Bahasa Suluk
Bahasa Suluk atau Bahasa Tausug ialah suatu bahasa yang dituturkan di wilayah Sulu di Filipina, Malaysia dan Indonesia oleh orang Tausug. Mengikut sejarah, bahasa asal Tausug atau Suluk sebenarnya adalah dari bahasa asal Orang Tagimaha (Taguima dari Basilan).
Bahasa Tausug adalah bahasa perantara atau lingua franca sebelum era kesultanannya lagi hingga kini. Kaum Tausug atau Suluk berasal dari rumpun Melayu-Austronesia (Polinesia) sebagai mana masyarakat Nusantara di sekitarnya. Bahasa Sug yang mereka tutur adalah mirip bahasa Melayu lama bercampur bahasa Arab dan bahasa etnik lain di sekitar Mindanao.
Suku kaum Suluk atau Tausug juga punya beberapa dialek atau slanga mengikut kawasan atau daerah di antaranya ialah slanga Tausug Tapul, Tausug Basilan, Lugus, Gimbahanun dan lain-lain. Unsur-unsur bahasa Jawa juga ada terdapat dalam bahasa Sug ini tidaklah mengherankan kerana rumpun Melayu di rantau Nusantara ini antara satu sama lain ada kaitannyaya.
Ini disebabkan kekuasaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di tanah Jawa pernah mempengaruhi daerah-daerah sekitar wilayah Kepulauan Sulu sebagaimana sebelum kemunculan kerajaan awal Melayu Melaka. Maka setelah kedatangan Islam muncullah kesultanan Sulu sekitar tahun 1457 M dan pemerintahan Sultan-sultan Sulu berlangsung begitu lama yang menyumbang kepada Bahasa Sug terus bertahan hingga sekarang.
Contoh
Bahasa Tausug, Bahasa Tagalog dan Bahasa Melayu |
---|
Isiu in ngan mo? - (Ano ang pangalan mo?) - Siapa nama kamu? |
Unu? - (Ano?) - Apa? |
Mayta? - (Bakit?) - Kenapa? |
- ^ Tausug di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tausug". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Suluk". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.