Rowokele, Kebumen
Rowokele adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Rowokele terletak sekitar 35 km ke barat dari Kabupaten Kebumen melalui Desa Bumiagung. Kecamatan Rowokele merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Banyumas serta Kabupaten Banjarnegara. Penduduknya berjumlah 42.216 jiwa (laik-laki 20.927, dan perempuan 21.289). Luas wilayah Kecamatan Rowokele seluas 101,22 km². Kecamatan Rowokele memiliki 11 desa, 61 RW dan 294 RT. Pusat pemerintan Kecamatan Rowokele berada di Desa Rowokele
Rowokele | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Kebumen |
Pemerintahan | |
• Camat | Abdul Ghofar,S.Ip |
Populasi | |
• Total | 42,216 Jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 33.05.17 |
Kode BPS | 3305170 |
Luas | 101,22 km² |
Desa/kelurahan | 11 desa |
Desa/kelurahan
Batas-batas Wilayah
- Sebelah Barat: Kecamatan Ayah, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Banyumas
- Sebelah Timur: Kecamatan Sempor dan Kecamatan Buayan
- Sebelah Utara: Kecamatan Sempor
- Sebelah Selatan: Kecamatan Ayah
Geografi
Kecamatan Rowokele memiliki kondisi geografi berupa perbukitan dan dataran rendah. Di wilayah utara terdapat perbukitan tinggi menjulang yang merupakan rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara di bagian selatan merupakan Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS). Ketinggian rata-rata Kecamatan Rowokele adalah 177 meter diatas permukaan air laut. Puncak tertingginya adalah Gunung Wadasputih yang memeiliki ketinggian 654 meter diatas permukaan air laut di perbatasan Kecamatan Rowokele dengan Kecamatan Sempor. Desa Wonoharjo merupakan desa tertinggi ke-2 di Kabupaten Kebumen karena memiliki ketinggian rata-rata 441 meter diatas permukaan air laut. Kemudian Desa Wagirpandan yang memiliki ketinggian rata rata 364 meter diatas permukaan air laut merupakan desa tertinggi ke-5 di Kabupaten Kebumen. Sungai-sungai yang berada di wilayah ini antara lain Sungai Kretek, Sungai Ijo, Sungai Donoloyo, Sungai Srengseng, Sungai Lemungsur, Sungai Giyanti, Sungai Siwuluh, Sungai Kalidukuh, Sungai Klangrang, Sungai Siluwuk, Sungai Bantar, Sungai Kahori, dan Sungai Ranggaula.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Rowokele umumnya digunakan sebagai lahan persawahan di dataran rendah atau berada dibagian tengah wilayah ini yang merupakan sawah irigasi dari Waduk Sempor, Sungai Serayu dan Sungai Ijo. Di wilayah utara sebagian besar digunakan hutan kayu tahunan baik milik warga maupun perhutani Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Giyandi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Utara, KPH Kedu Selatan. Sedangkan palawija berada di lahan berkontur perbukitan di wilayah utara, tengah dan selatan. Di dataran rendah juga umum digunakan sebagai lahan perikanan air tawar. Hasil bumi Kecamatan Rowokele berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, cengkih, jenitri, empon-empon, kapulaga, jahe, kunir, kayu, hingga hasil tambah berupa andesit, kapur dan lainnya.
Transportasi
Transportasi di Kecamatan Rowokele sangat beragam mulai dari angkutan desa, angkutan kota, bus antar kota antar provinsi, bus antar kota hingga kereta api. Kecamatan Rowokele dilintasi jalan nasional yang menghubungkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen juga berbagai kota selatan pulau jawa. Kecamatan Rowokele juga dilintasi rel ketera api lintas selatan sehingga terdapat sebuah stasiun di wilayah ini yakni Stasiun Ijo. Ruas jalan lainnya yaitu ruas Ijo - Goa Jatijajar - Pantai Logending yang kondisi jalannya sudah bagus serta terdapat angkutan umum. Sementara beberapa ruas jalan di wilayah utara Kecamatan Rowokele masih tertinggal. Tak banyak angkutan desa yang beroperasi hingga pelosok desa.
Penduduk
Sebagian besar penduduk Kecamatan Rowokele berprofesi sebagai petani, penambang, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta, Pengusaha, PNS, Politikus, dan petani. Sebagian penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Rowokele memeluk agama Islam. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama
Sekolah Menengah
Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Rowokele adalah sebagai berikut :
- SMAN 1 Rowokele
- MA Al- Huda Rowokele
- SMK Muhammadiyah Rowokele
- SMPN 1 Rowokele
- SMPN 2 Rowokele
- SMP PGRI 1 Rowokele
- MTsN 1 Rowokele
- MTs Al Mutaqin Bumiagung
- MTs Al Huda Rowokele
- MTs Ma'arif NU Wagirpandan
Sarana Publik
Sarana publik di Kecamatan Rowokele cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, langgar, masjid, gereja, yang mendukung serta fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Rowokele:
Pariwisata & Sosial Budaya
Kecamatan Rowokele memiliki sejumlah potensi wisata dan kerjainan yang belum dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kebumen maupun swadaya warga. Berikut beberapa potensi wisata yang ada di Kecamatan Rowokele:
1. Air Terjun Gombong
- Air Terjun Gombong merupakan sebuah air terjun yang masih sangat alama di Dusun Klangrang, di utara Desa Wagirpandan. Air terjun yang memiliki ketinggian sekira 23 meter ini berada di antara hutan pinus Perhutani dan terletak di aliran Sungai Klangrang yang merupakan anak Sungai Ijo. Di bawah Air Terjun Gombong juga terdapat dua air terjun lainnya yakni Air Terjun Bulukuning dan Air Terjun Aro.
2. Terowongan Ijo
- Terowongan Ijo adalah terowongan kereta api yang terletak di sebelah timur Stasiun Ijo sejauh 347 m, termasuk wilayah Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Terowongan sepanjang 580 m ini dibangun antara tahun 1885-1886 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL), perusahaan kereta api Hindia Belanda, menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Terowongan Ijo termasuk salah satu terowongan yang paling sering dilintasi kereta api
- Terowongan ini dikelola oleh Daerah Operasi V Purwokerto dan dijaga oleh petugas jaga terowongan (PJTW) di samping mulut terowongan. Terowongan ini menjadi pilihan bagi railfans yang berburu kereta api masuk dan keluar terowongan. Kemungkinan jika proyek rel ganda Kroya-Kutoarjo rampung, terowongan ini mungkin dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya. Selain itu, akan dibangun terowongan baru yang akan menampung dua jalur rel sekaligus.
3. Wisata Goa