Alkitab
Alkitab adalah kitab suci umat Kristen. Alkitab dibagi atas dua bagian utama: Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama ini disebut "Perjanjian" karena Tuhan bangsa Israel atau Yahwe membuat perjanjian. Pertama kalinya antara Nabi Musa dan orang Yahudi dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia.
Kata 'Alkitab' berasal dari bahasa Arab Kutiba yang berarti ketetapan-ketetapan/hukum, merupakan aturan-aturan dalam menjalankan agama
Hampir semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian yang ditulis dalam bahasa Aram dari kitab Daniel sedangkan semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Kitab Surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).
Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika.
Asal kata "Alkitab"
Kata "Alkitab" memiliki sejarah yang sangat panjang. Di daerah pantai Fenisia, sekitar 40 km sebelah selatan Beirut, yang saat ini terletak di Lebanon, pada sekitar tahun 3500 sM, terdapat satu kota perdagangan yang sangat penting. Sekarang ini kota ini menjadi sebuah desa kecil yang miskin. Pada zaman dahulu, sekitar tahun 1300 SM, kota ini dikenal dengan nama Gubla. Perjanjian Lama (Yeh 27:9) mengenalnya dengan nama Gebal. Orang-orang Yunani dulu mengenalnya dengan nama Byblos. Dan dewasa ini, desa kecil ini bernama Jebel.
Kota ini dahulu merupakan jajahan Mesir dan menjadi kota pelabuhan dan kota pedagangan papirus. Oleh karena itulah orang Mesir memberi nama kota ini Gubla, yang merupakan sebuah kata dalam bahasa Mesir yang berarti "papirus". Pada waktu itu, orang-orang Yunani merupakan pembeli dalam jalur perdagangan papirus, dan kota ini juga menjadi kota yang penting bagi orang-orang Yunani dalam jalur perdagangan ini. Menurut 'telinga' orang Yunani, kata "Gubla" menjadi "Byblos", sehingga orang Yunani menyebut "papirus", dan juga "buku", dengan nama kota ini.
Philo (20 SM - 50 M) dan Josephus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hi?rai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang dis
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Lembaga Alkitab Indonesia
- (Indonesia) Yayasan Lembaga Sabda - Alkitab Online
- (Indonesia) Alkitab Versi Pemulihan dengan catatan kaki
- (Inggris) Recovery Version Bible