Dalam ilmu kedokteran, manuver Valsava dilakukan dengan pembuangan napas (ekspirasi) paksa dengan menutup bibir dan menutup hidung. Hal ini akan mendesak udara untuk masuk ke telinga dalam ketika saluran Eustachi terbuka. Manuver ini dengan sedikit modifikasi dapat digunakan untuk menguji fungsi jantung dan kontrol saraf otonom jantung atau untuk menyamakan tekanan di dalam telinga ketika terjadi perbedaan tekanan pada olahraga selam dan dirgantara.

Teknik ini dinamakan dari Antonio Maria Valsava, seorang dokter dan ahli anatomi berkebangsaan Italia.

Respons fisiologis

sunting
 
Tekanan darah (sistolik dan diastolik) dan kecepatan detak selama respon normal terhadap manuver Valsava. Tekanan 40 mmHg terjadi pada 5 detik dan menurun selama 20 detik.

Respons fisiologis terhadap manuver Valsava dibagi ke dalam 4 fase, yang ditandai pada gambar di samping ini:

  1. Kenaikan tekanan inisial: Pada saat pembuangan napas dengan paksaan, tekanan di dalam dada meninggi dan memaksa darah untuk keluar dari sistem paru-paru (sistem pulmonaris) menuju serambi kiri (atrium kiri) jantung. Hal ini menyebabkan kenaikan sedikit pada tekanan darah.
  2. Pengembalian darah vena yang tereduksi dan kompensasi: Kembalinya darah ke jantung dihambat dengan tekanan di dalam dada. Hal ini menyebabkan darah keluaran jantung berkurang atau tereduksi, yang menyebabkan tekanan darah turun. Pada gambar di samping, hal ini terjadi sekirar 5 hingga 14 detik. Berkurangnya tekanan darah, secara refleks, menyebabkan pembuluh darah menyempit atau berkonstriksi dan akhirnya dapat menaikkan tekanan darah (15 hingga 20 detik). Kompensasi ini ditandai dengan tekanan yang kembali mendekati nilai normal atau bahkan di atas nilai normal, tetapi kelauaran jantung dan aliran darah masih sedikit. Pada waktu ini, jantung berdenyut lebih kencang.
  3. Pelepasan tekanan: Tekanan pada dada kemudian dilepaskan. Hal ini menyebabkan pembuluh darah paru-paru dan aorta dapat melebar, sehingga menyebabkan tekanan darah sedikit menurun (20 hingga 23 detik) karena berkurangnya darah yang kembali ke serambi kiri dan menaikkan volume aorta. Darah vena dapat masuk ke dada dan jantung. Keluaran jantung mulai meningkat.
  4. Keluaran jantung kembali normal: Darah yang dapat kembali ke jantung semakin meningkat, sehingga menyebabkan keluaran yang semakin banyak dan tekanan darah meningkat. Tekanan darah biasanya akan sedikit di atas normal dahulu, baru kemudian masuk ke nilai normal. Dengan kembalinya tekanan darah normal, denyut jantung juga kembali normal.

Bila terdapat perbedaan dengan pola respons dapat menandakan adanya fungsi jantung yang tak normal atau adanya ketidaknormalan pada kontrol saraf otonom jantung.

Praktik

sunting

Bila tekanan lingkungan naik, seperti pada olahraga selam dan dirgantara, tekanan ini denerung tertahan bila saluran Eustachi tertutup. Hal ini menghambat proses penyamaan tekanan luar dan dalam telinga yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Untuk menghindari hal ini, para penyelam, pilot, dan lainnya harus membuka saluran Eustachi dengan menguap. Dengan teknik menguap, makan saluran Eustachi dapat terbuka dan tekanan dapat tersamakan. Jika gagal, maka manuver Valsava dapat dilakukan. Namun harus diperhatikan, bila manuver digunakan sebagai teknik menyamakan tekanan telinga, dapat membawa risiko kerusakan pendengaran. Cara menguap lebih aman daripada manuver Valsava.