Keresidenan Kedu

wilayah administratif di Hindia Belanda
Revisi sejak 27 September 2022 07.03 oleh 110.137.192.190 (bicara) (Sejarah)

Keresidenan Kedu (ditulis pula Kedeu atau Kedoo; atau juga dikenal sebagai Kedu Raya) adalah satuan administrasi yang berlaku di Jawa Tengah pada masa penjajahan Hindia Belanda dan beberapa tahun sesudahnya. Saat ini, Karesidenan Kedu telah dihapus namun masih digunakan untuk membantu administrasi pemerintahan provinsi, dengan sebutan Daerah Pembantu Gubernur Wilayah Kedu.

Karesidenan Kedu
Keresidenan Hindia Belanda
1808–1945

Peta Keresidenan Kedu pada tahun 1920
Ibu kotaKota Magelang
Sejarah
Era sejarahHindia Belanda
• Didirikan oleh Herman Willem Daendels
1808
• Kemerdekaan Indonesia
1945
Sekarang bagian dariIndonesia Indonesia

Wilayah Karesidenan ini, saat ini mencakup Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo.

Pada awal pendirian Karesidenan Kedu yang pada abad XIX hanya meliputi Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. Pada 1901, 3 (tiga) Kabupaten bergabung ke Karesidenan ini yaitu Kabupaten Karanganyar (sekarang wilayahnya bagian dari Kabupaten Kebumen, Banyumas dan Cilacap), Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo atau Brengkelan.

Pada tahun 1817, Bagelen dipilih sebagai ibukota Keresidenan Kedu.[1]

Sejarah

Dalam sejarah kepurbakalaan Indonesia, dataran Kedu dikenal sebagai tempat berkembangnya peradaban Jawa Kuno dinasti Syailendra, dan merupakan daerah penting dalam sejarah Kerajaan Medang. Candi Borobudur yang terkenal itu terletak di kawasan ini.

Pada abad ke-17, Kedu sebagai sebuah Kadipaten berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram yang kemudian diserahkan kepada VOC pada abad ke-18 sebagai imbalan atas bantuan VOC membantu Mataram melawan pemberontakan.

Bangunan pusat pemerintahan Karesidenan Kedu yang terletak di Kota Magelang pernah menjadi tempat penyanderaan dan perundingan antara Pangeran Diponegoro dengan Jenderal De Kock pada tanggal 28 Maret 1830. Kini bangunan tersebut berubah menjadi Museum Diponegoro dan Kantor Badan Koordinasi Wilayah II. Semenjak itu, seorang residen ditempatkan untuk mengatur wilayah ini.

Pendidikan

Berikut daftar perguruan tinggi yang berada di wilayah Karesidenan Kedu.

Nama Lokasi Jenis Tahun Berdiri Jumlah Program Studi Dosen Tetap Mahasiswa Situs
Universitas Tidar Kota Magelang Negeri 1980 20 302 7.320 http://www.untidar.ac.id
Universitas Muhammadiyah Magelang Kabupaten Magelang Swasta 1964 21 374 6.509 https://unimma.ac.id/
Universitas Muhammadiyah Purworejo Kabupaten Purworejo Swasta 1999 15 253 4.007 http://umpwr.ac.id/
Universitas Sains Al Qur'an Kabupaten Wonosobo Swasta 1988 29 435 10.689 https://unsiq.ac.id/
Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen Kabupaten Kebumen Swasta 2014 10 99 952 https://www.umnu.ac.id/
Universitas Putra Bangsa Kebumen Kabupaten Kebumen Swasta 2001 6 57 825 https://universitasputrabangsa.ac.id/
Universitas Muhammadiyah Gombong Kabupaten Kebumen Swasta 1994 11 79 820 https://unimugo.ac.id/
Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen Kabupaten Kebumen Swasta 1987 9 130 1.646 http://iainu-kebumen.ac.id/
Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung Kabupaten Temanggung Swasta 1988 6 39 876 https://inisnu.ac.id/


Referensi

  1. ^ Jateng, BPCB (2020-09-10). "Rumah Dinas Residen Kedu". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-12.