Tanaman dalam ruangan
Tanaman dalam ruangan adalah tanaman yang ditanam di dalam ruangan umumnya di dalam kantor dan rumah. Tujuan ditanamnya tumbuhan di dalam ruangan adalah untuk dekorasi dan kesehatan (fisik maupun psikologis). Tanaman dalam ruangan memiliki kebutuhan hidup yang sama dengan tanaman di luar ruangan.
Efek terhadap kualitas udara
Tanaman dalam ruangan dan ekosistem yang menyertainya (termasuk fauna tanah) meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan menyerap senyawa polutan tertentu seperti hidrokarbon volatil, dan karbon dioksida. Kandungan karbon dioksida dalam ruangan diketahui mempengaruhi produktivitas manusia di ruangan tersebut sehingga penggunaan tanaman dalam ruangan dapat memperbaiki hal tersebut.[1] Efek ini juga telah diteliti oleh NASA untuk diterapkan dalam pesawat ruang angkasa.[2] Tanaman juga dapat mengurangi mikrob yang beterbangan dan meningkatkan kelembaban ruangan karena tanaman melakukan transpirasi.[3]
Contoh tanaman
Berikut adalah contoh tanaman yang umum digunakan sebagai tanaman dalam ruangan.
Tropis dan subtropis
- Aglaonema
- Alocasia
- Amaryllis
- Aphelandra squarrosa
- Araucaria heterophylla
- Asparagus aethiopicus
- Begonia
- Bromeliaceae
- Chamaedorea elegans
- Chlorophytum comosum
- Citrus
- Dracaena
- Dieffenbachia
- Epipremnum aureum
- Ficus benjamina
- Ficus elastica
- Hippeastrum
- Mimosa pudica
- Nephrolepis exaltata cv. Bostoniensis
- Orchidaceae (anggrek)
- Peperomia
- Philodendron
- Maranta
- Saintpaulia
- Sansevieria trifasciata
- Schefflera arboricola
- Sinningia speciosa
- Spathiphyllum
- Stephanotis floribunda
- Tradescantia zebrina
Sukulen
Tumbuhan sukulen adalah tumbuhan berdaun atau berbatang tebal karena memiliki jaringan yang dapat menyimpan banyak air.
Umbi-umbian
Tumbuhan beriklim sedang
Lihat pula
Referensi
- ^ Tarran et al. (2007). USE OF LIVING POT-PLANTS TO CLEANSE INDOOR AIR–RESEARCH REVIEW.
- ^ Wolverton BC. (1988). Foliage plants for improving indoor air quality. NASA.
- ^ BC Wolverton, JD Wolverton. (1996). Interior plants: their influence on airborne microbes inside energy-efficient buildings. Journal of the Mississippi Academy of Sciences.