Lilin lebah adalah lilin atau malam yang diproduksi dari sarang lebah. Umumnya tersusun atas dari ester asam lemak dan berbagai senyawa alkohol rantai panjang.

Lilin lebah yang belum dibentuk
Sarang lebah buatan yang dibuat dari lilin lebah yang dicetak
Lilin lebah dari abad ke 6 masehi dari kuburan di Alemanni, Oberflacht, Jerman
Pemisahan lilin lebah dari madu

Lilin lebah memiliki berbagai aplikasi, diantaranya sebagai bahan tambahan makanan. Lilin lebah dapat dimakan, namun tidak memiliki nilai nutrisi yang berarti karena tidak dihidrolisis dengan sempurna di dalam saluran pencernaan manusia.[1] Selain itu, lilin lebah dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, farmasi, bahan membuat model patung,[2] semir sepatu, campuran zat pewarna untuk lukisan dan ornamen,[3][4] pengisi lubang pada gigi,[5][6] dan lilin. Berbagai alat musik perkusi dapat disesuaikan nada yang dihasilkannya dengan mengoleskan lilin lebah.

Lilin lebah merupakan salah satu polimer yang paling tua penerapannya oleh manusia selain getah perca, tanduk, cangkang kura-kura, dan shellac. Lilin lebah telah ditemukan di makam firaun, kapal viking, dan reruntuhan romawi.

Produksi

Lilin lebah dihasilkan dari delapan kelenjar lilin lebah pekerja, di bagian dalam sternum dari setiap segmen tubuh ke 4 sampai 7 abdomen. Ukuran dari kelenjar ini tergantung pada usia dari lebah pekerja, dan akan menjadi tidak berfungsi (atrofi) ketika lebah sudah tua. Warna lilin lebah berwarna putih setelah dikeluarkan dari kelenjar, namun perlahan menjadi kuning, bahkan kecoklatan, karena campuran polen dan propolis lebah. Lilin lebah dihasilkan secara berlapis, dan dibutuhkan sekitar 1100 lapisan untuk menghasilkan satu gram lilin lebah.[7]

Diperkirakan lebah mengorbankan produksi madu untuk menghasilkan lilin lebah. Jumlah madu yang dihasilkan juga diperkirakan linier dengan produksi lilin lebah. Berdasarkan eksperimen Whitcomb tahun 1946, setiap 6.66 sampai 8.8 pound madu dihasilkan 1 pound lilin lebah.[8] Penelitian Les Crowder pada pembandingan metode penggunaan ulang wadah berisi sarang lebah utuh dan wadah kosong untuk ditempati lebah madu, mendapatkan angka 24-30 pounds lilin lebah per 1 pound madu.[9][10] Sumber lain menyatakan lebah menghasilkan hingga 22 pound madu per satu pound lilin lebah.[11] Variasi nilai ini amat bergantung pada tahap perkembangan koloni, karena tidak semua ruang dalam sarang lebah digunakan untuk menghasilkan madu, namun juga untuk menyimpan larva lebah dan zat lainnya.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Beeswax absorption and toxicity. Large amounts of such waxes in the diet pose theoretical toxicological problems for mammals.
  2. ^ LOK Congdon (1985) Water-Casting Concave-Convex Wax Models for Cire Perdue Bronze Mirrors. American Journal of Archaeology, 89, 511–515
  3. ^ Egyptology online
  4. ^ Ormeling, F. J. 1956. The Timor problem: a geographical interpretation of an underdeveloped island. Groningen and The Hague: J. B. Wolters and Martinus Nijhoff.
  5. ^ "Oldest tooth filling may have been found – Light Years – CNN.com Blogs". Lightyears.blogs.cnn.com. Diakses tanggal 2013-07-05. 
  6. ^ "Don't Use Your Teeth". Diakses tanggal 2013-12-13. 
  7. ^ Brown, R, H. (1981) Beeswax (2nd edition) Bee Books New and Old, Burrowbridge, Somerset UK. ISBN 0-905652-15-0
  8. ^ Beeswax Production, Harvesting, Processing and Products, Coggshall and Morse. Wicwas Press. 1984-06-01. hlm. 35. ISBN 1878075063. 
  9. ^ Les Crowder (2012-08-31). Top-Bar Beekeeping: Organic Practices for Honeybee Health. Chelsea Green Publishing. ISBN 1603584617. 
  10. ^ Top-bar beekeeping in America.
  11. ^ Beeswax Production, Harvesting, Processing and Products, Coggshall and Morse. Wicwas Press. 1984-06-01. hlm. 41. ISBN 1878075063. 

Pranala luar