Isabeau dari Bayern-Ingolstadt
Isabeau dari Bayern-Ingolstadt (bahasa Prancis: Isabeau de Bavière skt. 1370 – 24 September 1435) merupakan seorang Ratu Perancis (1385-1422) dan istri dari Raja Charles VI, ia berasal dari anggota keluarga Wangsa Valois dan dianggap memiliki peranan penting di depan publik selama pemerintahan suaminya mengalami goncangan.
Isabeau dari Bayern-Ingolstadt | |
---|---|
Ratu Perancis | |
Periode | 1385–1422 |
Kelahiran | sek. 1370 |
Kematian | 24 September 1435 (umur 64–65) Paris |
Pemakaman | |
Pasangan | Charles VI dari Perancis |
Keturunan | Isabelle, Ratu Inggris Jeanne dari Perancis, Adipati Wanita Bretagne Marie, Kepala Biarawati Poissy Michelle, Adipati Wanita Burgundia Louis, Dauphin Perancis Jean, Dauphin Perancis Catherine, Ratu Inggris Charles VII dari Perancis |
Wangsa | Wangsa Wittelsbach |
Ayah | Stephan III, Adipati Bayern |
Ibu | Taddea Visconti |
Asal usul
Isabeau dari Bayern adalah putri Stephen III dari Bayern-Ingolstadt dan Taddea Visconti. Tanggal tepat dan tempat kelahirannya di wilayah Bayern tidak dapat diketahui.
Kakek dari pihak ayahandanya adalah Stephan II dari Bayern (putra Kaisar Ludwig IV) dan Elisabetta dari Sisilia, putri Raja Federico III dari Sisilia dan istrinya Eleanor dari Anjou, Ratu Sisilia.
Kakek dari pihak ibundanya adalah Barnabò Visconti, Maharaja Milan dan Regina-Beatrice della Scala. Regina adalah putri Mastino II della Scala, Maharaja Verona dari tahun 1329 sampai 1351 dan istrinya Taddea di Carrara.
Isabeau diboyong ke Perancis pada tahun 1385 sebagai calon istri Raja Charles VI. Tahun-tahun pertama dilalui oleh pasangan tersebut dengan tenang sampai tanda-tanda penyakit mental suaminya mulai tampak pada tahun 1392.
Karier
Peranan Isabeau di dalam sejarah Perancis telah menyebabkannya menjadi sasaran pena para sejarawan selama berabad-abad. Serangan pena ini berasal dari interpretasi miring di mana Isabeau berperan penting dalam negosiasi dengan Inggris yang menghasilkan Perjanjian Troyes (1420) dan dari rumor kecil mengenai perselingkuhannya yang dimulai di Paris pada tahun 1422-1429 selama penjajahan Inggris.[1] Gosip ini dimulai karena orang-orang mencurigai bahwa putra Isabeau, Charles VII adalah anak haram dari hasil perselingkuhannya, yang kemudian berjuang untuk mengusir Inggris dan diterima oleh masyarakat sebagai raja Perancis yang sah. Rumor tersebut dapat ditemukan di sebuah puisi yang berjudul Pastoralet, yang beredar pada zaman itu.
Isabeau ditempatkan dalam posisi yang memerlukan peran yang sangat kuat dalam pemerintah untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh suaminya yang mempunyai penyakit mental. Beberapa bulan setelah permulaan penyakit sang Raja, dokter merekomendasikan program hiburan baginya, dan ini mengilhami anggota mahkamah menyarankan sang Raja memberi kejutan pada Ratu dan anggota istana yang lainnya berpakaian sebagai laki-laki garang dan mengagetkannya dengan tiba-tiba untuk memberi bola untuk merayakan pernikahan seorang pengiring Ratu. Di dalam perayaan tersebut itu, Bola Lelaki yang Terbakar (bahasa Prancis: Bal des Ardents, Elisabeth menyaksikan kecelakaan obor yang mengerikan yang dapat merenggut nyawa sang Raja.
Isabeau merupakan duri di depan arena politik bukan hanya karena masalah mental suaminya, yang dipercaya terkena penyakit skizofrenia, tapi juga karena persaingan yang berkembang di antara beberapa anggota keluarga kerajaan. Dikarenakan raja tidak dapat mengenalinya dan sedih akan kehadirannya, hingga akhirnya dianjurkan untuk memberikan dia seorang wanita simpanan pada saat itu, Odette de Champdivers. Odette mungkin mengambil perannya pada tahun 1405,[2] tetapi selama tapi selama itu sang Raja masih memiliki hubungan dengan Isabeau, yang kehamilan terakhirnya pada tahun 1407. Pada tanggal 11 Oktober 1418 sang Raja menulis sepucuk surat yang memerintahkan untuk memberikan 2.000 livres tournois kepada Isabeau untuk menolongnya menebus gesper berlian (fermail) yang diberikan Charles pada hari pernikahan mereka.[3] Perhiasan tersebut diambil dan dijual tanpa sepengetahuannya, sepertinya pada saat ia dibuang ke Tours pada tahun 1417. Tidak jelas, bagaimanapun juga, surat kerajaan yang dipertanyakan tersebut dikeluarkan oleh sang Raja sendiri.[4]
Di antara mereka yang mencoba mengendalikan pemerintah pada saat sang Raja tidak mampu adik sang Raja, Louis I dari Orléans, dan keponakan mereka Jean I dari Burgundia. Permusuhan getir Orléans dengan Burgundia mencapai titik krisis ketika sang pemimpin dibunuh pada tahun 1407. Kebencian memuncak dan masa perang saudara terjadi. Pendukung terakhir sang adipati dikenal sebagai Armagnac.
Henry V dari Inggris mengambil keuntungan dari perselisihan internal dan menyerang pantai barat laut Perancis. Ia mengirimkan senjata perang ke Agincourt. Hampir seluruh generasi pemimpin militer mati atau ditawan dalam satu hari. Jean I yang Tak Kenal Takut masih memusuhi keluarga kerajaan dan Armagnacs, tetap netral karena Henry V menaklukkan kota-kota di utara Perancis.
Sebagian besar dua belas anak-anak Isabeau tidak bertahan hidup sampai dewasa. Tak lama setelah itu anak kelima dan terakhir diberikan gelar dauphin sebagai pewaris tahta kerajaan, 16 tahun Charles VII dari Perancis bernegosiasi damai dengan Jean sans Peur pada tahun 1419. Pejabat rumah tangga dauphin membunuh Jean sewaktu mereka bertemu di sebuah jembatan di bawah perlindungan Charles.
Adipati Burgundia yang baru, Philippe yang Baik bergabung untuk bekerjasama dengan Inggris. Dengan hampir seluruh bagian Utara Perancis di bawah dominasi luar negeri, Isabeau setuju pada Perjanjian Troyes pada tahun 1420. Ini merancang rencana pernikahan antara putrinya Catherine dari Valois dengan Henry V dan melantik calon keluarga kerajaan untuk Henry V dan anak-anak mereka. Charles VI menyetujui perjanjian tersebut dan menuduh Dauphin melakukan pengkhianatan. Dauphin sudah membangkang perintah ayahnya untuk kembali ke keluarga kerajaan; ia telah merebut otoritas kerajaan dengan mengambil gelar bupati, dan ia memiliki alasan dan berdusta tentang pembunuhan Adipati Burgundia.
Charles VI mangkat pada bulan Oktober 1422, dan karena Henry V sudah meninggal lebih dulu, putra Henry yang masih kecil, Henry VI, yang diberikan tahta oleh Charles VI dan Raja Perancis, seperti yang dituliskan di dalam perjanjian Troyes. Dauphin Charles VII, yang berusia 19 tahun ketika ayahnya wafat, mengklaim bahwa perjanjian Troyes adalah tak sah dan menganggap kepemimpinan dari partai Armagnac, yang menguasai daerah Perancis yang bukan dibawah kekuasaan Inggris dan Burgundia.
Kondisi Charles VII dan atas ketidaktaatannya kepada orang tuanya, iapun menghadapi hubungan yang sama dengan anaknya sendiri Louis XI. Guru Charles adalah ibu mertuanya Jolantha dari Aragon, yang menolak untuk mengijinkannya pergi ke pengadilan pada saat ibunya memanggilnya.
Isabeau menetap di kekuasaan Inggris dan tidak ada pengaruh lebih jauh atas urusan publik. Ia wafat di Paris pada tahun 1435 dan dimakamkan di Basilika Santo Denis.
Warisan
Keturunan tidak begitu menguntungkan bagi Isabeau. Pepatah mengatakan bahwa Perancis sudah dikalahkan karena seorang wanita tapi akan dipulihkan kembali oleh seorang gadis. Banyak yang mengira ramalan ini adalah untuk Jeanne d'Arc.
Di dalam cerita fiksi, hidupnya adalah suatu inspirasi Marquis de Sade, sebuah novel pada tahun 1813 Histoire secrete d'Isabelle de Baviere, reine de France.
Keturunan
- Charles, Dauphin Viennois (1386-1386)
- Jeanne (1388-1390)
- Isabelle (1389-1409); m.1 Richard II dari Inggris; m.2 Charles I dari Orléans
- Jeanne (1391-1433); m. Jean VI dari Bretagne
- Charles, Dauphin Viennois, Adipati Guyenne (1392-1401)
- Marie (1393-1438), Kepala Biarawati Poissy
- Michelle (1395-1422); menikah dengan Philippe III dari Burgundia
- Louis, Dauphin Viennois (1397-1415); menikahi Marguerite dari Burgundia sang Dauphin dalam Henry V karangan William Shakespeare
- Jean, Dauphin Viennois, Adipati Touraine (1398-1417); menikahi Jacqueline, Pangeran Wanita Hainaut dan Holland
- Catherine dari Valois, Ratu Inggris, (1401-1438); menikah dengan 1. Henry V dari Inggris; 2. Sir Owen Tudor
- Charles VII dari Perancis, Raja Perancis, (1403-1461) menikahi Marie dari Anjou - sang Dauphin dalam Henry VI karangan Shakespeare
- Philippe (1407-1407)
Referensi
- ^ R.C. Famiglietti, Tales of the Marriage Bed from Medieval France (1300-1500), hal. 194.
- ^ R.C. Famiglietti, Tales, hal. 89.
- ^ B. Pocquet du Haut-Jussé, La France gouvernée par Jean sans Peur, Paris, 1959, hal. 70, no. 54
- ^ Lihat pembahasan ketidakteraturan dalam bentuk surat kerajaan yang memerintahkan pembayaran dari tahun 1418 hingga 1420 dalam B. Pocquet du Haut-Jussé, "Le compte de Pierre de Gorremont," Bibliothèque de l'Ecole des chartes, XCVIII (1937), hal. 55-56.
Pranala luar
- New York Metropolitan Museum of Art page on Valois French art patronage.
- The Tudor lineage
- A tour of Isabeau's residence in Paris
- Worldwide Guide to Women in Leadership
Silsilah
Prancis | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Jeanne dari Bourbon |
Ratu Perancis 1385–1422 |
Diteruskan oleh: Marie dari Anjou |