Komputer kompatibel PC IBM

Komputer kompatibel PC IBM adalah kelas komputer yang pernah paling banyak mengisi pasar mikrokomputer pada dekade 1980 hingga awal 1990an, yang didasarkan (tanpa keterlibatan IBM di dalamnya) pada teknologi PC IBM yang awal. Disebut sebagai komputer yang kompatibel dengan PC IBM, karena ia menggunakan arsitektur Intel x86 yang digunakan PC IBM (atau arsitektur yang dibuat untuk menyerupainya) dan mampu menggunakan perangkat keras yang dapat diganti-ganti. Komputer-komputer ini dahulu juga biasa disebut klon PC IBM, dan menjadi pendahulu dari apa yang sekarang umum disebut PC. IBM sendiri kini tidak lagi memproduksi komputer pribadi.

Komputer kompatibel PC IBM buatan Korea Selatan, 1985

Kebanyakan mesin-mesin kelas server x86 modern pada dasarnya merupakan komputer desktop modern kompatibel PC IBM dengan versi yang lebih canggih dan kuat.

Banyak komputer kompatibel PC IBM menggunakan bus komputer yang sama dengan model PC awal. Turunan dari komputer kompatibel PC IBM saat ini memenuhi sebagian besar pasar komputer pribadi, walaupun kemampuan saling bekerja sama pada bus dan periferal dengan arsitektur PC mula-mula bisa terbatas.

Komputer jangkrik

sunting

Dengan dibukanya teknologi PC IBM, maka di pasar kemudian tersedia aneka perangkat keras komponen komputer pribadi, dengan berbagai tingkat kualitas dan harganya. Sementara permintaan akan komputer pribadi mulai berkembang, harga komputer-komputer pribadi bermerek (branded) tidak kunjung turun, dan terasa mahal bagi pengeluaran pribadi. Peluang ini dimanfaatkan oleh toko-toko komputer, barangkali mulai dari wilayah Glodok di Jakarta, untuk menjual komputer pribadi tak bermerek hasil merakit sendiri. Komponen komputer rakitan ini diambil dari stok yang tersedia di pasaran, dan disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan pembeli. Jaminan kualitasnya tentu saja tidak sebaik dan sekonsisten yang diberikan oleh komputer bermerek. Itulah sebabnya dijuluki sebagai 'komputer jangkrik'.[1][2]

Meskipun demikian, komputer hasil rakitan toko ini memiliki beberapa kelebihan. Yang pertama adalah harganya yang relatif murah dan dapat disesuaikan dengan kerterbatasan anggaran yang dimiliki pembeli. Kedua, spesifikasi dan kemampuan komputer rakitan ini, dalam batas-batas tertentu dapat disesuaikan dengan keperluan pembeli; tidak seperti halnya komputer bermerek yang spesifikasinya sudah ditentukan oleh pabrik. Dan ketiga, meskipun kurang begitu awet ketahanannya, komputer jangkrik masih dianggap memadai karena perkembangan teknologi komputer yang pesat menjadikan komputer pribadi pada umumnya dianggap 'ketinggalan zaman' setelah beberapa tahun umurnya. Menggunakan komputer jangkrik yang berumur relatif pendek, namun murah, berarti siap untuk menggantinya manakala datang teknologi yang baru.[2] Istilah yang sekarang lebih umum digunakan adalah komputer rakitan.

Masa suram

sunting

Sebagaimana yang umumnya dialami komputer pribadi, bermerek maupun rakitan, masa komputer jangkrik pun surut perlahan-lahan. Beraneka gawai yang lebih praktis bermunculan: komputer jinjing atau laptop, komputer tablet, hingga ponsel cerdas, semuanya menawarkan kinerja yang lebih baik.[3][4][5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Bahasa Kita: Komputer Jangkrik, artikel Andra R. Muluk on September 28, 2009. Diakses pada 25/II/2020.
  2. ^ a b Kutu Kamus: Komputer cap jangkrik, artikel Maret 25, 2014. Diakses pada 26/II/2020.
  3. ^ Detik.com: Industri PC Jangkrik Tak Lagi Berkutik?, artikel Selasa, 27 Nov 2012 15:19 WIB. Diakses pada 26/II/2020.
  4. ^ Kontan.co.id: Pusat komputer Harco mulai ditinggalkan pembeli, artikel Kamis, 14 Mei 2015 / 20:26 WIB. Diakses pada 26/II/2020.
  5. ^ Akurat.co: 2019, Komputer Rakitan Ditinggal Konsumen, artikel Herwanto Kamis, 29 November 2018 08:18 WIB. Diakses pada 26/II/2020.