Stasiun Medan

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 3 Januari 2024 10.55 oleh Faiz Abbsy (bicara | kontrib) (Sribilah Ekobis sudah dihentikan sejak 2 Jan)

Stasiun Medan (MDN) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter di atas permukaan laut ini merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh; setiap harinya melayani ribuan penumpang ke berbagai wilayah di Sumatera Utara.

Stasiun Medan
Kereta Api Indonesia Kereta Api Indonesia#Kereta api bandara
A01S05SE01

Suasana dari barat daya Stasiun Medan
Lokasi
Koordinat3°35′27.16″N 98°40′47.07″E / 3.5908778°N 98.6797417°E / 3.5908778; 98.6797417
Ketinggian+22 m
Operator
Letak
km 0+000 lintas Medan–...:
Jumlah peron4 (dua peron sisi (stasiun utama dan stasiun ARS) dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur7
  • Jalur 1: sepur lurus arah Binjai
  • Jalur 2: sepur lurus arah Pulu Brayan–Belawan
  • Sepur lurus arah Tebing Tinggi, berakhir di sepur badug di timur jalur 2
LayananAntarkota: Putri Deli dan Sribilah (Utama dan Fakultatif)
Kereta bandara: Lin Kualanamu
Lokal dan komuter: Sri Lelawangsa dan Siantar Ekspres
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepedaYa
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka25 Juli 1886; 138 tahun lalu (1886-07-25)
Dibangun kembali2013
Perusahaan awalDeli Spoorweg Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Lin Kualanamu Bandar Khalipah
Bandar Khalipah Sri Lelawangsa Binjai
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Terminus Siantar Ekspres
Medan–Siantar, p.p.
Bandar Khalipah
menuju Siantar
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Bus Listrik Medan Halte berikutnya
Deli Park Koridor 1
Terminus
transfer di Lapangan Merdeka
Bank Indonesia
Perjalanan satu arah
Pajak Ikan
menuju JCity
Koridor 2
Terminus
transfer di Lapangan Merdeka
Putri Hijau Koridor 3
Terminus
transfer di Lapangan Merdeka
Merak Jingga
Perjalanan satu arah
Pajak Ikan Koridor 4
Terminus
transfer di Lapangan Merdeka
Bank Indonesia
Perjalanan satu arah
Bank Indonesia Koridor 5
Terminus
transfer di Lapangan Merdeka
Simpang Sutomo
Perjalanan satu arah
Halte sebelumnya Trans Mebidang Halte berikutnya
HM Yamin
Perjalanan satu arah
Koridor 1
transfer di Lapangan Merdeka
Pajak Ikan
Deli Park
menuju Binjai
Bank Indonesia
Perjalanan satu arah
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Jalur difabel Ruang menyusui Galeri ATM Layanan pelanggan Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Area merokok Musala Toilet Lift Eskalator Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Cetak tiket mandiri Wastafel Isi baterai Tempat naik/turun Restoran Terminal barang 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Tampak depan bangunan stasiun Medan

Letaknya sangat strategis di pusat kota Medan, tepatnya di depan Lapangan Merdeka dan dekat dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti Kantor Pos Besar Medan, Balai Kota (sekarang Hotel Grand Aston), Hotel Dharma Deli, Bank Indonesia, dan Gedung London Sumatra.

Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Layanan ini juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia. Pada tanggal 8 Mei 2007, stasiun ini mendapat Penghargaan Prima Utama dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pelayanan unit transportasi publik.[4]

Sejarah

Stasiun Medan diresmikan pembukaannya pada 25 Juli 1886 oleh Deli Spoorweg Maatschappij. Kala itu terdapat jalur yang menghubungkan Stasiun Medan dan Stasiun Labuhan sepanjang 16,7 kilometer.[5] Jalur tersebut menghubungkan pusat Kota Medan ke arah Pelabuhan Belawan. Jalur rel dilanjutkan dari Stasiun Labuhan hingga Stasiun Belawan yang diresmikan pada 16 Februari 1888 Dan sempat melayani rute Medan-Aceh (Atjeh Stoomtram Staatspoorwegen).

[6][7]

Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hingga kini stasiun ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 2013 dengan dibangunnya gedung baru untuk kereta api bandara (sebagai City Railway Station) serta perombakan desain gedung eksisting untuk layanan kereta regional. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan depo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan stasiun. Stasiun ini juga memiliki jalur layang (arah Pulu Brayan dan Bandar Khalipah) yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016.[8]

Bangunan dan tata letak

Stasiun Medan memiliki tiga pintu masuk/keluar, yaitu sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk kereta api antarkota dan lokal. Pintu lainnya, yakni sisi Lapangan Merdeka ,merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta bandara. Sisi ketiga, sisi Jalan Jawa/Mall Centre Point merupakan pintu keluar untuk layanan kereta bandara.

Stasiun ini awalnya memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Binjai, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Pulu Brayan-Belawan. Ketika dibangunnya rel layang baru yang memakan jalur 6 dan 7, otomatis jumlah jalur stasiun kereta api ini berkurang menjadi tujuh. Begitu proyek rel layang baru ini selesai, jumlah jalurnya kembali menjadi sembilan dengan 2 jalur berada di atas. Selain itu, sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe GL1) sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman tahun 1914. Stasiun ini memiliki depo lokomotif yang merawat lokomotif besar jenis diesel elektrik maupun hidraulis dan juga Pengawas Urusan Kereta (PUK).

Rel yang terdapat di stasiun ini membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar, dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai, dan Besitang. Dari Stasiun Medan, dahulu terdapat juga percabangan rel ke Pancur Batu dan DelituaBatu, yang sudah nonaktif.

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[9]

Antarkota

Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Sribilah Utama Eksekutif-Bisnis Medan Rantau Prapat
Sribilah Fakultatif Ekonomi Premium Berhenti Sementara
Kelas ekonomi
Putri Deli Ekonomi Medan Tanjungbalai

Lokal & Komuter

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
SE Siantar Ekspres Medan Siantar
S Sri Lelawangsa Bandara Kualanamu Kuala Bingai

Kereta bandara

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
A Lin Kualanamu Medan Bandara Kualanamu

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Koridor/trayek Tujuan
Trans Mebidang M1 Terminal Kota Binjai- Pusat Pasar (Medan)
Trans Metro Deli[10] Terminal Pinang BarisLapangan Merdeka
Terminal Terpadu Amplas-Lapangan Merdeka
Belawan-Lapangan Merdeka
Medan Tuntungan-Lapangan Merdeka
Medan TembungLapangan Merdeka

Galeri

Insiden

  • Pada tanggal 22 Desember 2008 pukul 16.30 WIB, Kereta api Putri Deli anjlok menjelang masuk Stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel. Hal ini mengakibatkan dua unit kereta dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.[11]
  • Pada tanggal 15 Desember 2015, KRD Srilelawangsa menabrak sepur badug usai diuji coba. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.[12]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "TUJUH UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN TRANSPORTASI RAIH PENGHARGAAN PRIMA UTAMA". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-09. 
  5. ^ "Wajah Perkeretaapian Medan", Kompas, 7 Mei 2015
  6. ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. 
  7. ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195. 
  8. ^ "Jokowi Resmikan Pengerjaan Jalur Layang Stasiun Medan-Bandar Khalipah Hari Ini" Diarsipkan 2016-09-14 di Wayback Machine., JPNN.com, 2 Maret 2016
  9. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Utara Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 16. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  10. ^ "Medan | Teman Bus". Diakses tanggal 2021-11-30. 
  11. ^ https://www.facebook.com/detikcom. "KA Putri Deli Jurusan Tanjung Bale-Medan Anjlok, 2 Penumpang Luka". detiknews. Diakses tanggal 2023-07-13. 
  12. ^ Redaksi (2015-12-15). "KA Sri Lelawangsa 'Tabrak' Tumpukan Beton di Medan". KabarMedan.com. Diakses tanggal 2023-07-13. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Medan–Tebing Tinggi
via jalur atas/layang
Bandar Khalipah
Medan–Tebing Tinggi
via jalur bawah
Medan Pasar
Pulu Brayan
menuju Belawan
Belawan–Medan Terminus
Helvetia
menuju Besitang
Besitang–Medan
Terminus Medan–Batu Kampung Baru
menuju Batu