Valide Sultan (Turki Otoman: والده سلطان) adalah gelar untuk ibu suri dari Sultan dari Kekaisaran Utsmani. Gelar ini digunakan pertama kali pada abad keenam belas oleh Ayşe Hafsa Sultan, ibunda Suleiman Al Qanuni.[1] Valide Sultan merupakan kedudukan tertinggi bagi wanita di Kesultanan Utsmani dan kedudukannya tepat di bawah sultan sendiri. Valide Sultan berperan sebagai ibu negara, kepala harem kekaisaran, memiliki hak untuk turut serta dalam masalah negara, dan memiliki akses kepada sumber daya ekonomi yang besar yang kerap digunakan untuk proyek pembangunan besar dan amal. Gelar ini juga merupakan cerminan tingginya kedudukan seorang ibu dalam Islam, agama resmi Kesultanan Utsmani.

Valide Sultan
Kesultanan Utsmaniyah
Bekas jabatan politik
Patung Ayşe Hafsa Sultan, Valide Sultan Pertama
PendahuluValide Hatun
Pejabat pertamaAyşe Hafsa Sultan
Pejabat terakhirRahime Perestu Sultan
GayaDevletlû İsmetlû (nama) Vâlide Sultân Aliyyetü'ş-Şân Hazretleri
Kediaman resmiIstana Topkapı
Istana Dolmabahçe
Istana Yıldız
Jabatan dimulai1522
Jabatan berakhir1904

Pada umumnya, gelar ini dipegang oleh ibu yang masih hidup dari sultan yang sedang berkuasa. Ibu yang meninggal sebelum putranya naik takhta tidak menerima gelar ini. Dalam beberapa pengecualian, terdapat ibu tiri atau nenek dari sultan yang sedang memerintah yang menjabat sebagai valide sultan.

Makna

Kata valide (والده) secara harfiah bermakna "ibunda" dalam bahasa Utsmani. Pengucapan kata "valide" ini adalah [vaː.liˈde].

Sultan (سلطان) adalah kata Arab yang bermakna "kekuasaan" atau "wewenang". Mulai abad keenam belas masehi, gelar ini disandang oleh anggota utama dinasti Utsmani, baik laki-laki maupun perempuan, menggantikan gelar lain yang telah disandang anggota utama dari keluarga kekaisaran sejak lama (hatun untuk perempuan dan bey untuk laki-laki). Hal ini membuat gelar valide hatun (gelar untuk Ibu Suri Kesultanan Utsmani sebelum abad keenam belas) berganti menjadi valide sultan. Penggunaan ini menegaskan konsep Utsmani terkait kekuasaan sebagai kewenangan keluarga.

Tradisi Barat mengenal penguasa Utsmani sebagai "sultan", tetapi masyarakat Utsmani sendiri menggunakan "padişah" (kaisar) atau "hünkar" untuk menyebut penguasa mereka. Gelar resmi kaisar terdiri dari "sultan" dan "khan" (contoh: Sultan Suleiman Khan). Dalam penyebutan resmi, putra-putri sultan juga menyandang gelar "sultan", dengan para pangeran (Şehzade) menyandang gelar itu sebelum namanya dan para putri menyandang gelar itu setelah namanya. Contoh: Şehzade Sultan Mehmed dan Mihrimah Sultan, putra dan putri Sultan Suleiman Al Qanuni. Layaknya para putri, ibu suri dan permaisuri sultan juga menyandang gelar itu setelah nama mereka, seperti Ayşe Hafsa Sultan, ibunda Suleiman dan valide sultan pertama, dan Hürrem Sultan, istri Suleiman dan haseki sultan pertama. Pengembangan dalam penggunaan gelar ini mencerminkan kekuatan di kalangan wanita istana, utamanya dalam masa yang dikenal sebagai Kesultanan Wanita. Pada abad ketujuh belas masehi, pasangan utama kaisar tak dapat lagi menyandang gelar "sultan" setelah nama mereka, menjadikan ibu suri sebagai satu-satunya orang yang tak berdarah Utsmani yang menyandang gelar ini.[2]

Peran dan Kedudukan

Valide Sultan mungkin merupakan kedudukan terpenting di Kesultanan Utsmani setelah sultan sendiri. Sebagai ibunda sultan, berdasarkan salah satu prinsip Islam ("hak seorang ibu adalah hak Allah"),[3] valide sultan memiliki pengaruh penting dalam masalah kenegaraan.[1] Seara tradisi, valide sultan juga memiliki jalan kepada sumber ekonomi yang besar yang digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan besar. Pada abad ketujuh belas masehi di masa Kesultanan Wanita, serangkaian sultan yang belum dewasa mengangkat kedudukan valide sultan ke tingkat yang lebih tinggi.[4] Walaupun peran dan kedudukan valide sultan yang sangat besar, wanita yang mula-mula mengoptimalkan semua peran di atas justru tak pernah menyandang gelar valide sultan, yakni Hürrem Sultan yang dilanjutkan putrinya, Mihrimah Sultan. Nurbanu Sultan adalah valide sultan pertama yang mengoptimalkan penggunaan gelar tersebut.

Banyak dari wanita harem adalah budak dan kebanyakan tidak menikah secara resmi dengan sultan. Walaupun begitu, kedudukan anak-anak mereka sepenuhnya diakui dalam hukum syariat.[5]

Daftar Valide Sultan

Daftar ini tidak termasuk daftar lengkap dari ibunda Sultan Utsmani. Kebanyakan dari mereka yang menyandang gelar valide sultan adalah ibu kandung dari sultan yang sedang berkuasa. Ibu sultan yang wafat sebelum putranya naik takhta tidak dapat menyandang gelar ini, seperti Hürrem Sultan, Hatice Muazzez Sultan, Emine Mihrişah Kadınefendi, Rabia Şermi Kadınefendi, Tirimüjgan Kadınefendi, Gülcemal Kadınefendi, dan Gülüstü Kadınefendi. Dalam beberapa pengecualian, terdapat ibu tiri atau nenek dari sultan yang sedang memerintah yang menjabat sebagai valide sultan, seperti Nakş-î-Dil (Naksh-î-Dil), Mahpeyker Kösem, dan Rahime Perestû.

Nama Nama Lahir Asal Menjadi Valide Berhenti menjadi Valide Wafat Sultan
Ayşe Hafsa Sultan
عائشه حفصه سلطان
Putri Kekhanan Krimea.[6][7][8][9][10] Putri dari Meñli I Giray, Khan Krimea 30 September 1520
kenaikan takhta putranya
19 Maret 1534 Suleiman Al Qanuni (putra)
Afife Nurbanu Sultan
نور بانو سلطان
Cecilia Vernier-Baffo[11] atau Rachel Olivia de Nasi[12] Venesia atau
Spanyol
15 Desember 1574
kenaikan takhta putranya
7 Desember 1583 Murad III (putra)
Safiye Sultan
صفیه سلطان
Sofia Baffo Albania 15 Januari 1595
kenaikan takhta putranya
22 Desember 1603
kematian putranya
10 November 1618 Mehmed III (putra)
Handan Sultan Helena Yunani 22 Desember 1603
kenaikan takhta putranya
26 November 1605 Ahmed I (putra)
Halime Sultan[13]
حلیمہ سلطان
Altunşah Abkhaz 22 November 1617
kenaikan takhta putranya
(periode pertama)
26 Februari 1618
penggulingan putranya
(periode pertama)
1623 Mustafa I (son)
19 Mei 1622
kenaikan takhta putranya
(periode kedua)
10 September 1623
penggulingan putranya
(periode kedua)
Mahpeyker Kösem Sultan Anastasia Yunani. Lahir di Tinos, Republik Venesia 10 September 1623
kenaikan takhta putranya
2 September 1651 Murad IV (putra)
Ibrahim (putra)
Mehmed IV (cucu)
Turhan Hatice Sultan Nadia Ruthenia 2 September 1651
kematian pendahulunya
4 Agustus 1683 Mehmed IV (putra)
Saliha Dilaşub Sultan Katarina Serbia[14] 8 November 1687
kenaikan takhta putranya
4 Desember 1689 Suleiman II (putra)
Emetullah Rabia Gülnuş Sultan Evmania Voria Yunani 6 Februari 1695
kenaikan takhta putranya
6 November 1715 Mustafa II (putra)
Ahmed III (putra)
Saliha Sultan Alexandra[15] Yunani.[16] Lahir di Istanbul 20 September 1730
kenaikan takhta putranya
21 September 1739 Mahmud I (putra)
Şehsuvar Sultan Maria Serbia[17] 13 Desember 1754
kenaikan takhta putranya
April 1756 Osman III (putra)
Mihrişah Sultan Agnes Georgia 7 April 1789
kenaikan takhta putranya
16 Oktober 1805 Selim III (putra)
Ayşe Seniyeperver Sultan Sonia Bulgaria 29 Mei 1807
kenaikan takhta putra tirinya
28 Juli 1808
penggulingan putra tirinya
11 Desember 1828 Mustafa IV (putra tiri)[18]
Nakşidil Sultan Kemungkinan Aimée du Buc de Rivéry[19] Bangsawan Prancis. Sepupu dari permaisuri Napoleon, Joséphine de Beauharnais 28 Juli 1808
kenaikan takhta putra tirinya
22 Agustus 1817 Mahmud II (putra tiri)
Bezmiâlem Sultan Suzanne Yahudi Rusia[20] atau keturunan Yahudi Georgia[21] 2 Juli 1839
kenaikan takhta putranya
2 Mei 1853 Abdülmecid I (putra)
Pertevniyal Sultan Hasna Khater Circassia 25 Juni 1861
kenaikan takhta putranya
30 Mei 1876
penggulingan putranya
5 Februari 1883 Abdülaziz I (putra)
Şevkefza Sultan
شوق افزا سلطان
Vilma Georgia. Lahir di Kekaisaran Rusia 30 Mei 1876
kenaikan takhta putranya
31 Agustus 1876
penggulingan putranya
17 September 1889 Murad V (putra)
Rahime Perestu Sultan Rahime Gogen Circassia 31 Agustus 1876
kenaikan takhta putra tirinya
11 Desember 1905 Abdul Hamid II (putra tiri)[22][23]

Pengecualian

Umumnya, ibunda sultan yang masih hidup saat putranya menjadi sultan menjadi valide sultan. Tapi dalam beberapa kasus, ada beberapa wanita yang tidak menikmati kedudukan sebagai valide sultan saat putra mereka menjadi sultan.

Nama Nama Lahir dan Asal Periode[24] Putra Catatan
Mahfiruz Hatice Eudoxia. Serbia[17] 26 Februari 1618 (kenaikan takhta putranya) – 26 Oktober 1620 (wafatnya) Osman II Catatan kekaisaran mencatat tidak adanya valide sultan pada masa kekuasaan Osman II. Tampaknya Mahfiruz diasingkan dari istana sebelum Osman naik takhta dan tidak dapat mengembalikan kedudukannya kembali. Pengasingan ini menjelaskan ketiadaan Mahfiruz di istana dan makamnya yang berada di kuil Eyüb, bukannya dimakamkan bersama suaminya. Duta Venesia Contarini mengabarkan bahwa pada 1612, sultan menghukum wanita yang melukai Kösem, mungkin wanita itu adalah Mahfiruz.[2]
Nükhetsezâ Georgia 29 Mei 1807 (kenaikan takhta putranya) – 28 Juli 1808 (penggulingan putranya) Mustafa IV Tidak dapat menjadi valide sultan lantaran saat suaminya masih hidup, Ayşe Seniyeperver Sultan adalah istri utama Sultan Abdul Hamid I dan Nükhetsezâ tak diperkenankan menjadi valide sultan.
 
Rekonstruksi Valide Sultan dan para dayangnya di kamarnya di Istana Topkapi


Referensi

  1. ^ a b Davis, Fanny (1986). "The Valide". The Ottoman Lady: A Social History from 1718 to 1918. ISBN 0-313-24811-7. 
  2. ^ a b Peirce, Leslie P. (1993). The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire. New York: Oxford University Press, Inc. ISBN 0-19-507673-7. 
  3. ^ "Muslims can celebrate Mothers Day because honoring your mother comes right after worshipping God". Beliefnet.com. 2011-02-17. Diakses tanggal 2015-05-15. 
  4. ^ Peirce, Leslie P., The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire, Oxford University Press, 1993, ISBN 0-19-508677-5 (paperback)
  5. ^ Montgomery-Massingberd, Hugh, ed. (1980). "The Imperial Family of Turkey". Burke's Royal Families of the World. Volume II: Africa & the Middle East. London: Burke's Peerage. hlm. 238. ISBN 978-0-85011-029-6. 
  6. ^ Istanbul Tour Guide Top 10: a travel guide and tour as with the best local guide. WanderStories. ISBN 978-9-949-51624-7. Hafsa Sultan was most likely the daughter of Mengli Giray 
  7. ^ Kasaba, Reşat. A moveable empire: Ottoman nomads, migrants, and refugees. University of Washington Press. hlm. 44. ISBN 978-0-295-80149-0. Hafsa Sultan, the daughter of the Crimean ruler Mengli Giray Khan. 
  8. ^ Peter G. Bietenholz, Thomas Brian Deutscher (2003). Contemporaries of Erasmus: A Biographical Register of the Renaissance and Reformation, Volumes 1-3. University of Toronto Press. hlm. 298. ISBN 978-0-802-08577-1. Suleiman i (Solymannus), known in the West as Suleiman the Magnificent, was the son of *Selim i and Hafsa Sultan, the daughter of Mengli Giray 
  9. ^ Halil İnalcık, Cemal Kafadar (1993). Süleymân The Second [i.e. the First] and his time. Isis Press. she was a Tatar, a daughter of the Crimean Khan Mengli Giray 
  10. ^ Carolus Bovillus (2002). Lettres et poèmes de Charles de Bovelles: édition critique, introduction et commentaire du ms. 1134 de la Bibliothèque de l'Université de Paris. Champion. ISBN 978-2-745-30658-6. 
  11. ^ Valeria Heuberger, Geneviève Humbert, Geneviève Humbert-Knitel, Elisabeth Vyslonzil, Cultures in Colors, page 68. ISBN 3-631-36808-9, 2001
  12. ^ Godfrey Goodwin, The Private World of Ottoman Women, Saqi Book, ISBN 0-86356-745-2, ISBN 3-631-36808-9, 2001. page 128,
  13. ^ Berdasarkan sumber, nama dari ibunda Mustafa I tidak diketahui, tetapi dikenal dengan sebutan Halime atau Alime
  14. ^ İnal & Arşivi 2005, hlm. 27, "Siileyman'in annesi Sirp Katrin yani Dilasiip Hatun".
  15. ^ İnal & Arşivi 2005, hlm. 27, "Mahmutun annesi Aleksandra yani Saliha Sultan".
  16. ^ Meram 1977, hlm. 347.
  17. ^ a b Meram 1977, hlm. 355, "İkinci Mustafa'nın (Şehsuvar Sultan) takma adlı câriyesi Sırp kızı Mari'den doğan oğlu Üçüncü Osman", İnal & Arşivi 2005, hlm. 27, "Osman'in annesi Sirp Mari yani §ehsiivar Sultan"
  18. ^ Yavuz Bahadıroğlu, Resimli Osmanlı Tarihi, Nesil Yayınları (Ottoman History with Illustrations, Nesil Publications), 15th Ed., 2009, page 395, ISBN 978-975-269-299-2
  19. ^ Christine Isom-Verhaaren, Royal French Women in the Ottoman Sultans' Harem: The Political Uses of Fabricated Accounts from the Sixteenth to the Twenty-first Century, Journal of World History, vol. 17, No. 2, 2006
  20. ^ Meram 1977, hlm. 393, "Bezmiâlem Sultan ... Rus Yahudisin".
  21. ^ Palmer, Alan, The Decline and Fall of the Ottoman Empire, p.106. Barnes & Noble Publishing, 1992. ISBN 1-56619-847-X
  22. ^ Brookes, Douglass Scott, The Concubine, the Princess, and the Teacher, p.287. University of Texas Press, 2008. ISBN 0-292-71842-X
  23. ^ "Sultan II. Abdülhamid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses tanggal 2009-02-06. 
  24. ^ Periode yang harusnya dia menjadi Valide Sultan

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar