Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid

Revisi sejak 19 Oktober 2015 11.53 oleh 202.62.17.67 (bicara)

Bandar Udara Internasional Lombok (kode IATA: LOP ; ICAO: WADL) (Lombok International Airport) adalah Bandara domestik dan internasional yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I.[4][5] dan dibuka pertama kali pada tanggal 1 Oktober 2011 untuk menggantikan fungsi dari Bandara Selaparang Mataram. Terletak persis di jantung pulau "eksotik" Lombok tepatnya di Jalan Tanak Awu. Melayani penerbangan domestik maupun international. Maskapai yang melayani rute domestik antara lain yaitu Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, Lion Air, Wings Air, Citilink, Sky Aviation, Trans Nusa Aviation, Indonesia Air Transport (Non Reguler), dan Travira Air (Non Reguler). Rute internasional dilayani oleh Silk Air dan AirAsia.

Bandar Udara Internasional Lombok
Informasi
JenisPublik
PengelolaPT Angkasa Pura I
MelayaniMataram
LokasiLombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Dibangun2006–2011
Ketinggian dpl97 mdpl
Situs webwww.lombok-airport.com
Peta
Lua error in Modul:Location_map at line 437: Tidak ada nilai yang diberikan untuk garis bujur.
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
13/31 9,000 2,750 Aspal
Statistik (2011)
Penumpang1,676,921 (termasuk dari (sekarang sudah ditutup) Bandar Udara Selaparang) [1]
Lebar landasan pacu45m
Apron2,074m²
Taxiway2 taxiway keluar
Terminal12,000m² (Passenger/VIP/Cargo)
Tempat parkir17,500m²
Dibuka pada pukul 10:00 WIT 1 Oktober 2011[1][2] BIL Airport and Runway RW13, Runway RW31 listed on TAWS database on 9 July 2011.[3]

Pada tanggal 20 Oktober 2011 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan bandara ini.[6] Arsitektur bandara ini memiliki ciri khas rumah adat sasak, namun tentu saja menggunakan bahan-bahan modern baja galvanis.

Penamaan bandara

 
Bandara Internasional Lombok, NTB.

Bandara Internasional Lombok (BIL) memiliki beberapa nama yang diusulkan. Pada bulan Januari 2009 hasil jajak pendapat publik yang dilakukan di Lombok menunjukkan bahwa Bandara Internasional Lombok (BIL) dipilih oleh 40,4% responden, Bandara Internasional Sasak (BIS) 20%, Bandara Internasional Rinjani (BIR) 46 16,7%, Bandara Internasional Mandalika (BIM) 10,9%, Bandara Internasional Selaparang (SIA) 8%, Bandara Internasional Pejanggik (PIA) 2,9%, dan Bandara Internasional Arya Banjar rapuh (ABGIA)

Lokasi

Lokasi Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah, pulau Lombok, Indonesia. Bandara ini terletak sebelah tenggara Kota Mataram ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat dan ± 8 kilometer selatan dari kota kecil Praya, ibu kota Kabupaten Lombok Tengah.

Bandara ini dibangun di atas lahan seluas 550 hektare yang menelan biaya Rp.625 miliar (US$73.100.000).

Tujuan

Ketika Bandara Internasional Lombok beroperasi, semua jadwal penerbangan yang ada di Bandara Selaparang Lombok dipindahkan ke bandara baru.

Dikarenakan Bandara Selaparang tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar maka diharapkan bahwa pelayanan internasional dan domestik akan segera melengkapi rute untuk pesawat berbadan lebar yang tidak bisa mendarat di Mataram.

Tahap-tahap pembangunan

 
Apron area Bandara internasional Lombok.

Landasan pacu, taxiway dan apron berada dalam tahap akhir instalasi konstruksi dan fasilitas di kuartal 3 tahun 2010. Terminal dan fasilitas pendukung lainnya dalam tahap akhir penyelesaian pada akhir September 2011. Tanggal pembukaan bandara sudah di jadwalkan dan kemudian ditunda berkali-kali. Dan diumumkan untuk pembukaan resmi pada tanggal 1 Oktober ini sebagian menanggapi kebutuhan mendesak untuk beroperasi sebelum dimulainya penerbangan Haji pada akhir tahun 2011.

Tahap I (2006-2009)

  • Runway: 45m x 2500m
  • Apron: 52.074 m²
  • Taxiway: 2 exit taxiway
  • Terminal: 12.000 m² (Penumpang, VIP, Kargo)
  • Parkir: 17.500 m²

Tahap II (2013-2015)

  • Runway: 45m x 2750m
  • Apron: 63.294 m²
  • Taxiway: 2 exit taxiway
  • Terminal: 16.500 m² (2,4juta penumpang per tahun)
  • Parkir: 29.100 m²

Tahap-III (2028)

  • Runway: 45m x 3500m
  • Apron: 74.514 m²
  • Taxiway: taxiway keluar dari 12, 2 taxiway keluar yang cepat, 1 paralel taxiway
  • Terminal: 28.750 m² (3.25juta penumpang per tahun)
  • Parkir: 29.100 m²

Maskapai penerbangan

{{airport-dest-list |3rdcoltitle = Terminal | AirAsia | Johor Bahru, Kuala Lumpur | Internasional | Batik Air | Jakarta-Soekarno-Hatta, Jakarta-Halim Perdanakusuma, Bandung, Surabaya, Denpasar/Bali, Yogyakarta | Domestik | Citilink | Bandung,Surabaya, Denpasar/Bali, Jakarta-Halim Perdanakusuma, Medan, Malang | Domestik | Garuda Indonesia | Bangkok, DarwinJeddah, Kuala Lumpur, Singapore | Internasional | Garuda Indonesia | Balikpapan, Bandung, Bima, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Kupang, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Sumbawa Besar, Surabaya, Yogyakarta | Domestik | Indonesia AirAsia | Bandung, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Surabaya, Yogyakarta, Singapore | Domestik, Internasional | Jetstar | Darwin, Perth, Sydney | Internasional | Kalstar Aviation | Balikpapan, Banjarmasin, Bima, Denpasar/Bali, Makassar, Sumbawa Besar | Domestik | Lion Air | Bandung, Banjarmasin, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Makassar, Surabaya, Yogyakarta | Domestik | SilkAir | Singapore, Perth | Internasional | Sriwijaya Air | Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Makassar, Surabaya, Yogyakarta | Domestik | Wings Air | Denpasar/Bali, Sumbawa Besar, Semarang, Banjarmasin | Domestik}

Referensi

Pranala luar