Markah tanah
Markah tanah, tengara tanah, mercu tanda, atau tengaran (bahasa Inggris: landmark) adalah fitur geografis baik alami ataupun buatan manusia, yang digunakan oleh pengelana dan lainnya untuk menemukan jalan mereka kembali atau untuk navigasi. Pada zaman modern, markah tanah merupakan sesuatu yang mudah dikenali, seperti monumen, bangunan atau struktur lainnya.
Etimologi
Awalnya, sebuah markah tanah secara harfiah berarti fitur geografis yang digunakan oleh penjelajah untuk menemukan jalan mereka kembali atau melalui daerah tersebut. Misalnya Gunung Meja dekat Cape Town, Afrika Selatan, digunakan sebagai tengaran untuk membantu pelaut untuk melayari ujung selatan Afrika selama Zaman Penjelajahan. Selain fitur geografis alami, struktur buatan manusia kadang-kadang dibangun untuk membantu pelaut dalam navigasi laut. Mercusuar Iskandariyah dan Kolosus di Rodos misalnya adalah struktur kuno dari zaman purba yang dibangun untuk tujuan ini, yaitu untuk memandu kapal menuju ke pelabuhan.
Dalam penggunaan modern, tengara meliputi apa saja yang mudah dikenali, seperti monumen, bangunan, atau struktur lainnya. Dalam bahasa Inggris Amerika, markah tanah adalah istilah utama yang digunakan untuk menunjuk tempat-tempat wisata yang dianggap menarik karena fitur fisik yang mencolok atau makna sejarahnya.
Dalam studi perkotaan studi serta geografi, tengaran ini selanjutnya didefinisikan sebagai titik acuan eksternal yang membantu berorientasi di lingkungan yang akrab atau asing.[1] Tengaran sering digunakan dalam instruksi rute lisan dan seperti sebuah objek studi berdasarkan kebahasaan maupun di bidang-bidang studi lainnya.
Markah tanah kota-kota di Indonesia
- Ambarawa: Monumen Palagan Ambarawa
- Bakauheni: Menara Siger
- Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman
- Bandung: Gedung Sate, Gedung Merdeka, Monumen Bandung Lautan Api, Jembatan Pasupati
- Banten: Menara Masjid Agung Banten
- Banyuwangi: Tugu Gandrung
- Blitar: Candi Penataran
- Bogor: Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, Tugu Kujang
- Bondowoso: Monumen Gerbong Maut
- Bukittinggi: Jam Gadang, Benteng Fort de Kock
- Cirebon: Keraton Kasepuhan
- Jakarta: Monumen Nasional, Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Proklamasi, Monumen Pahlawan Revolusi
- Jepara: Tugu Kartini
- Jombang: Ringin Contong
- Kudus: Masjid Menara Kudus
- Lamongan: Tugu Bandeng dan Lele
- Madiun: Monumen Kresek
- Magelang: Candi Borobudur
- Malang: Alun-alun bundar Malang, Balai Kota Malang, Adimarga Ijen
- Medan: Masjid Raya Medan, Istana Maimun, Kuil Shri Mariamman
- Mojokerto: Tugu Alun-alun Mojokerto
- Palembang: Jembatan Ampera
- Pontianak: Tugu Khatulistiwa
- Semarang: Tugu Muda, Simpang Lima Semarang, Lawang Sewu
- Siak Sri Indrapura: Jembatan Siak
- Sidoarjo: Tugu Alun-alun Sidoarjo, Museum Mpu Tantular, Patung H.R.M Mangaendiprodjo
- Situbondo: Tugu Prahu Mas
- Sleman: Candi Prambanan
- Surabaya: Tugu Pahlawan, Monumen Jalesveva Jayamahe, Tugu Sura dan Baya, Masjid Al-Akbar
- Surakarta: Keraton Surakarta, Benteng Vastenburg
- Takalar: Monumen Lapris
- Yogyakarta: Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, Monumen Yogya Kembali, Benteng Vredeburg
Markah tanah kota-kota besar di dunia
- Agra, India: Taj Mahal
- Athena: Akropolis Parthenon
- Bangkok: Istana Raja
- Beijing: Kota Terlarang
- Brussels: Atomium, Manneken Pis
- Istanbul: Hagia Sophia, Masjid Biru
- Kualalumpur: Menara Kembar Petronas
- London: Big Ben
- Moskwa: Katedral Santo Basil
- Madinah: Masjid Nabawi
- Makkah: Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah Royal Tower Clock
- New York: Patung Liberty
- Osaka: Kastil Osaka
- Paris: Menara Eiffel, Museum Louvre
- Roma: Koloseum, Menara Pisa
- San Fransisco: Jembatan Golden Gate
- Seoul: Menara Seoul
- Singapura: Patung Merlion
- Sydney: Gedung Opera Sydney
- Tokyo: Menara Tokyo
Lihat pula
Referensi
- ^ Lynch, Kevin. "The image of the city". MIT Press, 1960, p. 48
Pranala luar
- Media tentang Landmarks di Wikimedia Commons