Matius 26
Matius 26 (disingkat Mat 26) adalah bagian dari Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, yang disusun menurut catatan Matius, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1][2][3][4]
Matius 26 | |
---|---|
Kitab | Injil Matius |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 1 |
Teks
sunting- Naskah aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani, meskipun ada catatan mengenai beredarnya versi bahasa Ibrani/Aram.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 64 (Papirus Magdalen) (diperkirakan dibuat sekitar 50-70 M)
- Papirus 37 (~260 M)
- Papirus 53 (abad ke-3)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Washingtonianus (~400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M)
- Codex Purpureus Rossanensis (abad ke-6)
- Codex Petropolitanus Purpureus (abad ke-6; terlestarikan: ayat 58-64)
- Pasal ini dibagi atas 75 ayat.
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Matius 26:1–5 = Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus—Rencana untuk membunuh Yesus (Markus 14:1–2; Lukas 22:1–2; Yohanes 11:45–53)
- Matius 26:6–13 = Yesus diurapi di Betania (Markus 14:3–9) (lihat pula: Lukas 7:37,38; Yohanes 12:1–8)
- Matius 26:14–16 = Yudas mengkhianati Yesus (Markus 14:10–11; Lukas 22:3–6)
- Matius 26:17–25 = Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya (Markus 14:12–21; Lukas 22:7–14; Lukas 22:21–23; Yohanes 13:21–30)
- Matius 26:26–30 = Penetapan Perjamuan Malam (Markus 14:22–25; Lukas 22:15–20; 1 Korintus 11:23–25)
- Matius 26:31–35 = Yesus menubuatkan penyangkalan Petrus (Markus 14:27–31; Lukas 22:31–34; Yohanes 13:36–38)
- Matius 26:36–46 = Di taman Getsemani (Markus 14:32–42; Lukas 22:39–46)
- Matius 26:47–56 = Yesus ditangkap (Markus 14:43–50; Lukas 22:47–53; Yohanes 18:1–11)
- Matius 26:57–68 = Yesus di hadapan Mahkamah Agama (Markus 14:53–65; Lukas 22:54–55,63–71; Yohanes 18:12–14,19–24)
- Matius 26:69–75 = Petrus menyangkal Yesus (Markus 14:66–72; Lukas 22:56–62; Yohanes 18:15–18,25–27)
Ayat 15
sunting- Ia [Yudas] berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. (TB)[5]
Ayat 15 bahasa Yunani
suntingTextus Receptus/Novum Testamentum Graece:
- εἶπεν, Τί θέλετέ μοι δοῦναι, κἀγὼ ὑμῖν παραδώσω αὐτόν; οἱ δὲ ἔστησαν αὐτῷ τριάκοντα ἀργύρια
Transliterasi
- eipen, Ti thelete moi dounai kagō hymin paradōsō auton; hoi de estēsan autō triakonta argyria
Ayat 15 catatan
suntingTeks nubuat pada Zakharia 11:12 juga menggunakan kata "membayar" (upah) yang dihubungkan dengan "menimbang" (uang perak):
- Terjemahan Baru
- Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!"
- Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.[6]
- Bahasa Yunani Septuaginta (abad ke-3 SM)
- καὶ ἐρῶ πρὸς αὐτούς εἰ καλὸν ἐνώπιον ὑμῶν ἐστιν δότε στήσαντες τὸν μισθόν μου ἢ ἀπείπασθε
- καὶ ἔστησαν τὸν μισθόν μου τριάκοντα ἀργυροῦς[7]
- Transliterasi
- kai egō pros autous ei kalon enōpion umōn estin dote estēsantes ton misthon mou e apeipasthe
- kai estēsan ton misthon mou triakonta argyrous
Dalam Perjanjian Lama versi bahasa Yunani kuno Septuaginta, untuk ayat dalam Kitab Zakharia ini, bagi kata "membayar" ataupun "menimbang" dipakai kata εστησαν, estēsan. Nabi Zakharia, yang melambangkan Mesias, meminta para pemimpin membayarnya sesuai dengan anggapan mereka mengenai harga pelayanannya. Mereka menghina dia dengan memberikan harga seorang budak, seperti tertulis dalam Keluaran 21:32:
- Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.[8]
Harga seorang budak sebesar "tiga puluh uang perak" sama dengan uang yang dibayarkan kepada Yudas Iskariot untuk mengkhianati Yesus (Matius 27:3–10).[9]
Ayat 17
suntingPada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"[10]
Ayat 23
sunting- Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.[11]
Merupakan penggenapan nubuat yang tertulis dalam Mazmur 41:10 dan dikutip oleh Yesus Kristus sendiri, menurut catatan Injil Yohanes (Yohanes 13:18).
Ayat 36
sunting- Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (TB)[12]
- Referensi silang: Markus 14:32
Ayat 37
sunting- Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (TB)[13]
Inilah tahap pertama dari penderitaan Kristus. Semua penderitaan rohani dan jasmaniah yang dialami oleh Kristus bermula di taman Getsemani. "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Lukas 22:44). Di bawah tekanan yang hebat, pembuluh darah halus dalam kelenjar-kelenjar keringat dapat pecah sehingga keringat bercampur dengan darah (lihat Matius 26:39; untuk memperoleh pengertian lebih lanjut mengenai tahapan ini dalam penderitaan Kristus; untuk tahap kedua dari penderitaan Kristus lihat Matius 26:67).[9]
Ayat 39
sunting- Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."[14]
Yang dimaksudkan oleh Yesus dengan "cawan ini" telah menjadi pokok pembahasan yang panjang lebar.
- 1) Belum tentu Kristus sedang berdoa agar dibebaskan dari kematian jasmaniah, karena Ia sudah membulatkan tekad untuk mati karena dosa manusia (bandingkan Markus 10:33–34; Lukas 9:51; Yohanes 12:24,27; Ibrani 10:5–9).
- 2) Lebih besar kemungkinannya Ia sedang berdoa agar dibebaskan dari hukuman perpisahan dari Allah, hukuman yang tertinggi atas dosa. Kristus berdoa agar kematian jasmani-Nya dapat diterima sebagai harga tebusan yang penuh bagi dosa-dosa umat manusia. Akan tetapi, Ia tetap memohon, "tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki". Lalu Yesus menyerahkan diri-Nya untuk mengalami kematian jasmani dan pemisahan rohani dari Bapa-Nya di sorga agar dapat menyediakan keselamatan kita (bandingkan Matius 27:46). Doa-Nya itu "didengarkan" karena Bapa-Nya menguatkan Dia untuk meminum cawan yang sudah ditetapkan (lihat Ibrani 5:7).[9]
Ayat 47
sunting- Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.[15]
Ayat 49
sunting- Dan segera ia [Yudas] maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.[16]
Ayat 51
sunting- Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.[17]
Peristiwa penyerangan seorang murid Yesus Kristus terhadap salah satu orang hamba Imam Besar yang menangkap Yesus di taman Getsemani dicatat dalam keempat Injil, dengan catatan yang mirip dalam Markus 14:47, meskipun hanya dalam Injil Lukas dan Injil Yohanes dicatat bahwa yang terputus itu "telinga kanan" (Lukas 22:50, Yohanes 18:10) tetapi Injil Yohanes satu-satunya yang menyebut secara rinci siapa pelaku dan korban tindakan tersebut: Simon Petrus yang melakukan pemotongan telinga, dan Malkhus yang dipotong telinga kanannya (Yohanes 18:10), sedangkan Injil Lukas satu-satunya yang mencatat bahwa Yesus memulihkan telinga itu (Lukas 22:51).[18]
Ayat 52
sunting- Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang."[19]
Ayat 57
sunting- Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.[20]
Ayat 67
sunting- Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,[21]
Inilah tahap kedua dari penderitaan Kristus. Setelah ditangkap pada waktu malam dan ditinggalkan oleh murid-Nya (ayat Mat 26:55-57), Yesus dibawa kepada Kayafas dan majelis Yahudi. Ketika itu mereka menutupi mata-Nya, berulang-ulang memperolokkan Dia, meludahi dan menampar Dia. (untuk tahap ketiga dari penderitaan-Nya lihat Matius 27:2).[9]
Referensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
- ^ Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- ^ Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
- ^ Matius 26:15
- ^ Zakharia 11:12
- ^ Blue Letter Bible - Zechariah 11:12 Septuagint.
- ^ Keluaran 21:32
- ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Matius 26:17
- ^ Matius 26:23
- ^ Matius 26:36 - Sabda.org
- ^ Matius 26:37 - Sabda.org
- ^ Matius 26:39
- ^ Matius 26:47
- ^ Matius 26:49
- ^ Matius 26:51
- ^ Cambridge Bible for Schools and Colleges. Matthew 26. Diakses 28 April 2018.
- ^ Matius 26:52
- ^ Matius 26:57
- ^ Matius 26:67
Lihat pula
sunting- Minggu Sengsara
- Perjamuan Terakhir
- Penangkapan Yesus
- Pengadilan Yesus
- Tiga puluh keping perak
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Mazmur 41, Markus 14, Lukas 7, Lukas 22; Yohanes 12, 13, 18; 1 Korintus 11
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Matius 26 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Matius 26
- (Indonesia) Referensi silang Matius 26
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Matius 26
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Matius 26