Madinah
Madinah (/məˈdiːnə/; bahasa Arab: المدينة المنورة, al-Madīnah al-Munawwarah, "kota yang bercahaya" atau "kota yang cemerlang"; atau المدينة, al-Madīnah (pelafalan dalam bahasa Hijazi Arabic: [almaˈdiːna]), "kota"), juga ditransliterasikan sebagai Madīnah, adalah sebuah kota di Hejaz, sekaligus ibu kota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi. Dalam kota ini terdapat Masjid Nabawi ("Masjid Nabi"), dan kota ini juga merupakan kota paling suci kedua di dalam agama Islam setelah Mekkah.
Madinah
المدينة المنورة Al-Madīnah al-Munawwarah Yathrib / Yastrib يثرب | |
---|---|
Kota yang bercahaya | |
Negara | Arab Saudi |
Provinsi | Al-Madinah |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Khalid Taher |
• Gubernur regional | Faisal bin Salman bin Abdulaziz Al Saud |
Luas | |
• Kota | 589 km2 (227 sq mi) |
• Luas perkotaan | 293 km2 (113 sq mi) |
Ketinggian | 608 m (1.995 ft) |
Populasi (2010) | |
• Kota | 1.183.205 |
• Kepadatan | 2,000/km2 (5,200/sq mi) |
• Perkotaan | 785.204 |
Zona waktu | UTC+3 (Waktu Standar Arabia) |
Situs web | http://www.stats.gov.sa/sites/default/files/ar-maddinah_1.pdf |
Madinah adalah tujuan Nabi Muhammad untuk melakukan Hijrah dari Mekkah, dan secara berangsur-angsur berubah menjadi ibu kota Kekaisaran Muslim, dengan pemimpin pertama langusung oleh Nabi Muhammad, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali. Kota ini menjadi pusat kekuatan Islam dalam abad-abad komunitas Muslim mulai berkembang. Madinah adalah tempat bagi tiga masjid tertua yang pernah dibangun, yaitu Masjid Quba, Masjid Nabawi,[1] dan Masjid Qiblatain ("masjid dua kiblat"). Umat Muslim percaya bahwa penyelesaian dari serangkaian penurunan surah alquran diterima Nabi Muhammad di Madinah, yang dikenal sebagai surah Madaniyah yang tampak perbedaannya dengan surah Makkiyyah .[2][3]
Seperti kota Mekkah, non-Muslim tidak diperkenankan memasuki wilayah suci Madinah (tetapi tidak masuk ke bagian pusat kota) berdasarkan aturan Pemerintah Arab Saudi.[4][5][6]
Etimologi
Kata Arab al-Madīnah (المدينة) secara umum berarti "kota". Sebelum kedatangan Islam, kota dikenal dengan nama Yathrib (pelafalan [ˈjaθrib]; يثرب). Kata Yathrib direkam dalam Surah Al-Ahzab dalam Alquran.[7]
Juga dikenal sebagai Thaibah ([ˈtˤajba]; طيبة). Sebuah nama alternatif lainnya yakni al-Madīnah an-Nabawīyah (المدينة النبوية) or al-Madīna-tu an-Nabī (المدينة النبي, "kota Nabi").
Ikhtisar
Hingga 2010[update], Kota Madinah memiliki populasi sebanyak 1,183,205.[8] Melihat dari sejarahnya, saat masa pra-Islam kota Yathrib diduduki oleh penduduk Yahudi. Kemudian nama kota berubah menjadi al-Madīna-tu n-Nabī atau al-Madīnatu 'l-Munawwarah (المدينة المنورة "kota yang bersinar" atau "kota yang bercahaya").[9] Nabi Muhammad dimakamkan di Madinah, di bawah Kubah Hijau, berdampingan dengan dua Khalifah Rasyidin, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, yang dulunya merupakan rumah Nabi Muhammad.
Madinah berjarak 210 mil (340 km) dari Mekkah dan sekitar 120 mil (190 km) dari garis pantai Laut Merah. Tempat ini mejadi tempat yang paling strategis di wilayah Hejaz, beberapa aliran sungai mengaliri kota ini. Setiap batas kota dikelilingi oleh bukit dan gunung
Kota lama Madinah sebenarnya berbentuk bulat telur, dikelilingi benteng-benteng yang kuat, sekitar 30 hingga 40 kaki (9,1 hingga 12,2 m) tingginya, tertanggal sejak abad ke-12 benteng tersebut dilengkapi menara. Benteng tersebut memiliki empat gerbang, yaitu Bab-al-Salam, atau gerbang Mesir, dikenal karena bentuknya yang indah. Disamping tembok kota, batas utara dan selatan dibatasi oleh perumahan, lahan kosong, kebun-kebun dan taman. Benteng tersebut dihancurkan pada masa Saudi seiring perkembangan dan perluasan Masjid Nabawi.
Makam Fatimah (anak perempuan Nabi Muhammad) dan Hasan (cucu Nabi Muhammad), berada di Jannatul Baqi, dan Abu Bakar (khalifah pertama sekaligus mertua Nabi Muhammad), dan Umar (Umar ibn Al-Khattab), khalifah kedua, juga dimakamkan disini.[10]
Dikarenakan Pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem keagamaan, maka pemerintah melarang untuk non-Muslim memasuki kota Madinah.
Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah (kurang lebih satu bulan) dengan menggunakan Unta. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Pada masa kekuasaan Usmaniyah Turki, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Madinah dengan Amman (Yordania) serta Damaskus (Syria) yang merupakan bagian dari jalur kereta api Istambul (Turki)-Haifa (Israel) yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun kereta api Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dahulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jamaah haji. Saat ini selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat diakses melalui Udara dengan bandara berskala internasional yang terutama digunakan pada musim haji selain bandara king Abdul Aziz di Jeddah -->
Sejarah
Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam sampai dia wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.
Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Geografi
Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai 25 °C.
Data iklim Madinah (1985-2010) | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 33.2 (91.8) |
36.6 (97.9) |
40.0 (104) |
43.0 (109.4) |
46.0 (114.8) |
47.0 (116.6) |
49.0 (120.2) |
48.4 (119.1) |
46.4 (115.5) |
42.8 (109) |
36.8 (98.2) |
32.2 (90) |
49 (120.2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 24.2 (75.6) |
26.6 (79.9) |
30.6 (87.1) |
35.3 (95.5) |
39.6 (103.3) |
42.9 (109.2) |
42.9 (109.2) |
43.7 (110.7) |
42.3 (108.1) |
37.3 (99.1) |
30.6 (87.1) |
26.0 (78.8) |
35.17 (95.3) |
Rata-rata harian °C (°F) | 17.9 (64.2) |
20.2 (68.4) |
23.9 (75) |
28.5 (83.3) |
33.0 (91.4) |
36.3 (97.3) |
36.5 (97.7) |
37.1 (98.8) |
35.6 (96.1) |
30.4 (86.7) |
24.2 (75.6) |
19.8 (67.6) |
28.62 (83.51) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 11.6 (52.9) |
13.4 (56.1) |
16.8 (62.2) |
21.2 (70.2) |
25.5 (77.9) |
28.4 (83.1) |
29.1 (84.4) |
29.9 (85.8) |
27.9 (82.2) |
22.9 (73.2) |
17.7 (63.9) |
13.6 (56.5) |
21.5 (70.7) |
Rekor terendah °C (°F) | 1.0 (33.8) |
3.0 (37.4) |
7.0 (44.6) |
11.5 (52.7) |
14.0 (57.2) |
21.7 (71.1) |
22.0 (71.6) |
23.0 (73.4) |
18.2 (64.8) |
11.6 (52.9) |
9.0 (48.2) |
3.0 (37.4) |
1 (33.8) |
Presipitasi mm (inci) | 6.3 (0.248) |
3.1 (0.122) |
9.8 (0.386) |
9.6 (0.378) |
5.1 (0.201) |
0.1 (0.004) |
1.1 (0.043) |
4.0 (0.157) |
0.4 (0.016) |
2.5 (0.098) |
10.4 (0.409) |
7.8 (0.307) |
60.2 (2.369) |
Rata-rata hari hujan | 2.6 | 1.4 | 3.2 | 4.1 | 2.9 | 0.1 | 0.4 | 1.5 | 0.6 | 2.0 | 3.3 | 2.5 | 24.6 |
% kelembapan | 38 | 31 | 25 | 22 | 17 | 12 | 14 | 16 | 14 | 19 | 32 | 38 | 23.2 |
Sumber: Jeddah Regional Climate Center[11] |
Ekonomi
Dari sektor ekonomi, terdapat sektor pertanian dan perkebunan terlebih perkebunan kurma yang sudah dikenal sejak masa lampau, peternakan selayaknya penduduk Arab serta perdagangan ditambah dengan sektor jasa terutama jasa pelayanan para peziarah di antaranya adalah usaha perhotelan dan penginapan.
Pendidikan
Selain dikenal sebagai kota pusat perkembangan Islam. Madinah juga merupakan pusat dari pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Juga banyak ulama-ulama dan Cendekiawan Islam yang muncul dari Madinah di antaranya adalah Imam Malik. Saat ini di Madinah terdapat berbagai Jami'ah (Universitas) dan perguruan perguruan tinggi Islam lainnya.
Keutamaan Kota Madinah
Sebagai salah satu kota suci umat Islam, Madinah memiliki sejumlah keutamaan, yaitu:
- Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-Qur'an.
- Yang menjadikan Madinah sebagai tanah haram (suci) adalah Allah SWT.
- Pengharaman pemburuan dan buruan di Madinah.
- Larangan memotong pohon-pohon, mencabutnya dan memungut barang yang tercecer.
- Pengharaman mengangkat senjata dan berperang di dalamnya.
- Mengharamkan bid'ah
- Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW.
- Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW.
- Madinah dibersihkan dari Syirik.
- Iman akan kembali ke Madinah.
- Keberkahan di Madinah dilipatgandakan.
- Dajjal tidak boleh memasuki Madinah.
- Madinah tidak akan dimasuki oleh rasa gentar terhadap Dajjal.
- Madinah tidak akan dimasuki oleh wabah Ta'un.
- Perpindahan penyakit dari Madinah ke Juhfah.
- Larangan membunuh ular sebelum diberi peringatan selama 3 hari karena para jin di sana banyak yang memeluk Islam dan mereka suka berubah bentuk menjadi binatang di antaranya ular.
- Anjuran untuk tinggal di Madinah.
- Anjuran agar meninggal di Madinah.
- Orang-orang kafir tidak boleh memasuki Madinah.
- Alim ulamanya lebih alim dari ulama selainnya.
- Tanahnya sebagai penyembuh (Syifa')
- Syafaat bagi siapa saja yang sabar atas cobaan di Madinah.
- Syetan putus asa untuk disembah di Madinah.
- Doa untuk Madinah sebagaimana doa Nabi Ibrahim untuk Mekkah.
- Para Malaikat menjaganya hingga Hari Kiamat.
- Madinah bermandikan cahaya pada hari kedatangan Rasulullah SAW.
- Hukuman bagi orang yang mendzalimi penduduk Madinah.
- Beribadah di Masjid Nabawi dilipatgandakan pahalanya.
Keistimewaan Gunung Uhud
- Gunung Uhud mencintai Rasulullah SAW dan begitu juga sebaliknya.
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya.""
(Disetujui oleh Al-Bukhari dan Muslim)
- Gunung Uhud berguncang ketika Rasulullah SAW beserta para sahabat dia ketika berdiri di atasnya
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah mendaki gunung Uhud bersama dengan Abu Bakar r.a, Umar r.a dan Ustman r.a. Ketika itu gunung Uhud berguncang. Kemudian Rasulullah SAW menghentakkan kakinya dan bersabda:
"Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang syahid"
(Diriwayatkan oleh Bukhari)
Keutamaan Wadi Al-'Aqiq
- Allah Subhanahu wa ta'ala telah menjadikannya sebagai tempat yang penuh keberkahan.
- Rasulullah menyempatkan singgah di wadi ini dalam perjalanan pulang dari ibadah Haji.
Keutamaan Pemakaman Al-Baqi'
Area pemakaman Al-Baqi' adalah suatu area pemakaman para sahabat Nabi, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in, dan para ulama serta orang saleh sesudahnya. Sering Nabi mengunjunginya pada waktu malam dan berdoa dan memohon ampunan untuk mereka yang dikebumikan di pemakaman ini
- Di antara doa dia yang diajarkan kepada kita untuk Ahli al-Baqi':
"Kesejahteraan atas kamu wahai penghuni-penghuni Makam dari kalangan mukminin dan muslimin. Allah merahmati mereka yang terdahulu dan kemudian dari kalangan kami dan sesungguhnya kami dengan izin Allah akan mengikuti kamu"
"Kesejahteraan atas kamu tempat tinggal orang-orang yang beriman, dan telah datang pada kamu barang apa yang telah dijanjikan untukmu, kamu ditangguhkan hingga hari esok dan dengan izin Allah kami akan mengikuti kamu, wahai Allah, ampunilah penghuni-penghuni Baqi' Al-Gharqod"
- Jenazah yang dimakamkan di Baqi' akan dibangkitkan pertama di Padang Mahsyar
- 70.000 dari penghuni Baqi' dibangkitkan dan masuk Surga tanpa hisab
Keutamaan Masjid Nabawi
- Dianjurkan datang ke masjid Nabawi terlebih dahulu bagi musafir yang pulang bepergian
- Masjidnya diasaskan atas dasar taqwa
- Pahala salat dilipatgandakan
- Pahala bagi orang yang salat 40 raka'at di masjid Nabawi
- Tidak boleh meninggikan suara
- Keutamaan siapapun yang datang ke masjid Nabawi baik sebagai pengajar maupun pelajar
- Raudhah termasuk tempat yang mulia
- Mimbar berada di atas telaga Rasulullah SAW.
- Mimbar tempat Rasulullah SAW berkhutbah berada di bawah pintu surga
- Tangisan dan rajukan batang tamar
- Tiang-tiang mimbar masjid menjadi tiang-tiang di dalam surga
- Hukuman bagi siapa saja yang bersumpah palsu di mimbar
Referensi
- ^ "Masjid Quba' – Hajj". Saudi Arabia: Hajinformation.com. Diakses tanggal 26 March 2013.
- ^ Historical value of the Qur'ân and the Ḥadith A.M. Khan
- ^ What Everyone Should Know About the Qur'an Ahmed Al-Laithy
- ^ Esposito, John L. (2011). What everyone needs to know about Islam. Oxford University Press. hlm. 25.
Mecca, like Medina, is closed to non-Muslims
- ^ Sandra Mackey's account of her attempt to enter Mecca in Mackey, Sandra (1987). The Saudis: Inside the Desert Kingdom. W. W. Norton & Company. hlm. 63–64. ISBN 0-393-32417-6.
- ^ Cuddihy, Kathy (2001). An A To Z Of Places And Things Saudi. Stacey International. hlm. 148. ISBN 1-900988-40-2.
- ^ [Qur'an Al-Ahzab:13]
- ^ "The population of Medina 2016" (PDF).
- ^ However, an article in Aramco World[pranala nonaktif permanen] by John Anthony states: "To the perhaps parochial Muslims of North Africa in fact the sanctity of Kairouan is second only to Mecca among all cities of the world." Saudi Aramco's bimonthly magazine's goal is to broaden knowledge of the cultures, history and geography of the Arab and Muslim worlds and their connections with the West; pages 30–36 of the January/February 1967 print edition The Fourth Holy City [pranala nonaktif]
- ^ 1954 Encyclopedia Americana, vol. 18, pp.587, 588
- ^ "Climate Data for Saudi Arabia". Jeddah Regional Climate Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 7 Desember 2015.
Lihat pula
- Mekkah, kota suci pertama dalam Islam
- Yerusalem, kota suci ketiga dalam Islam
- Abdurrahman As-Sudais, Imam besar Masjidil Haram.
Bacaan lanjutan
- Mubarakpuri, Safiur Rahman (2011). The Sealed Nectar: Biography of the Noble Prophet ﷺ. Riyadh: Darussalam Publishers. ISBN 978-603-50011-0-6
- Mubarakpuri, Safiur Rahman (2004). The History of Madinah Munawwarah. Riyadh: Darussalam Publishers. ISBN 978-996-08921-1-5
- Badr, Abdulbasit A. (2013). Madinah, The Enlightened City: History and Landmarks. Medina: Al-Madinah Al Munawwarah Research & Studies Center. ISBN 978-603-90414-7-4