Ichsan Yasin Limpo
Ichsan Yasin Limpo (lahir 9 Maret 1961) adalah bupati Kabupaten Gowa, dia juga adalah adik kandung dari Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
H. Ichsan Yasin Limpo SH, MH | |
---|---|
Bupati Kabupaten Gowa | |
Mulai menjabat 2005 | |
[[Wakil Bupati Kabupaten Gowa|Wakil]] | Abbas Alauddin |
Pendahulu H. Hasbullah Jabbar H. Andi Baso Mahmud (caretaker) Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 9 Maret 1961 Makassar |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | Hj. Novita Madonza Amu |
Anak | Sadli Nurjaffia Ichsan Adnan Purichta Ichsan Roidah Halilah Falih Ichsan M. Hauzan Nabhan Ichsan |
Orang tua | H. M. Yasin Limpo Hj. Nurhayati |
Tempat tinggal | Tombolo, Somba Opu, Gowa |
Profesi | Bupati |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
Pendidikan
- SD Jongaya: Masuk Tahun 1968 di Makassar
- SMP Jongaya: Lulus Tahun 1976 di Makassar (Program 8 tahun SD-SMP)
- SMAK: Lulus Tahun 1981 di Makassar
- UMI: Lulus Tahun 2003 di Makassar
Kursus/Latih
- Basic Training HMI Cabang Makassar
- Forum Tatap Muka Nasional KOSGORO
- Penataran Kader Organisasi Nasional Khusus 9 (TARKORNA)
Pekerjaan
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 1999-2004 dan 2004-2005
- Bupati Gowa periode tahun 2005-2010 dan 2010-2015
Tanda Jasa
- Penghargaan Kepedulian terhadap Program Pendidikan Non Formal Program Buta Aksara Tahun 2005 dari Menteri Pendidikan Nasional
- Penghargaan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan Tahun 2006 dari Gubernur Sulawesi Selatan
- Penghargaan Mendukung Tugas Pers dan PWI Sulsel Tahun 2006 dari PWI Sulsel. [1]
Program Pendidikan SKTB
Salah satu program pendidikan Ichsan Yasin Limpo yang diterapkan di Kabupaten Gowa adalah SKTB. SKTB merupakan singkatan dari Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (Automatic Promotion). SKTB adalah sebuah pendekatan yang berupaya mengoptimalkan sistem pelayanan pendidikan dengan memaksimalkan semua komponen pembelajaran dan komponen manajemen sekolah secara efektif. Sistem SKTB mewajibkan setiap peserta didik untuk mengikuti pendidikan dasar. Tujuan yang hendak dicapai dengan sistem SKTB adalah memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik, agar dapat belajar secara optimal dalam menuntaskan semua tagihan kompetensi pada seluruh mata pelajaran di setiap satuan pendidikan; dan membantu memfasilitasi pengembangan potensi anak didik secara utuh (kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetik) sejak awal agar terbentuk kepribadian yang utuh. Keunggulan sistem SKTB sendiri yakni peserta didik belajar selalu dalam kondisi psikologis yang positif, percaya diri, jujur dan mampu mengembangkan kreativitas karena nasib mereka tidak ditentukan oleh Ujian Nasional dan tes yang mengukur kemampuan sesaat; dan setiap peserta didik terjamin mendapatkan haknya memperoleh pendidikan dasar 9 tahun [2].