Kota Makassar

ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia


Kota Makassar (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar di pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°S 119.417°E / -5.133; 119.417, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah.

Kota Makassar
Daerah tingkat II
Tanjung Bunga dilihat dari Makassar saat matahari terbenam
Tanjung Bunga dilihat dari Makassar saat matahari terbenam
Lambang resmi Kota Makassar
Motto: 
Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai
Peta
Peta
Kota Makassar di Sulawesi
Kota Makassar
Kota Makassar
Peta
Kota Makassar di Indonesia
Kota Makassar
Kota Makassar
Kota Makassar (Indonesia)
Koordinat: 5°07′59″S 119°24′49″E / 5.1331°S 119.4136°E / -5.1331; 119.4136
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri9 November 1607
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiIr. H. Ilham Arief Sirajuddin (2004-2009)
Luas
 • Total128,12 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total897,384
Demografi
 • AgamaIslam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu
 • BahasaIndonesia, Makassar
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7371 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0411
Kode Kemendagri73.71 Edit nilai pada Wikidata
Situs webhttp://www.makassarkota.go.id/

Makassar berbatasan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Kota ini termasuk kota kosmopolis, banyak suku bangsa tinggal di sini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar.Di kota ini ada pula komunitas Tionghoa yang cukup besar. Makanan khas Makassar adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori', Palubutung,Pisang Ijo, Sop Saudara, dan Sop Konro.

Makassar memiliki wilayah seluas 128,18 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa.

Sejarah

Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana, dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku, dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa & Sultan Awalul Islam Raja Tallo).

Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut, dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. dan setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke14.

Makassar Akan Datang

Berkas:Id 01 (21).jpg
Logo Makassar

Sejak tahun 2004 kota Makassar sudah mulai melakukan pembangunan sarana-sarana publik yang baru dan berkualitas. Hal ini dilakukan berdasarkan pada slogan kota Makassar yaitu Great Expectation City. Sejak saat itu dimulailah pembangunan mulai dari Menara Balaikota sekarang sudah difungsikan, Graha Pena Fajar yang juga merupakan gedung tertinggi di Makassar, Pelataran Losari, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelebaran Jalan tol yang menghubungkan kota Makassar ke Bandara dan juga GOR Sudiang.

Namun masih ada beberapa bagungan yang sementara dikerjakan dan yang akan dikerjakan seperti Kalla Tower, Menara Bosowa, Perubahan Lapangan Karebosi, Pembangunan Trans Kalla yang merupakan Family Entertainment Center pertama di Indonesia, Center Point of Makassar (Equilibrium) yang akan memberikan ikon baru bagi Kota Makassar selain Pantai Losari. Penambahan 2 pelataran di Pantai Losari.

Penduduk

Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis, Toraja, Mandar, Chinese, Jawa dan sebagainya.

Pemerintahan

Kota Makassar dibagi kepada 14 kecamatan dan 143 kelurahan.

Transportasi

Transportasi udara

Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang di tuju serta Shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan. Untuk 5 tahun ke depan bandara tersebut akan diperluas lagi dengan melakukan pembangunan tahap ke 2 dimana nantinya bandara tersebut akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia khususnya kawasan Timur Indonesia. Untuk melihat detail dan gambar bandara yang baru anda dapat mengunjungi http://www.hasanuddin-airport.com

Transportasi darat

  • Pete-pete

Di kota Makassar terdapat sekitar 6000 bus mini atau juga dikenal dengan sebutan pete-pete atau angkot yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah pete-pete di kota ini seringkali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 3000 pete-pete. Hal ini berarti terdapat 2 pete-pete untuk seorang komuter. Biaya Rp.3000,- untuk orang dewasa dan Rp.2500,- untuk pelajar.

  • Bus

Pada umumnya bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan bus tidak bersifat publik di dalam kota. Pada umumnya untuk skala antar kota. Kini Angkutan tersebut dikonfersi menjadi Bus Way. Pemerintah akan membangun Infrasturktur tersebut 2008 mendatang.

  • Taksi

Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Saat ini Makassar sudah memiliki 7 perusahaan taksi baik yang dikelola oleh pmerintah setempat atau pun oleh swasta.

  • Becak

Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata. Khusus beroperasi disekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan penggayung. Oleh karena itu Makassar juga biasa disebut dengan kota 'DAENG' yang artinya panggilan terhadap orang yang lebih tua.

Jalan Bebas Hambatan

Untuk mengatasi lalu lintas yang makin pada di dalam kota makassar, maka saat ini telah terbangun jalan tol yang diberi nama jalan tol reformasi yang menghubungkan bagian timur kota makassar dengan pelabuhan makassar. Pada tanggal 26 September 2008 pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin dengan pusat kota makassar yang dimulai sejak tahun 2007 telah rampung 100% yang juga pada saat itu diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu pembangunan jalan lingkar yang selain menghubungkan bandara hasanuddin dengan kota makassar juga menghubungkan kawasan-kawasan pergudangan dan pabrik serta daerah lainnya di Makassar masih terus dikerjakan. Makassar juga sedang melakukan pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan terutama di kawasan pegudangan [KIMA] dan jalan protokol lainnya.

Lainnya

Kota Pengembangan

Tujuan wisata

Berkas:800px-anjungan losari.jpg
Pantai Losari

Tokoh-tokoh dari Makassar

Perguruan tinggi

Sekolah Menengah Atas

Sekolah Dasar

Klub olahraga

Fasilitas kota

Pusat perbelanjaan

Referensi

  • (Inggris) Reid, Anthony. 1999. Charting the shape of early modern Southeast Asia. Chiang Mai: Silkworm Books. ISBN 974-7551-06-3. hal. 100-154. (sejarah awal Makassar)

Lihat pula

Kota besar di Indonesia

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191 Kota Makassar
Kota Makassar
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.

Pranala luar