Lebih tepatnya, diberikan adalah suatu ruang topologis dan adalah ruang metrik. Misalkan adalah barisan fungsi yang konvergen seragam ke fungsi . Menurut teorema limit seragam, jika fungsi adalah fungsi kontinu (untuk setiap bilangan asli), maka limit fungsinya (yaitu fungsi ) adalah fungsi kontinu juga.
Teorema ini tidak berlaku jika hipotesis konvergensi seragam diganti dengan konvergensi titik demi titik. Sebagai contoh, misalkan adalah barisan fungsi . Dari definisi fungsi , terlihat jelas bahwa fungsi adalah fungsi kontinu, untuk setiap bilangan asli. Akan tetapi, barisan tersebut konvergen titik demi titik ke suatu fungsi yang diskontinu, dengan
Contoh lainnya dapat dilihat pada gambar di bagian kanan atas halaman ini.
Teorema limit seragam juga berlaku jika hipotesis fungsi kontinu diganti dengan kontinu seragam. Dengan kata lain, jika dan adalah ruang metrik dan adalah barisan fungsi kontinu seragam yang konvergen seragam ke fungsi , maka fungsi juga fungsi yang kontinu seragam.
Bukti
Kasus Khusus : Bilangan Riil dengan Jarak Euklides
Untuk membuktikan kekontinuan dari fungsi pada interval dengan fungsi jarak beda mutlak, maka berdasarkan definisi kekontinuan, harus ditunjukkan bahwa
untuk setiap .
Diambil sembarang dan suatu nilai . Berdasarkan hipotesis,
Diketahui bahwa fungsi konvergen seragam ke . Berdasarkan definisi konvergensi seragam, maka untuk sembarang . Jika dipilih , maka berlaku pertidaksamaan untuk sembarang . Oleh karena , maka berlaku juga
Diketahui bahwa fungsi adalah fungsi kontinu pada interval , untuk setiap . Berdasarkan definisi kontinuu, maka Oleh karena , maka
Apabila dipilih , maka semua pertidaksamaan di atas akan terpenuhi, sehingga dengan menggunakan pertidaksamaan segitiga, diperoleh
Oleh karena nilai dipilih secara sembarang, maka terbukti bahwa fungsi kontinuu pada .
Perumuman
Untuk membuktikan kekontinuan dari fungsi pada suatu ruang topologis dengan suatu ruang metrik, maka berdasarkan definisi kekontinuan, harus ditunjukkan bahwa untuk setiap , terdapat suatu persekitaran dari setiap titik sedemikian sehingga
Diambil sembarang dan suatu nilai . Berdasarkan hipotesis,
Diketahui bahwa fungsi konvergen seragam ke . Berdasarkan definisi konvergensi seragam, maka Jika dipilih , maka berlaku pertidaksamaan untuk sembarang . Oleh karena , maka berlaku
Diketahui bahwa fungsi adalah fungsi kontinu pada ruang topologis, untuk setiap . Berdasarkan definisi kontinuu, maka Oleh karena , maka
Diambil sembarang . Dengan menggunakan aksioma pertidaksamaan segitiga pada ruang metrik , diperoleh
Oleh karena nilai dan dipilih secara sembarang, maka terbukti bahwa fungsi kontinuu pada .
Teorema Limit Seragam dalam Analisis Kompleks
Terdapat beberapa variasi dari teorema limit seragam yang digunakan dalam analisis kompleks, walau dengan modifikasi asumsi.
Teorema 1[1] — Misalkan adalah himpunan bagian terbuka dari . Jika untuk setiap , adalah barisan fungsi-fungsi holomorfik yang konvergen seragam ke fungsi pada setiap himpunan bagian kompak dari , maka fungsi holomorfik pada . Lebih lanjut, barisan dari turunan fungsi akan konvergen seragam ke fungsi pada setiap himpunan bagian kompak dari .
Teorema 2[2] — Misalkan adalah himpunan bagian terbuka dan terhubung dari . Jika untuk setiap , adalah barisan fungsi-fungsi univalen yang konvergen seragam ke fungsi , maka fungsi holomorfik pada . Lebih lanjut, fungsi adalah fungsi konstan atau univalen pada .
Catatan
^Theorems 5.2 and 5.3, pp.53-54 in E. M. Stein and R.Shakarachi's Complex Analysis.
^Section 6.44, pp.200-201 in E. C. Titchmarsh's The Theory of Functions. Titchmarsh uses the terms 'simple' and 'schlicht' (function) in place of 'univalent'.