Jati pasir

Revisi sejak 29 Juni 2024 13.23 oleh Mitgatvm Bot (bicara | kontrib) (top: tanpa takson -> klad + clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Jati Pasir
Jati pasir, Guettarda speciosa
dari Kordiris, Raja Ampat, Papua Barat
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. speciosa
Nama binomial
Guettarda speciosa
L., 1753[1]
Sinonim
  • Nyctanthes hirsuta L., 1753
  • Cadamba jasminiflora Sonn., 1782
  • Jasminum hirsutum (L.) Willd., 1797
  • Mogorium hirsutum (L.), 1814
  • Gardenia speciosa (L.) Roxb. ex Wight & Arn., 1834 (nom. illeg.)
  • Guettarda tahitensis Nadeaud, 1873
  • Matthiola speciosa (L.), 1891
  • Guettarda hirsuta Sarg., 1893 (nom. illeg.)


sumber: The Plant List[2]

Jati pasir (Guettarda speciosa) adalah sejenis perdu atau pohon kecil penghuni hutan pantai, anggota suku kopi-kopian (Rubiaceae). Tumbuhan ini menyebar luas dari pantai timur Afrika, ke timur melintasi Kepulauan Nusantara, hingga Australia dan pulau-pulau di Pasifik. Ia dikenal dengan banyak nama, termasuk nama-nama daerah seperti titi laut (Ambon); kenyang-kenyang (Md.); haruna (Alor); tasi (Timor); bobalako (Galela).[3] Sementara dalam bahasa Inggris disebut beach gardenia atau zebra wood.

Etimologi

sunting

Tumbuhan ini pertama kali dideskripsi oleh Carolus Linnaeus. Nama genusnya, untuk menghormati, diambil dari nama seorang naturalis Prancis abad ke-18, yakni Jean-Étienne Guettard; sementara epitet spesifiknya, speciosus, berasal dari perkataan Latin yang berarti menyolok.[4]

Pengenalan

sunting
 
Bunga

Pohon kecil, tingginya antara 5-10 m. Ranting besar, berambut halus di ujungnya, ke bawah dengan tanda bekas daun yang besar. Daun penumpu bundar telur, runcing, panjang 1,2 – 2 cm, rontok. Daun-daun terletak berhadapan, bertangkai panjang, berkumpul di ujung ranting. Helaian daun oval hingga bundar telur terbalik atau memanjang, 12,5-33,5 × 10-23,5 cm, berambut, pangkal helaian membulat sedikit melekuk, ujungnya tumpul.[5]

Bunganya berbau harum. Kelopak bunga berambut rapat, bentuk lonceng bergigi pendek; sesudah bunga mekar sobek di sekitar pangkalnya. Mahkota bentuk terompet, putih kuning, sebelah luarnya berambut, lehernya berambut wol; panjang tabungnya lk. 2,5 cm; tepian mahkota membentang, diameter lk. 2 cm; bertaju 4-9 bentuk oval bundar telur terbalik, tumpul. Buah batu berbentuk bola, 2-2,5 cm diameternya, dengan daging buah tipis dan inti yang berkayu.[5]

Ekologi dan agihan

sunting
 
Daun-daunnya lebar

Jati pasir, sebagaimana namanya, tumbuh di wilayah pantai berpasir, pada ekosistem yang dinamai hutan pantai. Perdu ini menyebar di pantai-pantai tropis di Kawasan Malesia, ke timur hingga pulau-pulau di wilayah Samudra Pasifik, ke barat melintasi Samudra Hindia hingga pantai timur Afrika.[6]

Bunganya diserbuki dan bijinya dipencarkan oleh kalong mariana (Pteropus mariannus); hewan ini memakan buah dan juga daun-daun jati pasir.[7]

Manfaat

sunting

Jati pasir menghasilkan kayu yang awet, cukup bermanfaat untuk membangun rumah atau sampan bagi penghuni pulau-pulau kecil di kawasan Pasifik.[6] Tetapi menurut Rumphius (ia menamainya Tittius littorea), kayunya yang berwarna putih itu lunak dan tidak bermutu. Namun, sepotong kecil kulit kayunya, yang direbus bersama sejumlah besar akar dari sejenis Artocarpus; dimanfaatkan air rebusannya itu untuk mengobati disentri.[8]

Lembaran daunnya yang lebar, yang menyerupai daun jati, dipakai untuk pelbagai keperluan oleh penghuni asli Australia utara: untuk membungkus makanan, atau, setelah dipanaskan, dipakai untuk menyembuhkan sakit kepala atau pegal-pegal di kaki.[9] Bunganya yang wangi dipakai untuk mengharumkan minyak kelapa di Kepulauan Cook.[6]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Linné, C. von & L. Salvius. 1753. Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus... Tomus II: 991. Holmiae :Impensis Laurentii Salvii.
  2. ^ The Plant List: Guettarda speciosa L.
  3. ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III: 1784-5. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan.
  4. ^ Simpson DP (1979). Cassell's Latin Dictionary (edisi ke-5th). London: Cassell Ltd. hlm. 883. ISBN 0-304-52257-0. 
  5. ^ a b Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Hal. 399
  6. ^ a b c McCormack G (2007). "Guettarda speciosa". Bishop Museum: Cook Islands Biodiversity Database. Bishop Museum. Diakses tanggal 2008-06-01. 
  7. ^ Bats, Plants and People: Bats and the Beach Gardenia Diarsipkan 2014-09-15 di Wayback Machine.
  8. ^ Rumpf, G.E. 1743. Herbarium Amboinense: plurimas conplectens arbores, frutices, ... Pars III: 39 Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.. Amstelaedami:apud Franciscum Changuion, Joannem Catuffe, Hermannum Uttwerf. MDCCXLIII.
  9. ^ Levitt, Dulcie (1981). Plants and People: Aboriginal Uses of Plants on Groote Eylandt. Canberra: Australian Institute of Aboriginal Studies. ISBN 0-391-02205-9. 

Pranala luar

sunting