Jalur kereta api Palbapang-Sewugalur
Jalur kereta api Palbapang-Sewugalur adalah jalur kereta api yang pernah dioperasikan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yang kini berada di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Jalur ini menghubungkan Stasiun Palbapang dengan Stasiun Sewugalur. Jalur ini dahulu dilintasi oleh kereta api uap berbahan bakar batu bara yang difungsikan untuk mengintegrasikan pabrik-pabrik gula di daerah Kabupaten Bantul.
Sejarah
Jalur ini adalah bagian dari segmen jalur kereta api Yogyakarta-Sewugalur. Jalur ini pertama kali mulai dioperasikan pada tahun 1895 dan untuk lintas Srandakan-Sewugalur dioperasikan pada tahun 1915, berdasarkan pengajuan konsesi perusahaan swasta pengelola pabrik gula di Kabupaten Bantul sebagaimana disebut dalam Gouvernement Besluit No. 9 Tahun 1893.[1][2]
Pengoperasian
Jalur ini membentang di samping Jalan Raya Palbapang-Brosot-Wates. Jalur ini dibangun untuk kereta api komersial ataupun lori tebu yang mengangkut penumpang dan gula di Kabupaten Bantul.
Penutupan
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia jalur ini dicabut oleh Jepang untuk keperluan membangun jalur baru di Saketi, Bayah, dan ada pula yang dibawa ke Burma untuk dibangun jalur di sana.
Jalur terhubung
== Daftar stasiun[butuh rujukan] ==
- Stasiun Palbapang (PLP)
- Stasiun Bajang
- Stasiun Batikan (dibuat percabangan ke PG Gesikan)
- Stasiun Pekojan
- Stasiun Mangiran
- Stasiun Srandakan
- Stasiun Brosot
- Stasiun Pasar Kranggan
- Stasiun Sewugalur (terminus akhir, percabangan ke PG Sewugalur)