Associazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (terkadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.

A.C. Milan
Logo AC Milan
Nama lengkapAssociazione Calcio Milan
1899 SpA
JulukanRossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Berdiri16 Desember 1899
StadionSan Siro, Milan, Italia
(Kapasitas: 82.955)
KetuaItalia Silvio Berlusconi
ManajerBrasil Leonardo
LigaSeri A
2008-09Seri A, (3)
Kostum kandang
Kostum tandang

Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.

Sejarah (1899 hingga kini)

Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi manajer (pelatih) pertama Milan.

Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepakbola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker).

 
GreNoLi

Masa keemasan Milan di era sepak bola modern adalah pada akhir 80-an sampai awal 90-an ketika merajai Liga Italia di bawah asuhan Arrigo Sacchi, dan diteruskan oleh Fabio Capello. Pada saat itu Milan terkenal dengan "Trio Belanda", yang merupakan "reinkarnasi" trio GreNoLi: Marco Van Basten , Frank Rijkaard , dan Ruud Gullit, serta dikenal sebagai The Dream Team. Puncaknya, Milan merebut trofi Liga Champions pada tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona di final. Milan juga pernah mengunjungi Indonesia pada 1994 pada tur pra-musim klub Seri A. Saat itu Milan yang masih berpredikat "The Dream Team" mengalahkan Persib Bandung pada 4 Juni 1994 dengan skor telak, 8-0.

Berkas:Persibvsacmilan.jpg
Headline koran Republika saat Persib melawan AC Milan

Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih Real Madrid), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni. kemudain digantikan oleh pelatih asal Turki, Fatih Terim. Karena surut gelar, kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, Carlo Ancelotti. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.

 
Milan saat menghadapi corner musim 2006/2007

Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.

Pada musim 2007/2008, Milan akhirnya harus bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, AC Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepakbola Amerika Serikat LA Galaxy.

Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:

Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar eks striker Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro dengan durasi kontrak 4 tahun.

 
Klaas-Jan Huntelaar

Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus. Awal petaka bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009 dengan menempati dasar klasemen, di bawah rival sekota, Internazionale, Club América, dan Chelsea. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Cahaya harapan mulai menerangi Milan awal musim 2009/2010, dimana Milan memulai kompetisi dengan kemenangan 2-1 atas Siena. Dua gol Milan dicetak oleh Pato yang tercipta berkat umpan-umpan maestro Brasil, Ronaldinho.

Pemain terkenal

Cat: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.

 

Nomor yang dipensiunkan / diabadikan

Skuad saat ini

Hingga 20 Agustus 2009

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   BRA Dida
4 DF   GEO Kakhaber Kaladze
5 DF   USA Oguchi Onyewu
7 FW   BRA Pato
8 MF   ITA Gennaro Gattuso (Wakil Kapten)
9 FW   ITA Filippo Inzaghi
10 MF   NED Clarence Seedorf
11 FW   NED Klaas-Jan Huntelaar
12 GK   ITA Christian Abbiati
13 DF   ITA Alessandro Nesta
14 MF   URU Mathias Cardacio
15 DF   ITA Gianluca Zambrotta
16 MF   FRA Mathieu Flamini
17 FW   ITA Gianmarco Zigoni
18 DF   CZE Marek Jankulovski
No. Pos. Negara Pemain
19 DF   ITA Giuseppe Favalli
20 MF   ITA Ignazio Abate
21 MF   ITA Andrea Pirlo
22 FW   ITA Marco Borriello
23 MF   ITA Massimo Ambrosini (  Kapten)
24 FW   URU Tabare Viudez
25 DF   ITA Daniele Bonera
30 GK   ITA Marco Storari
31 GK   ITA Flavio Roma
33 DF   BRA Thiago Silva
44 DF   ITA Massimo Oddo
49 FW   ITA Davide Di Gennaro
77 DF   ITA Luca Antonini
80 FW   BRA Ronaldinho
Sedang dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
DF   BRA Marcus Diniz (ke Livorno)
DF   ITA Matteo Darmian (ke Padova)
FW   GAB Pierre-Emerick Aubameyang (ke Lille OSC)

Prestasi

  • Lambang Bintang Seri A   : 1
    • 1979 (mulai dikenakan)
  • Seri A   : 17
    • 1901, 1906, 1907, 1950-51, 1954-55, 1956-57, 1958-59, 1961-62, 1967-68, 1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1998-99, 2003-2004
       
      Lambang Scudetto, disematkan pada kostum tim yang meraih gelar juara Seri A
  • Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.)
    • 1951, 1956
  • Piala Mitropa
    • 1981/82

Babak Final

  • Piala/Liga Champions
    • 1957/58, 1992/93, 1994/95, 2004/5, 2006/7
  • Piala Winners
    • 1973/74
  • Piala Interkontinental
    • 1963, 1993, 1994, 2003
  • Piala Super Eropa
    • 1973, 1993
  • Piala Latin
    • 1953
  • Piala Italia
    • 1941/42, 1967/68, 1970/71, 1974/75, 1984/85, 1989/90, 1997/98

Daftar Pelatih AC Milan

 
Carlo Ancelotti, salah satu mantan pelatih Milan.
 
Nama Negara Tahun
Herbert Kilpin   1900–1908
Daniele Angeloni   1906–1907
Komisi Teknik   1907–1910
Giovanni Camperio   1910–1911
Komisi Teknik   1911–1914
Guido Moda   1915–1922
Ferdi Oppenheim   1922–1924
Vittorio Pozzo   1924–1926
Guido Moda   1926
Herbert Burgess   1926–1928
Engelbert König   1928–1931
József Bánás   1931–1933
József Viola   1933–1934
Adolfo Baloncieri   1934–1937
William Garbutt   1937
Hermann Felsner
József Bánás
 
 
1937–1938
József Viola   1938–1940
Guido Ara
Antonio Busini
 
 
1940–1941
Mario Magnozzi   1941–1943
Giuseppe Santagostino   1943–1945
Adolfo Baloncieri   1945–1946
Giuseppe Bigogno   1946–1949
Lajos Czeizler   1949–1952
Gunnar Gren   1952
Mario Sperone   1952–1953
Béla Guttmann   1953–1954
Antonio Busini   1954
Hector Puricelli   1954–1956
Giuseppe Viani   1957–1960
Paolo Todeschini   1960–1961
Nereo Rocco   1961–1963
Luis Carniglia   1963–1964
 
Nama Negara Tahun
Nils Liedholm   1963–1966
Giovanni Cattozzo   1966
Arturo Silvestri   1966–1967
Nereo Rocco   1966–1972
Cesare Maldini   1973–1974
Giovanni Trapattoni   1974
Gustavo Giagnoni   1974–1975
Nereo Rocco   1975
Paolo Barison   1975-1976
Giovanni Trapattoni   1976
Giuseppe Marchioro   1976–1977
Nereo Rocco   1977
Nils Liedholm   1977–1979
Massimo Giacomini   1979–1981
Italo Galbiati   1981
Luigi Radice   1981–1982
Italo Galbiati   1982
Francesco Zagatti   1982
Ilario Castagner   1982–1984
Italo Galbiati   1984
Nils Liedholm   1984–1987
Fabio Capello   1987
Arrigo Sacchi   1987–1991
Fabio Capello   1991–1996
Oscar Tabárez   1996
Giorgio Morini   1996–1997
Arrigo Sacchi   1997
Fabio Capello   1997–1998
Alberto Zaccheroni   1998–2001
Cesare Maldini
Mauro Tassotti
  2001
Fatih Terim   2001
Carlo Ancelotti   2001–2009
Leonardo   2009-

Daftar Presiden AC Milan

Berkas:SilvioB.jpg
Silvio Berlusconi
 
Nama Tahun
Alfred Edwards 1899–1909
Giannino Camperio 1909
Piero Pirelli 1909–1928
Luigi Ravasco 1928–1930
Mario Bernazzoli 1930–1933
Luigi Ravasco 1933–1935
Pietro Annoni 1935
Pietro Annoni
G. Lorenzini
Rino Valdameri
1935–1936
 
Nama Tahun
Emilio Colombo 1936–1939
Achille Invernizzi 1939–1940
Umberto Trabattoni 1940–1944
Antonio Busini 1944–1945
Umberto Trabattoni 1945–1954
Andrea Rizzoli 1954–1963
Felice Riva 1963–1965
Federico Sordillo 1965–1966
Franco Carraro 1967–1971
Federico Sordillo 1971–1972
 
Nama Tahun
Albino Buticchi 1972–1975
Bruno Pardi 1975–1976
Vittorio Duina 1976–1977
Felice Colombo 1977–1980
Gaetano Morazzoni 1980–1982
Giuseppe Farina 1982–1986
Rosario Lo Verde 1986
Silvio Berlusconi 1986–2004
Komisi Presidensial 2004–2006
Silvio Berlusconi 2006–2008

Warna dan lambang Milan

Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam, namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.

Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose. Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.

Rekor Statistik Milan

Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.

Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 221 gol dalam 268 permainan. Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 173 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuad Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.

Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepakbola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.

Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA. Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepakbola terhebat dunia pada kisaran 2007.

Stadion dan basis pendukung

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.

Berkas:San Siro3.JPG
Stadio Giuseppe Meazza, atau lebih dikenal dengan San Siro

Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan (umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti. Namun begitu, basis pendukung Milan mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrim kiri, dan Brigate Rossoneri yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA