Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena dalam bentuk saat ini hanya berfungsi untuk promosi atau mempublikasikan entitas, orang, produk, atau ide, dan akan membutuhkan penulisan ulang mendasar untuk menjadi ensiklopedis. Namun, fakta bahwa perusahaan, organisasi, atau produk hanyalah subjek halaman, tidak dengan sendirinya, memenuhi syarat halaman tersebut untuk dihapus berdasarkan kriteria ini. Kriteria ini juga tidak berlaku jika konten ensiklopedis substansial akan tetap ada setelah menghapus materi promosi penghapusan bukan pembersihan; dalam hal ini harap hapus sendiri materi promosi, atau tambahkan tag {{advert}} untuk mengingatkan orang lain untuk melakukannya. Lihat KPC U11.%5B%5BWP%3ACSD%23U11%7CU11%5D%5D%3A+Iklan%2Fpromosi+terang-teranganU11
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-spam-notice|Krisna Wijaya|header=1}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Deniirawan82 (kontribusi | log) pada 07:30, 5 April 2024 (UTC) (6 bulan lalu)
Krisna Wijaya (lahir 22 Juni 1955) adalah bankir senior dan aktivis budaya yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Memulai karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga diangkat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dua kali dicalonkan menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 2005 dan 2010.
Pendidikan
Krisna Wijaya lahir di Jakarta pada 22 Juni 1955. Ia menempuh pendidikan S1 Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980, Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1990, dan Doktor Studi Antar Bidang di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 2009.[1]
Karir
Di kalangan bankir, nama Krisna Wijaya tak asing lagi. Ia berkarir di BRI selama lebih dari 20 tahun, dan memimpin LPS.[2] Di BRI, ia pernah menduduki Direktur Operasional pada 2000 sampai 2003, Direktur UMKM pada 2003 sampai 2005, hingga menjadi Komisaris pada Mei sampai September 2005.[3] Ia lalu ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai Kepala Eksekutif LPS melalui Keputusan Presiden No. 161/M Tahun 2005,[4][5] namun mengundurkan diri pada tahun 2008 sebelum masa kerjanya selama lima tahun berakhir.[6]
Di tahun 2005, ia dicalonkan dari wakil profesional bersaing dengan Siti Chalimah Fadjriah untuk menggantikan Aulia Pohan sebagai Deputi Gubernur BI, namun gagal.[7][8] Di tahun 2010, Presiden SBY kembali menyodorkan namanya menjadi calon pengganti Deputi Gubernur BI Siti Chalimah Fadjriah. Ia bersaing dengan Perry Warjiyo dan Halim Alamsyah.[9] Pencalonannya gagal karena adanya pecah koalisi di DPR RI yang membuatnya kalah tipis dari Halim Alamsyah dalam proses seleksi di Komisi XI DPR RI. Krisna yang didukung penuh oleh Fraksi Demokrat gagal mendapatkan dukungan suara karena Fraksi Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera memberikan suaranya kepada Halim Alamsyah.[10] Gagal menjadi Deputi Gubernur BI, ia lalu dipercaya menjadi Komisaris PT Bank Danamon, dan masih di tahun yang sama ia memutuskan untuk berhenti dari Danamon dan memilih menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri untuk memperkuat dan meningkatkan pembiayaan ritel, khususnya mikro dan UKM.[11][12]
Di tahun 2020, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-325/MBU/10/2020 tanggal 9 Oktober 2020.[13] Di tahun 2022, Erick Thohir kembali menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT Jamkrindo.[14]
Di pemerintahan, ia dipercaya menjadi Tim Asistensi Menteri Keuangan pada tahun 2003 dan anggota Tim Pengarah Forum Stabilitas Sistem Keuangan, Departemen Keuangan RI pada tahun 2010 untuk melakukan kajian terkait IMF Exit Policy bidang perbankan.[15]
Seni dan Budaya
Krisna menjadi salah satu ketua Paguyuban Puspo Budoyo, yayasan nirlaba yang bergerak di bidang kepedulian pengembangan seni dan budaya tradisional ketoprak, ludruk, dan wayang orang. Ia pernah tampil sebagai Raja Jayakatwang dalam pementasan ketoprak guyonan campur tokoh yang mengambil lakon Berdirinya Majapahit di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.[16]
Publikasi
Ia aktif menulis beberapa publikasi.[17] Beberapa karyanya antara lain:
- Wijaya, Krisna (2000). Analisis Krisis Perbankan Nasional: Catatan Kolom demi Kolom. Penerbit Harian Kompas, Jakarta. ISBN 979-9251-37-0.
- Wijaya, Krisna (2000). Reformasi Perbankan Nasional : Catatan Kolom Demi Kolom. Penerbit Harian Kompas, Jakarta. ISBN 979-9251-38-9.
- Wijaya, Krisna (2002). Analisis Pemberdayaan Usaha Kecil. Pustaka Wirausaha Muda, Jakarta. ISBN 979-3099-01-1.
- Wijaya, Krisna (2003). Analisis Kinerja Perbankan Nasional. Pustaka Wirausaha Muda, Jakarta. ISBN 979-3099-05-4.
- Wijaya, Krisna (2010). Teori dan Praktek : Keuangan Mikro di Indonesia. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ISBN 978-602-8683-46-3.
- Wijaya, Krisna (2010). Kredit Mikro Pedesaan: Catatan Pengalaman Selama 25 Tahun. C.V Andi Offset, Yogyakarta. ISBN 978-979-29-2421-3.
- Wijaya, Krisna (2011). Kredit Umum Pedesaan BRI dalam Dinamika Perekenomian Pedesaan. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ISBN 978-602-8683-27-2.
- Wijaya, Krisna (2017). Peluang & Tantangan Perbankan: Benarkah Digital Banking Sebuah Jawaban?. PT Infoarta Pratama, Jakarta. ISBN 978-979-8338-11-3.
Referensi
- ^ PTPPA. "Profil Singkat Komisaris dan Direksi" (PDF). www.ptppa.com/. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Mengenal Calon Deputi Gubernu BI 2. kompas.com. 2010-03-18. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Tri Wibowo, Arinto (2010-03-12). Bankir Senior Krisna Wijaya Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Jamkrindo. viva.co.id. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Supriyanto, Agus (2005-10-27). Rudjito dan Krisna Wijaya Pimpin LPS. bisnis.tempo.co. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Dua Bankir BRI Pimpin LPS. koran.tempo.co. 2005-10-28. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ RH, Priyambodo (2008-01-01). Kepala Eksekutif LPS Undurkan Diri. antaranews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Direktur BRI dan BI Bersaing Gantikan Aulia Pohan. detik.com. 2005-03-17. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Susanto, Heri (2005-05-09). DPR Pilih Siti Fadjrijah. tempo.co. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Presiden Usulkan Pengganti Siti Fajriah. kompas.com. 2010-03-08. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Krisna Wijaya Korban Pecahnya Koalisi. detik.com. 2010-05-12. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Krisna Wijaya Mundur Dari Danamon. detik.com. 2010-09-06. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Aco, Hasanudin (2010-07-05). Krisna Wijaya Mundur dari Komisaris Bank Danamon. tribunnews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Saragih, Houtmand P (2020-10-10). Erick Thohir Tunjuk Krisna Wijaya Jadi Komut PPA. cnbcindonesia.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Hidayah, Ayyi (2022-10-28). Ini 4 Direksi Baru Jamkrindo Pilihan Erick Thohir. cnbcindonesia.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Simanjuntak, Martha Herlinawati (2024-03-07). Krisna, seorang montir senior industri keuangan. antaranews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Burhani, Ruslan (2007-02-03). "Para Bankir Main Seni Kethoprak". antaranews.com. Diakses tanggal 2024-03-18.
- ^ Baranangsiang Google Book diakses pada 14 Februari 2024