2 Tawarikh 36

Revisi sejak 21 Juli 2016 04.05 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

2 Tawarikh 36 (atau II Tawarikh 36, disingkat 2Taw 36) adalah bagian akhir dari Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 609 SM sampai 539 SM.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 15

Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.[3]

Para utusan Allah yang menyingkapkan dan mencela umat-Nya ketika mereka menyesuaikan diri dengan dunia (2 Tawarikh 36:14 sebelumnya) terdorong oleh belas kasihan Allah. Mereka menyampaikan berita mereka dengan harapan sangat bahwa tidak ada yang akan binasa. Belas kasihan dangkal para pembawa berita yang membiarkan umat Allah terus berkompromi dengan masyarakat di sekitarnya tidak berasal dari Allah (lihat 2 Timotius 4:3–4).[4]

Ayat 22

Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:[5]

Sama dengan: Ezra 1:1
Tuhan Allah mengarahkan aliran penebusan sepanjang sejarah menuju sasarannya. Ketika melakukan hal itu, kadang-kadang Ia memutuskan untuk merendahkan penguasa yang berkuasa (misalnya Nebukadnezar, Daniel 4:1–37), menjatuhkan hukuman atas para penguasa (misalnya Firaun dalam Kitab Keluaran, Keluaran 14:1–31; Belsyazar di Babel, Daniel 5:1–31), atau mengangkat seorang pemimpin internasional (misalnya Raja Koresh dari Persia, Ezra 1:2) supaya menggenapi firman-Nya dan mengerjakan maksud-maksud-Nya. Dengan menggerakkan hati Koresy untuk berbuat baik kepada umat yang terkalahkan dan terbuang itu, Allah memungkinkan janji-Nya melalui Yeremia digenapi pada waktunya. Amsal mengatakan bahwa hati seorang raja bagai batang air di tangan Tuhan untuk diarahkan ke mana saja dikehendaki oleh-Nya untuk memastikan kelancaran aliran penebusan dan akhir sejarah (Amsal 21:1).[4]

Yeremia sudah menubuatkan bahwa orang-orang Yahudi akan ditahan di Babel selama 70 tahun sebelum kembali ke Yehuda (Yeremia 25:11–12; 29:10). Masa pembuangan 70 tahun dapat dihitung dari pembuangan tahap pertama tahun 605 SM, tahun ketiga pemerintahan Yoyakim (2 Raja–raja 24:1; Daniel 1:1) hingga 535 SM tahun pertama pemerintahan Koresh (tepat 70 tahun kemudian) ketika umat itu mulai kembali ke negeri mereka (lihat Ezra 2:1).[4]

Sekitar 160 tahun sebelum Koresh muncul, Yesaya sudah bernubuat tentang seorang raja bernama Koresh yang akan mengizinkan orang Yahudi kembali ke tanah air mereka untuk membangun kembali Yerusalem dan bait suci (Yesaya 44:26–28; 45:1,13; juga lihat Yesaya 41:2; 45:4–5).[4]

Daniel tinggal di istana Babel sampai tahun pertama pemerintahan Koresh,[6] sehingga ia dapat menyaksikan orang-orang Yahudi mulai pulang ke tanah Yehuda. Daniel masih hidup paling tidak sampai tahun ketiga pemerintahan Koresh.[7]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 2 Tawarikh 36:15
  4. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 2 Tawarikh 36:22
  6. ^ Daniel 1:21
  7. ^ Daniel 10:1

Lihat pula

Pranala luar