Daftar pemimpin Uni Soviet

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 25 September 2015 07.23 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara , -Diantara +Di antara))

Sesuai Konstitusi 1977 Uni Republik Sosialis Soviet, Ketua Dewan Menteri berkedudukan sebagai kepala pemerintahan[1], sedangkan Ketua Presidium Majelis Agung sebagai kepala negara.[2]

Pemimpin Uni Soviet
Bekas jabatan politik
Berkas:Potret Mikhail Gorbachev.jpg
Mikhail Gorbachev
Pejabat pertamaVladimir Lenin
(sebagai Perdana Menteri)
Pejabat terakhirMikhail Gorbachev
(sebagai Presiden)
Kediaman resmiKremlin
PelantikSeorang pemimpin tidak akan bisa memerintah, atau mempertahankan kekuasaan, tanpa dukungan di Politbiro, Komite Pusat dan/atau Sekretariat Komite Sentral
Jabatan dimulai30 Desember 1922 (Berdirinya Uni Soviet)
Jabatan berakhir25 Desember 1991 (Kekuasaan komunis berakhir)
26 Desember 1991 (Uni Soviet runtuh)

Jabatan Ketua Dewan Menteri dapat disamakan dengan jabatan "Perdana Menteri",[1]sedangkan jabatan sebagai Kepala Presidium dapat disamakan dengan jabatan Presiden.[2] Dalam tujuh puluh tahun sejarah Uni Soviet, sebenarnya tidak ada 'jabatan' pemimpin Uni Soviet, tapi pemimpin Soviet biasanya memimpin negara melalui jabatan Perdana Menteri dan/atau jabatan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). Dalam ideologi Vladimir Lenin kepala negara Soviet adalah tubuh dari garda depan partai (lihat What Is to Be Done?).

Setelah Josef Stalin menadapatkan tampuk kekuasaan di era 1920-an,[3] jabatan Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet, menjadi identik dengan 'Pemimpin Uni Soviet'[4] karena jabatan ini mengurus Partai Komunis dan juga Pemerintah Uni Soviet.[3]Namun, akhirnya pada masa pemerintahan Stalin jabatan Sekretaris Jenderal dihapus. Kemudian Nikita Khrushchev kembali membuat jabatan ini dengan nama Sekretaris Pertama hingga tahun 1966, dimana Leonid Brezhnev mengembalikan nama jabatan ini seperi awalnya. Menjadi kepala partai komunis,[5] jabatan Sekretaris Jenderal menjadi jabatan tertinggi di negara ini, hingga tahun 1990.[6] Dalam jabatan SekJen, terjadi kekurangan pedoman yang jelas dalam memilih penerusnya, sehingga setelah kematian atau penggulingan pemimpin Soviet, penerusnya biasanya memerlukan dukungan dari Politbiro, Komite Sentral, atau aparat pemerintah/partai untuk dapat menjadi pemimpin dan tetap berkuasa. Hingga akhirnya di bulan Maret 1990, jabatan Presiden Uni Soviet menggantikan Sekretaris Jenderal sebagai jabatan tertinggi dalam politik Soviet.[7]

Bersamaan dengan pembentukan jabatan Presiden, anggota-anggota Kongres Deputi Rakyat memutuskan untuk menghapus Pasal 6 Konstitusi Soviet yang menyatakan bahwa Uni Soviet adalah negara partai tunggal yang dipimpin oleh Partai Komunis yang pada gilirannya akan memainkan peran utama dalam masyarakat. Kebijakan ini melemahkan partai dan hegemoninya atas Uni Soviet dan rakyatnya. [8] Setelah kematian, pengunduran diri, atau penggulingan Presiden dari jabatannya, Wakil Presiden Uni Soviet akan menjadi penggantinya, meskipun Uni Soviet sudah lebih dahulu runtuh sebelum kebijakan ini diujicoba.[9] Setelah Kudeta Agustus mengalami kegagalan, Wapres digantikan oleh anggota terpilih yang berasal dari Dewan Negara Uni Soviet.[10]


Ringkasan

Vladimir Lenin dipilih sebagai Ketua Sovnarkom pada 30 Desember 1922, oleh Kongres Soviet.[11] Usianya yang sudah berumur 53 tahun menurun karena dua luka tembak, kemudian diperburuk oleh tiga kali stroke yang menyebabkan kematiannya pada tahun 1924.[12] Terlepas dari kesehatannya di hari-hari terakhir hidupnya, Lenin sebenarnya sudah kehilangan banyak kekuatannya yang jatuh ke tangan Stalin.[13] Alexei Rykov melanjutkan Lenin sebagai Ketua Sovnarkom. Meskipun secara de jure ia orang paling kuat di negara itu, Politbiro Partai Komunis mulai membayang-bayangi Sovnarkom pada pertengahan tahun 1920-an. Pada akhir dekade ini, Rykov hanya menjadi "tukang stempel" keputusan yang telah ditetapkan oleh Stalin dan Politbiro.[14]

Kebijakan awal Stalin meliputi industrialisasi, nasionalisasi industri swasta[15] dan kolektivisasi lahan milik swasta (yang merupakan hasil dari Kebijakan Ekonomi Baru Lenin). [16] Sebagai pemimpin Politbiro, Stalin melakukan konsolidasi kekuasaan, dimana ia hampir memiliki kekuasaan absolut pada tahun 1938 setelah melancarkan Pembersihan Besar-Besaran dan serangkaian tindakan penekanan dan penganiayaan politik. [17] Pada Juni 1941, tentara Jerman Nazi melancarkan invasi terhadap Uni Soviet,[18] yang pada akhirnya berhasil dipukul mundur oleh tentara Soviet pada bulan Desember. Atas perintah Stalin, Uni Soviet melancarkan serangan balik pada Nazi Jerman.[19] Pada Maret 1953, Stalin meninggal dunia,[20] yang memicu perebutan kekuasaan antara Khrushchev dan Malenkov. Pada akhirnya, Krushchev berhasil memangkan perebutan ini dan menjadi pemimpin URSS.[21]

Khrushchev mengecam Stalin pada dua kesempatan: pada tahun 1956 dan 1962. Kebijakan de-Stalinisasinya membuatnya mendapatkan banyak musuh dalam partai, terutama dari orang-orang yang diangkat pada masa Stalin. Banyak anggota partai yang melihat pendekatan ini merusak dan menyebabkan destabilisasi. Sebuah kelompok yang dikenal sebagai Kelompok Anti-Partai mencoba untuk menggulingkan Khrushchev dari jabatannya pada tahun 1957, yang berakhir dengan kegagalan.[22] Disaat Khrushchev semakin tua, perilaku tidak menentunya menjadi lebih buruk, dimana biasanya ia membuat keputusan tanpa membahasnya bersama Politbiro.[23] Akhirnya, Leonid Brezhnev yang merupakan seorang sahabat dekat Khrushchev, terpilih sebagai SekJen partai pada hari yang sama dengan penggulingan Khrushchev dari kekuasaan; Alexei Kosygin menjadi Perdana Menteri baru dan Anastas Mikoyan terus menjabat sebagai Ketua Presidium Majelis Agung. Pada tahun 1965, atas perintah Politbiro, Mikoyan dipaksa pensiun dan Nikolai Podgorny mengambil alih jabatan Ketua Presidium.[24] Setelah masa Khrushchev (1960-an), Uni Soviet diperintah oleh kepemimpinan bersama.[25] Henry A. Kissinger, Penasehat Keamanan Nasional AS, dengan keliru mempercayai bahwa Kosygin adalah "Pemimpin Uni Soviet" dan berada di pucuk pimpinan "kebijakan luar negeri Soviet", karena ia mewakili pihak Soviet di KTT Glassboro. [26]

"Era Stagnasi" (istilah yang menjelekkan masa ini, dan dibuat oleh Mikhail Gorbachev), adalah periode yang ditandai oleh efisiensi sosial-ekonomi yang rendah dan gerontokrasi memerintah negara ini. [27] Pada tahun 1982, Yuri Andropov ditunjuk menggantikan Brezhnev sebagai SekJen Partai, namun beberapa waktu kemudian (di tahun 1983), Andropov dirawat di rumah sakit, dan jarang berada di tempat kerjanya untuk memimpin pertemuan politbiro karena kesehatannya menurun. Sebagai gantinya, Nikolai Tikhonov biasanya menggantikannya dalam memimpin pertemuan tersebut.[28] Setelah kematian Andropov, dipilihlah pemimpin (yang bahkan lebih tua darinya), Konstantin Chernenko sebagai SekJen Partai, namun sayangnya pemerintahannya berlangsung kurang dari satu tahun.[29]

Gorbachev dipilih sebagai SekJen oleh Politbiro pada 11 Maret 1985.[30] Pada pertengahan hingga akhir 1980-an Gorbachev meluncurkan kebijakan perestroika (secara harfiah berarti "rekonstruksi", meskipun ada yang mengartikan lain) dan glasnost ("keterbukaan" dan "transparansi").[31] Perombakan gaya pemerintahan utama dari komunisme pada tahun 1988 dan 1989 di Uni Soviet menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, yaitu menyebabkan Uni Soviet pecah menjadi 15 negara setelah gagalnya Kudeta 1991 yang dipimpin oleh Gennady Yanayev[32].

Daftar pemimpin

Daftar berikut ini hanya mencakup orang-orang yang mampu mengumpulkan dukungan yang cukup dari PKUS dan pemerintah, atau salah satu dari dua hal ini untuk memimpin Uni Soviet.

Nama
(lahir–mati)
Foto Masa Jabatan Kongres Catatan
Vladimir Lenin
(1870–1924)[33]
  30 Desember 1922[33]–21 Januari 1924[13] Kongres ke-11ke-12 Ketua Dewan Komisar Rakyat (Sovnarkom) dan pemimpin informal Bolshevik sejak awal pendiriannya[33]. Pemimpin Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (RSFSR) dari tahun 1917 dan pemimpin Uni Republik Sosialis Soviet (Uni Soviet) dari tahun 1922 sampai kematiannya.[34]
Josef Stalin
(1878–1953)[13]
Berkas:Stalin lg zlx1.jpg 21 Januari 1924[13]–5 Maret 1953[35] Kongres ke-13ke-19 SekJen PKUS dari 3 April 1922 hingga 1934, dimana ia mengundurkan diri dari jabatannya; jabatan ini kemudian dihapuskan pada Oktober 1952.[36] Stalin menjadi Perdana Menteri Uni Soviet dari 6 Mei 1941 hingga kematiannya pada 5 Maret 1953.[35] Ia juga menjadbat sebagai Menteri Pertahanan dari 19 Juli 1941 hingga 3 Maret 1947 dan Ketua Komite Keamanan Negara pada masa Perang Patriotik Raya, [37]dan juga menjadi satu-satunya orang yang pernah menjabat Komisariat Rakyat untuk Kebangsaan (1921–1923).[38]
Georgy Malenkov
(1902–1988)[39]
Berkas:Georgy Malenkov.jpg 5 Maret 1953[39][40]–8 Februari 1955[41] Kongres ke-19 Menggantikan semua jabatan Stalin, tapi dipaksa mengundurkan diri dari jabatan-jabatan itu dalam waktu satu bulan.[42] Jabatannya sebagai Perdana Menteri Uni Soviet berakhir dalam perebutan kekuasaan melawan Khrushchev.[43]
Nikita Khrushchev
(1894–1971)[44]
  8 Februari 1955[44]–14 October 1964[45] Kongres ke-20ke-22 Menjabat sebagai Sekretaris Pertama Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet (dari September 1953) dan Ketua Dewan Menteri dari 27 Maret 1958 -14 Oktober 1964. Saat berlibur di Abkhazia, Khrushchev diminta oleh Leonid Brezhnev untuk kembali ke Moskwa untuk pertemuan khusus Presidium, yang akan diselenggarakan pada 13 Oktober 1964. Di sana, pada sesi yang paling berapi-api sejak krisis "kelompok anti-partai" di tahun 1957, ia dipecat dari semua jabatannya dan menjadi "bukan siapa-siapa".[46]
Leonid Brezhnev
(1906–1982)[45]
Berkas:Potret Leonid Brezhnev.jpg 14 Oktober 1964[45]–10 November 1982[47] Kongres ke-23ke-26 Menjabat sebagai Sekretaris Pertama Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet, yang kemudian dinamakan Sekretaris Jenderal, [23] dan bekerjasama dengan PM Alexei Kosygin sebelum tahun 1970-an. Untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, ia kemudian mengangkat dirinya menjadi "Ketua Presidium"[24]
Yuri Andropov
(1914–1984)[48]
Berkas:Andropov1.jpg 12 November 1982[48]–9 Februari 1984[49] Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis[26] dan Ketua Presidium dari 16 Juni 1983 sampai 9 Februari 1984.[50]
Konstantin Chernenko
(1911–1985)[51]
Berkas:Chernenko.jpg 13 Februari 1984[51]–10 Maret 1985[23] Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis[52] dan Ketua Presidium dari 11 April 1984 sampai 10 Maret 1985.[53]
Mikhail Gorbachev
(lahir 1931)[54]
Berkas:Potret Mikhail Gorbachev.jpg 11 Maret 1985[23]–19 Agustus 1991[55]


21 Augustus 1991[23]–25 Desember 1991[55]

Kongres ke-27ke-28 Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dari 11 Maret 1985,[53] dan mengundurkan diri pada 24 Agustus 1991,[56] Ketua Presidium Tertinggi Soviet dari 1 Oktober[52] 1988 sampai jabatan tersebut berganti nama menjadi Ketua Tertinggi Soviet pada 25 Mei 1989 sampai 15 Maret 1990[53] dan Presiden Uni Soviet dari 15 Maret 1990[57] sampai 25 Desember 1991.[58] Pada hari setelah pengunduran Gorbachev sebagai Presiden, Uni Soviet Union secara resmi dibubarkan.[55]
Gennady Yanayev
(1937–2010)
(pengkudeta)
Berkas:Gennady Yanayev.jpg 19 Augustus 1991–21 Augustus 1991 Mendapatkan kekuasaan dalam suatu percobaan kudeta bersama dengan Komite Negara Keadaan Darurat.

Daftar troika

Dalam tiga kesempatan, pertama saat kematian Lenin dan naiknya Stalin, kedua pada saat kematian Stalin dan naiknya Nikita Khrushchev; dan ketiga, disaat kejatuhan Khrushchev dan konsolidasi kekuasaan Leonid Brezhnev, suatu bentuk Kepemimpinan bersama yang dikenal dengan nama troika ("tiga serangkai")[59], memerintah Uni Soviet, tanpa seseorang di antara mereka memengang kekuasaan ditangannya sendiri saja.[24][40]

Anggota
(lahir–mati)
Masa jabatan Catatan
  Berkas:Stalin lg zlx1.jpg  
Mei 1922[60]–1925[61]
Saat Lenin terkena stroke untuk pertama kalinya, sebuah Troika didirikan untuk memerintah negara. Troika ini terdiri dari Lev Kamenev, Josef Stalin, dan Grigory Zinoviev. Akhinya, Troika ini dibubarkan ketika Kamenev dan Zinoviev memutuskan untuk berpisah dengan Stalin pada tahun 1925 dan bergabung dengan faksi yang dipimpin oleh Leon Trotsky.[61] Nantinya, Kamenev, Zinoviev dan Trotsky akan dibunuh secara brutal atas perintah Stalin.
Lev Kamenev
(1883–1936)[62]
Josef Stalin
(1878–1953)[13]
Grigory Zinoviev
(1883–1936)[63]
  Berkas:Georgy Malenkov.jpg  
13 Maret 1953[40]–26 Juni 1953[64]
Troika ini terdiri dari Georgy Malenkov, Lavrentiy Beria, dan Vyacheslav Molotov. [65] Pada akhirnya, troika ini berakhir, ketika Malenkov dan Molotov bergabung dengan Nikita Khrushchev dalam pembunuhan Beria.[44]
Lavrentiy Beria
(1899–1953)[40]
Georgy Malenkov
(1902–1988)[40]
Vyacheslav Molotov
(1890–1986)[40]
Berkas:Potret Leonid Brezhnev.jpg    
14 Oktober 1964[45]–16 Juni 1977[24]
Troika ini terdiri dari anggota terkemuka Kepimpinan bersama, dan terdiri dari Brezhnev sebagai Sekretaris Pertama (SekJen partai), Kosygin sebagai Perdana Menteri dan Anastas Mikoyan sebagai Ketua Presidium Majelis Agung. Pada tahun 1965, Mikoyan digantikan oleh Nikolai Podgorny. Selama konsolidasi kekuasaan Brezhnev secara bertahap, Troika "dibubarkan" ketika ia menjadi ketua Presidium pada tahun 1977 (menggantikan Podgorny).[24] Namun, kepemimpinan kolektif terus ada dalam bentuk yang berbeda setelah penggulingan Podgorny dari kepemimpinan Partai sepanjang sisa pemerintahan Brezhnev.[66]
Leonid Brezhnev
(1906–1982)[45]
Alexei Kosygin
(1906–1980)[45]
Nikolai Podgorny
(1903–1983)[45]


Lihat pula

Catatan

  1. ^ a b Armstrong 1986, hlm. 169.
  2. ^ a b Armstrong 1986, hlm. 165.
  3. ^ a b Armstrong 1986, hlm. 98.
  4. ^ Armstrong 1986, hlm. 93.
  5. ^ Ginsburgs, Ajani & van den Berg 1989, hlm. 500.
  6. ^ Armstrong 1989, hlm. 22.
  7. ^ Brown 1996, hlm. 195.
  8. ^ Brown 1996, hlm. 196.
  9. ^ Brown 1996, hlm. 275.
  10. ^ Pemerintah Uni Soviet: Gorbachev, Mikhail (21 March 1972). УКАЗ: ПОЛОЖЕНИЕ О МИНИСТЕРСТВЕ ЮСТИЦИИ СССР (dalam bahasa Russian). sssr.su. Diakses tanggal 15 November 1991. 
  11. ^ Lenin 1920, hlm. 516.
  12. ^ Clark 1988, hlm. 373.
  13. ^ a b c d e Brown 2009, hlm. 59.
  14. ^ Gregory 2004, hlm. 58–59.
  15. ^ Brown 2009, hlm. 62.
  16. ^ Brown 2009, hlm. 63.
  17. ^ Brown 2009, hlm. 72.
  18. ^ Brown 2009, hlm. 90.
  19. ^ Brown 2009, hlm. 148.
  20. ^ Brown 2009, hlm. 194.
  21. ^ Brown 2009, hlm. 231–33.
  22. ^ Brown 2009, hlm. 246.
  23. ^ a b c d e Service 2009, hlm. 378.
  24. ^ a b c d e Brown 2009, hlm. 402.
  25. ^ Bacon & Sandle 2002, hlm. 13.
  26. ^ a b Brown 2009, hlm. 403.
  27. ^ Brown 2009, hlm. 398.
  28. ^ Zemtsov 1989, hlm. 146.
  29. ^ Brown 2009, hlm. 481.
  30. ^ Brown 2009, hlm. 487.
  31. ^ Brown 2009, hlm. 489.
  32. ^ Brown 2009, hlm. 503.
  33. ^ a b c Brown 2009, hlm. 53.
  34. ^ Sakwa 1999, hlm. 140–143.
  35. ^ a b Service 2009, hlm. 323.
  36. ^ Service 1986, hlm. 231–32.
  37. ^ Green & Reeves 1993, hlm. 196.
  38. ^ Service 2005, hlm. 154.
  39. ^ a b Service 2009, hlm. 331.
  40. ^ a b c d e f Service & 2009 332.
  41. ^ Duiker & Spielvogel 2006, hlm. 572.
  42. ^ Cook 2001, hlm. 163.
  43. ^ Hill 1993, hlm. 61.
  44. ^ a b c Taubman 2003, hlm. 258.
  45. ^ a b c d e f g Service 2009, hlm. 377.
  46. ^ Service 2009, hlm. 376.
  47. ^ Service 2009, hlm. 426.
  48. ^ a b Service 2009, hlm. 428.
  49. ^ Service 2009, hlm. 433.
  50. ^ Paxton 2004, hlm. 234.
  51. ^ a b Service 2009, hlm. 434.
  52. ^ a b Europa Publications Limited 2004, hlm. 302.
  53. ^ a b c Paxton & 2004 235.
  54. ^ Service 2009, hlm. 435.
  55. ^ a b c Gorbachev 1996, hlm. 771.
  56. ^ Service 2009, hlm. 503.
  57. ^ Paxton 2004, hlm. 236.
  58. ^ Paxton 2004, hlm. 237.
  59. ^ Tinggaard & Svendsen 2009, hlm. 460.
  60. ^ Reim 2002, hlm. 18–19.
  61. ^ a b Rappaport 1999, hlm. 141 & 326.
  62. ^ Rappaport 1999, hlm. 140.
  63. ^ Rappaport 1999, hlm. 325.
  64. ^ Andrew & Gordievsky 1990, hlm. 423–24.
  65. ^ Marlowe 2005, hlm. 140.
  66. ^ Baylis 1989, hlm. 98.

Daftar pustaka

Pranala luar