Negara Islam Irak dan Syam
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Islamic State of Iraq and the Levant di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Negara Islam Irak dan Syam (NIIS atau ISIL; bahasa Arab: الدولة الإسلامية في العراق والشام), juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS , /ˈaɪs[invalid input: 'ɨ']s/), Negara Islam Irak dan asy-Syam,[24] Daesh, atau Negara Islam (NI atau IS),[25] adalah kelompok militan [[ekstremisme Islam. Kelompok ini dipimpin oleh dan didominasi oleh anggota Arab Sunni dari Irak dan Suriah. Hingga Maret 2015[update], NIIS menguasai wilayah berpenduduk 10 juta orang di Irak dan Suriah. Lewat kelompok lokalnya, NIIS juga menguasai wilayah kecil di Libya, Nigeria, dan Afghanistan. Kelompok ini juga beroperasi atau memiliki afiliasi di berbagai wilayah dunia, termasuk Afrika Utara dan Asia Selatan.[26][27][28][29][30][31]
Negara Islam Irak dan Syam | |
---|---|
الدولة الإسلامية في العراق والشام ad-Dawlah al-Islāmiyah fī 'l-ʿIrāq wa-sy-Syām | |
Pemimpin |
|
Waktu operasi | 1999–sekarang
|
Markas | Ar-Raqqah, Suriah (ibu kota de facto) |
Wilayah operasi | Situasi militer per 9 November 2016 dalam konflik Irak, Suriah, dan Lebanon. Dikuasai pemerintah Irak Dikuasai pemerintah Suriah Dikuasai pemerintah Lebanon Dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah Dikuasai pasukan Kurdistan Irak Dikuasai pasukan Kurdistan Suriah Dikuasai pasukan oposisi Suriah Dikuasai Front al-Nusra Dikuasai Hezbollah Catatan: Irak dan Suriah memiliki gurun luas berpenduduk jarang. Pemetaan wilayah ini didasarkan pada penguasaan jalan raya dan kota.Peta pemberontakan Irak Peta pemberontakan Lebanon Peta Perang Saudara Libya Peta pemberontakan Nigeria Peta pemberontakan Sinai Peta Perang Saudara Yaman |
Ideologi | |
Pertempuran dan perang | Perang Saudara Suriah , Perang Irak (2003–2011), Pemberontakan Irak, Perang Irak (2014–present), Perang Saudara Libya Kedua, Pemberontakan Boko Haram, Perang di Pakistan Barat Laut, Perang di Afghanistan, Perang Saudara Yaman, dan konflik lainnya
Target utama Operasi Inherent Resolve dan intervensi militer terhadap NIIS: Suriah, Irak, Libya, dan Nigeria. |
Dalam bahasa Arab, kelompok ini dikenal dengan nama ad-Dawlah al-Islāmiyah fī 'l-ʿIrāq wa-sy-Syām sehingga terciptalah kata Da'isy atau Daesh (داعش, pelafalan dalam bahasa Arab: [ˈdaːʕiʃ]),[32][33] singkatan "NIIS" dalam bahasa Arab. Pada tanggal 29 Juni 2014, kelompok ini menyatakan dirinya sebagai negara Islam sekaligus kekhalifahan dunia yang dipimpin oleh khalifah Abu Bakr al-Baghdadi dan berganti nama menjadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (الدولة الإسلامية, "Negara Islam" (NI). Sebagai kekhalifahan, NIIS mengklaim kendali agama, politik, dan militer atas semua Muslim di seluruh dunia, dan "keabsahan semua keamiran, kelompok, negara, dan organisasi tidak diakui lagi setelah kekuasaan khilāfah meluas dan pasukannya tiba di wilayah mereka".[24][34][35][36] Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut NIIS telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang. Amnesty International melaporkan bahwa kelompok ini telah melakukan pembersihan etnis "berskala sangat besar". Kelompok ini dicap sebagai organisasi teroris oleh PBB, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, Amerika Serikat, India, Indonesia, Israel, Turki, Arab Saudi, Suriah, dan negara-negara lain. Lebih dari 60 negara secara langsung atau tidak langsung berperang melawan NIIS.
Kelompok ini awalnya didirikan dengan nama Jama'at al-Tawhid wal-Jihad pada tahun 1999, lalu bergabung dengan al-Qaeda pada tahun 2004. Kelompok ini terlibat pemberontakan Irak setelah pasukan koalisi Barat menyerbu Irak tahun 2003. Bulan Januari 2006, kelompok tersebut bergabung dengan grup-grup pemberontak Sunni yang tergabung dalam Dewan Syura Mujahidin. Mereka memproklamasikan pemberntukan Negara Islam Irak (NII) pada bulan Oktober 2006. Setelah Perang Saudara Suriah pecah bulan Maret 2011, NII di bawah kepemimpinan al-Baghdadi mengutus para pejuang ke Suriah pada Agustus 2011. Para pejuang tersebut menyebut dirinya Jabhat an-Nuṣrah li-Ahli asy-Syām—Front al-Nusra—dan menguasai daerah-daerah yang mayoritas dihuni warga Sunni di kegubernuran Ar-Raqqah, Idlib, Deir ez-Zor, dan Aleppo. Bulan April 2013, al-Baghdadi mengumumkan penyatuan NII dengan Front al-Nusra dan nama barunya, Negara Islam Irak dan Syam (NIIS). Namun demikian, Abu Mohammad al-Julani dan Ayman al-Zawahiri, masing-masing pemimpin al-Nusra dan al-Qaeda, menolak penyatuan tersebut. Setelah perebutan kekuasaan selama delapan bulan, al-Qaeda memutus semua hubungan dengan NIIS pada tanggal 3 Februari 2014 karena NIIS enggan berunding dan "luar biasa keras kepala". Di Suriah, kelompok ini melancarkan serangan darat terhadap pasukan pemerintah dan faksi pemberontak dalam Perang Saudara Suriah. Mereka mulai dikenal luas setelah mendesak mundur pasukan pemerintah Irak dari kota-kota besar di Irak barat dalam sebuah serangan pada awal 2014. Hilangnya kendali Irak atas wilayahnya sendiri mengakibatkan pecahnya pemerintahan Irak dan memicu aksi militer Amerika Serikat di Irak.[14][37][38][39]
NIIS mahir memanfaatkan media sosial. Mereka mengepos video-video pemenggalan tentara, warga sipil, wartawan, dan pekerja sosial di Internet dan dikenal karena menghancurkan situs-situs warisan budaya. Para tokoh Muslim di seluruh dunia mengutuk ideologi dan aksi-aksi NIIS; mereka berpendapat bahwa kelompok tersebut sudah keluar jauh dari ajaran Islam yang sejati dan segala tindakannya tidak mencerminkan ajaran atau nilai-nilai yang dibawa agama ini.[40][41] Penggunaan nama "Negara Islam" dan konsep kekhalifahan oleh kelompok ini dikritik secara luas. PBB, NATO, berbagai negara, dan sejumlah kelompok Muslim besar menolak keduanya.
Nama
Nama kelompok ini berubah-ubah sejak didirikan.[42]
- Kelompok ini didirikan tahun 1999 oleh seorang radikal Yordania, Abu Musab al-Zarqawi, dengan nama Jamāʻat al-Tawḥīd wa-al-Jihād, "Organisasi Tauhid dan Jihad" (JTJ).[43]
- Bulan Oktober 2004, al-Zarqawi berbaiat kepada Osama bin Laden dan mengganti nama kelompoknya menjadi Tanẓīm Qāʻidat al-Jihād fī Bilād al-Rāfidayn, "Organisasi Pangkalan Jihad di Mesopotamia", lebih dikenal dengan nama al-Qaeda di Irak (AQI).[42][44] Meski mereka tidak pernah menyebut dirinya al-Qaeda di Irak, nama ini menjadi nama non-resminya selama beberapa tahun.[45]
- Bulan Januari 2006, AQI bergabung dengan sejumlah kelompok pemberontak Irak dan membentuk Dewan Syura Mujahidin.[46] Al-Zarqawi tewas pada bulan Juni 2006.
- Tanggal 12 Oktober 2006, Dewan Syura Mujahidin bergabung dengan beberapa faksi pemberontak. Keesokan harinya, mereka mengumumkan pembentukan ad-Dawlah al-ʻIraq al-Islāmiyah, juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak (NII).[47] Pemimpin kelompok ini adalah Abu Abdullah al-Rashid al-Baghdadi dan Abu Ayyub al-Masri.[48] Setelah keduanya tewas dalam operasi gabungan Amerika Serikat dan Irak bulan April 2010, Abu Bakr al-Baghdadi diangkat sebagai pemimpin baru kelompok tersebut.
- Tanggal 8 April 2013, setelah memperluas wilayahnya ke Suriah, kelompok ini mulai menggunakan nama Negara Islam Irak dan al-Syam atau Negara Islam Irak dan Suriah.[49][50][51] Kedua nama tersebut merupakan terjemahan dari bahasa Arab ad-Dawlah al-Islāmīyah fī-l-ʻIrāq wa-sy-Syām;[52][53] al-Syām berarti kawasan Syam atau Suriah Raya.[24] Nama terjemahan tersebut biasa disingkat ISIL atau ISIS dalam bahasa Inggris, namun tidak pernah tetap.[24][53] The Washington Post menyimpulkan bahwa perbedaan antara kedua singkatan tersebut "tidak terlalu besar".[24]
- Nama Da'isy sering dipakai oleh para penentang NIIS yang berbahasa Arab. Nama ini terdiri dari huruf Dāl, alif, ʻayn, dan syīn sehingga membentuk kata (داعش), singkatan al-Dawlah al-Islamīyah fī al-ʻIrāq wa-al-Syām dalam bahasa Arab.[54][55] Ejaan singkatan tersebut beragam, dan "Daesh" lebih lazim digunakan. NIIS menganggap singkatan Da'isy sangat merendahkan karena dengan konjugasi tata bahasa yang tepat, kata tersebut terdengar seperti Daes yang berarti "seseorang yang menginjak sesuatu", dan Dahes, "seseorang yang menebar kebencian".[32][56] ISIL kabarnya memberi ancaman cambuk[57][58] dan potong lidah[59] kepada orang-orang yang memakai istilah Da'isy di wilayahnya. Pada tahun 2015, lebih dari 120 anggota parlemen Britania meminta BBC memakai nama Daesh seperti John Kerry dan Laurent Fabius.[32][60]
- Tanggal 14 Mei 2014, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memutuskan untuk menggunakan nama Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) untuk menyebut kelompok ini.[54] Pada akhir 2014, para petinggi pemerintahan A.S. beralih ke Daesh karena nama tersebut lebih disukai sekutu-sekutunya di Arab.[32]
- Tanggal 29 Juni 2014, kelompok ini mengganti namanya menjadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (الدولة الإسلامية, Negara Islam (NI)) dan menyatakan dirinya sebagai kekhalifahan dunia.[34][61][62] "Irak dan Syam" dihapus dari semua dokumen dan komunikasi resmi. Sejak saat itu, nama resmi kelompok ini adalah Negara Islam. Nama Negara Islam dan klaim kekhalifahan dikritik habis-habisan. PBB, beberapa negara, dan sejumlah kelompok Muslim besar menolak nama baru tersebut.[60][63][64][65][66][67][68][69]
Sejarah
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Negara Islam Irak dan Syam |
Jama'at al-Tawhid wal-Jihad (1999–2004) Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad Dewan Syura Mujahidin (2006) Negara Islam Irak (2006–13) Negara Islam Irak dan Syam (2013–14) Negara Islam (Juni 2014–sekarang) |
Topik |
Pembentukan, 1999–2006
Setelah invasi Irak 2003, jihadis Salafi asal Yordania, Abu Musab al-Zarqawi, dan kelompok militannya, Jama'at al-Tawhid wal-Jihad (didirikan tahun 1999), muncul pada tahap awal pemberontakan Irak lewat serangkaian serangan bunuh diri terhadap masjid Islam Syi'ah, warga sipil, badan pemerintahan Irak, dan tentara Italia yang terlibat dalam Multi-National Force pimpinan Amerika Serikat. Kelompok Al-Zarqawi secara resmi berbaiat kepada jaringan al-Qaeda Osama bin Laden pada bulan Oktober 2004 dan mengganti namanya menjadi Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn (تنظيم قاعدة الجهاد في بلاد الرافدين, "Organisasi Pusat Jihad di Mesopotamia"), biasa dikenal dengan nama al-Qaeda di Irak (AQI).[12][70][71] Serangan terhadap warga sipil, pasukan pemerintah dan pasukan keamanan Irak, diplomat dan tentara asing, dan konvoi Amerika Serikat berlangsung secara intens. Dalam surat kepada al-Zarqawi bulan Juli 2005, wakil ketua al-Qaeda Ayman al-Zawahiri merumuskan rencana empat tahap untuk memperluas Perang Irak. Rencana tersebut mencakup pengusiran pasukan A.S. dari Irak, pembentukan pemerintahan kekhalifahan Islam, penyebaran konflik ke negara tetangga Irak yang sekuler, dan perseteruan dengan Israel. Surat tersebut menyebutkan bahwa rencana ini "bertujuan melawan organisasi Islam baru apapun bentuknya".[72]
Pada bulan Januari 2006, AQI bergabung dengan beberapa kelompok pemberontak Irak kecil di bawah organisasi bernama Dewan Syura Mujahidin (DSM). Menurut Brian Fishman, aksi al-Qaeda merupakan pencitraan semata sekaligus upaya untuk memasukkan unsur-unsur Irak dan mungkin menjauhkan al-Qaeda dari kekacauan taktik al-Zarqawi, khususnya pengeboman tiga hotel di Amman oleh AQI pada tahun 2005.[73] Pada tanggal 7 Juni 2006, serangan udara A.S. menewaskan al-Zarqawi; posisinya digantikan oleh militan asal Mesir, Abu Ayyub al-Masri.[74][75]
Tanggal 12 Oktober 2006, DSM bergabung dengan tiga kelompok kecil dan enam suku Islam Sunni dalam "Koalisi Mutayibin". Kelompok baru ini bersumpah "untuk menyelamatkan umat Sunni dari penindasan kaum pembangkang (Muslim Syi'ah) dan pasukan pendudukan salibis ... untuk mengembalikan hak-hak [kami] sekalipun harus mengorbankan nyawa ... untuk menegakkan janji Allah di muka bumi, dan mengembalikan kejayaan Islam".[76][77] Sehari kemudian, DSM mengumumkan pembentukan Negara Islam Irak (NII) yang terdiri atas enam kegubernuran Arab Sunni di Irak.[78] Abu Omar al-Baghdadi diangkat sebagai amir,[47][79] dan al-Masri diangkat sebagai Menteri Perang dalam kabinet NII yang beranggotakan sepuluh orang.[80]
Negara Islam Irak, 2006–13
Menurut penelitian yang dilakukan oleh badan intelijen Amerika Serikat pada awal 2007, NII—dikenal dengan nama AQI—berencana menggulingkan pemerintahan di Irak bagian tengah dan barat, lalu mengubahnya menjadi kekhalifahan Sunni.[81] Kelompok ini semakin menguat dan, pada masa kejayaannya, menguasai kegubernuran Al Anbar, Diyala, dan Baghdad. Baqubah dipilih sebagai ibu kota Negara Islam Irak.[82][83][84][85]
Kenaikan jumlah tentara Perang Irak tahun 2007 memberi militer Amerika Serikat tambahan pasukan yang cukup untuk menyerbu kelompok tersebut. Akibatnya, banyak anggota AQI yang paling berpengaruh ditangkap atau dibunuh.[86]
Antara bulan Juli dan Oktober 2007, al-Qaeda di Irak dikabarkan kehilangan kendali atas provinsi Al Anbar dan wilayah Baghdad.[87] Sepanjang tahun 2008, serangkaian serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan Irak mendesak mundur pemberontak AQI dari wilayah kekuasaannya di kegubernuran Diyala dan Al Anbar sampai ke kota Mosul.[88]
Pada tahun 2008, NII mengaku sedang mengalami "krisis luar biasa".[89] Usaha kerasnya untuk mempertahankan wilayahnya dikecam oleh warga Irak Arab Sunni dan kelompok pemberontak lainnya. Kelompok tersebut mengalami kejatuhan sementara yang disebabkan oleh beberapa faktor,[90] salah satunya Kebangkitan Anbar.
Pada akhir 2009, komandan pasukan A.S. di Irak, Jenderal Ray Odierno, menyatakan bahwa NII "telah berubah besar dalam kurun dua tahun terakhir. Kelompok yang dulunya didominasi warga asing akhirnya didominasi oleh orang Irak".[91] Pada tanggal 18 April 2010, dua pucuk pimpinan NII, Abu Ayyub al-Masri dan Abu Omar al-Baghdadi, tewas dalam serangan gabungan AS-Irak di dekat kota Tikrit.[92] Dalam konferensi pers bulan Juni 2010, Jenderal Odierno melaporkan bahwa 80% dari 42 pemimpin NII, termasuk perekrut dan penyalur dana, tewas atau ditangkap; delapan sisanya masih buron. Ia mengatakan bahwa kelompok ini sudah terpisah dari pusat al-Qaeda di Pakistan.[93][94][95]
Tanggal 16 Mei 2010, Abu Bakr al-Baghdadi diangkat sebagai pemimpin baru Negara Islam Irak.[96][97] Al-Baghdadi mengganti para pemimpin yang tewas atau ditangkap dengan mengangkat mantan pejabat militer dan intelijen Ba'athis era Saddam Hussein.[98] Hampir semuanya pernah ditahan oleh militer Amerika Serikat, dan mereka mencakup sepertiga dari 25 komandan tertinggi Baghdadi. Salah satu di antaranya adalah mantan kolonel Samir al-Khlifawi, biasa diapnggil Haji Bakr, yang menjadi komandan militer tertinggi yang mengatur semua operasi kelompok ini.[99][100] Al-Khlifawi berperan penting dalam perencanaan dasar yang kelak mendorong terbentuknya NIIS.[101]
Pada Juli 2012, al-Baghdadi merilis pernyataan audio daring bahwa kelompoknya sudah kembali ke daerah yang dulu mereka kuasai sebelum diusir pasukan Amerika Serikat dan Para Putra Irak tahun 2007 dan 2008.[102] Ia juga mengumumkan serangan baru di Irak bernama Breaking the Walls; serangan ini bertujuan membebaskan para anggotanya yang ditahan di sejumlah penjara di Irak.[102] Kekerasan di Irak mulai meningkat pada Juni 2012 lewat serangkaian serangan bom mobil AQI. Pada Juli 2013, jumlah korban tewas mencapai 1.000 orang per bulan untuk pertama kalinya sejak April 2008.[103]
Perang Saudara Suriah
Pada bulan Maret 2011, unjuk rasa menentang pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah dimulai. Dalam beberapa bulan berikutnya, kerusuhan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan memicu militerisasi konflik secara bertahap.[104] Bulan Agustus 2011, al-Baghdadi mulai mengirimkan anggota NII cabang Suriah dan Irak yang berpengalaman dalam perang gerilya untuk mendirikan organisasi di Suriah. Di bawah pimpinan Abu Muhammad al-Julani asal Suriah, kelompok ini mulai merekrut anggota dan mendirikan sel di seluruh Suriah.[105][106] Bulan Januari 2012, kelompok ini meresmikan dirinya dengan nama Jabhat al-Nusra li Ahl as-Sham—Jabhat al-Nusra—biasa dikenal dengan nama Front al-Nusra. Al-Nusra berkembang menjadi pasukan tempur berpengalaman. Mereka didukung oleh warga Suriah yang menentang pemerintahan Assad.[105]
Negara Islam Irak dan Syam, 2013–14
Pada tanggal 8 April 2013, al-Baghdadi merilis pernyataan audio bahwa Front al-Nusra didirikan, didanai, dan dibantu oleh Negara Islam Irak,[107] dan keduanya bergabung menjadi "Negara Islam Irak dan al-Syam".[49] Al-Julani mengeluarkan pernyataan yang membantah penggabungan kedua kelompok tersebut dan mengaku bahwa tak satupun petinggi al-Nusra yang diberitahu soal penggabungan ini.[108] Pada Juni 2013, Al Jazeera melaporkan bahwa mereka menerima surat dari pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri yang ditujukan kepada pemimpin al-Nusra dan NII; ia menolak penggabungan tersebut dan mengutus seseorang untuk mengawasi hubungan sekaligus meredam ketegangan antara kedua kelompok tersebut.[109] Pada bulan yang sama, al-Baghdadi merilis pesan audio yang isinya menolak keputusan al-Zawahiri dan menyatakan bahwa penggabungan akan tetap berjalan.[110] Sementara itu, kampanye NIIS untuk membebaskan anggota-anggotanya yang dipenjara memuncak pada Juli 2013. NIIS melancarkan serangan bersamaan terhadap penjara Abu Ghraib dan Taji yang membebaskan lebih dari 500 tahanan, kebanyakan di antaranya veteran pemberontakan Irak.[103][111] Bulan Oktober 2013, al-Zawahiri memerintahkan pembubaran NIIS dan mengangkat Front al-Nusra sebagai pemimpin operasi jihadis di Suriah,[112] tetapi al-Baghdadi menolak keputusan al-Zawahiri atas dasar fikih Islam.[110] Kelompok al-Baghdadi melanjutkan operasinya di Suriah. Pada Februari 2013, setelah delapan bulan berebut kekuasaan, al-Qaeda memutuskan hubungan dengan NIIS.[38]
Menurut wartawan Sarah Birke, ada "perbedaan besar" antara Front al-Nusra dan NIIS. Bila al-Nusra aktif mendukung penggulingan pemerintahan Assad, NIIS "justru berfokus pada pendirian pemerintahan di wilayah yang didudukinya". NIIS "jauh lebih kejam" dalam pembentukan negara Islam. Mereka "melancarkan serangan sektarian dan langsung menegakkan hukum syariah saat itu juga". Front al-Nusra memiliki "kontingen pejuang asing berjumlah besar" dan dipandang sebagai kelompok dalam negeri oleh sebagian besar warga Suriah. Sebaliknya, para pengungsi Suriah justru memandang pejuang NIIS sebagai "pasukan 'penjajah' asing".[113] NIIS menguasai Suriah timur dan utara, dan menerapkan hukum syariah di beberapa kota di sana.[113] Kelompok ini kabarnya menguasai empat kota perbatasan Atmeh, al-Bab, Azaz, dan Jarablus dengan tujuan mengendalikan arus perpindahan manusia dari Suriah ke Turki.[113] Pejuang asing di Suriah mencakup para jihadis berbahasa Rusia yang awalnya merupakan anggota Jaish al-Muhajireen wal-Ansar (JMA).[114] Pada November 2013, pemimpin JMA asal Chechnya, Abu Omar al-Shishani, berbaiat kepada al-Baghdadi.[115] JMA kemudian terbelah antara pihak pendukung al-Shishani dan pihak yang melanjutkan operasi JMA secara terpisah di bawah kepemimpinan baru.[116]
Pada bulan Januari 2014, pemberontak yang berafiliasi dengan Front Islam dan Pasukan Suriah Bebas yang dilatih Amerika Serikat[117] melancarkan serangan melawan militan NIIS di dalam dan sekitar kota Aleppo.[118][119] Bulan Mei 2014, Ayman al-Zawahiri meminta Front al-Nusra untuk menghentikan serangan terhadap pesaingnya, NIIS.[120][Verifikasi gagal] Bulan Juni 2014, setelah pertempuran berlarut-larut antara kedua kelompok tersebut, cabang al-Nusra di kota Al-Bukamal, Suriah, berbaiat kepada NIIS.[121][122] Pada pertengahan Juni 2014, NIIS menduduki perlintasan Trabil di perbatasan Yordania–Irak,[123] satu-satunya perlintasan perbatasan antara kedua negara ini.[124] NIIS didukung oleh sebagian kecil masyarakat di Yordania walaupun tidak banyak karena faktor penindasan pemerintah di Yordania.[125] NIIS melakukan perekrutan di Arab Saudi[126] karena suku-suku di utara Arab Saudi berhubungan dekat dengan suku-suku di Irak barat dan Suriah timur.[127]
Negara Islam, 2014–sekarang
Pada tanggal 29 Juni 2014, organisasi ini mengklaim diri sebagai kekhalifahan dunia.[128] Abu Bakr al-Baghdadi—dikenal oleh para pendukungnya dengan sebutan Amirul Mu'minin, Khalifah Ibrahim—diangkat sebagai khalifah, dan kelompok ini mengganti namanya menjadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (الدولة الإسلامية, "Negara Islam" (NI)).[34] Sebagai "kekhalifahan", NIIS mengklaim kendali agama, politik, dan militer atas umat Islam di seluruh dunia.[36][129] Konsep kekhalifahan dan nama "Negara Islam" ditolak oleh pejabat pemerintahan dan tokoh-tokoh Islam di seluruh dunia.[63][64][65][66][67][68][69]
Pada bulan Juni dan Juli 2014, Yordania dan Arab Saudi mengerahkan pasukannya ke perbatasan Irak setelah Irak kehilangan kendali atas titik-titik perlintasan strategis yang dikuasai NIIS atau suku-suku pendukung NIIS.[124][130] Kala itu muncul spekulasi bahwa Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memerintahkan penarikan tentara dari perbatasan Irak–Saudi untuk "menekan Arab Saudi dan menciptakan ancaman bahwa NIIS juga akan menyeberang ke Arab Saudi".[127]
Pada Juli 2014, NIIS merekrut lebih dari 6.300 orang menurut Syrian Observatory for Human Rights. Beberapa di antaranya diduga pernah menjadi bagian dari Pasukan Suriah Bebas.[131] Tanggal 23 Juli 2014, pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Totoni Hapilon, dan sejumlah pria bertopeng berbaiat kepada al-Baghdadi lewat rekaman video sehingga NIIS juga hadir di Filipina.[31][132] Bulan September 2014, kelompok ini mulai menculik orang-orang untuk dimintai tebusan atas nama NIIS.[133]
Tanggal 3 Agustus 2014, NIIS menduduki kota Zumar, Sinjar, dan Wana di Irak utara.[134] Ribuan orang Yazidi mengungsi ke Gunung Sinjar untuk menghindari militan NIIS. Penderitaan warga Yazidi yang membutuhkan pangan dan air, ancaman genosida oleh NIIS, serta perlunya melindungi warga A.S. di Irak dan membantu Irak melawan NIIS merupakan alasan intervensi Amerika Serikat di Irak tanggal 7 Agustus[135] dan kampanye pengeboman udara di Irak tanggal 8 Agustus 2014.
Tanggal 11 Oktober 2014, NIIS dikabarkan mengerahkan 10.000 militan dari Suriah dan Mosul untuk menduduki ibu kota Irak, Baghdad.[136] Angkatan Darat Irak dan suku Anbar mengancam desersi apabila Amerika Serikat tidak menerjunkan tentara untuk menghambat laju NIIS.[137] Tanggal 13 Oktober, pasukan NIIS terletak 25 kilometer (16 mi) dari Bandar Udara Baghdad.[138]
Pada akhir Oktober 2014, 800 militan radikal menguasai sebagian kota Derna, Libya, dan berbaiat kepada Abu Bakr al-Baghdadi. Derna menjadi kota pertama di luar Suriah dan Irak yang menjadi bagian dari "Kekhalifahan Negara Islam".[139] Tanggal 2 November 2014, menurut Associated Press, sebagai tanggapan atas serangan udara koalisi, perwakilan Ahrar ash-Sham bertemu dengan Front al-Nusra, Khorasan Group, NIIS, dan Jund al-Aqsa untuk menyatukan kekuatan untuk melawan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan kelompok pemberontak moderat Suriah.[140] Namun demikian, pada tanggal 14 November 2014, terungkap bahwa perundingan tersebut tidak menemukan titik terang.[141] Tanggal 10 November 2014, faksi besar dari kelompok militan Ansar Bait al-Maqdis asal Mesir menyatakan berbaiat kepada NIIS.[142]
NIIS sering memanfaatkan air sebagai senjata perang. Penutupan gerbang bendungan kecil Nuaimiyah di Fallujah pada bulan April 2014 mengakibatkan banjir di wilayah sekitarnya sekaligus memutus aliran air ke Irak selatan yang didominasi penduduk Syi'ah. Sekitar 12.000 keluarga kehilangan tempat tinggal dan 200 km² desa dan lahan pertanian banjir atau mengering. Ekonomi wilayah tersebut juga terdampak oleh gagal panen dan terputusnya aliran listrik.[143]
Pada pertengahan Januari 2015, seorang pejabat Yaman mengatakan bahwa NIIS memiliki "puluhan" anggota di Yaman, dan mereka berebut kekuasaan dengan al-Qaeda di Jazirah Arab.[144] Pada bulan itu juga, pejabat Afghanistan membenarkan bahwa NIIS hadir di Afghanistan[145] setelah merekrut 135 militan pada akhir Januari. Pada akhir Januari 2015, 65 militan telah ditangkap atau dibunuh oleh Taliban. Perekrut utama NIIS di Afghanistan, Mullah Abdul Rauf, tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat pada bulan Februari 2015.[146][147][148]
Pada akhir Januari 2015, dikabarkan bahwa anggota NIIS telah menyusup ke Uni Eropa dengan berpura-pura menjadi pengungsi sipil yang mengungsi dari zona perang Irak dan Syam.[149] Seorang perwakilan NIIS mengklaim bahwa NIIS berhasil menyelundupkan 4.000 anggotanya, dan mereka merencanakan rangkaian serangan di Eropa sebagai balasan atas serangan udara terhadap target-target NIIS di Irak dan Suriah. Namun demikian, para pengamat yakin bahwa klaim tersebut dibesar-besarkan demi menyebarkan rasa takut. Mereka juga mengakui bahwa sejumlah negara Barat sudah tahu soal penyusupan anggota NIIS.[150]
Pada awal Februari 2015, militan NIIS di Libya berusaha menduduki sebagian pedesaan di sebelah barat Sabha dan wilayah yang mencakup kota Sirte, Nofolia, dan pangkalan militer di selatan kedua kota tersebut. Pada bulan itu juga, sebagian anggota Ansar al-Sharia di Yaman berpisah dari al-Qaeda dan berbaiat kepada NIIS.[151]
Tanggal 16 Februari 2015, Mesir melancarkan serangan udara di Libya sebagai balasan atas pemenggalan 21 penganut Kristen Mesir oleh NIIS. Pada hari itu pula, 64 militan NIIS di Libya tewas akibat serangan udara tersebut, termasuk 50 militan di Derna.[152] Akan tetapi, pada awal Maret 2015, NIIS menduduki sebagian kecil wilayah Libya, termasuk sebuah kota di sebelah barat Derna, wilayah sekitar Sirte, sepetak lahan di Libya selatan, sebagian wilayah dekat Benghazi, dan sebagian wilayah di sebelah timur Tripoli.
Tanggal 7 Maret 2015, Boko Haram menyatakan berbaiat kepada NIIS sehingga NIIS hadir di Nigeria, Niger, Chad, dan Kamerun.[17][153][154] Tanggal 13 Maret 2015, kelompok militan dari Gerakan Islam Uzbekistan berbaiat kepada NIIS;[155] kelompok tersebut merilis video lain pada 31 Juli 2015 yang menampilkan baiat pemimpin spiritualnya kepada NIIS.[156] Tanggal 30 Maret 2015, pejabat syariah senior Ansar al-Sharia di Libya, Abdullah Al-Libi, pindah ke NIIS.[157]
Sejak Maret sampai pertengahan April 2015, serbuan pasukan Irak di wilayah NIIS lebih diutamakan di Tikrit dan Kegubernuran Saladin.[158]
Pada bulan Juni 2015, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa NIIS kehilangan lebih dari 10.000 anggota akibat serangan udara selama sembilan bulan.[159] Pada bulan itu juga, tiga serangan bersamaan terjadi: dua hotel diserang oleh pria bersenjata di Tunisia, satu orang dipenggal di Perancis, dan sebuah bom meledak di masjid Syi'ah di Kuwait. NIIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kuwait dan Tunisia. Bendera NIIS dikibarkan di TKP di Perancis, tetapi NIIS tidak mengaku bertanggung jawab. NIIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan Paris November 2015.[160]
Misi kekhalifahan dunia
Tujuan
Sejak tahun 2004, tujuan utama kelompok ini adalah pembentukan negara Islam Sunni.[161][162] NIIS lebih tepatnya ingin mendirikan sebuah kekhalifahan, negara Islam yang dipimpin oleh pemerintahan keagamaan (religius) di bawah pemimpin agung—khalifah—yang diyakini sebagai pengganti Nabi Muhammad.[163] Pada bulan Juni 2014, NIIS menerbitkan dokumen yang mengklaim bahwa silsilah al-Baghdadi dapat ditelusuri hingga Muhammad.[163] Setelah mendeklarasikan kekhalifahan baru pada tanggal 29 Juni, NIIS mengangkat al-Baghdadi sebagai khalifahnya. Selaku khalifah, ia meminta semua Muslim taat di seluruh dunia untuk berbaiat kepadanya sesuai fikih Islam.[164]
ISIL menjabarkan tujuan organisasinya dalam majalah Dabiq, yaitu terus memperluas kekuasaan dan menguasai dunia sampai:
Benderanya yang diberkati [Allah]...berkibar di ujung timur dan barat Bumi, menyemaikan benih-benih kebenaran dan keadilan Islam di seluruh dunia, dan mengakhiri kepalsuan dan tirani kaum jahiliyah [tersesat] sekalipun Amerika Serikat beserta koalisinya menolaknya.
Menurut wartawan Jerman Jürgen Todenhöfer yang menghabiskan sepuluh hari bersama NIIS di Mosul, ia sering mendengar seruan bahwa NIIS ingin "menguasai dunia" dan semua yang tidak percaya dengan penafsiran Quran versi NIIS akan dibunuh. Todenhöfer dikejutkan oleh keyakinan para anggota ISIS bahwa "semua agama yang menyetujui demokrasi harus lenyap”[166] dan "semangatnya yang luar biasa"—termasuk semangat untuk membunuh "ratusan juta" orang.[167]
Peta yang menyebar di Internet terkait bekas wilayah negara Islam di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang menjadi target perluasan NIIS dibuat oleh pendukung luar dan tidak berhubungan resmi dengan NIIS.[168][169][170][171][172][173][174]
Saat kekhalifahan diproklamasikan, NIIS menyatakan bahwa, "keabsahan semua keamiran, kelompok, negara, dan organisasi tidak diakui lagi setelah kekuasaan khilāfah meluas dan pasukannya tiba di wilayah mereka."[163] Ini merupakan penolakan terhadap pemecahan wilayah di Timur Tengah yang dirancang oleh negara-negara Eropa semasa Perang Dunia I lewat Perjanjian Sykes–Picot.[175][176][177]
Ideologi dan kepercayaan
NIIS adalah kelompok Salafi atau Wahhabi.[22][178][179] NIIS mengikuti penafsiran Islam ekstrem, mendukung kekerasan agama, dan menganggap Muslim yang tidak sepakat dengan penafsirannya sebagai kafir atau murtad.[19] Menurut Hayder al Khoei, pemikiran NIIS diwakili oleh simbolisme Bendera Hitam yang digunakan Muhammad saat bertempur. Bendera tersebut menampilkan lambang Muhammad di dalam lingkaran putih disertai tulisan "Tiada Tuhan selain Allah".[180] Simbolisme seperti itu mengacu pada kepercayaan NIIS bahwa kelompoknya akan mengembalikan kejayaan kekhalifahan Islam zaman dulu beserta seluruh pengaruh politik, agama, dan eskatologinya.[181]
Menurut sejumlah pengamat, NIIS terbentuk dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islamis pasca-Utsmaniyah pertama yang berdiri pada akhir 1920-an di Mesir.[182] NIIS mengikuti prinsip jihadis global dan ideologi garis keras al-Qaeda dan kelompok jihadis modern lainnya.[19][14] Namun demikian, sumber-sumber lain menyebutkan bahwa kelompok ini berakar dari Wahhabisme.
Sebagai prinsip penuntunnya, para pemimpin Negara Islam ... membuka dan memperjelas komitmennya terhadap aliran Wahhabi Islam Sunni. Kelompok ini menyebarkan gambar-gambar buku teks agama Wahhabi dari Arab Saudi di sekolah-sekolah yang dikendalikannya. Video dari wilayah NIIS menampilkan teks-teks Wahhabi yang ditemplekan di samping mobil dakwah resmi.
— David D. Kirkpatrick, The New York Times[23]
Menurut The Economist, para penentang di ibu kota NIIS, Ar-Raqqah, melaporkan bahwa "kedua belas hakim yang saat ini menjalankan sistem peradilan [di sana] ... adalah orang Saudi". Praktik Wahhabi Saudi yang juga dianut kelompok ini adalah pembentukan polisi agama untuk menertibkan masyarakat dan mewajibkan salat di masjid, pelaksanaan hukuman mati, dan penghancuran atau penataan ulang bangunan keagamaan non-Sunni.[183] Bernard Haykel menyebut niat al-Baghdadi sebagai "Wahhabisme yang belum dijinakkan".[23]
NIIs bertujuan mengembalikan masa-masa kejayaan awal Islam dan menolak segala bidah atau penyesuaian agama Islam yang dianggap menyesatkan tujuan aslinya. NIIS mengutuk rezim-rezim modern dan Kesultanan Utsmaniyah karena keluar dari Islam yang sejati.[168] NIIS juga berusaha membangkitkan kembali proyek pendirian kekhalifahan Wahhabi yang diatur oleh doktrin Salafis yang ketat. Mengikuti tradisi Salafi-Wahhabi, NIIS mencap para pengikut hukum sekuler, termasuk pemerintah Arab Saudi, sebagai kaum murtad.[184]
Kaum Salafi seperti NIIS percaya bahwa hanya kewenangan sahlah yang dapat memimpin jihad, dan prioritas utama di wilayah pertempuran seperti negara-negara non-Muslim adalah penyucian umat Islam. Contohnya, NIIS menganggap kelompok Sunni Palestina, Hamas, kafir yang tidak punya kewenangan sah untuk memimpin jihad. Mereka juga menganggap pertempuran melawan Hamas sebagai tahap pertama pertempuran melawan Israel oleh NIIS.[23][185]
Eskatologi
Salah satu perbedaan antara NIIS dan gerakan Islamis atau jihadis lainnya seperti al-Qaeda adalah penekanannya pada eskatologi dan apokaliptisme—iman kepada Hari Akhirat dan keyakinan bahwa kedatangan Imam Mahdi sudah dekat. NIIS percaya bahwa mereka akan mengalahkan pasukan "Romawi" (Rum) di kota Dabiq sesuai takdir yang telah digariskan.[186] Mengikuti penafsiran Hadits Dua Belas Imam, NIIS juga percaya bahwa al-Baghdadi akan digantikan oleh empat khalifah yang sah.[186]
Seorang pakar Islamisme militan, William McCants, menulis:
Hari Kiamat memenuhi propaganda Negara Islam. [Hari Kiamat] merupakan nilai jual utama untuk para pejuang asing yang ingin mendatangi tempat-tempat yang diramalkan menjadi ajang pertempuran terakhir [umat Islam]. Perang saudara yang berkobar di negara-negara tersebut [Irak dan Suriah] menguatkan ramalan ini. Negara Islam terus mengompori api-api kiamat. [...] Bagi generasi Bin Laden, hari kiamat bukan alasan perekrutan yang efektif. Dua dasawarsa lalu, sejumlah negara di Timur Tengah jauh lebih stabil dan berhasil meredam sektarianisme. Saat itu lebih baik mengangkat isu pemberantasan korupsi dan tirani daripada perlawanan terhadap Antikristus [Dajjal]. Kini, hari kiamat menjadi alasan perekrutan yang dirasa lebih masuk akal.
Klaim wilayah dan perluasan internasional
Di Irak dan Suriah, NIIS menggunakan pembagian administratif yang sudah ada untuk menata wilayahnya. NIIS menyebut pembagian administratifnya wilayah atau provinsi.[188] Pada Juni 2015, NIIS mendirikan cabang resmi di Libya, Mesir (Semenanjung Sinai), Arab Saudi, Yaman, Aljazair, Afghanistan, Pakistan, Nigeria, dan Kaukasus Utara.[189] Di luar Irak dan Suriah, NIIS hanya menguasai wilayah di Sinai, Afghanistan, dan Libya.[28] NIIS juga memiliki anggota di Maroko, Lebanon, Yordania, Turki, dan Israel, namun tidak mendirikan cabang resmi di sana.[190]
Provinsi Libya
NIIS membagi Libya menjadi tiga provinsi bersejarah. Mereka mengklaim wilayah Cyrenaica di timur, Fezzan di selatan, dan Tripolitania di barat, sekitar ibu kota Tripoli.[191]
Pada tanggal 5 Oktober 2014, Dewan Syura Pemuda Islam dan militan lainnya di Libya bergabung dan membentuk Provinsi Cyrenaica.[192][193] NIIS cabang Libya merupakan cabang yang paling aktif dan sukses di luar Irak dan Suriah. NIIS lebih aktif di seputaran Derna dan Sirte, kampung halaman Gaddafi.[194][195]
Tanggal 4 Januari 2015, pasukan NIIS di Libya menguasai pedesaan timur Sabha dan mengeksekusi 14 tentara Libya.[196][197] Mereka sempat menguasai sebagian Derna sebelum terusir pada pertengahan 2015.[198] Laporan dari Sirte mengindikasikan bahwa militan NIIS yang ditempatkan di sana merupakan campuran militan asing dan loyalis eks-Gaddafi.[199] Pasukan pro-Dawn yang berkaitan dengan Misrata dan Operasi Dawn terlibat pertempuran melawan militan NI di Sirte.[butuh rujukan][200][201] Pertempuran antara pasukan Libya Dawn dan militan NIIS juga terjadi di Daheera, sebelah barat Sirte, dan Harawa, sebelah timur Sirte.[202]
Sumber yang belum dikonfirmasi mengklaim bahwa NIIS menggunakan pangkalannya di Libya untuk menyelundupkan anggota-anggotanya ke Uni Eropa dengan berpura-pura menjadi pengungsi.[203][204]
Provinsi Sinai
Tanggal 10 November 2014, banyak anggota Ansar Bait al-Maqdis yang berbaiat kepada al-Baghdadi.[142] Setelah itu, NIIS mendirikan Provinsi Sinai (Wilayat Sinai).[192][205][206][207] NIIS cabang Sinai diperkirakan memiliki 1.000–2.000 anggota.[31][208] NIIS cabang Sinai juga beroperasi di Jalur Gaza dengan nama Negara Islam di Gaza.[209] Tanggal 19 Agustus 2015, sejumlah anggota NIIS mengebom markas pasukan keamanan Mesir di Kairo utara. Serangan tersebut melukai 30 orang.[210] NIIS juga diduga sebagai dalang jatuhnya Metrojet Penerbangan 9268 yang menewaskan 224 penumpangnya. NIIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut lewat rekaman video, namun pemerintah Mesir membantah klaim NIIS.[211]
Provinsi Aljazair
Para anggota Jund al-Khilafah berbaiat kepada NIIS pada bulan September 2014.[212] NIIS di Aljazair mulai mendapat perhatian setelah mereka memenggal wisatawan Perancis, Herve Gourdel, bulan September 2014. Sejak saat itu, kelompok ini tidak terdengar lagi kabarnya. Pemimpinnya, Khalid Abu-Sulayman, dilaporkan tewas akibat serangan pasukan Aljazair pada Desember 2014.[189]
Provinsi Khorasan
Tanggal 26 Januari 2015, Provinsi Khorasan (Wilayat Khorasan) didirikan. Hafiz Saeed Khan diangkat sebagai Wāli (gubernur) dan Abdul Rauf diangkat sebagai wakilnya setelah keduanya berbaiat kepada al-Baghdadi. Nama Khorasan mengacu pada wilayah lama yang mencakup Afghanistan, Pakistan, dan "daerah sekitarnya".[15][148][213][214]
Pada tanggal 9 Februari 2015, Mullah Abdul Rauf tewas akibat serangan udara NATO.[148] Tanggal 18 Maret 2015, Hafiz Wahidi, pengganti wakil amir NIIS di Afghanistan, bersama sembilan militan NIIS lainnya tewas akibat serangan Angkatan Bersenjata Afghanistan.[215] Pada bulan Juni, Reuters menerima laporan bahwa sejumlah desa di beberapa distrik Provinsi Nangarhar, Afghanistan, telah diduduki oleh NIIS.[28] Tanggal 10 Juli 2015, Hafiz Saeed Khan, amir Provinsi Khorasan NIIS, dikabarkan tewas dalam serangan pesawat nirawak A.S. di Afghanistan timur.[216] Provinsi Khorasan merilis pesan audio yang diklaim sebagai suara Hafiz Saeed Khan pada tanggal 13 Juli 2015,[217] dan ia dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat pada tanggal 29 September 2015.[218]
Provinsi Yaman
Pada tanggal 13 November 2014, militan tak dikenal di Yaman berbaiat kepada NIIS.[212] Pada bulan Desember 2014, NIIS sudah memiliki anggota aktif di Yaman. NIIS dan al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) berebut anggota di Yaman.[144][219] Pada Februari 2015, dikabarkan bahwa sejumlah anggota Ansar al-Sharia di Yaman berpisah dari AQAP dan berbaiat kepada NIIS.[220] Saat Perang Saudara Yaman pecah bulan Maret 2015, sedikitnya tujuh provinsi NIIS yang perbatasannya mengikuti provinsi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Houthi, termasuk Provinsi Hadhramaut, Shabwah, dan Sana'a.[221][222]
Houthi Syi'ah (Komite Revolusi) merupakan musuh utama NIIS cabang Yaman.[223][224] Amerika Serikat mendukung intervensi pimpinan Arab Saudi di Yaman melawan pasukan Houthi,[225] tetapi banyak anggota U.S. SOCOM yang mendukung Houthi karena mereka dianggap mampu mendesak mundur al-Qaeda dan NIIS di Yaman, "sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh ratusan serangan pesawat nirawak A.S. dan penasihat militer Yaman".[226] The Guardian melaporkan bahwa "hanya NIIS dan al-Qaeda yang mengambil untung dari konflik yang telah memecah-belah Yaman dan membuat 20 juta orang membutuhkan bantuan darurat."[227]
Provinsi Afrika Barat
Pada tanggal 7 Maret 2015, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Syam melalui pesan audio yang dikirimkan di akun Twitter Boko Haram.[228][229] Tanggal 12 Maret 2015, juru bicara NIIS Abu Mohammad al-Adnani merilis pesan audio yang isinya menerima baiat Boko Haram dan menyebutnya sebagai perluasan wilayah NIIS di Afrika Barat.[16] Material NIIS yang terbit bulan Maret 2015 mencantumkan bahwa anggota Boko Haram adalah bagian dari Wilayat Gharb Afriqiya (Provinsi Afrika Barat).[222]
Provinsi Kaukasus Utara
Sejumlah komandan Keamiran Kaukasus di Chechnya dan Dagestan berbaiat kepada NIIS pada akhir 2014 dan awal 2015.[230] Pada tanggal 23 Juni 2015, juru bicara NIIS Abu Mohammad al-Adnani menerima baiat Kaukasus dan mengumumkan pembentukan Provinsi Kaukasus (Wilayat al-Qawqaz) di bawah kepemimpinan Rustam Asildarov.[18][189]
Asia Tenggara
Pada tanggal 23 Juli 2014, pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Totoni Hapilon, di Filipina berbaiat kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin NIIS.[132] In September 2014, the group began kidnapping people to ransom, in the name of ISIL.[133]
Wilayah operasi lainnya
- Militan tak dikenal di Arab Saudi berbaiat kepada NIIS dan ditetapkan sebagai provinsi NIIS.[212]
- Free Sunni of Baalbek Brigade (Lebanon) berbaiat kepada NIIS.[31]
- Sons of the Call for Tawhid and Jihad (Yordania) berbaiat kepada NIIS.[231]
Kepemimpinan dan pemerintahan
Kelompok ini dipimpin dan dijalankan oleh Abu Bakr al-Baghdadi yang dibantu oleh kabinet penasihat. Ia dibantu oleh dua wakil ketua, Abu Muslim al-Turkmani (KIA) di Irak dan Abu Ali al-Anbari di Suriah, dan 12 gubernur lokal di Irak dan Suriah. Tokoh ketiga, Abu Ala al-Afri, diyakini memegang jabatan penting di NIIS dan kabarnya merupakan wakil ketua NIIS. Ketiganya diduga berasal dari etnis Turkmen. Mantan penguasa Irak, Saddam Hussein, juga kabarnya dikelilingi oleh pejabat Turkmen senior.[232][233] Meski al-Baghdadi memberitahu pengikutnya untuk "menasihatinya apabila [ia] membuat kesalahan" dalam khutbahnya, menurut sejumlah pengamat, "ancaman, perlawanan, atau bahkan perbedaan pendapat apapun langsung dibungkam".[234] Di bawah para pemimpin terdapat dewan keuangan, kepemimpinan, militer, hukum—termasuk urusan eksekusi—bantuan pejuang asing, keamanan, intelijen, dan media. Selain itu, NIIS mendirikan dewan syura yang menjamin kesesuaian segala keputusan gubernur dan dewan dengan penafsiran syariah NIIS.[235] Sebagian besar jajaran pemerintahan NIIS didominasi oleh warga Irak, khususnya mantan pejabat pemerintahan Ba'ath era Saddam Hussein yang kehilangan pekerjaan sekaligus pensiunnya dalam proses de-Ba'athifikasi setelah rezimnya digulingkan.[100][236] Warga Irak dan Suriah lebih diutamakan daripada warga negara lain di dalam NIIS karena kelompok ini membutuhkan kesetiaan penduduk Sunni setempat di Irak dan Suriah agar bisa terus berdiri.[237][238] Namun demikian, laporan lainnya menunjukkan bahwa warga Suriah merasa terusir oleh pejuang NIIS dari luar negeri. Beberapa pejuang asli Suriah menolak "favoritisme" (kesukaan) upah dan akomodasi yang diterima pejuang asing.[239][240]
Pada bulan September 2014, The Wall Street Journal memperkirakan bahwa delapan juta warga Irak dan Suriah tinggal di wilayah yang dikuasai NIIS.[241] Ar-Raqqah di Suriah merupakan ibu kota de facto sekaligus tempat uji coba pemerintahan NIIS.[242] Per September 2014, pemerintahan di Ar-Raqqah dikuasai sepenuhnya oleh NIIS. NIIS telah membangun ulang struktur pemerintahan modern kurang dari satu tahun. Mantan pejabat pemerintahan era Assad yang berbaiat kepada NIIS tetap memegang jabatan yang sama. Lembaga pemerintah yang difungsikan dan ditata ulang menyediakan jasa bagi masyarakat. Hanya lembaga kepolisian dan militer yang diisi oleh para pejuang NIIS; mereka menerima rumah milik warga non-Sunni dan warga lainnya yang sudah mengungsi. Pemerintah menyediakan layanan kesejahteraan, pengendalian harga, dan pajak bagi penduduk kelas atas. NIIS menjalankan program kekuasaan lembut di daerah-derah kekuasaannya di Irak dan Suriah, termasuk layanan sosial, khutbah keagamaan, dan dakwah bagi penduduk setempat. NIIS juga melaksanakan layanan masyarakat seperti perbaikan jalan dan pengelolaan arus listrik.[243]
Pakar keamanan Britania Raya Frank Gardner menyimpulkan bahwa prospek penguasaan NIIS lebih besar pada tahun 2014 daripada tahun 2006. Walaupun masih sama brutalnya, keberadaan NIIS "diterima dengan baik" oleh penduduk setempat dan mungkin tidak bisa terusir oleh pasukan Suriah atau Irak yang kurang efektif. NIIS menggantikan pemerintah sebelumnya yang korup dengan pemerintah yang berfungsi dengan baik, menjalankan kembali layanan masyarakat, dan menyediakan suplai air dan minyak. Seiring mengecilnya kemungkinan intervensi Barat, kelompok ini akan "terus mempertahankan daerahnya" dan menguasai wilayah "seluas Pennsylvania sampai waktu yang tak ditentukan".[188][244] NIIS juga mempertahankan produksi pangan, faktor penting bagi kelangsungan pemerintahan dan dukungan masyarakat.[245] Penguasaan 40% produksi gandum Irak oleh NIIS semakin memperkuat cengkeramannya di Irak.
Sistem keuangan
Pada tanggal 11 November 2014, NIIS mengumumkan rencananya untuk mencetak koin emas, perak, dan tembaga sendiri berdasarkan koin Kekhalifahan Umayyah pada abad ke-7. Setelah pengumuman tersebut, NIIS mulai membeli emas, perak, dan tembaga di pasar-pasar di Irak utara dan barat. Para anggota kelompok ini juga kabarnya mulai mencabut insulasi kabel listrik untuk memanfaatkan kabel tembaganya.[246][247] Koin tersebut menampilkan peta dunia, pedang dan tameng, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dan bulan sabit. Pakar ekonomi seperti Steven H. Hanke dari Universitas Johns Hopkins tidak yakin dengan rencana tersebut.[247][248] Laporan selanjutnya menduga bahwa koin yang diedarkan di Mosul hanya dilapisi emas dan nilainya tidak sama seperti koin emas asli.[249]
Non-pejuang
Meski NIIS menarik pengikut dari berbagai penjuru dunia dengan menggembar-gemborkan perang suci, tidak semua anggotanya menjadi pejuang. Banyak anggota baru yang berharap menjadi mujahidin setelah bertempur di Suriah, namun kecewa karena harus melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencari air atau membersihkan toilet. Mereka juga kecewa atas larangan penggunaan telepon genggam saat latihan militer.[250]
NIIS menerbitkan material media terkait wanita. Karena wanita tidak diizinkan memegang senjata, NIIS meminta mereka memainkan peran pendukung di dalam organisasi tersebut, misalnya memberi pertolongan pertama, memasak, membesarkan anak, dan menjahit agar menjadi "istri-istri jihad yang baik".[251] Dalam dokumen berjudul Women in the Islamic State: Manifesto and Case Study yang dirilis oleh divisi media Brigade Al-Khanssaa NIIS, pernikahan dan peran keibuan (sejak usia 9 tahun) sangat diutamakan. Wanita harus menjalani hidup "sedenter", memenuhi "peran keibuannya yang mulia" di rumah, kecuali ketika mereka bekerja sebagai guru atau dokter.[252][253] NIIS menolak kesetaraan wanita dan pendidikan non-agama yang tergolong "ilmu duniawi tak berguna".[253]
Status organisasi teroris
Organisasi | Tanggal | Lembaga | Referensi |
---|---|---|---|
Organisasi multinasional | |||
Perserikatan Bangsa-Bangsa | 18 Oktober 2004 (dengan nama al-Qaeda di Irak) 30 Mei 2013 (setelah berpisah dari al‑Qaeda) |
Dewan Keamanan PBB | [254][255][256] |
Uni Eropa | 2004 | Dewan UE (melalui penerapan Daftar Sanksi al-Qaeda PBB) | [257] |
Negara | |||
Britania Raya | Maret 2001 (bagian dari al-Qaeda) 20 Juni 2014 (setelah berpisah dari al‑Qaeda) |
Kementerian Dalam Negeri Britania | [258] |
Amerika Serikat | 17 Desember 2004 (dengan nama al-Qaeda di Irak) | Departemen Luar Negeri Amerika Serikat | [259] |
Australia | 2 Maret 2005 (dengan nama al-Qaeda di Irak) 14 December 2013 (setelah berpisah dari al‑Qaeda) |
Jaksa Umum Australia | [260] |
Kanada | 20 Agustus 2012 | Parlemen Kanada | [261] |
Turki | 30 Oktober 2013 | Majelis Nasional Besar Turki | [262][263] |
Arab Saudi | 7 Maret 2014 | Dekrit Raja Arab Saudi | [264] |
Indonesia | 1 Agustus 2014 | Badan Nasional Penanggulangan Terorisme | [265] |
Uni Emirat Arab | 20 Agustus 2014 | Kabinet Uni Emirat Arab | [266] |
Malaysia | 24 September 2014 | Kementerian Luar Negeri | [267] |
Mesir | 30 November 2014 | Pengadilan Urusan Mendesak Kairo | [268][269] |
India | 16 Desember 2014 | Kementerian Dalam Negeri | [270][271] |
Russia | 29 Desember 2014 | Mahkamah Agung Rusia | [272] |
Kirgizstan | 25 Maret 2015 | Komite Keamanan Nasional Kirgizstan | [273] |
Suriah | [274] | ||
Yordania | [275] | ||
Pakistan | 29 Agustus 2015 | Kementerian Dalam Negeri | [276] |
Resolusi 1267 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1999) mencantumkan Osama bin Laden dan rekan sejawatnya di al-Qaeda sebagai operator jaringan kamp pelatihan teroris.[277] Komite Sanksi Al-Qaida PBB pertama kali memasukkan NIIS ke daftar sanksinya dengan nama "Al-Qaida in Iraq" tanggal 18 Oktober 2004 sebagai badan/kelompok yang berkaitan dengan al-Qaeda. Pada tanggal 2 Juni 2014, kelompok ini terdaftar dengan nama "Islamic State in Iraq and the Levant". Uni Eropa mengadopsi daftar sanksi PBB pada tahun 2002.[257]
Banyak pemimpin dunia dan juru bicara pemerintahan yang mencap NIIS sebagai kelompok teroris atau melarang pendiriannya tanpa menetapkannya sebagai organisasi teroris resmi.
Pemerintah Jerman melarang NIIS pada bulan September 2014. Aktivitas yang dilarang meliputi sumbangan dana, perekrutan anggota, pertemuan NIIS dan penyebaran propaganda, pengibaran bendera dan simbol NIIS, dan segala aktivitas NIIS. Menurut politikus Jerman Thomas de Maizière, "organisasi teror Negara Islam adalah ancaman terhadap keamanan masyarakat di Jerman. ... Larangan tersebut ditujukan kepada teroris yang memanfaatkan agama untuk meraih tujuan kejahatannya." Larangan tersebut tidak berarti NIIS telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing di Jerman karena penetapan semacam itu memerlukan keputusan pengadilan.[278]
Pada bulan Oktober 2014, Swiss melarang aktivitas NIIS di negara tersebut, termasuk propaganda dan bantuan keuangan untuk para pejuang, dengan ancaman kurungan penjara.[279]
Pada pertengahan Desember 2014, India melarang NIIS setelah menangkap operator akun Twitter pro-NIIS.[280]
Pakistan menetapkan NIIS sebagai organisasi terlarang pada akhir Agustus 2015. Semua elemen yang menyatakan simpatinya terhadap keloompok tersebut akan masuk daftar hitam dan dijatuhi sanksi.[276]
Sumber media di seluruh dunia telah menetapkan NIIS sebagai organisasi teroris.[24][100][265][281][282][283]
Propaganda dan media sosial
Kelompok ini juga dikenal dengan penggunaan efektif propaganda.[284] Pada bulan November 2006, tak lama setelah pembentukan Negara Islam Irak, kelompok mendirikan Institut Produksi Media al-Furqan, yang memproduksi CD, DVD, poster, pamflet, dan produk propaganda-web terkait.[285] Outlet utama Media ISIS ini adalah I'tisaam Media Foundation,[286] yang dibentuk Maret 2013 dan mendistribusikan melalui Global Islamic Media Front (GIMF).[287] Pada tahun 2014, ISIS mendirikan Al Hayat Media Center, yang menargetkan audiens Barat dan menghasilkan materi dalam bahasa Inggris, Jerman, Rusia dan Perancis.[288][289] Pada tahun 2014 juga meluncurkan Ajnad Media Foundation, yang melantunkan nasyid jihad.[290]
Penggunaan media sosial oleh ISIS telah dijelaskan oleh seorang pakar sebagai "mungkin lebih mutakhir dari [bahwa] sebagian besar perusahaan AS".[291] Secara teratur mengambil keuntungan dari media sosial, khususnya Twitter, untuk menyebarkan pesan melalui penyelenggaraan kampanye lewat hashtag, mendorong Tweets pada hashtags populer, dan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan propaganda ISIS untuk didistribusikan ke akun pendukungnya.[292] Komentar lain adalah bahwa "ISIS lebih menekankan pada media sosial daripada kelompok-kelompok jihad lainnya. ... Mereka memiliki kehadiran di media sosial yang sangat terkoordinasi."[293] Meskipun media sosial ISIS di Twitter secara teratur ditutup, mereka sering membuat kembali, mempertahankan kehadirannya di online yang kuat. Kelompok ini telah berusaha untuk merambah ke cabang situs media sosial alternatif, seperti Quitter, Friendica dan Diaspora; Quitter dan Friendica, bagaimanapun, segera menghapus kehadiran ISIS dari situs mereka.[294]
Keuangan
Sebuah studi dari 200 dokumen -surat pribadi, laporan pengeluaran dan daftar nama- diambil dari keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan Negara Islam Irak yang dilakukan oleh RAND Corporation pada tahun 2014. Ditemukan bahwa dari tahun 2005 sampai 2010, sumbangan dari luar hanya sebesar 5% dari anggaran operasional kelompok, dengan sisanya dibesarkan di Irak. Dalam periode waktu yang diteliti, pos-pos yang diperlukan untuk mengirim hingga 20% adalah pendapatan hasil dari penculikan, pemerasan dan kegiatan lainnya ke tingkat berikutnya dari pemimpin kelompok itu. Komandan tingkat tertinggi kemudian akan mendistribusikan dana untuk pos-pos provinsi atau lokal yang sedang dalam kesulitan atau membutuhkan uang untuk melakukan serangan. Catatan menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada uang tunai anggota dari Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana tambahan untuk berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad. [295]
Pada pertengahan 2014, intelijen Irak mengorek informasi dari operasi ISIS yang mengungkapkan bahwa organisasi memiliki aset senilai US $ 2 miliar,[296] menjadikannya kelompok jihad terkaya di dunia.[297] Sekitar tiga perempat dari jumlah ini dikatakan diwakili oleh aset yang disita setelah kelompok mengambil Mosul pada bulan Juni 2014, termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral Mosul, serta jutaan tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari bank lain di Mosul.[298][299]
ISIS secara rutin melakukan pemerasan, dengan menuntut uang dari sopir truk dan mengancam akan meledakkan bisnis, misalnya. Merampok bank dan toko emas telah menjadi sumber pendapatan lain.[300] Kelompok ini secara luas dilaporkan telah menerima dana dari pendonor swasta di negara-negara Teluk,[301] baik Iran dan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar telah mendanai ISIS,[302][303][304][305] meskipun tidak dilaporkan ada bukti bahwa hal ini terjadi.[305][126][306][307]
Kelompok ini juga diyakini menerima dana yang cukup besar dari operasinya di Timur Suriah, di mana ia telah mengkomandoi ladang minyak dan terlibat dalam menyelundupkan bahan baku dan artefak arkeologi.[308][309] ISIS juga menghasilkan pendapatan dari produksi minyak mentah dan menjual tenaga listrik di Suriah utara. Beberapa listrik ini kabarnya dijual kembali kepada pemerintah Suriah.[310]
Peralatan
ISIS telah menggunakan rudal Stinger ke udara,[311] M198 howitzer,[312] senjata DShK yang dipasang pada truk, senjata anti-pesawat,[313][314] tembak dorong otomatis dan setidaknya satu rudal Scud.[315]
Ketika ISIS menaklukan Mosul pada bulan Juni 2014, mereka menyita sejumlah helikopter Blackhawk UH-60 dan pesawat kargo yang ditempatkan di sana.[316][317] Namun, menurut Peter Beaumont dari The Guardian, tampaknya tidak mungkin bahwa ISIS akan mampu menempatkan mereka.[318]
ISIS merebut bahan nuklir dari Universitas Mosul pada Juli 2014. Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, duta PBB Irak, Mohamed Ali Alhakim mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut telah disimpan di universitas dan "dapat digunakan dalam pembuatan senjata kehancuran massal". Namun, juru bicara Badan Tenaga Atom Internasional Gill Tudor mengatakan bahwa bahan-bahan yang disita adalah "kelas rendah dan tidak akan membahayakan keselamatan, [tidak akan] mengancam keamanan secara signifikan, dan tidak [akan] mengakibatkan proliferasi nuklir".[319][320]
Lihat juga
- Perang Irak Perang Teluk II
- Bashar al-Assad Presiden Suriah Bashar Assad
- Saddam Hussein Mantan Presiden Irak Saddam Hussein
Referensi
- ^ Rubin, Alissa J. (5 July 2014). "Militant Leader in Rare Appearance in Iraq". The New York Times. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ "Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli". Rewards for Justice. U.S. Department of State, Bureau of Diplomatic Security. 5 May 2015. Diakses tanggal 7 May 2015.
- ^ Thornhill, Ted (13 May 2015). "ISIS' Abu Alaa al-Afri killed alongside dozens of followers in air strike". Daily Mail. London. Diakses tanggal 8 June 2015.
- ^ a b Sherlock, Ruth (9 July 2014). "Inside the leadership of Islamic State: how the new 'caliphate' is run". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 1 October 2014.
- ^ Bradley, Matt; Adnan, Ghassan; Schwartz, Felicia (10 November 2014). "Coalition Airstrikes Targeted Islamic State Leaders Near Mosul". The Wall Street Journal.
- ^ a b c Lister, Charles (2014). Islamic State Senior Leadership: Who's Who (PDF) (Laporan). Brookings Institution. Diakses tanggal 11 May 2015.
- ^ Masi, Alessandria (10 November 2014). "If ISIS Leader Abu Bakr al-Baghdadi Is Killed, Who Is Caliph Of The Islamic State Group?". International Business Times.
- ^ "ISIS Leadership". Frontline. PBS. 2015. Diakses tanggal 14 August 2015.
- ^ "Here's What We Know About the 'Caliph' of the New Islamic State". Business Insider. Agence France-Presse. 29 June 2014. Diakses tanggal 18 July 2014.
- ^ "ISIS Spokesman Declares Caliphate, Rebrands Group as Islamic State". SITE Intelligence Group. 29 June 2014. Diakses tanggal 29 June 2014.
- ^ "Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili". Rewards for Justice. U.S. Department of State, Bureau of Diplomatic Security. 5 May 2015. Diakses tanggal 7 May 2015.
- ^ a b Pool, Jeffrey (16 December 2004). "Zarqawi's Pledge of Allegiance to Al-Qaeda: From Mu'Asker Al-Battar, Issue 21". Terrorism Monitor. 2 (24): The Jamestown Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2007. Diakses tanggal 30 July 2014.
- ^ "Al-Qaeda disavows ISIS militants in Syria". BBC News. 3 February 2014. Diakses tanggal 3 February 2014.
- ^ a b c Holmes, Oliver (3 February 2014). "Al Qaeda breaks link with Syrian militant group ISIL". Reuters. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ a b Laskar, Rezaul H. (29 January 2015). "IS announces expansion into AfPak, parts of India". Hindustan Times. Diakses tanggal 22 February 2015.
- ^ a b "IS welcomes Boko Haram allegiance: tape". Yahoo!. Agence France-Presse. 12 March 2015. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ a b Elbagir, Nima; Cruickshank, Paul; Tawfeeq, Mohammed (7 March 2015). "Boko Haram purportedly pledges allegiance to ISIS". CNN.
- ^ a b Gambhir, Harleen (23 June 2015). "ISIS Declares Governorate in Russia's North Caucasus Region". Institute for the Study of War.
- ^ a b c "Islamic State". Australian National Security. Australian Government. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ "The Islamic State". Mapping Militant Organizations. Stanford University. 23 January 2015. Diakses tanggal 23 April 2015.
- ^ a b Saltman, Erin Marie; Winter, Charlie (November 2014). Islamic State: The Changing Face of Modern Jihadism (PDF). Quilliam Foundation (Laporan). ISBN 978-1-906603-98-4. Diakses tanggal 23 April 2015.
- ^ a b c Crooke, Alastair (5 September 2014). "You Can't Understand ISIS If You Don't Know the History of Wahhabism in Saudi Arabia". The Huffington Post.
- ^ a b c d Kirkpatrick, David (24 September 2014). "ISIS Harsh Brand of Islam Is Rooted in Austere Saudi Creed". The New York Times. Diakses tanggal 6 May 2015.
- ^ a b c d e f Tharoor, Ishaan (18 June 2014). "ISIS or ISIL? The debate over what to call Iraq's terror group". The Washington Post. Diakses tanggal 21 June 2014.
- ^ "What is Islamic State?". BBC News. 26 September 2014. Diakses tanggal 9 March 2015.
- ^ "Kurds accused of 'ethnic cleansing' by Syria rebels". CBS News. 15 June 2015. Diakses tanggal 22 June 2015.
Islamic State is not a state, since it lacks international recognition. See: "Statehood (international law)". Wex. Cornell University. Diakses tanggal 20 July 2015. - ^ "Islamic State-controlled parts of Syria, Iraq largely out of reach: Red Cross". Reuters. 13 March 2015. Diakses tanggal 25 June 2015.
- ^ a b c "Exclusive: In turf war with Afghan Taliban, Islamic State loyalists gain ground". Reuters. 29 June 2015. Diakses tanggal 6 October 2015.
- ^ "Militant Attack and Support Zones in Afghanistan" (PDF). Institute for the Study of War. 18 September 2015. Diakses tanggal 22 September 2015.
- ^ "Pakistan Taliban splinter group vows allegiance to Islamic State". Reuters. 18 November 2014. Diakses tanggal 19 November 2014.
- ^ a b c d Zavadski, Katie (23 November 2014). "ISIS Now Has a Network of Military Affiliates in 11 Countries Around the World". New York. Diakses tanggal 25 November 2014.
- ^ a b c d Schwartz, Felica (23 December 2014). "One More Name for Islamic State: Daesh". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 25 December 2014.
- ^ Guthrie, Alice (19 February 2015). "Decoding Daesh: Why is the new name for ISIS so hard to understand?". Free Word Centre. Diakses tanggal 15 November 2015.
- ^ a b c Withnall, Adam (29 June 2014). "Iraq crisis: Isis changes name and declares its territories a new Islamic state with 'restoration of caliphate' in Middle East". The Independent. London. Diakses tanggal 29 June 2014.
- ^ Roggio, Bill (29 June 2014). "ISIS announces formation of Caliphate, rebrands as 'Islamic State'". Long War Journal.
- ^ a b "Abu Bakr al-Baghdadi: The man who would be caliph". The Week. 13 September 2014. Diakses tanggal 7 December 2014.
- ^ Sly, Liz (23 July 2013). "Islamic law comes to rebel-held Syria". The Washington Post.
- ^ a b Sly, Liz (3 February 2014). "Al-Qaeda disavows any ties with radical Islamist ISIS group in Syria, Iraq". The Washington Post. Diakses tanggal 7 February 2014.
- ^ "Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL)". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 1 February 2015. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ al-Taie, Khalid (13 February 2015). "Iraq churches, mosques under ISIL attack". Al-Shorfa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2015. Diakses tanggal 27 February 2015.
- ^ Hasan, Mehdi (10 March 2015), "Mehdi Hasan: How Islamic is Islamic State?", New Statesman, diakses tanggal 7 July 2015,
Consider the various statements of Muslim groups such as the Organisation of Islamic Co-operation, representing 57 countries (Isis has "nothing to do with Islam"); the Islamic Society of North America (Isis’s actions are "in no way representative of what Islam actually teaches"); al-Azhar University in Cairo, the most prestigious seat of learning in the Sunni Muslim world (Isis is acting "under the guise of this holy religion . . . in an attempt to export their false Islam"); and even Saudi Arabia’s Salafist Grand Mufti, Abdul Aziz al ash-Sheikh (Isis is "the number-one enemy of Islam").
Parameter|section=
akan diabaikan (bantuan) - ^ a b Uppsala Data Conflict Programme: Conflict Encyclopaedia (Iraq). (See One-sided violence – ISIS-civilians – Actor information-ISIS.) Retrieved 5 August 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamawinepJune14
- ^ Whitlock, Craig (10 June 2006). "Death Could Shake Al-Qaeda in Iraq and Around the World". The Washington Post. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ Knights, Michael (29 May 2014). "The ISIL's Stand in the Ramadi-Falluja Corridor". Combating Terrorism Center. Diakses tanggal 12 July 2014.
- ^ Fishman 2008, hlm. 48–9 Akan tetapi, aksi al-Qaeda merupakan pencitraan sepele sekaligus upaya untuk memberi sentuhan Irak dan mungkin menjauhkan al-Qaeda dari kekacauan taktik al-Zarqawi, khususnya pengeboman tiga hotel di Amman oleh AQI pada tahun 2005.
- ^ a b Roggio, Bill (16 October 2006). "The Rump Islamic Emirate of Iraq". Long War Journal. Diakses tanggal 2 June 2014.
- ^ Fishman 2008, hlm. 49–50
- ^ a b "ISI Confirms That Jabhat Al-Nusra Is Its Extension in Syria, Declares 'Islamic State of Iraq And Al-Sham' As New Name of Merged Group". MEMRI. Middle East Media Research Institute. 8 April 2013. Diakses tanggal 10 April 2013.
- ^ "Key Free Syria Army rebel 'killed by Islamist group'". BBC News. 12 July 2013.
- ^ "Al-Qaeda in Iraq confirms Syria's Nusra Front is part of its network". Al Arabiya. 9 April 2013. Diakses tanggal 15 June 2014.
- ^ "Profile: Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL)". BBC News. 11 June 2014. Diakses tanggal 16 June 2014.
- ^ a b Saxena, Vivek (18 June 2014). "ISIS vs ISIL – Which One Is It?". The Inquisitr. Diakses tanggal 20 June 2014.
- ^ a b "Terrorist Designations of Groups Operating in Syria". United States Department of State. 14 May 2014. Diakses tanggal 18 June 2014.
- ^ "Isis, Isil or Da'ish? What to call militants in Iraq". BBC News. 24 June 2014. Diakses tanggal 16 August 2014.
- ^ Randal, Collin. "Why Does a Simple Word like Daesh Disturb Extremists so Much". thenational.ae/. Diakses tanggal 22 November 2014.
- ^ Abouzeid, Rania (16 January 2014). "Syria's uprising within an uprising". European Council on Foreign Relations. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2014. Diakses tanggal 15 August 2014.
- ^ Keating, Joshua (16 June 2014). "Who Is Abu Bakr al-Baghdadi?". Slate. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ Vultaggio, Maria (16 November 2015). "ISIL, ISIS, Islamic State, Daesh: What's The Difference?". International Business Times.
- ^ a b Martinson, Jane (29 June 2015). "BBC to review use of 'Islamic State' after MPs protest against term". The Guardian. Diakses tanggal 1 July 2015.
More than 120 MPs, backed by David Cameron, sign letter saying name gives legitimacy to terrorist group that is neither Islamic nor a state... It urges the BBC and other broadcasters to adopt the name "Daesh" for the group.
- ^ "ISIL renames itself 'Islamic State' and declares Caliphate in captured territory". Euronews. 30 June 2014. Diakses tanggal 30 June 2014.
- ^ Khosla, Simran (30 June 2014). "This Is What The World's Newest Islamic Caliphate Might Look Like". Business Insider. GlobalPost. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ a b Moore, Jack (2 July 2014). "Iraq Crisis: Senior Jordan Jihadist Slams Isis Caliphate". International Business Times UK. Diakses tanggal 2 July 2014.
- ^ a b Mandhai, Shafik (7 July 2014). "Muslim leaders reject Baghdadi's caliphate". Al Jazeera. Diakses tanggal 12 July 2014.
- ^ a b Goodenough, Patrick (6 July 2014). "Self-Appointed 'Caliph' Makes First Public Appearance". CNS News. Diakses tanggal 26 July 2014.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaun.org
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaottawacitizen.com
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaReferenceB
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapotus-statement
- ^ "Zarqawi pledges allegiance to Osama". Dawn. Agence France-Presse. 18 October 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 December 2007. Diakses tanggal 13 July 2007.
- ^ "Al-Zarqawi group vows allegiance to bin Laden". NBC News. Associated Press. 18 October 2004. Diakses tanggal 13 July 2007.
- ^ Whitaker, Brian (13 October 2005). "Revealed: Al-Qaida plan to seize control of Iraq". The Guardian. Diakses tanggal 19 September 2014.
- ^ Fishman 2008, hlm. 48–9.
- ^ "Al-Qaeda in Iraq names new head". BBC News. 12 June 2006.
- ^ Tran, Mark (1 May 2007). "Al-Qaida in Iraq leader believed dead". The Guardian.
- ^ Roggio, Bill (12 October 2006). "al Qaeda's Grand Coalition in Anbar". Long War Journal. Diakses tanggal 11 February 2015.
- ^ "Jihad Groups in Iraq Take an Oath of Allegiance". MEMRI. Middle East Media Research Institute. 17 October 2006. Diakses tanggal 10 February 2015.
- ^ Negus, Stephen (15 October 2006). "Call for Sunni state in Iraq". Financial Times. Diakses tanggal 15 January 2015. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ "Al-Qaida in Iraq (AQI)". Dudley Knox Library. Naval Postgraduate School. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2007. Diakses tanggal 14 July 2014.
- ^ "Islamic State of Iraq Announces Establishment of the Cabinet of its First Islamic Administration in Video Issued Through al-Furqan Foundation". SITE Institute. 19 April 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 20 July 2014.
- ^ Mahnaimi, Uzi (13 May 2007). "Al-Qaeda planning militant Islamic state within Iraq". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 May 2011.
- ^ Ricks, Thomas E. (11 September 2006). "Situation Called Dire in West Iraq". The Washington Post. Diakses tanggal 13 July 2014.
- ^ Linzer, Dafna; Ricks, Thomas E. (28 November 2006). "Anbar Picture Grows Clearer, and Bleaker". The Washington Post. Diakses tanggal 18 July 2014.
- ^ Engel, Richard (27 December 2006). "Reporting under al-Qaida control". MSNBC. Diakses tanggal 28 October 2009.
- ^ Engel, Richard (17 January 2007). "Dangers of the Baghdad plan". MSNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2007. Diakses tanggal 28 October 2009.
- ^ Roggio, Bill (13 November 2007). "Targeting al Qaeda in Iraq's Network". The Weekly Standard.
- ^ Ricks, Thomas; DeYoung, Karen (15 October 2007). "Al-Qaeda in Iraq Reported Crippled". The Washington Post. Diakses tanggal 13 February 2015.
- ^ Samuels, Lennox (20 May 2008). "Al Qaeda in Iraq Ramps Up Its Racketeering". Newsweek. Diakses tanggal 13 February 2015.(perlu berlangganan) Accessible via Google.
- ^ Phillips, Andrew (2009). "How al Qaeda lost Iraq" (PDF). Australian Journal of International Affairs. 63 (1): 64–84. doi:10.1080/10357710802649840.
- ^ Kahl, Colin H . (2008). "When to Leave Iraq: Walk Before Running". Foreign Affairs. 87 (4): 151–154. JSTOR 20032727.
- ^ Christie, Michael (18 November 2009). "Al Qaeda in Iraq becoming less foreign-US general". Reuters.
- ^ Arango, Tim (22 August 2014). "Top Qaeda Leaders in Iraq Reported Killed in Raid". The New York Times.
- ^ Shanker, Thom (4 June 2010). "Qaeda Leaders in Iraq Neutralized, US Says". The New York Times.
- ^ "US says 80% of al-Qaeda leaders in Iraq removed". BBC News. 4 June 2010.
- ^ "Attacks in Iraq down, Al-Qaeda arrests up: US general". Google News. Agence France-Presse. 4 June 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 January 2015.
- ^ Shadid, Anthony (16 May 2010). "Iraqi Insurgent Group Names New Leaders". The New York Times. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ "Abu Bakr al-Baghdadi: Islamic State's driving force". BBC World News. 31 July 2014. Diakses tanggal 19 August 2014.
- ^ Sly, Liz (5 April 2015). "How Saddam Hussein's former military officers and spies are controlling Isis". Independent. United Kingdrom. Diakses tanggal 21 April 2015.
But American officials didn't anticipate that they would become not only adjuncts to al-Qaeda, but core members of the jihadist group.
They were instrumental in the group’s rebirth from the defeats inflicted on insurgents by the US military, which is now back in Iraq bombing many of the same men it had already fought twice before.
Sly, Liz (4 April 2015). "The hidden hand behind the Islamic State militants? Saddam Hussein's". The Washington Post. United States. Diakses tanggal 21 April 2015. - ^ Arango, Tim; Schmidtt, Eric (10 August 2014). "U.S. Actions in Iraq Fueled Rise of a Rebel". The New York Times. Diakses tanggal 28 August 2014.
- ^ a b c Hubbard, Ben; Schmitt, Eric (27 August 2014). "Military Skill and Terrorist Technique Fuel Success of ISIS". The New York Times. Diakses tanggal 28 August 2014.
- ^ Smith, Samuel (21 April 2015). "ISIS' Rise in Iraq Masterminded by Former Saddam Hussein Intelligence Officer, Recently Published Caliphate 'Blueprint' Documents Reveal". The Christian Post. Diakses tanggal 21 April 2015.
"Former Saddam Hussein spy masterminded the rise of Isis, says report". The Guardian. United Kingdom. Reuters. 20 April 2015. Diakses tanggal 21 April 2015.
Bryan Suits (19 April 2015). "Dark Secret Place 04/18". KFI (Podcast). iHeartRadio. Terjadi pada 8:50. http://www.kfiam640.com/media/podcast-dark-secret-place-darksecretplace/dark-secret-place-0418-25982682/. Diakses pada 21 April 2015.
Dettmer, Jamie; Siegel, Jacob (21 April 2015). "What Saddam Gave ISIS". The Daily Beast. United States. Diakses tanggal 21 April 2015.
Reuter, Christoph (18 April 2015). "The Terror Strategist: Secret Files Reveal the Structure of Islamic State". Der Spiegel. Germany. Diakses tanggal 21 April 2015. - ^ a b "Al-Qaida: We're returning to old Iraq strongholds". Associated Press. 22 July 2012. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ a b "Al Qaeda in Iraq Resurgent" (PDF). Institute for the Study of War. September 2013. Diakses tanggal 13 February 2015.
- ^ Abouzeid, Rania (14 March 2014). "Syria: The story of the conflict". BBC News. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ a b Abouzeid, Rania (23 June 2014). "The Jihad Next Door". Politico. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ "Jabhat al-Nusra A Strategic Briefing" (PDF). Quilliam Foundation. 8 January 2013. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ "Qaeda in Iraq confirms Syria's Nusra is part of network". GlobalPost. Agence France-Presse. 9 April 2013. Diakses tanggal 9 April 2013.
- ^ "Al-Nusra Commits to al-Qaida, Deny Iraq Branch 'Merger'". Naharnet Agence France-Presse. 10 April 2013. Diakses tanggal 18 May 2013.
- ^ Atassi, Basma (9 June 2013). "Qaeda chief annuls Syrian-Iraqi jihad merger". Al Jazeera. Diakses tanggal 10 June 2013.
- ^ a b Atassi, Basma (15 June 2013). "Iraqi al-Qaeda chief rejects Zawahiri orders". Al Jazeera. Diakses tanggal 15 June 2013.
- ^ "Al Qaeda says it freed 500 inmates in Iraq jail-break". Reuters. 23 July 2013. Diakses tanggal 22 August 2014.
- ^ "Zawahiri disbands main Qaeda faction in Syria". The Daily Star. 8 November 2013. Diakses tanggal 8 November 2013.
- ^ a b c Birke, Sarah (27 December 2013). "How al-Qaeda Changed the Syrian War". New York Review of Books.
- ^ Platov, Vladimir (18 January 2014). "Growth of International Terrorist Threat from Syria". New Eastern Outlook. Diakses tanggal 11 June 2014.
- ^ Joscelyn, Thomas (27 November 2013). "Chechen-led group swears allegiance to head of Islamic State of Iraq and Sham". Long War Journal. Diakses tanggal 13 July 2014.
- ^ "Syria crisis: Omar Shishani, Chechen jihadist leader". BBC News. 3 December 2013. Diakses tanggal 8 December 2013.
- ^ Cloud, David S.; Abdulrahim, Raja (21 June 2013). "U.S. training Syrian rebels; White House 'stepped up assistance'". Los Angeles Times.
- ^ Saad, Hwaida; Gladstone, Rick (4 January 2014). "Qaeda-Linked Insurgents Clash With Other Rebels in Syria, as Schism Grows". The New York Times. Diakses tanggal 16 January 2014.
- ^ Casey, Mary Joshua Haber (7 January 2014). "Rebel factions continue fight against ISIL in Northern Syria". Foreign Policy. Diakses tanggal 7 January 2014.
- ^ "ISIS-rebel clashes resume in Deir al-Zor". The Daily Star. 18 June 2014. Diakses tanggal 23 July 2015.
- ^ "Syrian branch of al Qaeda vows loyalty to Iraq's ISIS". France 24. 25 June 2014.
- ^ "Al Nusra pledges allegiance to Isil". Gulf News. 25 June 2014. Diakses tanggal 29 June 2014.
- ^ Gaouette, Nicole; Ajrash, Kadhim; Sabah, Zaid (23 June 2014). "Militants Seize Iraq-Jordan Border as Kerry Visits Baghdad". Bloomberg News. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ a b Arango, Tim; Gordon, Michael R. (23 June 2014). "Iraqi Insurgents Secure Control of Border Posts". The New York Times. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ Abuqudairi, Areej (5 July 2014). "Anger boils over in the 'Fallujah of Jordan'". Al Jazeera. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ a b Carey, Glen; Almashabi, Deema (16 June 2014). "Jihadi Recruitment in Riyadh Revives Saudi Arabia's Greatest Fear". Bloomberg News. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ a b Solomon, Erika; Kerr, Simeon (3 July 2014). "Saudi Arabia sends 30,000 troops to Iraq border". Financial Times. Diakses tanggal 6 July 2014. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ Lawrence, Jessica. "Iraq crisis: Could an ISIS caliphate ever govern the entire Muslim world?". ABC News (Australia). Diakses tanggal 22 November 2014.
- ^ "What does ISIS' declaration of a caliphate mean?". Al Akhbar English. Diakses tanggal 25 November 2014.
- ^ Spencer, Richard (3 July 2014). "Saudi Arabia sends 30,000 troops to Iraq border". The Telegraph. London. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ "Syrians adjust to life under ISIS rule". The Daily Star. 29 August 2014. Diakses tanggal 29 August 2014.
- ^ a b Ressa, Maria A. (4 August 2014). Rappler. Pasig City, Philippines http://www.rappler.com/nation/65199-abu-sayyaf-leader-oath-isis. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ a b Oltermann, Philip (24 September 2014). "Islamists in Philippines threaten to kill German hostages". The Guardian.
- ^ Arango, Tim (3 August 2014). "Sunni Extremists in Iraq Seize 3 Towns From Kurds and Threaten Major Dam". The New York Times. Diakses tanggal 20 August 2014.
- ^ "Statement by the President". The White House. 7 August 2014. Diakses tanggal 18 August 2014.
- ^ "CNN Video - Breaking News Videos from CNN.com". CNN. Diakses tanggal 25 November 2014.[pranala nonaktif]
- ^ Smith-Spark, Laura; Wedeman, Ben; Botelho, Greg (11 October 2014). "Leaders of Iraq's Anbar province call for U.S. ground forces to stop ISIS". CNN.
- ^ Lucas, Mary Grace (13 October 2014). "ISIS nearly made it to Baghdad airport, top U.S. military leader says". CNN.
- ^ "Libyan city declares itself part of Islamic State caliphate". CP24.
- ^ Riechmann, Deb (13 November 2014). "IS, al-Qaeda reach accord in Syria". Associate Press. Diakses tanggal 13 November 2014.
- ^ "Negotiations failed between the IS, Jabhat al-Nusra and Islamic battalions". Syrian Observatory For Human Rights. 14 November 2014.
- ^ a b "Egypt jihadists vow loyalty to IS as Iraq probes leader's fate". Agence France-Presse. 10 November 2014.
- ^ Water and Violence Link: Crisis of Survival in the Middle East (PDF) (Laporan). Mumbai, India: Strategic Foresight. December 2014. ISBN 978-81-88262-24-3.
- ^ a b "ISIS gaining ground in Yemen, competing with al Qaeda". CNN. 21 January 2015. Diakses tanggal 21 January 2015.
- ^ "Officials confirm ISIL present in Afghanistan". Al Jazeera.
- ^ "ISIS Reportedly Kills Afghan Taliban Commander; Modi to Visit China; Pakistan Tests Cruise Missile". Foreign Policy. Diakses tanggal 6 February 2015.
- ^ "ISIS active in south Afghanistan, officials confirm for first time". CBS News. 12 January 2015. Diakses tanggal 6 February 2015.
- ^ a b c "Afghanistan drone strike 'kills IS commander Abdul Rauf'". BBC News. 9 February 2015. Diakses tanggal 24 February 2015.
- ^ sohranas. "EXCLUSIVE: 'It is not the end of fighting in Kobani' – expert fears IS could return". Syrian Observatory For Human Rights.
- ^ Giglio, Mike; al-Awad, Munzer. "ISIS Operative: This Is How We Send Jihadis To Europe". BuzzFeed.
- ^ Von Drehle, David (26 February 2015). "What Comes After the War on ISIS". Time.
- ^ Fahny, Omar; Bayoumy, Yara (16 February 2015). "Egypt bombs Islamic State targets in Libya after 21 Egyptians beheaded". Reuters. Diakses tanggal 16 February 2015.
- ^ "Boko Haram swears formal allegiance to ISIS". Associated Press. Fox News Channel. 8 March 2015.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamasunnewsonline.com
- ^ "Uzbek militants in Afghanistan pledge allegiance to ISIS in beheading video". khaama.com.
- ^ "IMU Pledges Allegiance to Islamic State". EurasiaNet. 1 August 2015.
- ^ Joscelyn, Thomas (9 April 2015). "Ansar al Sharia Libya relaunches social media sites". Long War Journal. Diakses tanggal 10 April 2015.
- ^ Daragahi, Borzou (12 March 2015). "Iraqi forces advance further into Tikrit". Financial Times.
- ^ "More than 10,000 jihadists killed since coalition raids: US". Yahoo News Singapore. 3 June 2015. Diakses tanggal 8 June 2015.
- ^ Al-Othman, Hannah (14 November 2015). "Paris attacks: Islamic State claims responsibility as French President Francois Hollande promises "merciless" revenge". London Evening Standard. Diakses tanggal 14 November 2015.
- ^ Beauchamp, Zack (2 September 2014). "17 things about ISIS and Iraq you need to know". Vox. Diakses tanggal 5 September 2014.
- ^ Abu Mohammad. "Letter dated 9 July 2005" (PDF). Office of the Director of National Intelligence. See page 2 onwards. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ a b c Johnson, M. Alex (3 September 2014). "'Deviant and Pathological': What Do ISIS Extremists Really Want?". NBC News. Diakses tanggal 5 September 2014.
- ^ Kubba, Laith (7 July 2014). "Who is the U.S. targeting in Iraq air strikes?". Al Jazeera.
- ^ Joscelyn, Thomas (29 September 2015). "US counterterrorism efforts in Syria: A winning strategy?". Long War Journal.
- ^ Withnall, Adam (21 December 2014). "Middle East. Inside Isis: The first Western journalist ever to be given access to the 'Islamic State' has just returned – and this is what he discovered". The Independent. Diakses tanggal 3 October 2015.
- ^ Greyvenstein, Hester Maria (15 January 2015). "Q&A: German journalist on surviving ISIL". Al Jazeera. Diakses tanggal 4 October 2015.
Something that I don't understand at all is the enthusiasm in their plan of religious cleansing, planning to kill the non-believers... They also will kill Muslim democrats because they believe that non-ISIL-Muslims put the laws of human beings above the commandments of God. These were very difficult discussions, especially when they were talking about the number of people who they are willing to kill. They were talking about hundreds of millions. They were enthusiastic about it, and I just cannot understand that.
- ^ a b Fernholz, Tim (1 July 2014). "Don't believe the people telling you to freak out over this "ISIL" map". Quartz. Atlantic Media.
- ^ Bender, Jeremy (1 July 2014). "ISIS' Five Year Expansion Map Is Fake - Business Insider". Business Insider.
- ^ "That ISIS Five Year Expansion Plan Map Is Fake". Business Insider.
- ^ "ISIS' five-year expansion plan map branded a fake". Al Arabiya. 2 July 2014. Diakses tanggal 13 October 2015.
- ^ Strauss, Mark. "That ISIS 'Caliphate Map' Is Bogus, So Stop Freaking Out". io9.
- ^ Kilburn, Josh. "Seriously, NBC? Station Posts 'Terrifying ISIS Expansion Map' Created By Neofascists on Twitter". Americans Against the Tea Party.
- ^ Dewey, Caitlin (3 July 2014). "What was fake on the Internet this week: Glee, 'bubbling' and a modeling contract for 'hot felon' Jeremy Meeks". The Washington Post.
- ^ Tran, Mark; Weaver, Matthew (30 June 2014). "Isis announces Islamic caliphate in area straddling Iraq and Syria". The Guardian. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ McGrath, Timothy (2 July 2014). "Watch this English-speaking ISIS fighter explain how a 98-year-old colonial map created today's conflict". Los Angeles Times. GlobalPost. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ Caillet, Romain (27 December 2013). "The Islamic State: Leaving al-Qaeda Behind". Carnegie Endowment for International Peace.
- ^ Hassan, Hassan (24 January 2015). "The secret world of Isis training camps – ruled by sacred texts and the sword". The Guardian. Diakses tanggal 2 February 2015.
- ^ Bradley, Matt (1 February 2015). "Islamic State Affiliate Takes Root Amid Libya's Chaos". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 2 February 2015.
- ^ Prusher, Ilene (9 September 2014). "What the ISIS Flag Says About the Militant Group". Time.
- ^ Speckhard, Anne (29 August 2014). "Endtimes Brewing". Huffington Post (UK).
- ^ Hussain, Ghaffar (30 June 2014). "Iraq crisis: What does the Isis caliphate mean for global jihadism?". The Independent. London. Diakses tanggal 6 July 2014.
- ^ "Crime and punishment in Saudi Arabia: The other beheaders". The Economist. 20 September 2014. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ al-Ibrahim, Fouad (22 August 2014). "Why ISIS is a threat to Saudi Arabia: Wahhabism's deferred promise". Al Akhbar. Beirut, Lebanon. Diakses tanggal 27 October 2014.
- ^ Mamouri, Ali (29 July 2014). "Why Islamic State has no sympathy for Hamas". Al-Monitor. Diakses tanggal 1 August 2014.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamawhat-isis-really-wants
- ^ McCants, William (2015). The ISIS Apocalypse: The History, Strategy, and Doomsday Vision of the Islamic State. New York: St. Martin's Press. hlm. 147. ISBN 978-1-250-08090-5.
- ^ a b Caris, Charles C.; Reynolds, Samuel (July 2014). "ISIS Governance in Syria" (PDF). Institute for the Study of War.
- ^ a b c "Islamic State moves in on al-Qaeda turf". BBC News. 25 June 2015. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ Gambhir, Harleen (18 February 2015). ISIS Global Intelligence Summary, January 7 – February 18, 2015 (PDF) (Laporan). Institute for the Study of War.
- ^ Schmitt, Eric; Kirkpatrick, David D. (14 February 2015). "Islamic State Sprouting Limbs Beyond Its Base". The New York Times. Diakses tanggal 23 February 2015.
- ^ a b "Islamic State Expanding into North Africa". Der Spiegel. Hamburg, Germany. 18 November 2014. Diakses tanggal 25 November 2014.
- ^ "ISIS comes to Libya". CNN. 18 November 2014. Diakses tanggal 20 November 2014.
- ^ Laessing, Ulf (21 May 2015). "Gaddafi's home town falls to Islamic State in anarchic Libya". Reuters. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ Morajea, Hassan (6 June 2015). post.com/world/middle_east/in-libyas-civil-war-the-islamic-state-shows-itself-as-the-main-threat/2015/06/06/65766592-0879-11e5-951e-8e15090d64ae_story.html "Libyan gains may offer ISIS a base for new attacks" Periksa nilai
|url=
(bantuan). The Washington Post. Diakses tanggal 10 June 2015. - ^ "Middle East updates / ISIS kills 14 Libyan soldiers, official government says". Haaretz. Tel Aviv, Israel. 3 January 2015. Diakses tanggal 29 January 2015.
- ^ Ditz, Jason (4 January 2015). "ISIS Fighters Kill 14 Soldiers in Southern Libya". Antiwar.com. Diakses tanggal 29 January 2015.
- ^ Eljarh, Mohamed (24 June 2015). "A Victory Over the Islamic State in Libya". Foreign Policy. Diakses tanggal 4 July 2015.
- ^ Ryan, Yasmine (16 March 2015). "Isis in Libya: Muammar Gaddafi's soldiers are back in the country and fighting under the black flag of the 'Islamic State'". The Independent. London. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ "Libya Islamist militia attacks Daesh in Sirte". Anadolu Agency. 14 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015.
- ^ "Islamic State fighters and force allied with Tripoli clash in central Libya". Reuters. 14 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015.
- ^ "Fighting between GNC-Libyan Dawn's Sunrise and IS forces – deaths and injuries reported". Libya Herald. 14 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015.
- ^ Piggott, Mark (17 May 2015). "Isis militants are being 'smuggled to Europe in migrant boats', Libyan government adviser". International Business Times.
- ^ "11,000 migrants land in Italy in a week, ISIS had warned of sending over 500,000". The Independent. Malta. 17 April 2015.
- ^ "Egyptian militant group pledges loyalty to Islamic State in audio clip". Reuters. 10 November 2014. Diakses tanggal 11 November 2014.
- ^ Joscelyn, Thomas (14 November 2014). "Sinai-based jihadist group rebranded as Islamic State's official arm". Long War Journal. Diakses tanggal 15 November 2014.
- ^ Zelin, Aaron Y. (14 November 2014). "The Islamic State's Archipelago of Provinces". Washington Institute for Near East Policy. Diakses tanggal 15 November 2014.
- ^ "Interior Ministry analyzes Ansar Bayt al-Maqdis statement over assassination attempt". Cairo, Egypt. State Information Services. 10 September 2013. Diakses tanggal 26 December 2013.
- ^ "IS claims responsibility for Gaza's French Cultural Centre blast, reports". Middle East Eye. 8 October 2014. Diakses tanggal 9 October 2014.
- ^ King, Laura (20 August 2015). "Egypt's grim summer: Islamic State affiliate claims latest bombing". Los Angeles Times.
- ^ Starr, Barbara; Shoichet, Catherine E. (5 November 2015). "Russian plane crash: U.S. intel suggests ISIS bomb brought down jet". CNN.
- ^ a b c Fadel, Leila (18 November 2014). "With Cash And Cachet, The Islamic State Expands Its Empire". NPR.
- ^ Roul, Animesh (3 April 2015). "'Wilayat Khurasan': Islamic State Consolidates Position in AfPak Region". Terrorism Monitor. Jamestown Foundation. 13 (7). Diakses tanggal 13 April 2015.
- ^ Roggio, Bill (2 February 2015). "Pakistani Taliban emir for Bajaur joins Islamic State". Long War Journal.
- ^ "Afghan Army Kills Commander of ISIL Affiliate". Al-Masdar News. 18 March 2015.
- ^ Raghavan, Sudarsan; Salahuddin, Sayed (11 July 2015). "Officials: Top Islamic State leader killed in Afghanistan strike". The Washington Post.
- ^ "Islamic State audio tape raises doubt whether Afghan leader dead". Reuters. 13 July 2015. Diakses tanggal 13 July 2015 – via Yahoo! News.
Islamic State on Monday released an audio tape it said was of the movement's leader for Afghanistan, raising doubts over whether he was killed in a U.S. drone strike on Friday
- ^ "Treasury Sanctions Major Islamic State of Iraq and the Levant Leaders, Financial Figures, Facilitators, and Supporters". US Treasury Department. 29 September 2015. Diakses tanggal 29 September 2015.
- ^ "Yemeni Al-Qaeda leader hails ISIS gains in Iraq". Al Arabiya. 13 August 2014.
- ^ "Al-Qaeda Supporters in Yemen 'Pledge Allegiance to Islamic State'". Newsweek. Reuters. 11 February 2015. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ "Gale Cengage Product Failure". galegroup.com. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ a b Gambhir, Harleen (10 May 2015). ISIS Global Intelligence Summary, March 1 – May 7, 2015 (PDF) (Laporan). Institute for the Study of War. Diakses tanggal 12 May 2015.
- ^ "Islamic State bomb attack on Houthi rebel leaders in Yemen leaves 28 dead". The Guardian. 30 June 2015.
- ^ Loveluck, Louisa (30 June 2015). "Islamic State targets Houthi mourners in Yemen with car bomb". The Telegraph. London.
- ^ "US steps up arms for Saudi campaign in Yemen". Al Jazeera. 8 April 2015.
- ^ Perry, Mark (17 April 2015). "US generals: Saudi intervention in Yemen 'a bad idea'". Al Jazeera.
- ^ Shaheen, Kareem (7 July 2015). "Jihadis likely winners of Saudi Arabia's futile war on Yemen's Houthi rebels". The Guardian.
- ^ "Nigeria's Boko Haram pledges allegiance to Islamic State". BBC News. 7 March 2015. Diakses tanggal 7 March 2015.
- ^ Chandler, Adam (9 March 2015). "The Islamic State of Boko Haram? :The terrorist group has pledged its allegiance to ISIS. But what does that really mean?". The Atlantic.
- ^ "Caucasus Emirate and Islamic State Split Slows Militant Activities in North Caucasus". Eurasia Daily Monitor. 12 (29). 13 February 2015.
- ^ Luck, Taylor (23 July 2014). "Local jihadist group pledges allegiance to Islamic State". The Jordan Times. Amman, Jordan: Jordan Press Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2014. Diakses tanggal 6 June 2015.
- ^ "The Islamic State" (PDF). Soufan Group. November 2014. Diakses tanggal 23 April 2015.
- ^ "ISIS Replace Injured Leader Baghdadi With Former Physics Teacher". Newsweek. 22 April 2015. Diakses tanggal 7 May 2015.
- ^ Ruthven, Malise. "Inside the Islamic State. Review of Islamic State: The Digital Caliphate by Abdel Bari Atwan". New York Review of Books (9 July 2015).
- ^ Thompson, Nick; Shubert, Attika (18 September 2014). "The anatomy of ISIS: How the 'Islamic State' is run, from oil to beheadings". CNN. Diakses tanggal 21 September 2014.
- ^ Sly, Liz (5 April 2015). "How Saddam Hussein's former military officers and spies are controlling Isis". The Independent. London. Diakses tanggal 5 April 2015.
- ^ "Foreign Recruits Are Islamic State's Cannon Fodder". February 2015. Diakses tanggal February 2015.
- ^ "Iraqis, Saudis call shots in Raqa, ISIL's Syrian 'capital'". June 2014. Diakses tanggal February 2015.
- ^ Abi-Habib, Maria (9 March 2015). "Splits in Islamic State Emerge as Its Ranks Expand". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 11 April 2015.
- ^ Trofimov, Yaroslav (4 February 2015). "In Islamic State Stronghold of Raqqa, Foreign Fighters Dominate". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 11 April 2015.
- ^ "The Islamic State: How Its Leadership Is Organized". YouTube.
- ^ Hubbard, Ben (24 July 2014). "Life in a Jihadist Capital: Order With a Darker Side". The New York Times. Diakses tanggal 5 September 2014.
- ^ Zelin, Aaron Y. (13 June 2014). "The Islamic State of Iraq and Syria Has a Consumer Protection Office". The Atlantic. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ Gardner, Frank (9 July 2014). "'Jihadistan': Can Isis militants rule seized territory?". BBC News. Diakses tanggal 17 August 2014.
- ^ Flick, Maggie (30 September 2014). "Special Report: Islamic State uses grain to tighten grip in Iraq". Reuters.
- ^ "Isis to mint own Islamic dinar coins in gold, silver and copper". The Guardian. 21 November 2014.
- ^ a b "Islamic State reportedly buying silver, gold as it prepares to issue currency". McClatchy. 20 November 2014. Diakses tanggal 21 November 2014.
- ^ Ensor, Josie (14 November 2014). "Islamic State announces its own currency". The Telegraph. London. Diakses tanggal 21 November 2014.
- ^ Jabbar, Marwan (3 September 2015). "Gold at End of Extremist Rainbow: Islamic State Release Their Own 'Fake' Currency". Niqash. Baghdad.
- ^ Tomlinson, Simon (1 December 2014). "'ISIS made me clean the toilets... and my iPod didn't work': How disenchanted Islamic fanatics are returning home because jihad isn't as glamorous as they hoped". Daily Mail. London. Diakses tanggal 22 January 2015.
- ^ Saul, Heather (31 October 2014). "Isis now targeting women with guides on how to be the 'ultimate wives of jihad'". The Independent. London. Diakses tanggal 22 January 2015.
- ^ Abdul-Alim, Jamaal (8 March 2015). "ISIS 'Manifesto' Spells Out Role for Women". The Atlantic. Diakses tanggal 23 November 2015.
- ^ a b Winter, Charlie (5 February 2015). "QUILLIAM Translation and Analysis of Islamic State Manifesto on Jihadist Brides". Quilliam Foundation. Diakses tanggal 23 November 2015.
- ^ "Al-Qaida Sanctions List". United Nations. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2014. Diakses tanggal 2 October 2014.
- ^ "The Al-Qaida and Taliban Sanctions Committee – 1267". United Nations Web Services Section. United Nations.
- ^ "Security Council Al-Qaida Sanctions Committee Amends Entry". Diakses tanggal 8 June 2015.
- ^ a b Wahlisch, Martin (2010). "EU Terrorist Listing – An Overview about Listing and Delisting Procedures" (PDF). Berghof Foundation. Diakses tanggal 3 November 2014.
- ^ "Proscribed Terrorist Organisations, pp.13–15" (PDF). Home Office. 20 June 2014. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ "Foreign Terrorist Organizations". Bureau of Counterterrorism. United States Department of State. Diakses tanggal 28 July 2014.
- ^ "Listed terrorist organisations". Australian National Security. Diakses tanggal 31 July 2014.
- ^ "Currently listed entities". Public Safety Canada. Diakses tanggal 31 July 2014.
- ^ Kaplan, Hilal (3 September 2014). "Charging Turkey for ISIS". Daily Sabah. Istanbul, Turkey. Diakses tanggal 28 September 2014.
- ^ Mahcupyan, Etyen (20 September 2014). "ISIS, Turkey and the US". Daily Sabah. Istanbul, Turkey. Diakses tanggal 28 September 2014.
- ^ "Saudi Arabia designates Muslim Brotherhood terrorist group". Reuters. 7 March 2014. Diakses tanggal 31 July 2014.
- ^ a b "BNPT Declares ISIS a Terrorist Organization". Tempo. 2 August 2014. Diakses tanggal 4 August 2014.
- ^ "List of terror groups published by United Arab Emirates". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 January 2015.
- ^ "Malaysia designates ISIS as terrorist group, vows tough action: Report". The Straits Times. 25 September 2014. Diakses tanggal 25 September 2014.
- ^ "Court affirms ISIS' 'terrorist group' designation". Daily News Egypt.
- ^ "Egypt brands jihadist ISIL a 'terrorist group'". Hürriyet Daily News. Istanbul, Turkey. 30 November 2014.
- ^ "Banned Organisations". Diakses tanggal 16 December 2014.
- ^ "India bans IS". The Hindu. Chennai, India. Press Trust of India. 16 December 2014. Diakses tanggal 16 December 2014.
- ^ "Russia calls on all states to put Islamic State, Jabhat al-Nusra on terrorist lists". Russian News Agency TASS. 29 December 2015. Diakses tanggal 29 December 2014.
- ^ Paraszczuk, Joanna. "Kyrgyzstan Bans IS, Designates It As Terror Group". Radio Free Europe/Radio Liberty. Diakses tanggal 26 March 2015.
- ^ Manal. "Syria condemns terrorist acts in Iraq, expresses solidarity with Iraqi government, army and people". Syrian Arab News Agency.
- ^ "Jordan launches airstrikes against ISIS". News Corp Australia. 6 February 2015. Diakses tanggal 7 August 2015.
- ^ a b Gishkori, Zahid. "Islamic State listed among proscribed outfits". The Express Tribune. Pakistan.
- ^ "Resolution 1267 (1999) Adopted by the Security Council at its 4051st meeting on 15 October 1999". UNHCR.
- ^ Roberts, Janette (17 September 2014). "ISIL banned in Germany". Sixth Sense.
- ^ "Switzerland bans ISIL". Anadolu Agency. 8 October 2014.
- ^ Pandey, Avaneesh (16 December 2014). "India Bans ISIS After Government Raises Concerns Over Group's Online Presence". International Business Times.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMcCoyTop
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaListerTop
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaft-20140617
- ^ Stone, Jeff (17 June 2014). "ISIS Attacks Twitter Streams, Hacks Accounts To Make Jihadi Message Go Viral". International Business Times. Diakses tanggal 19 June 2014.
- ^ "US targets al Qaeda's al Furqan media wing in Iraq". The Long War Journal. 28 October 2007. Diakses tanggal 24 June 2014.
- ^ Bilger 2014, hlm. 1.
- ^ Zelin, Aaron Y. (8 March 2013). "New statement from the Global Islamic Media Front: Announcement on the Publishing of al-I'tiṣām Media Foundation – A Subsidiary of the Islamic State of Iraq – It Will Be Released Via GIMF". JIHADOLOGY. Diakses tanggal 24 June 2014.
- ^ Gertz, Bill (13 June 2014). "New Al Qaeda Group Produces Recruitment Material for Americans, Westerners". The Washington Free Beacon. Diakses tanggal 24 June 2014.
- ^ "ISIS Declares Islamic Caliphate, Appoints Abu Bakr Al-Baghdadi As 'Caliph', Declares All Muslims Must Pledge Allegiance To Him". MEMRI. 30 June 2014. Diakses tanggal 7 July 2014.
- ^ "ISIL Launches "Ajnad Media Foundation" to Specialize in Jihadi Chants". SITE Institute. 15 January 2014. Diakses tanggal 25 June 2014.(perlu berlangganan)
- ^ Berger, J. M. (16 June 2014). "How ISIS Games Twitter". The Atlantic. Diakses tanggal 19 June 2014.
- ^ "ISIS Propaganda Campaign Threatens U.S." Anti-Defamation League. 27 June 2014. Diakses tanggal 27 June 2014.
- ^ Sheera, Frenkel (June 16, 2014). "Meet The "ISIS Fanboys" Spreading The Message Of Iraq's Most Feared Terror Group". Buzz Feed World.
- ^ "ISIS Faces Resistance From Social Media Companies". Anti-Defamation League. 23 July 2014. Diakses tanggal 24 July 2014.
- ^ Allam, Hannah (23 June 2014). "Records show how Iraqi extremists withstood U.S. anti-terror efforts". McClatchy DC News. Diakses tanggal 25 June 2014.
- ^ Chulov, Martin (15 June 2014). "How an arrest in Iraq revealed Isis's $2bn jihadist network". The Guardian. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ Moore, Jack (11 June 2014). "Mosul Seized: Jihadis Loot $429m from City's Central Bank to Make Isis World's Richest Terror Force". International Business Times UK. Diakses tanggal 19 June 2014.
- ^ McCoy, Terrence (12 June 2014). "ISIS just stole $425 million, Iraqi governor says, and became the 'world's richest terrorist group'". The Washington Post. Diakses tanggal 18 June 2014.
- ^ Carey, Glen; Haboush, Mahmoud; Viscusi, Gregory (26 June 2014). "Financing Jihad: Why ISIS Is a Lot Richer Than Al-Qaeda". Bloomberg News. Diakses tanggal 19 July 2014.
- ^ Lister, Tim (13 June 2014). "ISIS: The first terror group to build an Islamic state?". CNN. Diakses tanggal 14 June 2014.
- ^ Rogin, Josh (14 June 2014). "America's Allies Are Funding ISIS". The Daily Beast. Diakses tanggal 19 June 2014.
- ^ "Iraqi PM Maliki says Saudi, Qatar openly funding violence in Anbar". Reuters. 9 March 2014
- ^ "Maliki: Saudi and Qatar at war against Iraq". Aljazeera. 9 March 2014
- ^ "Maliki accuses Saudi Arabia of backing rebels". Al Arabiya. 17 June 2014. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ a b Bozorgmehr, Najmeh; Kerr, Simeon (25 June 2014). "Iran-Saudi proxy war heats up as Isis entrenches in Iraq". Financial Times. Diakses tanggal 29 June 2014.
- ^ Hauslohner, Abigail (13 June 2014). "Jihadist expansion in Iraq puts Persian Gulf states in a tight spot". The Washington Post. Diakses tanggal 18 June 2014.
- ^ Black, Ian (19 June 2014). "Saudi Arabia rejects Iraqi accusations of Isis support". The Guardian. Diakses tanggal 19 June 2014.
- ^ Chulov, Martin (15 June 2014). "Iraq arrest that exposed wealth and power of Isis jihadists". The Guardian. Diakses tanggal 16 June 2014.
- ^ Solomon, Erika (28 April 2014). "Syria's jihadist groups fight for control of eastern oilfields". Financial Times. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ Fisher, Max (12 June 2014). "How ISIS is exploiting the economics of Syria's civil war". Vox. Diakses tanggal 17 June 2014.
- ^ "US-made Stinger missiles have likely fallen into ISIS hands, officials say". Fox News. 16 June 2014. Diakses tanggal 21 June 2014.
- ^ Prothero, Mitchell (14 July 2014). "Iraqi army remains on defensive as extent of June debacle becomes clearer". Stars and Stripes. Diakses tanggal 15 July 2014.
- ^ "How did 800 ISIS fighters rout 2 Iraqi divisions?". Military Times. 12 June 2014. Diakses tanggal 14 June 2014.
- ^ "State of emergency: ISIS militants overrun Iraq city of 1.8mn, free 2,500 prisoners". RT. 18 June 2014. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ "Isis leader calls on Muslims to 'build Islamic state'". BBC News. 1 July 2014. Diakses tanggal 2 July 2014.
- ^ Durden, Tyler (10 June 2014). "Al Qaeda Militants Capture US Black Hawk Helicopters In Iraq". Zero Hedge. Diakses tanggal 14 June 2014.
- ^ Lake, Eli; Dettmer, Jamie; De Visser, Nanette. "Iraq's Terrorists Are Becoming a Full-Blown Army". 11 June 2014. The Daily Beast. Diakses tanggal 15 July 2014.
- ^ Beaumont, Peter (12 June 2014). "How effective is ISIS compared with the Iraqi army and the Kurdish peshmerga?". The Guardian. Diakses tanggal 14 June 2014.
- ^ Cowell, Alan (10 July 2014). "'Low-Grade' Nuclear Material Is Seized by Rebels in Iraq, U.N. Says". The New York Times. Diakses tanggal 15 July 2014.
- ^ Sherlock, Ruth (10 July 2014). "Iraq jihadists seize 'nuclear material', says ambassador to UN". The Telegraph. Diakses tanggal 15 July 2014.
Pranala luar
- (Indonesia) Penjelasan Tentang Sejarah, Realita dan Sepak Terjang ISIS
- (Indonesia) Liputan Khusus KOMPAS atau Topik Pilihan tentang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
- (Indonesia) Topik Pilihan TEMPO tentang Milisi Negara Islam Irak dan Suriah | ISIS | ISIL
- (Inggris) Iraq updates - Institute for the Study of War
- (Inggris) The New War in Iraq ISIL Overview - Midwest Diplomacy (September 2013)
- (Inggris) "This Is the Promise of Allah" - Declaration of the Islamic State (29 June 2014)