Hunkue

Revisi sejak 10 Februari 2022 10.21 oleh Bayuandhini (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Hunkue atau Tepung Hunkue/hunkwe/hunkué adalah tepung yang terbuat dari pati kacang hijau. Berwarna putih, beraroma khas dan memiliki tekstur yang lebih kasar dari tepung terigu. Namun saat dijadikan adonan akan menghasilkan adonan yang kental dan kenyal seperti tepung tapioka. Penganan yang dihasilkan dari tepung hunkue ini akan memiliki tekstur kenyal dan empuk seperti puding serta beraroma harum khas kacang hijau. == Etim...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hunkue atau Tepung Hunkue/hunkwe/hunkué adalah tepung yang terbuat dari pati kacang hijau. Berwarna putih, beraroma khas dan memiliki tekstur yang lebih kasar dari tepung terigu. Namun saat dijadikan adonan akan menghasilkan adonan yang kental dan kenyal seperti tepung tapioka.

Penganan yang dihasilkan dari tepung hunkue ini akan memiliki tekstur kenyal dan empuk seperti puding serta beraroma harum khas kacang hijau.

Etimologi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hunkue berarti tepung kacang hijau atau penganan yang terbuat dari kacang hijau. Tepung ini banyak ditemukan di kawasan Asia Timur dan Selatan.

Proses Pembuatan

Pembuatan tepung Hunkue sendiri bisa dilakukan di rumah. Bahan utamanya adalah kacang hijau yang direndam selama 24 jam dengan jumlah air 4x lipat dari jumlah kacang hijau yang digunakan. Setelah direndam, kacang hijau dibersihkan dan dipisahkan antara biji kacang hijau dengan kulitnya. Kacang hijau kemudian disangrai hingga kering. Setelah kering, kacang hijau dihaluskan bisa dengan cara ditumbuk atau dengan menggunakan alat penghancur. Setelah itu, kacang hijau yang telah halus disaring dan siap digunakan.

Kandungan Gizi

Tepung Hunkue memiliki banyak manfaat. Hal ini dikarenakan memiliki bahan dasar kacang hijau yang mana bermanfaat untuk menjaga suhu tubuh agar tidak panas dan menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu juga dipercaya bisa meningkatkan penurunan berat badan, menurunkan kolesterol jahat, tekanan darah, dan kadar gula darah.

Pemanfaatan

Tepung ini biasanya digunakan untuk membuat makanan dan kue tradisional. Banyak makanan dan minuman tradisional yang menggunakan hunkue sebagai bahan baku utamanya, seperti sohun (campuran hunkue, tapioka dan sagu), es selendang mayang, Es Gabus dan Es Cendol Dawet. Hunkue juga digunakan sebagai bahan dari kue-kue, seperti kue lapis,kue cente manis, ongol-ongol dan lain-lain. Beberapa penganan kreasi baru dari Jawa Barat, di mana tapioka dikenal sebagai aci, misalnya adalah cimol (kependekan aci digemol, aci dikepal-kepal); cireng (aci digoreng); cilok (aci dicolok, aci ditusuk/disatai); cilung (aci digulung, dengan bumbu kacang pedas); dan juga batagor (bakso-tahu atau bakwan-tahu goreng).

Tapioka juga digunakan untuk membuat kaku pakaian. Istilah "dikanji" berarti (pakaian yang) dibubuhi cairan kanji agar menjadi keras atau kaku[1] tatkala diseterika, dan lipatannya dapat membentuk garis lurus yang sempurna.

Referensi

  1. ^ KBBI Daring: menganji