Amad adalah seorang veteran perang angkatan 45 dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). Ia juga merupakan pemanggul tandu Jendral Sudirman. Ia lahir pada tanggal 7 Februari 1927. Meski usianya kini sudah hampir seabad namun semangat kesatria pada jiwanya masih menyala.

Amad (Veteran Perang) Lahir 7 Februari 1927Pangkat kemiliteran Prajurit Dua (Prada)

Riwayat

Sebagai anggota militer, Amad pernah ditugaskan menjadi pemanggul tandu Jendral Sudirman pada tahun 1948. Saat itu ia ditugaskan menjemput Jendral Sudirman dari Yogyakarta menuju Nganjuk. Sebagai seorang veteran perang, Amad sering kali kontak senjata dengan penjajah. Salah satu bekas perlawanannya terhadap penjajah Belanda terdapat pada paha kirinya.

"Ini peluru, di paha saya masih ada sampai sekarang, saat itu di Manado 15 Agustus 1958. Pengawalan Pangdam, saat itu Pangdamnya pangkatnya kolonel. Kawan saya meninggal 12 orang," kata Amad.[1]

Pada tahun 1945, Amad bergabung dengan BKR (Badang Keamanan Rakyat) yang dipimpin oleh Bung Tomo.

Kehidupan saat ini

Saat ini Amad tinggal di Surabaya, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk Baru 1/43 Surabaya, Jawa Timur. Kegiatannya pun tidak jauh dari silaturahim dengan teman-temannya yang masih hidup. Setiap Hari ulang tahun TNI (tanggal 10 Nevember dan 5 Oktober), Amad selalu berziarah ke makam sahabat-sahabat di taman makam pahlawan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Amad datang seorang diri dari tempat tinggalnya dengan bus. Hal ini ia lakukan demi melepas rindu pada teman-teman seperjuangannya. Amad juga selalu menengok markas tempatnya bertugas dulu, yaitu Perwira Distrik Militer (sekarang Kodim 0822 Bondowoso) usai dari taman makam pahlawan.

Penghargaan

Pada tahun 1997, Amad mendapatkan penganugerahan Lencana Cikal Bakal Tentara Negara Indonesia dari Presiden Soeharto atas dedikasinya sebagai vetaran perang angkatan 45 serta pemanggul tandu Jendral Sudirman. Tak hanya itu, pada tahun 2016, ia mendapat menghargaan Bintang Gerilya dari Presiden Joko Widodo.

Referensi

  1. ^ Bahri, Moh (2020-10-05). "Kisah Pemanggul Jendral Sudirman, Amad: Peluru di Paha Saya Masih Ada". Times Indonesia. Diakses tanggal 2024-07-27.