Idris Sardi

komposer asal Indonesia
Revisi sejak 16 Februari 2022 02.55 oleh 36.90.159.144 (bicara)

Letkol CAJ Tituler Muhammad Idris Sardi (7 Juni 1938 – 28 April 2014) adalah seorang pemain biola berkebangsaan Indonesia.[1] Ia adalah anak dari pemain biola Orkes RRI Studio Jakarta, Bp. Sardi. Sementara ibunya, Hadidjah merupakan aktris Indonesia pada era tahun 1940-1970an. Idris Sardi juga mendapat kepercayaan dari Presiden Soeharto dan Para Jenderal TNI-AD untuk memimpin Satuan Musik Militer atau Satsikmil karena dianggap mampu memberikan inovasi dunia permusikan TNI-AD. [2]

Idris Sardi
LahirMuhammad Idris Sardi
(1938-06-07)7 Juni 1938
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal28 April 2014(2014-04-28) (umur 75)
Cimanggis, Depok
Tempat tinggalBumi Cimanggis Indah Blok B 1 No. 9 Jalan Pekapuran, Cimanggis Kota Depok
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasKomposer, violinis, Komandan Satsikmil
Suami/istriZerlita (cerai)
Marini (cerai)
Ratih Putri (1998 - 2014)
AnakPernikahan dari Zerlita:
Santi Sardi
Lukman Sardi
Ajeng Sardi
Orang tuaSardi dan Hadidjah
IMDB: nm1123265 Musicbrainz: 5fb39c79-d365-4d0d-bb7d-d7490f5822bb Discogs: 3027627 Modifica els identificadors a Wikidata

Latar Belakang

Pada usia enam tahun, pertama kali mengenal biola. Pada umur sepuluh tahun ia sudah mendapat sambutan hangat pada pemunculannya yang pertama di Yogyakarta tahun 1949. Boleh dikatakan sebagai anak ajaib untuk biola di Indonesia, karena di usia muda sekali sudah lincah bermain biola. Tahun 1952 Sekolah Musik Indonesia (SMIND) dibuka, dengan persyaratan menerima lulusan SMP atau yang sederajat. Pada tahun 1952, Idris Sardi baru berusia 14 tahun, sehingga ia belum lulus SMP, tetapi karena permainannya yang luar biasa ia bisa diterima sebagai siswa SMIND tersebut. Bersama temannya yang juga pemain biola, Suyono (almarhum) namun bukan anak ajaib, yang lebih tua 2 tahun merupakan dua orang siswa SMIND yang berbakat sekali. Pada orkes slswa SMIND pimpinan Nicolai Varvolomejeff, tahun 1952 Indris yang masih memakai celana pendek dalam seharian duduk sebagai concert master pada usia 14 tahun, duduk bersanding dengan Suyono. Rata-rata siswa SMIND berusia di atas 16 tahun.[3] Guru biola Idris waktu di Yogyakarta (1952-1954) adalah George Setet, sedangkan pada waktu di Jakarta (setelah 1954) adalah Henri Tordasi. Kedua guru orang Hongaria ini telah mendidik banyak pemain biola di Indonesia (orang Hongaria adalah pemain biola unggul). Ketika M. Sardi meninggal, 1953, Idris dalam usia 16 tahun harus menggantikan kedudukan sang ayah sebagai violis pertama dari Orkes RRI Studio Jakarta pimpinan Saiful Bahri. Pada tahun 60-an, Idris beralih dari dunia musik biola serius, idolisme Heifetz, ke komersialisasi Helmut Zackarias. Idris Sardi merupakan ayah dari pemeran Indonesia, Lukman Sardi dari pernikahannya dengan Zerlita. Setelah perceraiannya dengan Marini, Perkawinannya yang ketiga adalah dengan Ratih Putri.

Dedikasi

Dedikasi dan sumbangsih Idris Sardi bagi perfilman Indonesia, khususnya dalam tata musik untuk film, tak perlu diragukan lagi. Semenjak maestro biola tersebut dipercaya menjadi penata musik oleh sutradara Misbach Jusa Biran di film pertamanya, Pesta Musik La Bana pada 1960 hingga perfilman nasional mati suri pada 1992, ia sudah membuat musik di 182 film, atau rata-rata lima film dalam setahun. Padahal ia juga sangat aktif di berbagai kegiatan musik dan orkestrasi sampai ke luar negeri.

Bukan hanya dedikasi yang luar biasa, prestasi Idris Sardi juga sangat mengagumkan. 19 kali masuk nominasi Festival Film Indonesia, sepuluh di antaranya memenangkan Piala Citra, menjadi rekor terbanyak yang mungkin sulit ditandingi sampai kapan pun.

Nominasi dan penghargaan

Tahun Penghargaan Karya yang dinominasikan Kategori Hasil
1967 Festival Film Indonesia
Petir Sepandjang Malam
Penata Musik Terbaik Menang
1973
Perkawinan
Menang
1974
Cinta Pertama
Menang
1977
Sesuatu yang Indah
Menang
1979
Pengemis dan Tukang Becak
Nominasi
1980
Anna Maria
Nominasi
1981
Para Perintis Kemerdekaan
Nominasi
1982
Sekuntum Mawar Putih
Nominasi
1984
Budak Nafsu
Menang
1985
Doea Tanda Mata
Menang
1986
Ibunda
Menang
Arie Hanggara
Nominasi
1987
Penyesalan Seumur Hidup
Nominasi
1988
Tjoet Nja' Dhien
Menang
1989
Noesa Penida
Menang
Pacar Ketinggalan Kereta
Nominasi
1991
Potret
Nominasi
Soerabaia 45
Nominasi
1992
Kuberikan Segalanya
Menang

Meninggal dunia

Idris Sardi meninggal dunia pada tanggal 28 April 2014 pukul 07:25 WIB di Rumah Sakit Meilia, Cibubur dalam usia 75 tahun menjelang usia 76 tahun. Idris Sardi menderita sakit pada lambung dan liver sejak Desember 2013. Sebelumnya Idris Sardi mengalami kondisi kritis sempat mendapat perawatan di RS Meilia, Cibubur.[4][5][6]

Pranala luar

Referensi