Bahasa Breton

bahasa Keltik yang dituturkan di Prancis

Bahasa Breton (brezhoneg [bʁeˈzɔ̃ːnɛk] simak[9] atau [brəhɔ̃ˈnek] di Morbihan; bahasa Prancis: [bʁətɔ̃]) adalah suatu bahasa Kelt yang dituturkan di Bretagne oleh suku Breton.[10]

Bahasa Breton
Brezhoneg
Tanda dwibahasa di Quimper (Kemper), Bretagne
Pengucapanbʁeˈzõːnɛk, brehõˈnɛk
Dituturkan diPrancis
WilayahBretagne dan Loire-Atlantique
EtnisSuku Breton
Penutur
sekitar 207.000 jiwa di Bretagne (2007)[1]
16.000 di Île-de-France[2]
(Jumlah termasuk siswa yang menghadiri kelas dwibahasa)[3]
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[4]

  • 206.000 (2007)
DialekGwenedeg
Kerneveg
Leoneg
Tregerieg
Latin
Status resmi
Diatur olehOfis Publik ar Brezhoneg
Kode bahasa
ISO 639-1br
ISO 639-2bre
ISO 639-3brekode inklusifMencakup:
bre – Breton Modern
xbm – Breton Pertengahan
obt – Breton Kuno
Glottologbret1244[5]
Linguasfer50-ABB-b
IETFbr
ELPBreton
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Severely Endangered
Breton diklasifikasikan sebagai bahasa terancam berat (SE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC7 Shifting
Bahasa Breton dikategorikan sebagai C7 Shifting menurut SIL Ethnologue, artinya sebagian atau kebanyakan penutur mulai beralih menuturkan bahasa lain dalam kesehariannya atau bahasa ini telah tergeser oleh bahasa besar lainnya
Referensi: [6][7][8]

Lokasi penuturan
Daerah sebar tutur bahasa Breton (2004)
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Breton merupakan satu-satunya bahasa Kelt yang masih dituturkan di daratan utama Eropa, meskipun merupakan bagian dari Kelt Kepulauan cabang Britonik yang masih sangat berkerabat dengan bahasa Kernowek dan Wales.[11]

Pernah memiliki jumlah penutur sebanyak lebih dari sejuta pada dasawarsa 1950-an, bahasa Breton kini hanya dituturkan sebanyak kurang dari 300.000 jiwa sejak abad ke-21, sehingga Breton dikategorikan sebagai "sangat terancam" dalam Atlas of the World's Languages in Danger yang diterbitkan oleh UNESCO.[12] Namun, jumlah siswa sekolah dasar yang menghadiri kelas dwibahasa meningkat 14.709 (33 persen) dari tahun 2006 hingga 2012.[1][3]

Sejarah

sunting

Daerah yang kini dikenal orang-orang Romawi sebagai Armorika dinamai kembali Bretagne ("Britania Kecil") setelah orang-orang yang bermigrasi ke sini dari Britania, sebagian dari Cornwall, pada abad ke-6 M.

Antara 1880 sampai pertengahan abad 20, bahasa Breton dilarang dari sekolah dan anak-anak dihukum jika mengucapkannya. Hal ini berubah pada 1951 dengan penyebaran hukum Deixonne, yang mengizinkan bahasa dan budaya Breton diajarkan dalam 3 jam seminggu dalam pendidikan jika guru mau dan bisa melakukannya. Sejak saat itu sejumlah sekolah dan PT telah mengadakan penyediaan pendidikan dengan bahasa Breton atau pendidikan dwibahasa Breton/Prancis.

Pertama kali bahasa Breton muncul dalam tulisan pada 790 M dalam manuskrip berjudul ‘’le manuscrit de Leyde’’, risalat tumbuhan dalam bahasa Breton dan Latin. Cetakan pertama dalam bahasa Breton, sandiwara yang bersemangat, menyebabkan kemunculannya pada 1530. Pada abad 19 ada kebangkitan kembali sastra Breton dan sampai kini tumbuh subur.

Buat kebanyakan sejarahnya ada perbedaan dalam pengejaan bahasa Breton. Saat itu, pada 1908 ortografi 3 logat bahasa Breton, Kerneveg (Cornouaille), Leoneg (Leon) dan Tregerieg (Tregor), disatukan. Logat lainnya, Gwenedeg (Vannetais), tak termasuk dalam perbaikan ini, tetapi termasuk dalam perbaikan ortografis 1941.

Bahasa Breton ditulis dalam abjad Latin, tetapi ada huruf yang tidak ada dalam bahasa Latin seperti ê, ù, dan ñ. Di mana ada 2 pengucapan huruf mati, salah satu pada yang kirinya pendek dan digunakan dalam suku kata tak bertekanan. Salah satu di kanannya dipakai dalam suku kata bertekanan. Biasanya tekanan jatuh pada suku kata kedua dari belakang. v – biasanya diucapkan [v], tetapi setelah kata benda seperti o diucapkan [ ɒ ], di akhir akar kata kerja diucapkan [ f ], di mana setelah ñ hening. Sebelum huruf hidup, i diucapkan [ j ].

Mutasi

sunting
huruf awal p t k b d g m
lunak b d g v z c’h* v
keras p t k
bunyi aspirasi f z c’h

Frasa bahasa

sunting
Translasi Frasa IPA
Breton: Breton /"bʁetɔ̃n/
halo: salud /"saːlyt/
selamat tinggal: kenavo /kenaˈvoː/
tolong: mar plij /maʁ pliʃ/
terima kasih: trugarez /tʁyˈgaːʁɛs/
maaf: digarez /diˈgaʁɛs/
itu: hennezh /ˈennɛs/
berapa banyak?: pegement /peˈgemɛn/
ya: ya /ja/
tidak: nann /nãn/
saya tidak mengerti: Ne gomprenan ket /ne gɔ̃mpʁenãn ket/
Di mana kamar kecilnya?: Pelec'h emañ ar sal dour ? /peˈlɛx ema zal duʁ/
penghormatan umum: yec'hed mat ! /jehɛt mat/
Bisakah Anda bercakap Inggris?: Kaozeal a rit saozneg? /kozeal a ʁit saoznɛk/

Referensi

sunting
  1. ^ a b "ENQUÊTE SOCIO-LINGUISTIQUE : QUI PARLE LES LANGUES DE BRETAGNE AUJOURD'HUI ?". Région Bretagne. 8 October 2018. Diakses tanggal 9 October 2018. 
  2. ^ Diagnostic de la langue bretonne en Île-de-France. Ofis Publik ar Brezhoneg.
  3. ^ a b Broudic, Fañch (2009). Parler breton au XXIe siècle : Le nouveau sondage de TMO Régions (dalam bahasa Prancis). Emgleo Breiz. 
  4. ^ http://www.fr.brezhoneg.bzh/6-situation-sociolinguistique.htm.
  5. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Breton". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  6. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  7. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  8. ^ "Bahasa Breton". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  9. ^ Bauer, Laurie (2007). The Linguistic Student's Handbook. Edinburgh University Press. 
  10. ^ "Breton language". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 2017-09-18. 
  11. ^ Diamond, Jared (2012) The World Until Yesterday New York: Viking. p.399. ISBN 978-0-670-02481-0
  12. ^ UNESCO (2010). Moseley, Christopher; Nicolas, Alexander, ed. Atlas of the World's Languages in Danger (edisi ke-3). Paris. ISBN 978-92-3-104096-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 Juli 2022. 

Pranala luar

sunting