Sjafrie Sjamsoeddin

Menteri Pertahanan Indonesia ke-27
Revisi sejak 24 November 2024 20.40 oleh Agus Damanik (bicara | kontrib) (Melindungi "Sjafrie Sjamsoeddin" ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 24 Desember 2024 20.40 (UTC)) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 24 Desember 2024 20.40 (UTC))))

Sjafrie Sjamsoeddin (lahir 30 Oktober 1952) (EYD: Syafrie Syamsuddin) adalah seorang birokrat dan tokoh militer Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak tanggal 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.[1] Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia periode 2010—2014.[2] Ia pernah menjadi pengawal Soeharto dan salah satu orang kepercayaannya yang paling setia hingga kejatuhannya dan juga merupakan teman lama presiden Indonesia saat ini Prabowo Subianto.[3]

Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Pertahanan Indonesia ke-27
Mulai menjabat
21 Oktober 2024
PresidenPrabowo Subianto
WakilDonny Ermawan (Sejak 2024)
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Menteri Pertahanan Indonesia ke-7
Masa jabatan
6 Januari 2010 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
MenteriPurnomo Yusgiantoro
Sebelum
Pendahulu
Mursjid
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir30 Oktober 1952 (umur 72)
Makassar, Sulawesi
Suami/istriEtty Sudiyati
HubunganMarsda TNI (Purn.) Maroef Sjamsoeddin (Adik)
Anak2
Orang tua
  • Letkol (Purn.) H. Sjamsoeddin Koernia (ayah)
  • Hamdana (ibu)
Almamater
PekerjaanTentara
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1974—2010
Pangkat Letnan Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
KomandoKopassus
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sjafrie Sjamsoeddin bertugas di militer Indonesia dan menjadi anggota satuan Kopassus. Dia dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia sepanjang karir militernya. Dia berpartisipasi dalam invasi Indonesia ke Timor Timur dan kemudian dilaporkan hadir di pembantaian Santa Cruz pada tahun 1991, dan krisis Timor Timur 1999. Ia juga dituduh terlibat dalam Penculikan aktivis 1997/1998 dan Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, di mana ia menjabat sebagai panglima militer di kota tersebut. waktu. Ia dibebaskan oleh pihak berwenang Indonesia atas kerusuhan tersebut dan tidak secara resmi didakwa di Timor Timur atau atas penculikan tersebut, meskipun ia dipecat dari militer karena masalah yang terakhir. Pada tahun 2009, visanya ditolak oleh Amerika Serikat ketika ia menjadi penasihat presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.[3]

Penghargaan

Tanda kehormatan

Sjafrie mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:

Dada kanan Dada kiri
 
 
   
 
 
     
     
     
     
     
Master Parachutist Badge (US Army)
Brevet Pandu Udara (Pathfinder)
Brevet Brevet Kualifikasi Kopassus Brevet Free Fall
Brevet Jump Master
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (11 Oktober 2014)[4]
Baris ke-2 Bintang Dharma (25 Juli 2007)[5] Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Kartika Eka Pratama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Satyalancana Dharma Bantala
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana G.O.M VII Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Raksaka Dharma
Baris ke-6 Satyalancana Seroja (Ulangan Kedua) Satyalancana Wira Karya Medali tidak diketahui

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Indonesia
2024—Sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Hidajat
Wakil Menteri Pertahanan Indonesia
2010—2014
Diteruskan oleh:
Sakti Wahyu Trenggono
Jabatan militer
Didahului oleh:
Sutiyoso
Pangdam Jaya
1997—1998
Diteruskan oleh:
Djaja Suparman
Didahului oleh:
Susilo Bambang Yudhoyono
Kasdam Jaya
1996—1997
Diteruskan oleh:
Sudi Silalahi