Gedung Sarinah

pusat perbelanjaan di Indonesia

Gedung Sarinah adalah gedung pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat dan dimiliki oleh jaringan ritel Sarinah. Gedung yang terletak di di Jalan MH Thamrin ini mulai dibangun pada 17 Agustus 1963 dan diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1966 oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno. Gedung ini merupakan gedung khusus toko serba ada pertama di Indonesia dan juga pencakar langit pertama di Jakarta.

Gedung Sarinah
Berkas:Sarinah Building post-renovation.jpg
Gedung Sarinah pada tahun 2022
Informasi umum
StatusBeroperasi
JenisPusat perbelanjaan
AlamatJalan M. H. Thamrin 11, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NegaraIndonesia
Peletakan batu pertama23 April 1963 (1963-04-23)
Dibuka15 Agustus 1966 (1966-08-15)
Tanggal renovasi2020-2022
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
Tinggi
Tinggi74 m (243 ft)
Menara antena747 m (2.451 ft)
Data teknis
Jumlah lantai15
Desain dan konstruksi
Arsitek
Informasi lain
Akses transportasi umumMRT Jakarta: Stasiun Bundaran HI ()
BRT Transjakarta: Halte M.H. Thamrin ( )
Situs web
sarinah.co.id
 

Sejarah

PT Department Store Indonesia "Sarinah" (nama perusahaan Sarinah dahulu) melakukan pemancangan fondasi pertama gedung ini pada tanggal 23 April 1963.[1] Gedung ini dibangun oleh Obayashi Corporation dan Adhi Karya dan didanai dari pampasan perang Jepang.[2][3] Gedung ini diserahterimakan kepada Sarinah pada tanggal 22 Desember 1965[1] dan diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1966.

Gedung ini menjadi bangunan pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan eskalator (buatan Hitachi). Selain itu, Sarinah Jakarta juga dilengkapi dengan pendingin udara dan mesin kasir elektronik.[4]

Pada dekade 1990-an, Sarinah menyewakan sebagian ruangnya ke McDonald's (cabang pertama di Indonesia) dan Hard Rock Cafe (yang kemudian pindah ke Pacific Place Jakarta).[4]

Ekspansi

Bangunan toserba saat ini sedang direnovasi untuk dikembalikan ke kondisi aslinya. Selain itu, dua menara setinggi 41 lantai rencananya akan dibangun di dalam kompleks Gedung Sarinah; yang akan diisi restoran kelas atas, perkantoran, serta aula untuk rapat, konferensi, dan pameran. Proyek tersebut rencananya dimulai pada bulan Juli 2020 dan diharapkan selesai sepenuhnya pada bulan Maret 2022, sementara renovasi bangunan toserba diharapkan dapat selesai pada pertengahan tahun 2021.[5]

Agar dapat melakukan renovasi, pada tanggal 30 April 2020, Sarinah meminta semua penyewa untuk menutup gerainya masing-masing. Beberapa penyewa yang harus tutup adalah restoran Raa Cha, Platinum dan Gokana, yang pada tanggal 10 Mei 2020 dikunjungi banyak orang dan memicu pelanggaran kebijakan pembatasan fisik yang diterapkan akibat pandemi COVID-19 saat itu.

Pada tanggal 21 Maret 2022, Sarinah resmi dibuka kembali setelah selesai direnovasi selama hampir 2 tahun.

Insiden

Pada tanggal 14 Januari 2016, sejumlah ledakan dan tembakan terjadi di dekat Sarinah Jakarta.[6] ISIS kemudian mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.[7] Delapan orang pun tewas, yakni empat orang warga dan empat orang teroris.[8]

Penyewa (Sebelum renovasi)

Sebelum direnovasi pada tahun 2020, berikut ini beberapa penyewa yang pernah menempati gedung ini:

Akses angkutan umum

Referensi

  1. ^ a b DBG (17 Agustus 2021). "Gedung Sarinah". Setiap Gedung Punya Cerita. Diakses tanggal 15 November 2021. 
  2. ^ Rimmer & Dick 2009, hlm. 179.
  3. ^ Shimizu 2008, hlm. 158.
  4. ^ a b Merrillees 2015, hlm. 107.
  5. ^ "Historical retailer Sarinah to build 40-story building". The Jakarta Post. Diakses tanggal 6 September 2020. 
  6. ^ "Blasts, gunfight in Indonesian capital; at least three dead". Reuters. Diakses tanggal 14 January 2016. 
  7. ^ Penny Spiller, Claudia Allen, Alastair Lawson, Tessa Wong, Saira Asher, Heather Chen, Simeon Paterson & Naziru Mikailu (14 January 2016). "As it happened: Jakarta attacks". BBC News. Diakses tanggal 14 January 2016. 
  8. ^ "Jakarta attacks: Convicted militant named as attacker". BBC News. 15 January 2016. Diakses tanggal 16 January 2016. 

Pranala luar