Katedral Purwokerto
Gereja Katedral Purwokerto atau yang bernama lengkap Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto adalah sebuah gereja katedral Katolik di Purwokerto, Jawa Tengah. Gereja Katedral Purwokerto didekisasikan untuk gelar Yesus, yaitu Kristus Raja. Katedral ini menjadi pusat kedudukan dan takhta bagi Uskup Purwokerto, saat ini Mgr. Dr. Christophorus Tri Harsono.[1]
Gereja Katedral Purwokerto | |
---|---|
Gereja Katedral Kristus Raja | |
Lokasi | Purwokerto, Jawa Tengah |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | https://www.katedral-pwt.or.id/ |
Arsitektur | |
Status fungsional | Aktif |
Tipe arsitektur | Gereja |
Administrasi | |
Keuskupan | Keuskupan Purwokerto |
Klerus | |
Pastor | RD. Martinus Ngarlan (Pastor Paroki) RD. Ia Indra Pamungkas (Vikaris Parokial) Romo Nico Belawing Setiawan, OMI (Vikaris Parokial) Romo Eustachius Suparmanto, MSC (Vikaris Parokial) |
Sejarah
Bangunan Katedral Kristus Raja Purwokerto saat ini merupakan bangunan baru. Katedral baru ini dibangun untuk menggantikan bangunan katedral lama yang didirikan pada tahun 1930. Seiring perkembangan umat, Katedral lama dirasa terlalu kecil dan kurang mewakili wajah Katedral sebagai gereja induk di Keuskupan. Kemudian tercetuslah ide untuk membangun sebuah Katedral baru. Ide ini sudah muncul pada masa penggembalaan Mgr. W. Schoemaker, MSC, namun pelaksanaannya selalu tertunda. Wacana ini terus berkembang pada masa penggembalaan Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC. Beberapa kali dilakukan pengukuran untuk memperluas katedral lama baik ke depan, ke belakang, maupun ke samping. Namun, pelaksanaan perluasan tidak pernah terjadi.[2]
Langkah serius diambil pada bulan Mei 1982 saat perayaan setengah abad berdirinya Keuskupan Purwokerto (dihitung dari pendirian Perfektur Apostolik Purwokerto). Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC mengajak umat membangun Katedral baru. Katedral baru yang akan dibangun nanti menjadi bentuk syukur atas penyertaan Allah sepanjang perjalanan Keuskupan Purwokerto sekaligus menjadi monumen kesatuan umat yang menampilkan wajah budaya setempat. Sebagai bentuk kontinuitas perjalanan Gereja, Katedral baru akan dibangun di tempat Katedral lama. Pada Misa Syukur itu, dilakukan kolekte khusus sebagai modal awal pembangunan Katedral baru.[3]
Setelah melalui beberapa pertemuan, akhirnya diputuskan gambar Katedral baru beserta anggarannya. Semangat gotong royong kental terasa dalam pembangunan Katedral baru ini karena melibatkan seluruh paroki di keuskupan serta umat Purwokerto yang sudah pindah dan tinggal di keuskupan-keuskupan lain. Bulan April 1985 katedral lama mulai dibongkar dan pada 26 Mei 1985 dilaksanakan upacara peletakan batu pertama untuk gedung Katedral baru. Selama masa pembangunan ini , misa harian dilaksanakan di kapel susteran dan bruderan, sementara Misa Mingguan dirayakan di aula sekolah susteran (Juli 1985 – Februari 1988).[2]
Akhirnya, bangunan Katedral baru diresmikan oleh Soepardjo Rustam yang waktu itu menjabat sebagai Menkokesra pada 30 Mei 1988 dan dikonsekrasi sebagai Katedral oleh Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC pada 31 Mei 1988. Katedral Kristus Raja Purwokerto ini menjadi Katedral pertama di Jawa yang dibangun pasca kemerdekaan RI. Corak arsitektur joglo menggambarkan Gereja yang hidup di tengah budaya bangsa. Katedral baru ini bisa menampung sekitar 600-700 umat.[3]
Lihat juga
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29.
- ^ a b Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 Mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)
- ^ a b Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)