reformasi liberal dalam sistem Soviet, memperkenalkan kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi) untuk mencoba mengakhiri periode stagnasi ekonomi dan mendemokratisasi pemerintah. Namun, hal ini menyebabkan munculnya pergerakan nasionalis dan separatis. Sebelum tahun 1991, ekonomi Soviet terbesar kedua dunia,[64] tetapi pada tahun-tahun terakhirnya negara ini terkena imbasnya ditandai dengan kelangkaan barang, defisit anggaran besar, dan inflasi.[65]

Tahun 1991, gejolak ekonomi dan politik mulai mendidih, ditambah lagi republik-republik Baltik memilih untuk memisahkan diri dari Uni Soviet. Pada bulan Maret, dilakukan referendum, di mana sebagian besar penduduk yang berpartisipasi memilih untuk mengubah Uni Soviet menjadi Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Bulan Agustus 1991, terjadi percobaan kudeta oleh anggota pemerintah Gorbachev, diarahkan melawan Gorbachev dan bertujuan untuk mempertahankan Uni Soviet. Namun, kudeta ini gagal dan malah berakhir dengan bubarnya Partai Komunis Uni Soviet. Tanggal 25 Desember 1991, Uni Soviet bubar menjadi 15 negara yang terpisah.

Federasi Rusia

sunting
 
Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama setelah menandatangani perjanjian New START

Bulan Juni 1991, Boris Yeltsin terpilih sebagai presiden pertama dalam sejarah Rusia ketika ia menjadi Presiden Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia yang berubah menjadi Federasi Rusia bulan Desember tahun itu. Selang dan setelah bubarnya Uni Soviet, reformasi besar-besaran dilakukan termasuk privatisasi dan perdagangan bebas,[66] termasuk perubahan radikal seperti yang direkomendasikan oleh Amerika Serikat dan Dana Moneter Internasional.[67] Semua hal ini menjadikan krisis ekonomi luar biasa, ditandai dengan penurunan PDB dan produk industri sebesar 50% antara tahun 1990 dan 1995.[66][68]

Privatisasi ini mengubah sebagian besar kontrol berbagai perusahaan dari badan negara menjadi individu-individu yang memiliki koneksi dengan pemerintah. Banyak miliuner kaya baru memindahkan dananya ke luar negeri sehingga melarikan modal besar-besaran.[69] Depresi ekonomi menyebabkan hilangnya layanan sosial; tingkat kelahiran turun drastis sedangkan tingkat kematian meningkat signifikan.[70] Jutaan orang jatuh miskin, persentasenya naik dari 1,5% di akhir Soviet menjadi 39–49% pada pertengahan tahun 1993.[71] Pada tahun 1990-an korupsi merajalela dan banyaknya geng kriminal serta kejahatan.[72]

Rusia bertanggung jawab untuk mengambil alih utang luar negeri Uni Soviet, meskipun jumlah populasinya hanya setengah populasi Uni Soviet sebelum bubar.[73] Tingginya defisit anggaran menyebabkan krisis keuangan Rusia 1998[74] dan PDB semakin jatuh.[66]

 
Boris Yeltsin dengan Vladimir Putin dan Patriarch Alexy II

Tanggal 31 Desember 1999, Presiden Yeltsin secara tiba-tiba mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya pada Perdana Menteri yang baru terpilih, Vladimir Putin, yang kemudian menang pada pemilihan presiden tahun 2000. Putin memberangus pemberontakan Chechnya meskipun kekerasan sporadis masih ada di Kaukasus Utara. Tingginya harga minyak dan nilai tukar yang lemah diikuti dengan permintaan domestik, konsumsi, dan investasi yang naik membantu ekonomi bertumbuh 9 tahun berturut-turut, menaikkan standar hidup dan pengaruh Rusia di tingkat dunia.[75] Namun, krisis ekonomi dunia mulai 2008 dan harga minyak yang jatuh menyebabkan ekonomi negara kembali stagnan dan angka kemiskinan kembali naik.[76] Banyak reformasi yang dilakukan selama Putin menjabat presiden, namun ia dikritisi oleh negara-negara Barat sebagai tidak demokratis.[77] Walaupun begitu, kepemimpinan Putin membawa stabilitas dan kemajuan bagi negara sehingga ia dikagumi luas di Rusia.[78]

Tanggal 2 Maret 2008, Dmitry Medvedev terpilih sebagai Presiden sedangkan Putin menjadi Perdana Menteri. Putin kembali menjadi presiden pada pemilihan presiden 2012 dan Medvedev ditunjuk sebagai Perdana Menteri.

Tahun 2014, setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych melarikan diri akibat revolusi, Putin meminta dan memperoleh hak dari parlemen Rusia untuk menerjunkan tentara Rusia di Ukraina.[79][80][81][82][83] Setelah dilakukan referendum Krimea tahun 2014 di mana banyak penduduk lebih setuju untuk berpisah, namun tidak diakui internasional,[84][85][86][87][88][89] pemimpin Rusia mengumumkan masuknya Krimea ke Federasi Rusia. Tanggal 27 Maret, Majelis Umum PBB mengadakan pemilihan suara yang akhirnya mendukung resolusi tidak mengikat menolak aneksasi Krimea dengan 100 suara mendukung, 11 menolak, dan 58 absen.[90]

Bulan September 2015, Rusia memulai intervensi militer di Perang Saudara Suriah, terdiri dari serangan udara melawan grup militan ISIS, Jabhat al-Nusra, dan Army of Conquest.

Geografi

sunting

Rusia adalah negara terbesar di dunia; total luas wilayahnya mencapai 17.125.200 kilometer persegi (6.612.100 sq mi).[91][92] Ada 23 Situs Warisan Dunia UNESCO di negara ini, 40 cadangan biosfer UNESCO,[93] 41 taman nasional dan 101 cadangan alam. Wilayahnya membentang pada 41° sampai 82° N lintang utara, dan 19° bujur timur sampai 169° bujur barat.

Perluasan teritorial Rusia sebagian besar didapatkan pada akhir abad ke-16 di bawah Yermak Timofeyevich selama pemerintahan Ivan IV Vasilyevich, waktu ketika negara-negara di bagian barat Rusia bersatu bersama membentuk satu negara. Yermak membentuk tentara dan berhasil mendapatkan hampir semua wilayah yang awalnya merupakan daerah Kekaisaran Mongol, mengalahkan pemimpinnya Khan Kuchum.[94]

Topografi

sunting

Wilayah Rusia berada pada benua Eropa, khususnya Eropa Timur serta benua Asia di mana Pegunungan Ural menjadi batas antara kedua benua. Wilayah paling luas adalah Siberia yang umumnya beriklim tundra. Karena letaknya di belahan bumi yang paling utara, maka wilayah perairan Rusia umumnya tertutupi es dengan beberapa laut yang bebas es yakni Laut Barents, Laut Putih, Laut Kara, Laut Laptev dan Laut Siberia Timur yang merupakan bagian dari Arktik atau kutub utara, serta Laut Bering, Laut Okhotsk dan Laut Jepang yang merupakan bagian dari Samudra Pasifik. Iklim di sebagian besar wilayah Rusia adalah Tundra dengan musim dingin yang panjang dan membekukan dan musim panas yang sejuk dan pendek.

Rusia memiliki beberapa pulau, antara lain Novaya Zemlya, daratan Franz-Josef, kepulauan Siberia Baru, pulau Wrangel di Samudra Arktik, Kepulauan Kuril dan Sakhalin (yang masih dipersengketakan dengan Jepang). Rusia memiliki beberapa sungai, di antaranya Sungai Dnieper (perbatasan dengan Ukraina) dan Sungai Volga. Selain itu terdapat Laut Kaspia serta Laut Hitam yang berbatasan dengan Turki. Melalui Selat Bosphorus dan Selat Dardanela, kapal-kapal Rusia dari Laut Hitam dapat berlayar menuju Laut Tengah dan Terusan Suez.

Batas-batas wilayah

sunting
 
Peta Rusia

Berlawanan arah jarum jam dari arah Barat Laut:

Memiliki Oblast Kaliningrad dengan ibu kota Kaliningrad yang berbatasan dengan Polandia dan Lituania serta Laut Baltik.

Politik

sunting

Sistem pemerintahan

sunting
 
Senat Kremlin, adalah kediaman kerja Presiden Rusia
 
Parlemen majelis rendah Duma Negara

Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan seorang tsar sebagai kepala negara. Selama masih kerupakan kekaisaran, terutama pada masa Dinasti Romanov, Rusia mengalami persinggungan politik dengan negara-negara Eropa, di antaranya konflik dengan pemerintahan Prancis pimpinan Napoleon Bonaparte, Krisis Balkan karena menginginkan pelabuhan yang bebas dari es di Eropa yang dinamakan Politik Air Hangat, Penyatuan Pan Slavia serta sering mengalami pertempuran dengan Turki Usmani (Ottoman) Turki dalam memperebutkan wilayah Kaukasus dan Austria-Hungaria dalam Perang Dunia I. Akibat politik ini pula terjadi pertempuran dengan Jepang dan intervensi terhadap Tiongkok. Masa selanjutnya, politik Rusia dilebur dengan kepentingan Uni Soviet yang mengambil sikap independen bahkan menentang ketika terjadi penggulingan kekuasaan Mikhail Gorbachev oleh Gennady Yanayev menjelang keruntuhan Uni Soviet yang diprakarsai Presiden Boris Yeltsin.

Pemerintahan dipegang oleh presiden yang berpusat di Kremlin serta perdana menteri yang bertanggung jawab terhadap parlemen namun dengan peranan yang terbatas dibandingkan dengan Presiden. Sejak pembangkangan Wakil Presiden Aleksander Ruskoi dan ketua parlemen asal Chechnya, Ruslan Khasbulatov, lembaga wakil presiden dihapus.

Parlemen memiliki dua kamar, yakni Majelis Federal (Федеральное Собрание; Federalnoye Sobraniye) yang merupakan majelis tinggi dan majelis rendah yang dikenal dengan Duma.

Karena Rusia merupakan negara federal yang memiliki berbagai macam etnis, setelah keruntuhan Uni Soviet, Rusia mengalami masalah separatisme. Ada beberapa kelompok etnis yang ingin memisahkan diri dan mengakibatkan krisis berlarut-larut, seperti di Chechnya dan Ingushetia.

Rusia juga terancam atas perluasan NATO ke wilayah Eropa Timur. Kekhawatiran atas pemilihan di Ukraina, kerja samanya dengan Belarus, ditambah degan tradisi di Rusia yang dianggap cocok dengan budaya sentralisasi, demokratisasi malah membuat harga diri Rusia merosot di mata dunia dan menimbulkan berbagai macam gejolak dan krisis berkepanjangan.

Pemerintahan Rusia dapat dibagi menjadi:

Presiden Rusia:

  1. Boris Yeltsin (1991-2000)
  2. Vladimir Putin (2000-2008)
  3. Dmitry Medvedev (2008-2012)
  4. Vladimir Putin (2012-sekarang)

Hubungan luar negeri

sunting
 
Sebagai negara lintas benua, Rusia adalah anggota Dewan Eropa (COE) dan Dialog Kerja Sama Asia.
 
Federasi Rusia menjadi anggota ke-39 Dewan Eropa tanggal 28 Februari 1996
 
Negara anggota, pengamat, dan partner Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO)

Federasi Rusia dalam hukum internasional dikenal sebagai negara penerus Uni Soviet.[25] Rusia melanjutkan implementasi komitmen internasional Uni Soviet dan mengambil alih kursi permanen Soviet di Dewan Keamanan PBB, keanggotaan di organisasi internasional lainnya, properti beserta utangnya. Rusia memiliki kebijakan luar negeri yang dinamis. Hingga 2009, negara ini menjalin hubungan diplomatik dengan 191 negara dan memiliki 144 kedutaan besar. Kebijakan luar negeri ditentukan oleh Presiden dan dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.[95]

Sebagai penerus bekas negara superpower, status geopolitik Rusia sering diperdebatkan, terutama dalam pandangan unipolar dan multipolar dalam sistem perpolitikan global. Rusia umumnya diterima sebagai kekuatan besar, meskipun oleh beberapa pemimpin dunia,[96][97] scholars,[98] komentator dan politisi[99] sebagai negara yang potensial menjadi superpower.[100][101][102]

 
Pemimpin negara-negara BRIC tahun 2008: (ki-ka) Manmohan Singh (India), Dmitry Medvedev (Rusia), Hu Jintao (Tiongkok) dan Luiz Inácio Lula da Silva (Brazil)

Sebagai satu dari lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB, Rusia memainkan peranan penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Negara ini berpartisipasi dalam Kuartet Timur Tengah dan Pembicaraan Enam Pihak dengan Korea Utara. Rusia merupakan negara anggota G8, Dewan Eropa, OSCE, dan APEC. Rusia juga menjadi pemeran utama di organisasi regional seperti CIS, EurAsEC, CSTO, dan SCO.[103]

Rusia menjadi negara anggota ke-39 dari Dewan Eropa pada tahun 1996.[104] Tahun 1998, Rusia meratifikasi Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Dasar hukum untuk hubungan Uni Eropa dengan Rusia adalah Perjanjian Kooperatif dan Kerjasama tahun 1997.[105] Semenjak berakhirnya Uni Soviet, Rusia mengembangkan hubungan yang lebih bersahabat dengan Amerika Serikat dan NATO. Dewan NATO-Rusia didirikan tahun 2002 sehingga Amerika Serikat, Rusia, dan 27 negara NATO lainnya dapat bekerjasama di masa datang.[106]

Rusia menjalin hubungan yang kuat dan positf dengan negara BRIC lainnya. India adalah konsumen militer Rusia terbesar dan kedua negara berbagi hubungan pertahanan dan strategis ekstensif.[107] Dalam beberapa tahun belakangan, negara ini juga menjalin hubungan bilateral yang kuat dengan Tiongkok dengan menandatangani Traktat Persahabatan dan membangun Jalur pipa minyak Trans-Siberia dan jalur pipa gas dari Siberia ke Tiongkok.[108][109]

Militer

sunting
 
Pameran alutsista Angkatan Bersenjata Rusia

Militer Rusia dibagi menjadi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Ada juga 3 angkatan bersenjata independen: Divisi Roket Strategis, Angkatan Pertahanan Penerbangan, dan Airborne Troops. Tahun 2006, militer memiliki 1,037 juta personel aktif.[110] Wajib militer berlaku bagi seluruh laki-laki umur 18-27 tahun selama setahun.[75]

Rusia memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia. Negara ini memiliki armada kapal selam rudal balistik terbesar kedua dunia dan negara selain Amerika Serikat yang memiliki pengebom strategis modern.[30][111] Armada tank Rusia juga yang terbesar di dunia, begitu juga dengan angkatan laut dan angkatan udara mereka.

Negara ini memiliki industri pertahanan besar, memproduksi sebagian besar peralatan militer dengan hanya sebagian kecil senjata yang diimpor. Rusia adalah salah satu penyedia senjata utama dunia sejak 2001, memegang sekitar 30% penjualan senjata dunia [112] dan mengekspor senjata ke 80 negara.[113] Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mencatat bahwa Rusia adalah eksportir senjata terbesar kedua dunia tahun 2010-14, nilai ekspor mereka naik 37% periode 2005-2009. Tahun 2010-14, Rusia mengirimkan senjata ke 56 negara dan pasukan pemberontak di Ukraina timur.[114]

Anggaran belanja militer pemerintah Rusia pada tahun 2014 adalah sekitar 2,49 triliun Rubel (sekitar US$69.3 miliar), terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Tiongkok. Belanja militer ini naik menjadi 3,03 triliun rubel (sekitar US$83.7 miliar) tahun 2015, dan 3.36 triliun rubel (sekitar US$93.9 miliar) tahun 2016.[115] Namun, estimasi anggaran militer yang tidak resmi rupanya jauh lebih tinggi, contohnya data dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) tahun 2013 memperkirakan belanja militer Rusia tahun 2012 sekitar US$90.749 miliar.[116] Naik dari tahun 2011 yang diperkirakan SIPRI mencapai US$71.9 miliar.[117] Hingga 2014, anggaran militer Rusia tertinggi di antara negara Eropa lainnya.

Menurut Indeks Perdamaian Global 2012, Rusia adalah negara dengan tingkat kedamaian terendah keenam dari 162 negara di dunia, terutama karena adanya industri pertahanan. Rusia selalu menempati peringkat bawah pada indeks tersebut sejak mulai ada tahun 2007.[118]

Pembagian administratif

sunting
 
Peta wilayah Rusia yang diakui secara internasional
1
24 republik (negara bagian) (bahasa Rusia: республики, tunggal республика; alihaksara huruf Latin: respubliki, tunggal respublika) - daerah otonom dengan hak untuk keluar dari federasi, masing-masing memiliki konstitusi sendiri, presiden dan parlemen; diwakili oleh pemerintah federal dalam hubungan luar negeri; dan merupakan rumah dari etnis minoritas tertentu. Tiga republik di antaranya (Republik Krimea, Republik Rakyat Donetsk, dan Republik Rakyat Lugansk) tidak termuat di peta dan tidak diakui sebagai wilayah Rusia oleh dunia internasional karena dipersengketakan dengan Ukraina.
2
48 oblast (provinsi) (bahasa Rusia: области, tunggal область; transliterasi huruf Latin: oblasti, tunggal oblast) - paling umum, unit administratif biasa dengan gubernur yang dipilah secara federal dan "legislatur" yang dipilih secara lokal. Dua oblast di antaranya (Kherson dan Zaporizhzhia) tidak termuat di peta dan tidak diakui sebagai wilayah Rusia oleh dunia internasional karena dipersengketakan dengan Ukraina.
3
9 krai (provinsi perbatasan) (bahasa Rusia: края, tunggal край; transliterasi bahasa Inggris: kraya, tunggal krai atau kray, yang terakhir secara tata bahasa lebih benar, tetapi kurang umum) - mirip dengan oblast namun biasanya lebih berada di perbatasan luar dan lebih jarang penduduknya.
4
1 oblast otonomi (provinsi otonomi) (bahasa Rusia: автономная область; transliterasi huruf Latin: avtonomnaya oblast).
5
4 okrug otonomi (provinsi khusus) (bahasa Rusia: автономные округа, sing. автономный округ; transliterasi huruf Latin: avtonomnyye okruga, tunggal avtonomny okrug) - lebih otonom dari oblasts tetapi kurang dari republik; biasanya dengan etnik minoritas yang berjumlah besar atau mendominasi.
6
3 kota federal (negara kota) (Bahasa Rusia: федеральные города, sing. федеральный город; transliterasi huruf Latin: federalnyye goroda, tunggal federalny gorod) - kota utama yang berfungsi sebagai wilayah terpisah. Satu kota di antaranya, yaitu Sevastopol, tidak termuat di peta dan tidak diakui sebagai wilayah Rusia oleh dunia internasional karena dipersengketakan dengan Ukraina.

Ada pula pembagian berdasarkan distrik federal (federalny okrug), di mana Rusia dibagi menjadi delapan distrik federal. Distrik federal ini adalah jenjang antara pemerintah subjek dan pemerintah federal. Distrik ada 8, masing-masing diadministrasikan oleh seorang duta yang ditunjuk oleh presiden Rusia. Tidak seperti subjek federal, distrik federal bukan tingkat pemerintahan sub-nasional, tetapi tingkatan administrasi pemerintah federal. Duta distrik federal menjalankan hubungan antara subjek federal dan pemerintah. Bertanggung jawab mengawasi hubungan pemenuhan subjek federal dengan hukum federal.

 
Nama distrik Luas
(km²)
Populasi
(2002 est.)
Subjek federal Pusat
administratif
Distrik Federal Pusat 652.800 38.000.651 18 Moskow
Distrik Federal Selatan 418.500 13.973.252 6 Rostov na Donu
Distrik Federal Barat Laut 1.677.900 13.974.466 11 St. Petersburg
Distrik Federal Timur Jauh 6.215.900 6.692.865 9 Khabarovsk
Distrik Federal Siberia 5.114.800 20.062.938 12 Novosibirsk
Distrik Federal Ural 1.788.900 12.373.926 6 Yekaterinburg
Distrik Federal Volga 1.038.000 31.154.744 14 Nizhny Novgorod
Distrik Federal Kaukasus Utara 170.700 8.933.889 7 Pyatigorsk

Ekonomi

sunting
 
Pusat Bisnis Internasional Moskow, salah satu pusat keuangan terbesar di Eropa dan dunia

Rusia termasuk dalam ekonomi pasar berpendapatan tinggi dengan sumber daya alam yang luar biasa besar, terutama minyak dan gas alam. Negara ini menempati posisi ke-15 menurut nominal PDB dan peringkat ke-6 menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP). Sejak awal abad ke-21, konsumsi dalam negeri yang meningkat dan stabilitas politik membawa pertumbuhan ekonomi di Rusia. Tahun 2008, pertumbuhan mulai melambat seiring jatuhnya harga minyak dan gas. PDB per kapita negara ini adalahi US$19.840 tahun 2010.[119] Pertumbuhan paling banyak digerakkan oleh jasa non-dagang dan barang untuk pasar domestik.[75] Rata-rata gaji bulanan di Rusia adalah $967 per bulan tahun 2013, naik dari $80 tahun 2000.[120][121] Bulan Maret 2014 gaji bulanan rata-rata mencapai 30.000 RUR (atau US$980),[122][123] sedangkan pajak pribadi adalah 13%.[124] Sekitar 12,8% penduduk tinggal dibawah garis kemiskinan nasional tahun 2011,[125] turun signifikan dari angka 40% tahun 1998 ketika titik terburuk pasca runtuhnya Soviet.[71] Pengangguran di Rusia adalah 5,45% tahun 2014, turun dari 12,4% tahun 1999.[126] Kelas menengah naik dari 88 juta penduduk tahun 2000 menjadi 104 juta tahun 2013.[127][128] Impor gula turun hingga 82% antara tahun 2012 dan 2013 berkat naiknya produksi domestik.[129]

 
Ekonomi Rusia sejak berakhirnya Uni Soviet

Minyak, gas alam, logam, dan kayu menyumbang lebih dari 80% ekspor Rusia keluar negeri.[75] Sejak 2003, ekspor barang mentah mulai berkurang seiring dengan membaiknya pasar dalam negeri. Meskipun harga energi tinggi, migas hanya menyumbang 5,7% PDB Rusia.[130] Pendapatan minyak memungkinkan Rusia meningkatkan cadangan luar negerinya dari $12 miliar tahun 1999 menjadi $597,3 miliar tahun 2008, terbesar ketiga di dunia.[131] Kebijakan makroekonomi dibawah Menteri Keuangan Alexei Kudrin terasa bijak dan terdengar baik, pendapatan yang berlebih disimpan di Dana Stabilisasi Rusia.[132] Tahun 2006, Rusia membayar hampir semua utang-utang besarnya,[133] membuatnya menjadi salah satu negara dengan utang luar negeri terendah di antara negara-negara besar.[134] Dana Stabilisasi membantu Rusia keluar dari krisis keuangan global dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada yang banyak diperkirakan para ahli.[132]

Kebijakan pajak yang lebih sederhana dicoba diadopsi tahun 2001 melonjakkan pendapatan negara dari pajak.[135] Tingkat pajak di Rusia dikenakan tarif flat sebesar 13%. Hal ini menempatkan Rusia sebagai negara dengan sistem pajak pribadi paling menarik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab.[136] Menurut Bloomberg, Rusia dianggap lebih maju daripada negara kaya sumber daya alam lainnya, dengan tradisi pendidikan, sains, dan industri yang baik.[137] Negara ini memiliki tingkat lulusan perguruan tinggi paling baik di antara negara lainnya di Eurasia.[138]

 
Tanggal 21 Mei 2014, Rusia dan Tiongkok menandatangani perjanjian gas senilai $400 milyar. Mulai 2019 Rusia berencana mengekspor gas alam ke Tiongkok untuk 30 tahun ke depan.

Energi

sunting
 
Rusia adalah penyedia minyak mentah dan gas alam terbesar ke Eropa.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Rusia sering disebut media sebagai energy superpower.[139][140] Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia,[141] cadangan minyak terbesar ke-8,[142] dan cadangan batu bara kedua terbesar.[143] Rusia merupakan eksportir gas alam terbesar[144] dan produsen gas alam terbesar kedua,[29] juga eksportir minyak dan produsen minyak terbesar.[28]

Rusia adalah produsen listrik terbesar ke-3 dunia[145] dan produsen energi terbarukan terbesar ke-5 dunia, negara ini mengembangkan pembangkit listrik tenaga air dalam jumlah besar.[146]

Rusia adalah negara pertama yang mengembangkan pembangkit nuklir sipil dan membangun pembangkit listrik nuklir pertama di dunia. Saat ini Rusia adalah produsen energi nuklir ke-4 dunia.[147] Semua tenaga nuklir di Rusia dikelola oleh Rosatom State Corporation. Sektor ini tumbuh sangat cepat, pemerintah berencana menaikkan pangsa pasar nuklir dari 16,9% saat ini menjadi 23% tahun 2020. Pemerintah Rusia mengalokasikan dana sebesar 127 miliar Rubel pada program federal yang ditujukan untuk pengembangan teknologi nuklir terbaru.[148]

Pada bulan Mei 2014, Presiden Putin menandatangani kontrak atas nama Gazprom untuk menyuplai Tiongkok dengan 38 miliar meter kubik gas alam per tahunnya. Konstruksi jalur pipa telah disetujui kedua belah pihak dengan Rusia menanggung $55 miliar di antaranya, Tiongkok $22 miliar. Putin menyebutnya sebagai "proyek konstruksi terbesar di dunia dalam 4 tahun ke depan". Gas akan mulai mengalir antara tahun 2018-2020 dan akan terus berlangsung selama 30 tahun.[149]

Transportasi

sunting
 
Penanda kilometer 9288 di akhir Jalur kereta api Trans-Siberia di Vladivostok
 
Kereta kecepatan tinggi Sapsan

Transportasi kereta di Rusia sebagian besar dikontrol monopoli oleh Russian Railways. Perusahaan ini memegang kurang lebih 3.6% PDB Rusia dan memegang 39% total lalu lintas barang (termasuk pipa gas) dan lebih dari 42% lalu lintas penumpang.[150] Panjang total rel kereta api yang digunakan mencapai 85.500 km (53.127 mi),[150] kedua setelah Amerika Serikat. Lebih dari 44.000 km (27.340 mi) di antaranya elektrifikasi,[151] terpanjang di dunia, masih ditambah lagi rel industri sepanjang 30.000 km (18.641 mi). Rel kereta di Rusia tidak seperti di kebanyakan negara, mereka menggunakan sepur lebar 1.520 mm (4 ft 11+2732 in), dengan pengecualian di Pulau Sakhalin sepanjang 957 km (595 mi) menggunakan 1.067 mm (3 ft 6 in). Jalur kereta paling terkenal di Rusia adalah Trans-Siberia (Transsib), membentang sepanjang 7 zona waktu dan melayani layanan kereta tunggal terpanjang di dunia, Moskow-Vladivostok (9.259 km (5.753 mi)), Moskow–Pyongyang (10.267 km (6.380 mi))[152] dan Kiev–Vladivostok (11.085 km (6.888 mi)).[153]

Hingga 2006 Rusia memiliki 933.000 km jalan raya, 755.000 km di antaranya telah diaspal.[154] Namun dengan luas wilayahnya yang sangat besar, densitas jalan di negara ini masih terendah di antara negara-negara G8 dan BRIC.[155]

Sebagian besar jalur air Rusia sepanjang 102.000 km (63.380 mi) terdiri dari sungai atau danau alam. Ibu kota Moskow disebut sebagai "pelabuhan lima laut" karena memiliki 5 jalur air menuju Baltik, Laut Putih, Kaspia, Laut Azov dan Laut Hitam.

 
Yamal, salah satu kapal pemecah es bertenaga nuklir milik Rusia.[156]

Pelabuhan utama di Rusia di antaranya Rostov-on-Don di Laut Azov, Novorossiysk di Laut Hitam, Astrakhan dan Makhachkala di Kaspia, Kaliningrad dan St Petersburg di Baltik, Arkhangelsk di Laut Putih, Murmansk di Laut Barents, Petropavlovsk-Kamchatsky dan Vladivostok di Samudra Pasifik. Tahun 2008 negara ini memiliki 1.448 kapal armada niaga. Negara ini juga memiliki armada kapal pemecah es bertenaga nuklir yang membantu eksploitasi ekonomi di landas kontinen Arktik Rusia dan pengembangan perdagangan laut melalui Rute Laut Utara antara Eropa dan Asia Timur.

Menurut panjang total pipa gas, Rusia berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat. Saat ini banyak proyek pipa baru yang dikerjakan, termasuk jalur pipa gas Nord Stream dan South Stream ke Eropa, dan Jalur pipa minyak Siberia Timur - Samudra Pasifik (ESPO) ke Rusia timur jauh dan Tiongkok.

Rusia memiliki 1.216 bandar udara,[157] beberapa yang tersibuk di antaranya Sheremetyevo, Domodedovo, dan Vnukovo di Moskow, dan Pulkovo di St. Petersburg.

Pada umumnya, kota-kota besar di Rusia memiliki sistem transportasi umum yang bagus dan yang paling umum adalah bus, trolleybus dan trem. 7 kota di sana: Moskow, Saint Petersburg, Nizhny Novgorod, Novosibirsk, Samara, Yekaterinburg, dan Kazan, memiliki metro bawah tanah, sedangkan Volgograd memiliki metrotram. Panjang total jalur metro di Rusia mencapai 4.654 kilometer (2.892 mi). Metro Moskow dan Saint Petersburg Metro merupakan metro tertua di Rusia, dibuka berurutan tahun 1935 dan 1955. Dua metro ini termasuk metro tersibuk di dunia dan terkenal karena dekorasi dan desainnya yang indah.

Sains dan teknologi

sunting
 
Mikhail Lomonosov, ilmuwan polimatik, penemu, sastrawan, dan seniman
 
Ivan Pavlov (1849–1936), fisikawan, peraih Hadiah Nobel 1904

Sains dan teknologi mulai naik pamornya di Rusia sejak Abad Pencerahan, ketika Pyotr I dari Rusia mendirikan Akademi Sains Rusia dan Universitas Negeri Saint Petersburg, serta polimatik Mikhail Lomonosov mendirikan Universitas Negeri Moskow. Mereka mendirikan jalan tradisi pembelajaran dan inovasi yang kuat. Pada abad ke-19 dan 20 negara ini menghasilkan beberapa ilmuwan dan penemu yang terkenal.

Ilmu fisika di Rusia dimulai ketika Lomonosov mengusulkan hukum kekekalan materi yang mendahului hukum kekekalan energi. Berbagai penemuan dari fisikawan Rusia antara lain busur listrik, Hukum Lenz pada elektrodinamika, space groups kristal, sel surya, superfluida, radiasi Cherenkov, resonansi paramagnetik elektron, heterotransistor dan holografi 3D. Laser dan maser ditemukan oleh Nikolai Basov dan Alexander Prokhorov, sedangkan ide tokamak untuk mengontrol fusi nuklir ditemukan oleh Igor Tamm, Andrei Sakharov dan Lev Artsimovich.

Semenjak Nikolai Lobachevsky mengemukakan Geometri non-Euklides dan tutor terkenal Pafnuty Chebyshev, matematikawan Rusia menjadi salah satu yang paling berpengaruh dunia.[158] Siswa Chebyshev di antaranya Aleksandr Lyapunov, yang menemukan teori stabilitas modern, dan Andrey Markov yang menemukan rantai Markov. Pada abad ke-20, matematikawan Soviet seperti Andrey Kolmogorov, Israel Gelfand, dan Sergey Sobolev, memberikan kontribusi besar dalam bidang matematika. 9 matematikawan Soviet/Rusia mendapatkan Fields Medal, penghargaan paling prestisius dalam bidang matematika. Belum lama ini Grigori Perelman mendapatkan Penghargaan Clay Millennium Prize Problems untuk pembuktian akhirnya pada konjektur Poincaré tahun 2002.[159]

Kimiawan Rusia Dmitry Mendeleev menemukan tabel periodik, kerangka utama kimia modern. Aleksandr Butlerov adalah salah satu kreator teori struktur kimia yang banyak digunakan dalam kimia organik. Ilmuwan biologi seperti Dmitry Ivanovsky menemukan virus, Ivan Pavlov melakukan eksperimen pertama kali dengan pengondisian klasik, dan Ilya Mechnikov adalah ilmuwan yang pertama kali meneliti imunitas dan probiotik.

Banyak ilmuwan dan penemu Rusia merupakan émigrés, seperti Igor Sikorsky yang menemukan airliner dan helikopter modern pertama; Vladimir Zworykin sebagai bapak TV; kimiawan Ilya Prigogine yang terkenal berkat kerjanya pada struktur disipatif dan sistem kompleks; ekonom pemenang Nobel Simon Kuznets dan Wassily Leontief; fisikawan Georgiy Gamov (penulis teori Ledakan Besar) dan ilmuwan sosial Pitirim Sorokin. Banyak orang asing yang lama bekerja di Rusia, seperti Leonard Euler dan Alfred Nobel.

Beberapa penemuan Rusia di antaranya las listrik oleh Nikolay Benardos, kemudian dikembangkan oleh Nikolay Slavyanov, Konstantin Khrenov. Gleb Kotelnikov menemukan parasut knapsack, sedangkan Evgeniy Chertovsky memperkenalkan pakaian bertekanan. Alexander Lodygin dan Pavel Yablochkov adalah penemu pencahay, and Mikhail Dolivo-Dobrovolsky memperkenalkan sistem tenaga listrik tiga fasa yang digunakan luas saat ini. Sergei Lebedev menemukan karet sintetis pertama yang diproduksi massal. Komputer terner pertama Setun dikembangkan oleh Nikolay Brusentsov.

 
Sukhoi Su-57 adalah jet tempur generasi kelima yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Udara Rusia.

Pada abad ke-20, banyak sekali insinyur Soviet yang ahli dalam bidang penerbangan, terinspirasi hasil kerja oleh Nikolai Zhukovsky, Sergei Chaplygin dan lainnya. Mereka mendesain ratusan model pesawat militer maupun komersial dan mendirikan beberapa perusahaan yang saat ini bergabung menjadi United Aircraft Corporation. Pesawat komersial buatan Rusia yang terkenal antara lain Tupolev, Sukhoi dan MiG, helikopter Kamov dan Mil.

Tank tempur Rusia yang terkenal adalah T34, tank paling banyak diproduksi pada Perang Dunia II,[160] dan T54/55, tank paling banyak diproduksi di dunia sampai saat ini.[161] AK47 dan AK74 buatan Mikhail Kalashnikov adalah senapan serbu yang paling banyak diproduksi di dunia.[162]

Namun, sejak era Soviet akhir, negara ini tertinggal di belakang negara-negara Barat dalam sejumlah teknologi, terutama dalam hal konservasi energi dan produksi barang jadi. Krisis tahun 1990-an menyebabkan dukungan negara terhadap sains turun drastis dan banyak ilmuwan Rusia pindah ke luar negeri.

Pada tahun 2000-an, setelah lonjakan ekonomi baru, sains dan teknologi di Rusia kembali pulih. Pemerintah meluncurkan kampanye yang bertujuan untuk modernisasi dan inovasi. Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev merumuskan prioritas utama pengembangan teknologi negara itu:

Saat ini Rusia telah menyelesaikan sistem navigasi satelit GLONASS. Negara ini sedang mengembangkan jet tempur generasi kelima dan membangun pembangkit listrik nuklir bergerak pertama di dunia.

Eksplorasi luar angkasa

sunting
 
Stasiun luar angkasa Mir
 
Soyuz TMA-2 diluncurkan dari Baikonur, Kazakhstan, membawa salah satu awak penduduk pertama keInternational Space Station

Pencapaian orang Rusia pada bidang teknologi luar angkasa dan eksplorasi luar angkasa dapat dirunut ke Konstantin Tsiolkovsky, bapak astronautika teoretis.[164] Hasil kerjanya banyak menginspirasi insinyur roket Soviet, seperti Sergey Korolyov dan Valentin Glushko dan masih banyak lagi yang berkontribusi di program angkasa luar Soviet.

Tahun 1957, satelit buatan pertama yang mengorbit bumi, Sputnik 1, diluncurkan. Tahun 1961, Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa. Banyak catatan eksplorasi yang dilakukan oleh astronaut Soviet, termasuk di antaranya spacewalk pertama oleh Alexey Leonov, Luna 9 adalah wahana antariksa pertama yang mendarat di bulan, Venera 7 pertama kali mendarat di Venus, Mars 3 pertama kali mendarat di Mars, penjelajah luar angkasa pertama Lunokhod 1 dan stasiun luar angkasa pertama Salyut 1 and Mir.

Setelah pembubaran Uni Soviet tahun 1991, beberapa program eksplorasi angkasa luar yang dibiayai pemerintah, termasuk salah satunya pesawat luar angkasa Buran, dibatalkan atau ditunda. Saat ini Rusia adalah peluncur satelit terbanyak.[165] Setelah Amerika Serikat menghentikan program pesawat ulang-aliknya tahun 2011, roket Soyuz menjadi satu-satunya penyedia transportasi bagi astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Demografi

sunting

Memiliki populasi sebesar 142 juta jiwa hingga menduduki peringkat 9 dalam tingkat populasi dunia membawa Rusia menjadi salah satu negara dengan tingkat populasi yang cukup tinggi. Uniknya, Rusia mempunyai kepadatan penduduk yang rendah karena luasnya yang besar. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di belahan Eropa Rusia, di kawasan Pegunungan Ural dan di barat daya Siberia. Bagian tenggara Siberia yang bertemu dengan Samudra Pasifik jarang dihuni, sementara bagian selatannya adalah kawasan yang terpadat.

Komposisi Etnis (2002)[166]
orang Rusia 79.8%
Tatar 3.8%
Ukraina 2.0%
Bashkir 1.2%
Chuvash 1.1%
Chechen 0.9%
bangsa Armenia 0.8%
Lain-lain/ tidak diketahui 10.4%

Terdapat lebih dari 160 kelompok etnis dan suku-suku pribumi yang berbeda di Rusia. Menurut sensus tahun 2002, 79,8% penduduknya berasal dari suku Rusia, 3,8% suku Tatar, 2% suku Ukraina, 1,2 suku Bashkir, 1,1% suku Chuvash, 0,9% suku Chechen, 0,8% suku Armenia. 10,3% sisanya termasuk orang-orang yang tidak menyebutkan sukunya serta 0,56% suku Avar, 0,43% suku Azerbaijan, 0,56% suku Belarusia, suku Buryat, suku Han, suku Evenk, 0,14% Ingush, suku Inuit, Yahudi, 0,36% suku Kabardino, suku Kalmyk, 0.13% suku Karachay, suku Karelia, 0,45% suku Kazakh, 0,20% suku Komi, suku Korea, 0.42% suku Mari, suku Mordvin, suku Nenets, 0,35% suku Ossetia, suku Polandia, 0,17% suku Tuvan, suku Udmurt, suku Uzbek, suku Yakut, dan lain-lain. Hampir seluruh dari kelompok-kelompok ini tinggal di kawasannya masing-masing; hanya suku Rusia yang dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di seluruh kawasan di negara tersebut.

Bahasa

sunting

Bahasa Rusia adalah satu-satunya bahasa resmi negara, namun republik-republik di Rusia sering turut menetapkan bahasa daerah mereka sebagai bahasa resmi kedua di samping bahasa Rusia. Abjad Kiril adalah satu-satunya bentuk tulisan resmi. Contohnya, Konstitusi Rusia memperbolehkan Tatarstan menetapkan bahasa Tatar. Bahasa Rusia juga merupakan bahasa Resmi di Perserikatan Bangsa-bangsa, kebanyakan buku di dunia ditulis dalam bahasa Inggris dan Bahasa Rusia

Gereja Ortodoks Rusia adalah agama Kristen yang paling dominan di Rusia yang membentuk sekitar 68-70% dari jumlah penduduk. Itu menjadikan Gereja Ortodoks Rusia menjadi agama dominan di Rusia .Bahkan,pada tahun 1997, Gereja ortodoks menjadi bagian warisan budaya Rusia. 95% Kristen di Rusia terdaftar dalam Gereja Ortodoks. Islam adalah agama terbesar kedua dengan persentase 12-15% atau sekitar 15-20 juta,[167] namun itu terlihat terlalu banyak karena menurut Roman Silantyev hanya ada sekitar 7-9 juta orang. Agama-agama lainnya termasuk berbagai aliran Protestan, agama Yahudi, Katolik Roma, dan agama Buddha. Agama seseorang umumnya tergantung etnis masing-masing. Suku Rusia kebanyakan beragama Ortodoks sementara orang-orang keturunan kelompok Turki beragama Islam terutama di negara bagian/Republik Adygea, Bashkortostan, Tatarstan, Kabardino-Balkaria, Ingushetia, Dagestan, Karachay-Cherkessia, dan Chechnya. Agama Buddha umumnya dianut oleh penduduk Buryatia, Kalmykia, Tuva, dan Altai. Agama Shamanisme Altai dianut oleh orang Altai. Burkhanisme oleh orang di Republik Altai.

Pendidikan

sunting
 
Universitas Negeri Moskow

Sistem pendidikan di Rusia meliputi taman kanak-kanak (playgroup, sejak usia bayi 1 tahun sampai taman kanak-kanak lanjut sejak usia 3 tahun), sekolah menengah (sejak usia 7 tahun), "gimnasium" (semacam sekolah menengah dengan kurikulum yang lebih luas), sekolah dan sekolah kejuruan, perguruan tinggi (institut, universitas dan akademi).

Sekolah menengah terdiri dari 3 tahun sekolah dasar, 6 tahun sekolah menengah utama dan 2 tahun sekolah menengah penuh. Ada sekolah menengah khusus di mana mata pelajaran tertentu diutamakan, misalnya bahasa, matematika, fisika dan lain-lain. Sejumlah perguruan tinggi mengikuti sistem Barat dan mempunyai dua peringkat: BA (4 tahun) dan MA (2 tahun) tetapi kebanyakannya tetap sesuai sistem lama yaitu tanpa gelar BA dan MA (para tamatan diberi kualifikasi saja, misalnya guru sekolah, penerjemah, insinyur dan lain-lain) dengan tempo pelajaran 5-6 tahun. Jumlah universitas negeri (1994) ialah lebih dari 40, disertai 80 universitas khusus (teknik, medis, keguruan, pertanian) yang dulu bertaraf institut saja dan lebih dari 30 universitas swasta.

Rusia memiliki tingkat lulusan perguruan tinggi paling baik sedunia, pada angka 54%.[168] Rusia memiliki sistem pendidikan bebas yang dijamin untuk semua penduduk oleh Konstitusi,[169] namun untuk masuk pendidikan tinggi yang disubsidi sangat kompetitif.[170] Sebagai hasil dari pendidikan yang berorientasi sains dan teknologi, maka pendidikan kedokteran, matematika, ilmu alam, dan penerbangan di Rusia umumnya berkualitas baik.[171]

Sejak tahun 1990, pendidikan sekolah 11 tahun diperkenalkan. Pendidikan sekolah tingkat menengah milik negara gratis. Pendidikan tingkat universitas gratis, dengan pengecualian. Sebagian siswa yang masuk membayar penuh (banyak universitas negeri yang berubah komersial beberapa tahun belakangan).[172]

Tahun 2004, belanja negara untuk pendidikan mencapai 3.6% PDB atau 13% anggaran negara.[173] Pemerintah mengalokasikan dana untuk membayar uang sekolah menurut kuota atau jumlah siswa tiap lembaga di negara bagian. Untuk institusi pendidikan tinggi, siswa membayar stipendium dan diberikan tempat tinggal gratis apabila tinggal di luar kota.[174]

Universitas di Rusia yang terbesar dan tertua adalah Universitas Negeri Moskow dan Universitas Negeri Saint Petersburg. Pada tahun 2000-an, untuk mencapai kesetaraan pendidikan tinggi dan lembaga penelitian di berbagai wilayahnya, pemerintah meluncurkan program pendirian "universitas federal", sebagian besar dibentuk dengan menggabungkan universitas regional yang sudah eksis dengan lembaga penelitian, kemudian memberi mereka pendanaan khusus. Lembaga baru ini di antaranya Higher School of Economics, Universitas Federal Selatan, Universitas Federal Siberia, Universitas Federal Kazan Volga, Universitas Federal Timur Laut, dan Universitas Federal Timur Jauh.

Kesehatan

sunting
 
Pusat medis di Universitas Federal Timur Jauh

Konstitusi Rusia menjamin jaminan kesehatan universal gratis bagi seluruh warga negaranya.[175] Namun, pada praktiknya, biaya kesehatan gratis dibatasi sebagian karena registrasi wajib.[176] Meski Rusia memiliki jumlah dokter, rumah sakit, dan pekerja kesehatan lebih banyak daripada rata-rata negara lainnya,[177] namun sejak bubarnya Uni Soviet, secara umum kesehatan penduduk negara ini turun akibat perubahan sosial, ekonomi, dan gaya hidup.[178] Untungnya belakangan ini keadaan mulai membaik, ditandai dengan angka harapan hidup telah meningkat 5,2 tahun (laki-laki) dan 3,1 tahun (wanita) antara tahun 2006 dan 2014.[179]

Hingga 2014, angka harapan hidup di Rusia adalah 65,29 tahun untuk laki-laki dan 76,49 tahun untuk perempuan.[179] Faktor terbesar yang membuat angka harapan hidup laki-laki yang rendah adalah tingginya tingkat kematian pada laki-laki usia kerja. Kematian ini umumnya disebabkan karena keracunan alkohol, rokok, kecelakaan lalu lintas, dan kejahatan.[180] Akibatnya, ketidakseimbangan jender di negara ini cukup tinggi. Hanya ada 0,859 laki-laki tiap 1 perempuan di negara ini.[75]

Budaya

sunting

Rusia adalah negara multikultural yang dipengaruhi oleh berbagai macam budaya. Budaya dominan di sana adalah budaya Gereja Ortodoks Yunani yang telah merasuk ke sendi-sendi kehidupan rakyat Rusia. Kebudayaan Slavia yang Ortodoks, Tatar yang Islam, suku Buryat yang nomaden, paganisme di Timur Jauh menambah keragaman di Rusia.

Seni Rupa

sunting

Seni rupa Rusia dapat dibagi menjadi:

  • Seni Ikonografi

Tokoh: Andrei Rublev, Daniel Chyorny, Simeon Ushakov

  • Seni Lukis

Tokoh yang paling terkenal: Wassily Kandinsky

Seni Arsitektur

sunting

Telah diketahui Rusia bermula dari negara Novgorod Lalu ke masa Rus' Kiev. Namun arsitekturnya lebih berkembang lagi pada masa Vladimir-Suzdal, Keadipaten Agung Moskow, Kekaisaran Rusia, Uni Sovyet, sampai sekarang, Federasi Rusia. Arsitektur Rusia terdiri dari:

Seni musik

sunting

Seni musik di Rusia berkembang mulai dari tradisional sampai masa modern. Berikut daftar perkembangan musik Rusia:

Masakan

sunting

Hidangan asli Rusia adalah sapi orloff, sapi Strogannof, ayam Kiev, Charlotte Russe, dari hasil kreasi koki Prancis. Masakan Rusia juga dipengaruhi Gereja Ortodoks. Orang Rusia membuat sup Shchi saat mereka berpuasa daging, saat natal mereka membuat Kutia, saat Paskah mereka membuat Paskha. Makanan lain adalah Khumis yang mereka pelajari dari orang Bashkir di Kirgizstan dan Kazakhstan. Sauerkraut dari fermentasi kubis yang akhirnya dipelajari oleh orang Tartar dari Tiongkok. Makanan lain ialah Kholodets, Kotleta, Pierogi, Okroshka, Kvas, dan vodka.

Kuliner Rusia memiliki akar yang mencerminkan keberagaman budaya yang kaya. Misalnya, tradisi pickling dan fermentasi sudah ada sejak era Kievan Rus’, ketika makanan seperti kvas dan sup berbasis sayuran menjadi makanan pokok rakyat. Pengaruh Mongol dan Tatar membawa teknik memasak seperti penggunaan daging kuda dan rempah eksotis, meskipun pengaruh ini lebih terasa di wilayah selatan Rusia. Pada abad ke-17 hingga ke-19, budaya Eropa, khususnya Prancis, memengaruhi dapur kaum aristokrat Rusia. Chef terkenal seperti Marie-Antoine Carême menciptakan versi mewah dari masakan lokal yang kemudian menjadi simbol status sosial.

Namun, di sisi lain, makanan rakyat tetap sederhana, mengandalkan bahan seperti gandum hitam, kubis, kentang, dan bit. Makanan seperti borscht dan pelmeni mencerminkan adaptasi rakyat terhadap iklim yang keras, di mana pengawetan menjadi esensial. Tradisi memasak lambat dengan tungku khas Rusia menghasilkan hidangan seperti susu panggang dan sup yang kental, memberikan rasa yang khas pada makanan sehari-hari.

Era Soviet juga meninggalkan jejaknya dalam budaya kuliner. Sistem kolektivisasi membawa distribusi makanan yang seragam tetapi sederhana, sementara restoran khas seperti "stolovaya" menawarkan makanan cepat saji dengan harga terjangkau. Saat ini, makanan seperti Salad Olivier dan daging sapi Stroganoff tetap populer, mewakili pengaruh kuliner yang mengakar dari berbagai era sejarah Rusia[181].

Pariwisata

sunting
 
Air Mancur Besar di Peterhof, destinasi wisata populer di Saint Petersburg

Pariwisata di Rusia berkembang pesat semenjak era akhir Soviet, pertama adalah turis domestik kemudian turis internasional. Tujuan turis utama di Rusia di antaranya perjalanan sekitar Cincin Emas, perjalanan di sungai-sungai besar seperti Volga, dan perjalanan jarak jauh seperti Jalur kereta api Trans-Siberia. Pada tahun 2013, Rusia didatangi 28,4 juta wisatawan, urutan ke-9 di dunia dan ke-7 di Eropa.[182] Jumlah wisatawan dari negara-negara Barat mengalami penurunan pada tahun 2014.[183]

 
The Motherland Calls di Volgograd adalah patung wanita tertinggi di dunia

Destinasi wisata paling populer di Rusia adalah Moskow dan Saint Petersburg, ibu kota dan bekas ibu kota negara. Sebagai kota dunia, kedua kota ini memiliki museum skala dunia seperti Galeri Tretyakov dan Hermitage, teater terkenal seperti Bolshoi dan Mariinsky, gereja bersejarah seperti Katedral Santo Basill, Katedral Kristus Sang Juru Selamat, Saint Isaac's Cathedral dan Gereja Juru Selamat Menumpahkan Darah, sistem perbentengan tangguh seperti Kremlin Moskow dan Benteng Petrus dan Paulus, dan lapangan serta jalan terkenal seperti Lapangan Merah, Lapangan Istana, Jalan Tverskaya dan Nevsky Prospekt. Istana dan taman mewah dapat ditemukan di bekas tempat tinggal kekaisaran di pinggiran Moskow (Kolomenskoye, Tsaritsyno) dan St. Petersburg (Istana Peterhof, Strelna, Oranienbaum, Gatchina, Pavlovsk dan Tsarskoye Selo). Moskow juga banyak menyimpan bekas arsitektur Soviet bersama dengan gedung pencakar langit modern. Kota St Petersburg terkenal dengan arsitektur klasiknya, banyaknya sungai, kanal, dan jembatan.

Kazan, ibu kota Tatarstan, berisi percampuran budaya antara budaya Kristen Ortodoks Rusia dan Islam Tatar. Kota ini memiliki brand Ibu kota Ketiga Rusia, meski beberapa kota besar lain juga turut berkompetisi di dalamnya, seperti Novosibirsk, Yekaterinburg dan Nizhny Novgorod.

Pantai Laut Hitam yang hangat beriklim subtropis adalah tempat yang populer untuk resor laut, seperti Sochi yang menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 2014. Pegunungan Kaukasus Utara berisi resor ski populer seperti Dombay. Destinasi alam paling populer di Rusia adalah Danau Baikal, the Blue Eye of Siberia. Danau ini adalah danau tertua dan terdalam di dunia, airnya bening dan dikelilingi pegunungan yang dilapisi taiga. Destinasi alam populer lainnya adalah Kamchatka dengan gunung berapi dan geyser, Karelia dengan danau dan batuan granit, Pegunungan Altai yang bersalju, dan stepa liar di Tyva.

Perayaan nasional

sunting

Hari Kemenangan 9 Mei (День Победы, transliterasi: Den' Pobedy) merupakan salah satu perayaan nasional paling penting di Rusia. Perayaan ini memperingati kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Dunia II. Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 1945, Hari Kemenangan telah menjadi bagian integral dari identitas kolektif Rusia. Setelah mengalami periode tidak aktif selama era Boris Yeltsin, parade ini dihidupkan kembali pada 1995 dan mencapai kejayaan baru di bawah kepemimpinan Vladimir Putin.

Di era Putin, parade ini tidak sekadar upacara untuk mengenang masa lalu, melainkan sebuah proyek besar rekonstruksi identitas nasional. Setiap 9 Mei, parade diadakan di Lapangan Merah, Moskow, menampilkan teknologi militer mutakhir, pasukan militer, dan prosesi veteran perang. Acara ini bukan hanya untuk mengenang kemenangan Perang Patriotik Raya, tetapi juga simbol kebangkitan kembali Rusia sebagai kekuatan global.

Parade ini juga memiliki fungsi sebagai alat politik penting bagi Putin untuk membangun narasi kebanggaan nasional dan memperkuat legitimasinya. Pemerintahannya menggunakan perayaan ini untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, terutama di kalangan generasi muda. Simbol seperti Batalyon Abadi (Бессмертный полк, transliterasi: Bessmertny polk), di mana warga membawa foto leluhur mereka yang bertempur dalam perang, menunjukkan bagaimana perayaan ini menjadi ruang kolektif untuk mengenang pengorbanan generasi terdahulu.

Parade ini memuat berbagai simbol, seperti kebersamaan, nasionalisme, dan heroisme. Kebersamaan ditunjukkan melalui partisipasi luas masyarakat di seluruh Rusia. Nasionalisme tercermin dalam penguatan citra Rusia sebagai bangsa pemenang, sementara heroisme diwakili oleh veteran yang berbaris sebagai pengingat akan pengorbanan mereka. Parade ini juga berfungsi sebagai media edukasi politik bagi generasi muda, mengajarkan mereka tentang kebanggaan nasional dan pentingnya melestarikan memori kolektif[184].

Vladimir Putin menggunakan parade ini sebagai instrumen untuk mengkonstruksi ulang memori kolektif Rusia. Dengan menekankan kemenangan dalam Perang Dunia II, pemerintah berupaya mengukuhkan citra Rusia sebagai pewaris kejayaan Uni Soviet. Narasi ini berfungsi untuk membangun solidaritas nasional dan membentuk identitas baru yang menggabungkan kebanggaan historis dengan patriotisme modern. Putin sering menyampaikan pidato di parade ini, menekankan bahwa kemenangan tersebut bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga dasar bagi masa depan Rusia sebagai negara kuat dan mandiri.

Parade ini tidak hanya menjadi ritual kenegaraan, tetapi juga memiliki makna budaya mendalam. Setiap keluarga di Rusia memiliki cerita yang berkaitan dengan perang, menjadikan perayaan ini sebagai momen refleksi pribadi dan nasional. Prosesi veteran, nyanyian lagu-lagu patriotik, dan penghormatan kepada pahlawan perang menciptakan suasana yang penuh emosi, memperkuat ikatan antara generasi tua dan muda.

Dalam konteks internasional, parade ini juga merupakan pernyataan politik. Dengan memamerkan kekuatan militer, Rusia mengirimkan pesan kepada dunia tentang posisinya sebagai kekuatan global yang tak tergoyahkan. Putin menggunakan simbolisme ini untuk menegaskan bahwa Rusia tetap kuat dan bersatu, meskipun menghadapi tekanan dari Barat. Dengan demikian, Hari Kemenangan 9 Mei di bawah rezim Putin bukan hanya perayaan sejarah, tetapi juga instrumen politik yang efektif untuk memperkuat identitas nasional dan membangun solidaritas sosial di Rusia modern.

Referensi tambahan

sunting
  1. ^ "Национальный состав населения". Federal State Statistics Service. Diakses tanggal 30 December 2022. 
  2. ^ Указ Президента РФ "О праздновании 1150-летия зарождения российской государственности" [Presidential Decree "On celebrating the 1150th anniversary of Russian statehood"]. www.1150russia.ru (dalam bahasa Russian). Комитет культуры Новгородской области (Novgorod Region Culture Committee). 3 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2014. Diakses tanggal 20 October 2016. 
  3. ^ "World Statistics Pocketbook 2016 edition" (PDF). United Nations Department of Economic and Social Affairs. Statistics Division. Diakses tanggal 24 April 2018. 
  4. ^ "Information about avaliability and distribution of land in the Russian Federation as of 1 January 2017 (by federal subjects of Russia" Сведения о наличии и распределении земель в Российской Федерации на 1 January 2017 (в разрезе субъектов Российской Федерации). Rosreestr). 
  5. ^ "The Russian federation: general characteristics". Federal State Statistics Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 July 2011. Diakses tanggal 5 April 2008. 
  6. ^ "Росстат — Новости Росстата". 
  7. ^ a b Предварительная оценка численности постоянного населения на 1 января 2022 года и в среднем за 2021 год [Preliminary estimated population as of 1 January 2022 and on the average for 2021] (XLS). Russian Federal State Statistics Service (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 30 January 2022. 
  8. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, October 2022". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 14 October 2022. 
  9. ^ "GINI index (World Bank estimate)". World Bank. Diakses tanggal 2 November 2017. 
  10. ^ "2018 Human Development Report" (PDF). United Nations Development Programme. 2018. Diakses tanggal 14 September 2018. 
  11. ^ Taylor, Adam (22 March 2014). "Crimea has joined the ranks of the world's 'gray areas.' Here are the others on that list". The Washington Post. Diakses tanggal 27 March 2014. 
  12. ^ Daenuri, Asep (2022-07-06). "Peran PBB dalam menengahi konflik Rusia Dan Ukraina". digilib.uinsgd.ac.id. Diakses tanggal 2023-07-05. 
  13. ^ "Russia". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-26. Diakses tanggal 31 January 2008. 
  14. ^ a b Excerpted from Glenn E. Curtis (ed.) (1998). "Russia: A Country Study: Kievan Rus' and Mongol Periods". Washington, D.C.: Federal Research Division of the Library of Congress. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 20 July 2007. 
  15. ^ Michael Prawdin and Gérard Chaliand, The Mongol Empire: Its Rise and Legacy (2005) pp. 512–550
  16. ^ Rein Taagepera (1997). "Expansion and Contraction Patterns of Large Polities: Context for Russia". International Studies Quarterly. 41 (3): 475–504. doi:10.1111/0020-8833.00053. ISSN 0020-8833. 
  17. ^ Peter Turchin; Thomas D. Hall; Jonathan M. Adams (2006). "East-West Orientation of Historical Empires" (PDF). Journal of World-Systems Research, Vol. 12 (no. 2). hlm. 219–229. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 February 2007. 
  18. ^ Jonathan R. Adelman; Cristann Lea Gibson (1 July 1989). Contemporary Soviet Military Affairs: The Legacy of World War II. Unwin Hyman. hlm. 4. ISBN 978-0-04-445031-3. Diakses tanggal 15 June 2012. 
  19. ^ Weinberg, G. L. (1995). A World at Arms: A Global History of World War II. Cambridge University Press. hlm. 264. ISBN 0-521-55879-4. 
  20. ^ Rozhnov, Konstantin, "Who won World War II? Diarsipkan 2007-12-15 di Wayback Machine.". BBC.
  21. ^ GDP–Million 1990. CIA Factbook. 1991. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-09. Diakses tanggal 30 November 2015. 
  22. ^ Scott and Scott (1979) p. 305
  23. ^ "30 October 1961 - The Tsar Bomba: CTBTO Preparatory Commission". www.ctbto.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-17. Diakses tanggal 2016-08-25. 
  24. ^ Intania, Vita (2022). "Peran Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina". etheses.uinsgd.ac.id. Diakses tanggal 2024-01-31. 
  25. ^ a b "Country Profile: Russia". Foreign & Commonwealth Office of the United Kingdom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2009. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  26. ^ "Report for Selected Countries and Subjects". IMF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-03. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  27. ^ "Commission of the Russian Federation for UNESCO: Panorama of Russia". Unesco.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-23. Diakses tanggal 29 October 2010. 
  28. ^ a b "International Energy Agency – Oil Market Report" (PDF). 18 January 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 May 2012. Diakses tanggal 20 February 2012. 
  29. ^ a b "Country Comparison:: Natural gas – production Diarsipkan 2016-03-15 di Wayback Machine.", CIA World Factbook. Retrieved 3 February 2014.
  30. ^ a b "Status of Nuclear Powers and Their Nuclear Capabilities". Federation of American Scientists. March 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-17. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  31. ^ "Russia (n.), Etymology". Oxford English Dictionary. September 2023. doi:10.1093/OED/2223074989. Diakses tanggal 30 November 2024. 
  32. ^ Pritsak, Omeljan (1977). "The Origin of Rus'". The Russian Review. 36 (3): 249–273. doi:10.2307/128848. 
  33. ^ Sutan Hrp, Nurasiah Faqih (Januari 2022). Islam dan Politik di Rusia (PDF). Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya. hlm. 12. ISBN 978-623-6853-92-4. 
  34. ^ Zickel, Raymond E., ed. (1991). Soviet Union: A Country Study (PDF). Federal Research Division, Library of Congress. hlm. 5. ISBN 0-8444-0727-5. 
  35. ^ Plokhy, Serhii (2006). The Origin of the Slavic Nations: Premodern Identities in Russia, Ukraine, and Belarus (PDF). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 37. ISBN 978-0-521-86403-9. 
  36. ^ "The "Princess" of Ipatovo". web.archive.org. 2008-06-10. Archived from the original on 2008-06-10. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  37. ^ Barford, P.M. (2001). The Early Slavs. Cornell University Press. hlm. 15-16. ISBN 978-0-8014-3977 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  38. ^ D., Christian (1998). A History of Russia, Central Asia and Mongoliapp. Blackwell Publishing. hlm. 6–7. 
  39. ^ D., Obolensky (1994). Byzantium and the Slavs. St Vladimir's Seminary Press. hlm. 42. ISBN 978-0-88141-008-2. 
  40. ^ Thompson, J.W. (1937). An Introduction to Medieval Europe, 300–1500. W. W. Norton & Co. hlm. 268. ISBN 978-0-415-34699-3. 
  41. ^ Department Of State. The Office of Electronic Information, Bureau of Public Affairs. "Ukraine". 2001-2009.state.gov (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-07. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  42. ^ Hamm, M.F. (1995). Kiev: A Portrait, 1800–1917. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-02585-8. 
  43. ^ "http://web.archive.org/web/20110427075859/https://tspace.library.utor…". archive.vn. 2011-04-27. Archived from the original on 2011-04-27. Diakses tanggal 2021-02-16.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  44. ^ "History of Russia from Early Slavs history and Kievan Rus to Romanovs dynasty". web.archive.org. 2010-01-21. Archived from the original on 2018-02-01. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  45. ^ Б. А, Рыбаков (1948). Ремесло Древней Руси. 
  46. ^ B., Davies (2014). Warfare. State and Society on the Black Sea Steppe, 1500–1700 (PDF). Routledge. hlm. 4. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-10-09. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  47. ^ "Khanate of the Golden Horde". web.archive.org. 2008-06-07. Archived from the original on 2008-06-07. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  48. ^ Solovyov, S. (2001). History of Russia from the Earliest Times. hlm. 526–604. ISBN 978-5-17-002142-0. 
  49. ^ Skrynnikov, R. G. (1981). Ivan the Terrible. Internet Archive. Gulf Breeze, FL : Academic International Press. ISBN 978-0-87569-039-1. 
  50. ^ Solovyov, S. (2001). History of Russia from the Earliest Times. hlm. 461–518. ISBN 978-5-17-002142-0. 
  51. ^ Solovyov, S. (2001). History of Russia from the Earliest Times. 9, ch.1. AST. ISBN 5-17-002142-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-07. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  52. ^ Solovyov, S. (2001). History of Russia from the Earliest Times. 15, ch.1. AST. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-28. Diakses tanggal 2016-09-14. 
  53. ^ Timothy C. Dowling Russia at War: From the Mongol Conquest to Afghanistan, Chechnya, and Beyond Diarsipkan 2023-02-11 di Wayback Machine. pp 728-730 ABC-CLIO, 2 December 2014 ISBN 1-59884-948-4
  54. ^ John F. Baddeley, "The Russian Conquest of the Caucasus", Longman, Green and Co., London: 1908. ISBN 978-0-7007-0634-1 p. 90
  55. ^ "Ruling the Empire". Library of Congress. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  56. ^ Geoffrey A. Hosking (2001). "Russia and the Russians: a history Diarsipkan 2023-01-14 di Wayback Machine.". Harvard University Press. p. 9. ISBN 0-674-00473-6
  57. ^ N. M. Dronin, E. G. Bellinger (2005). Climate dependence and food problems in Russia, 1900–1990: The interaction of climate and agricultural policy and their effect on food problems Diarsipkan 2023-02-11 di Wayback Machine.. Central European University Press. p. 38. ISBN 963-7326-10-3
  58. ^ Transactions of the American Philosophical Society Diarsipkan 2023-02-11 di Wayback Machine.. James E. Hassell (1991), p. 3. ISBN 0-87169-817-X
  59. ^ Famine in Russia: the hidden horrors of 1921, International Committee of the Red Cross
  60. ^ Abbott Gleason (2009). A Companion to Russian History Diarsipkan 2023-02-11 di Wayback Machine.. Wiley-Blackwell. p. 373. ISBN 1-4051-3560-3
  61. ^ a b Getty, Rittersporn, Zemskov. "Victims of the Soviet Penal System in the Pre-War Years: A First Approach on the Basis of Archival Evidence". The American Historical Review, Vol. 98, No. 4 (Oct. 1993), pp. 1017–49.
  62. ^ R. W. Davies, S. G. Wheatcroft (2004). The Years of Hunger: Soviet Agriculture, 1931–33, p. 401.
  63. ^ "Great Escapes from the Gulag". TIME. 5 June 1978. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-26. Diakses tanggal 1 August 2008. 
  64. ^ "1990 CIA World Factbook". Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-27. Diakses tanggal 9 Maret 2008. 
  65. ^ "Russia Unforeseen Results of Reform". The Library of Congress Country Studies; CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 10 Maret 2008. 
  66. ^ a b c "Russian Federation" (PDF). Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-02-26. Diakses tanggal 24 February 2008. 
  67. ^ Sciolino, E. (21 Desember 1993). "U.S. is abandoning 'shock therapy' for the Russians". New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-31. Diakses tanggal 20 Januari 2008. 
  68. ^ "Russia: Economic Conditions in Mid-1996". Library of Congress. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-22. Diakses tanggal 4 Maret 2011. 
  69. ^ "Russia: Clawing Its Way Back to Life (int'l edition)". BusinessWeek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-21. Diakses tanggal 27 Desember 2007. 
  70. ^ Walter C. Clemens (2001). The Baltic Transformed: Complexity Theory and European Security. Rowman & Littlefield. hlm. 106. ISBN 0-8476-9859-9. 
  71. ^ a b Branko Milanovic (1998). Income, Inequality, and Poverty During the Transformation from Planned to Market Economy. The World Bank. hlm. 186–189. 
  72. ^ Jason Bush (19 October 2006). "What's Behind Russia's Crime Wave?". BusinessWeek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2008. 
  73. ^ "Russia pays off USSR's entire debt, sets to become crediting country". Pravda.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-16. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  74. ^ A. Aslund. "Russia's Capitalist Revolution" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 28 Maret 2008. 
  75. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cia
  76. ^ "Error page". www.worldbank.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-07. Diakses tanggal 2020-04-14. 
  77. ^ Treisman, D. "Is Russia's Experiment with Democracy Over?". UCLA International Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2004. Diakses tanggal 31 Desember 2007. 
  78. ^ Stone, N (4 Desember 2007). "No wonder they like Putin". The Times. UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-25. Diakses tanggal 31 December 2007. 
  79. ^ Reuters (3 March 2014). "Ousted Ukrainian President Asked For Russian Troops, Envoy Says". NBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-22. Diakses tanggal 21 March 2014. 
  80. ^ "Putin to deploy Russian troops in Ukraine". BBC News. 1 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-19. Diakses tanggal 1 March 2014. 
  81. ^ Radyuhin, Vladimir (1 March 2014). "Russian Parliament approves use of army in Ukraine". The Hindu. Chennai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-05. Diakses tanggal 2016-08-28. 
  82. ^ Walker, Shaun (4 March 2014). "Russian takeover of Crimea will not descend into war, says Vladimir Putin". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-23. Diakses tanggal 4 Maret 2014. 
  83. ^ Yoon, Sangwon; Krasnolutska, Daryna; Choursina, Kateryna (4 March 2014). "Russia Stays in Ukraine as Putin Channels Yanukovych Request". Bloomberg News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 5 Maret 2014. 
  84. ^ "Ukraine crisis: Crimea parliament asks to join Russia". BBC News. 6 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-25. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  85. ^ "OSCE". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-17. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  86. ^ "Report on the human rights situation in Ukraine". Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights. 15 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-22. Diakses tanggal 2016-08-28. 
  87. ^ Jacobs, Harrison (11 April 2014). "The UN's Scathing Crimea Report Suggests Russia May Have Rigged Secession Vote". Business Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-02. Diakses tanggal 2016-08-28. 
  88. ^ "Jobbik MEP Béla Kovács: The Crimean referendum is perfectly legitimate". hungarianambiance.com. 16 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-17. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  89. ^ 16 March 2014, David Herszenhornmarch, The New York Times, "Crimea Votes to Secede From Ukraine as Russian Troops Keep Watch."
  90. ^ "Backing Ukraine's territorial integrity, UN Assembly declares Crimea referendum invalid". UN News Centre. 27 Maret 2014. Retrieved 28 March 2014.
  91. ^ "General Information". Russian 6Embassy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-27. Diakses tanggal 14 Februari 2016. 
  92. ^ Regions of Russia. Social and economic indicators 2015 Diarsipkan 2016-04-09 di Wayback Machine. Russian Federal State Statistics Service
  93. ^ The World Network of Biosphere Reserves—UNESCO. "Russian Federation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-22. Diakses tanggal 26 Desember 2007. 
  94. ^ Alton S Donnelly, The Russian Conquest of Bashkiria, 1968, pages 23 and 127; Lincoln, W. Bruce. The Conquest of a Continent: Siberia and the Russians. New York: Random House, 1994, p. 30
  95. ^ Kosachev. K. "Russian Foreign Policy Vertical". Russia in Global Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  96. ^ Venezuela's President Hugo Chavez recognizes independence of breakaway Georgia republics Diarsipkan 2017-10-11 di Wayback Machine. by Megan K. Stack. 9 September 2009
  97. ^ Netanyahu declares Russia as superpower Russia Today News 15 February 2010
  98. ^ Superpower Reborn Diarsipkan 2011-04-27 di Wayback Machine. by Ronald Steel. New York Times, 24 August 2008
  99. ^ "Russia is a Superpower CNN, US Senators telling the truth". CNN News. 30 August 2008. 
  100. ^ Steven Rosefielde, Russia in the 21st Century The Prodigal Superpower, Cambridge University Press, 2005 ISBN 0-521-83678-6
  101. ^ "Is Russia a Superpower? Cold War II? Diarsipkan 2017-07-30 di Wayback Machine.", Atlantic Review, 25 August 2008.
  102. ^ "What's Looming in Ukraine Is more Threatening than Georgia Diarsipkan 2016-08-18 di Wayback Machine.", Der Spiegel, 16 October 2008. Quote: "Nikonov: Russia is not a superpower and won't be one for the foreseeable future. But Russia is a great power. It was one, it is one and it will continue to be one."
  103. ^ The Shanghai Cooperation Organisation Diarsipkan 2010-06-06 di Wayback Machine. at Globalsecurity.org 27 April 2005
  104. ^ "Russian Federation – Member state". Council of Europe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-11. Diakses tanggal 28 April 2015. 
  105. ^ "Legal framework - The Partnership and Cooperation Agreement". Delegation of the European Union to Russia. 13 February 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-04. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  106. ^ "NATO-Russia relations". NATO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2007. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  107. ^ Kotoky, Anurag (16 November 2013). "Indian navy gets Russian carrier as it seeks to bolster military". Ruetes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-07. Diakses tanggal 2016-09-10. 
  108. ^ Page, Jeremy (26 September 2010). "Russian Oil Route Will Open to China". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 28 September 2010. 
  109. ^ "Russia in milestone oil pipeline supply to China". Reuters. 1 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-11. Diakses tanggal 21 March 2011. 
  110. ^ "Overview of the major Asian Powers" (PDF). International Institute for Strategic Studies: 31. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-09-11. Diakses tanggal 27 January 2008. 
  111. ^ Russia pilots proud of flights to foreign shores Diarsipkan 2011-05-01 di Wayback Machine. by David Nowak. The Associated Press, 15 September 2008
  112. ^ "US drives world military spending to record high". Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2006. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  113. ^ "Russia arms exports could exceed $7 bln in 2007 – Ivanov". RIA Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-11. Diakses tanggal 27 Januari 2008. 
  114. ^ Wezeman, Pieter D.; Siemon T. Wezeman (March 2015). "Trends in International Arms Transfer, 2014" (PDF). Stockholm International Peace Research Institute. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-07-05. Diakses tanggal 4 Agustus 2016. 
  115. ^ Kazak, Sergey. "Russia to Up Nuclear Weapons Spending 50% by 2016". RIA Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-22. Diakses tanggal 1 Maret 2014. 
  116. ^ "SIPRI Military Expenditure Database". Stockholm International Peace Research Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-08. Diakses tanggal 1 March 2014. 
  117. ^ Toohey, Nathan. "Russia's defense spending grows to third largest in the world". Moscow Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-05. Diakses tanggal 1 March 2014. 
  118. ^ Earle, Jonathan (14 June 2012). "Report: Russia Less Peaceful Than North Korea". The Moscow Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-26. Diakses tanggal 23 Juni 2012. 
  119. ^ World Bank. "World Development Indicators". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 6 August 2011. 
  120. ^ "Russians weigh an enigma with Putin's protégé". MSNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-11. Diakses tanggal 9 May 2008. 
  121. ^ Mark Adomanis (9 October 2012). "What is the Russian Middle Class? Probably Not What You Think". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-01. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  122. ^ "Average salary in Russia reached 30,000 rubles". Rossiyskaya Gazeta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-13. Diakses tanggal 2016-09-12. 
  123. ^ "Average salary in Russia from Russia's Federal Statistics Service (May 2013)". Gks.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-04. Diakses tanggal 14 August 2013. 
  124. ^ "Lessons from the Russia's 2001 Flat Tax Reform". Voxeu.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-29. Diakses tanggal 4 May 2013. 
  125. ^ "Russia Is Getting Wealthier". The Moscow Times. 21 October 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-27. Diakses tanggal 2016-09-12. 
  126. ^ "Russia's unemployment rate down 10% in 2007 – report". RIA Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-04. Diakses tanggal 9 May 2008. 
  127. ^ "Russia: How Long Can The Fun Last?". BusinessWeek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-04. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  128. ^ "A Rising Middle Class Will Fuel Growth in Russia". nielsen.com. 27 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-27. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  129. ^ Sysoyeva, Marina (27 August 2012). "Russia Raw-Sugar Imports Dropped 82% This Year Through Aug. 22". Bloomberg.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 4 May 2013. 
  130. ^ "Russia fixed asset investment to reach $370 bln by 2010–Kudrin". RIA Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-11. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  131. ^ "International Reserves of the Russian Federation in 2008". The Central Bank of the Russian Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-14. Diakses tanggal 30 July 2008. 
  132. ^ a b "Kudrin and Fischer honoured by Euromoney and IMF/World Bank meetings in Washington". Euromoney. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-28. Diakses tanggal 4 March 2011. 
  133. ^ "Russia's foreign debt down 31.3% in Q3—finance ministry". RIA Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-04. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  134. ^ Debt – external Diarsipkan 2019-03-17 di Wayback Machine., CIA World Factbook. Retrieved 22 May 2010.
  135. ^ Tavernise, S. (23 March 2002). "Russia Imposes Flat Tax on Income, and Its Coffers Swell". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-19. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  136. ^ "Global personal taxation comparison survey–market rankings". Mercer (consulting firms). Diakses tanggal 27 December 2007. 
  137. ^ "Russia: How Long Can The Fun Last?". BusinessWeek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2006. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  138. ^ Finnegan, Leah (22 July 2010). "Countries with the MOST College Graduates (PHOTOS)". Huffington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-03. Diakses tanggal 7 December 2011. 
  139. ^ Russia, China in Deal On Refinery, Not Gas Diarsipkan 2016-08-19 di Wayback Machine. by Jacob Gronholt-Pedersen. Wall Street Journal, 22 September 2010
  140. ^ Did A New Pipeline Just Make Russia The Most Important Energy Superpower By Far Diarsipkan 2010-03-02 di Wayback Machine. by Graham Winfrey. Business Insider, 6 January 2010
  141. ^ Country Comparison:: Natural gas – proved reserves Diarsipkan 2017-03-07 di Wayback Machine.. CIA World Factbook. Retrieved 3 February 2014.
  142. ^ Country Comparison:: Oil – proved reserves Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine.. CIA World Factbook. Retrieved 3 February 2014.
  143. ^ "BP Statistical review of world energy June 2007". BP. June 2007. Diarsipkan dari versi asli (XLS) tanggal 6 February 2009. Diakses tanggal 22 October 2007. 
  144. ^ Country Comparison:: Natural gas – exports Diarsipkan 2018-12-26 di Wayback Machine.. CIA World Factbook. Retrieved 3 February 2014.
  145. ^ Country Comparison:: Electricity – production Diarsipkan 2018-10-01 di Wayback Machine.. CIA World Factbook. Retrieved 3 February 2014.
  146. ^ "BP Statistical Review of World Energy June 2009: Hydroelectricity consumption". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2009. Diakses tanggal 29 October 2010. 
  147. ^ Nuclear Power Plant Information, International Atomic Energy Agency. Retrieved 12 June 2006.
  148. ^ Russia builds nuclear power stations all over the world Diarsipkan 2015-06-26 di Wayback Machine. at amur.kp.ru (Rusia)
  149. ^ "China and Russia sign $400 billion 30-year gas deal". Russia Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-13. Diakses tanggal 22 May 2014. 
  150. ^ a b "Russian Railways". Eng.rzd.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2009. Diakses tanggal 2 January 2010. 
  151. ^ "Invest in Russia–Infrastructure". Invest.gov.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2011. Diakses tanggal 27 April 2010. 
  152. ^ CIS railway timetable Diarsipkan 2009-07-27 di Wayback Machine., route No. 002, Moscow-Pyongyang, August 2009. Note: several different routes have the same number.
  153. ^ CIS railway timetable Diarsipkan 2009-07-27 di Wayback Machine., route No. 350, Kiev-Vladivostok, August 2009.
  154. ^ Rosstat statistics on length of roads Diarsipkan 2008-10-14 di Wayback Machine. Retrieved 10 June 2009
  155. ^ "Transport in Russia". International Transport Statistics Database. iRAP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2009. Diakses tanggal 17 February 2009. 
  156. ^ "Russian Atomic Icebreakers". English Russia. 31 March 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-30. Diakses tanggal 27 April 2015. 
  157. ^ "CIA The World Factbook–Rank Order–Airports". Cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-30. Diakses tanggal 19 January 2011. 
  158. ^ Yakov Sinai, ed. (2003). Russian Mathematicians in the 20th Century. Princeton, NJ: Princeton University Press. ISBN 978-981-02-4390-6. 
  159. ^ "The Poincaré Conjecture". Claymath.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2013. Diakses tanggal 4 May 2013. 
  160. ^ Panzerkampfwagen T-34(r) Diarsipkan 2011-02-22 di Wayback Machine. by George Parada (n.d.) Achtung Panzer! website. Retrieved 17 November 2008
  161. ^ Halberstadt, Hans Inside the Great Tanks The Crowood Press Ltd. Wiltshire, England 1997 94–96 ISBN 1-86126-270-1: "The T-54/T-55 series is the hands down, all time most popular tank in history".
  162. ^ "Weaponomics: The Economics of Small Arms" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 4 May 2013. 
  163. ^ Medvedev outlines priorities for Russian economy's modernization Diarsipkan 2015-01-05 di Wayback Machine. RIA Novosti
  164. ^ "American Institute of Aeronautics and Astronautics". Aiaa.org. Diakses tanggal 2 January 2010. 
  165. ^ "Russian space program in 2009: plans and reality". Russianspaceweb.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-28. Diakses tanggal 27 April 2010. 
  166. ^ "Russian Census of 2002". 4.1. National composition of population. Federal State Statistics Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-19. Diakses tanggal 2008-01-16. 
  167. ^ Syarifuddin, M. Anwar (2014-11-29). "Hegemoni Budaya dalam Dinamika Dakwah di Rusia". Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies. 6 (2): 266. doi:10.15575/idajhs.v6i2.338. ISSN 2548-8708. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 2023-01-07. 
  168. ^ Huffington Post: Countries With The MOST College Graduates Diarsipkan 2011-12-03 di Wayback Machine. retrieved 27 September 2013
  169. ^ David Johnson, ed., Politics, Modernisation and Educational Reform in Russia: From Past to Present (2010)
  170. ^ Smolentseva, A. "Bridging the Gap Between Higher and Secondary Education in Russia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-27. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  171. ^ "Background Note: Russia". U.S. Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-09. Diakses tanggal 2 January 2008. 
  172. ^ "Higher Education Institutions". Rosstat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2012. Diakses tanggal 1 January 2008. 
  173. ^ "Education for All by 2015: will we make it?" (PDF). EFA global monitoring report. 2008. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-04-17. Diakses tanggal 27 April 2010. 
  174. ^ "Higher education structure". State University Higher School of Economics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2010. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  175. ^ "The Constitution of the Russian Federation". Article 41. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  176. ^ Российский омбудсмен будет бороться с дискриминацией по "прописке" через суд [Russian ombudsman will be fighting discrimination based on passport "registration" in the courts] (dalam bahasa Rusia). 6 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-16. Diakses tanggal 23 July 2008. 
  177. ^ "Healthcare in Russia – Don't Play Russian Roulette". justlanded.com. Diakses tanggal 3 October 2010. [pranala nonaktif permanen]
  178. ^ W. R. Leonard (April 2002). "Declining growth status of indigenous Siberian children in post-Soviet Russia". Human Biology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-04. Diakses tanggal 27 December 2007. 
  179. ^ a b ОЖИДАЕМАЯ ПРОДОЛЖИТЕЛЬНОСТЬ ЖИЗНИ ПРИ РОЖДЕНИИ [Life expectancy at birth]. Rosstat. 2 April 2015. Diarsipkan dari versi asli (XLS) tanggal 2015-03-21. Diakses tanggal 26 April 2015. 
  180. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gks
  181. ^ Albala, Ken (2011). Food Cultures of the World Encyclopedia: [4 Volumes]. Bloomsbury Academic. 
  182. ^ "Tourism Highlights 2014" (PDF). UNWTO (World Tourism Organization). 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 20 January 2015. 
  183. ^ Kuzmin, Viktor; RBTH, special to (4 Jul 2014). "Concern in Russia as foreign tourist numbers slump". www.rbth.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-15. Diakses tanggal 2020-04-14. 
  184. ^ Alkatiri, Zeffry; De Archellie, Reynaldo (2021-01-01). Adu-Gyamfi, Samuel, ed. "National patriotic day parade: the politics of historical memory and reconstruction of the russian identity during putin era". Cogent Arts & Humanities. 8 (1): 1992081. doi:10.1080/23311983.2021.1992081. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting