Mumbai

kota terbesar di India

Mumbai (/mʊmˈb/; yang juga dikenal sebagai Bombay, nama resminya sampai 1995) adalah ibukota negara bagian India Maharashtra. Kota tersebut merupakan kota terpadat di India dan aglomerasi terpadat kesembilan di dunia, dengan populasi kota tersebut diperkirakan berjumlah 18.4 juta orang. Bersama dengan kawasan-kawasan tetangga di Kawasan Metropolitan Mumbai, kota tersebut merupakan salah satu kawasan perkotaan terpadat di dunia dan kawasan metropolitan terpadat kedua di India, dengan populasi sejumlah 20.7 juta hingga 2011.[10][11] Mumbai berada di sepanjang pesisir barat India dan memiliki sebuah pelabuhan alam yang dalam. Pada 2009, Mumbai diangkat menjadi kota dunia alpha.[12] Kota tersebut juga merupakan kota termakmur di India,[13] dan memiliki GDP tertinggi dari kota manapun di Asia Selatan, Barat, atau Tengah.[14] Mumbai memiliki jumlah jutawan dan miliuner tertinggi ketimbang seluruh kota di India.[15][16]

Mumbai
मुंबई
Bombay
Arah jarum jam dari atas: Pemandangan langit Cuffe Parade, Taj Mahal Palace Hotel, Terminal Chhatrapati Shivaji, Jembatan Laut Bandra–Worli, dan Jalan Gerbang India.
Julukan: 
Kota Tujuh Pulau, Kota Impian,[1] Jalan Gerbang menuju India, Hollywood dari India
Negara India
Negara bagianMaharashtra
DistrikKota Mumbai
Sub-Perkotaan Mumbai
Navi Mumbai
Bahasa resmiMarathi[2][3]
Bahasa AsliMarathi dan Konkani[4]
Pertama kali didiami1507
Dinamai berdasarkanMumbadevi
Pemerintahan
 • JenisDewan Walikota
 • BadanMCGM
 • MayorSnehal Ambekar[5] (Shiv Sena)
 • Komisioner MunisipalAjoy Mehta[6]
Luas
 • Mega-kota603 km2 (233 sq mi)
 • Luas metropolitan4.355 km2 (1.681,5 sq mi)
Ketinggian
14 m (46 ft)
Populasi
 (2011)[8]
 • Mega-kota12.442.373
 • Peringkatke-1
 • Kepadatan21,000/km2 (53,000/sq mi)
 • Metropolitan18.414.288
20.748.395(Extended UA)
 • Metro Rank
ke−1
DemonimMumbaikar
Zona waktuUTC+5:30 (IST)
Kota ZIP
400 001 to 400 107
Kode area telepon+91-22
Pelat kendaraanMH-01 (Tengah), MH-02 (Barat), MH-03 (Timur), MH-47 (Utara)
Situs webwww.mcgm.gov.in

Tujuh pulau yang masuk kawasan Mumbai merupakan tempat tinggal dari komunitas koloni-koloni perikanan.[4] Selama berabad-abad, kepulauan tersebut berada di bawah kekuasaan kekaisaran pribumi sebelum jatuh ke tangan Portugis dan kemudian ke tangan Perusahaan Hindia Timur Britania ketika pada 1661 Raja Charles II menikah dengan Yekaterina dari Braganza, dan sebagai bagian dari mas kawinnya, Charles diberi Tangier dan tujuh pulau di Bombay.[17] Pada pertengahan abad ke-18, Bombay, dibentuk ulang oleh proyek Hornby Vellard,[18] yang diadakan untuk reklamasi kawasan tersebut antara tujuh pulau tersebut dari laut.[19] Bersamaan dengan pembangunan jalan-jalan besar dan jalur kereta api, reklamasi lahan tersebut, yang terselesaikan pada 1845, mengubah Bombay menjadi pelabuhan utama di Laut Arab. Bombay pada abad ke-19 dikarakteristikan dengan perkembangan ekonomi dan pendidikan. Pada awal abad ke-20, kota tersebut menjadi basis kokoh bagi gerakan kemerdekaan India. Setelah kemerdekaan India pada 1947, kota tersebut dimasukkan dalam Negara Bagian Bombay. Pada 1960, setelah gerakan Samyukta Maharashtra, sebuah negara bagian baru Maharashtra dibuat dengan Bombay sebagai ibukotanya.[20]

Mumbai adalah ibukota keuangan, komersial[21] dan hiburan di India. Kota tersebut juga merupakan salah satu dari sepuluh pusat komersial teratas di dunia dalam hal arus keuangan global,[22] meliputi 6.16% dari GDP India[23] dan meliputi 25% dari pengeluaran industrial, 70% dari perdagangan maritim di India (Mumbai Port Trust dan JNPT),[24] dan 70% dari transaksi ibukota untuk ekonomi India.[25][26] Kota tersebut berisi lembaga-lembaga keuangan berpengaruh seperti Bank Reserve India, Bursa Saham Bombay, Bursa Saham Nasional India, SEBI dan markas-markas besar dari sejumlah perusahaan India dan perusahaan multi-nasional. Kota tersebut juga merupakan tempat dari beberapa lembaga nuklir dan saintifik utama India seperti BARC, NPCL, IREL, TIFR, AERB, AECI, dan Departemen Energi Atom. Kota tersebut juga merumahi industri film dan televisi Marathi dan Hindi (Bollywood) di India. Kesempatan bisnis Mumbai, serta potensialnya menawarkan standar hidup yang tinggi,[27] menarik minat para migran dari seluruh belahan India, membuat kota tersebut menjadi kuali peleburan dari beberapa komunitas dan budaya.

Etimologi

Nama Mumbai berasal dari kata Mumbā atau Mahā-Ambā—nama dari dewi pelindung (Kuladewi) Mumbadewi dari komunitas Agri, Koli dan Somwanshi Kshatriya[28] dan ā'ī artinya "ibu" dalam bahasa Marathi, yang merupakan bahasa ibu suku Koli dan bahasa resmi Maharashtra.[4][29]

 
Kuil dewi Hindu lokal Mumbadewi, nama kota Mumbai berasal dari namanya

Nama yang dikenal tertua untuk kota tersebut adalah Kakamuchee dan Galajunkja; kata-katas tersebut terkadang masih digunakan.[30][31] Ali Muhammad Khan, dalam Mirat-i-Ahmedi (1507) menyebut kota tersebut dengan sebutan Manbai.[32] Pada 1508, penulis Portugis Gaspar Correia menggunakan nama Bombaim, dalam karyanya Lendas da Índia ("Legenda-Legenda India").[33][34] Nama tersebut diyakini berasal dari frase Portugis Lama bom baim, yang artinya "teluk kecil bagus",[35] dan Bombaim masih umum digunakan dalam bahasa Portugis.[36] Pada 1516, penjelajah Portugis Duarte Barbosa menggunakan nama Tana-Maiambu: Tana tampil untuk merujuk kepada kota gabungan Thane dan Maiambu untuk Mumbadevi.[37]

Variasi lainnya yang tercatat pada abad ke-16 dan ke-17 meliputi: Mombayn (1525), Bombay (1538), Bombain (1552), Bombaym (1552), Monbaym (1554), Mombaim (1563), Mombaym (1644), Bambaye (1666), Bombaiim (1666), Bombeye (1676), Boon Bay (1690),[36][38] dan Bon Bahia.[39] Setelah Inggris meraih kekuasaan atas kota tersebut pada abad ke-17, nama Portugis secara resmi dianglikanisasi menjadi Bombay.[40]

Pada akhir abad ke-20, kota tersebut disebut sebagai Mumbai atau Mambai dalam bahasa-bahasa resmi tingkat negara di India yang meliputi bahasa Marathi, Konkani, Gujarati, Kannada dan Sindhi, dan sebagai Bambai dalam bahasa Hindi.[41] Pemerintah India secara resmi mengubah nama Inggris-nya menjadi Mumbai pada November 1995.[42] Kebijakan tersebut datang dari usulan partai nasionalis Marathi Shiv Sena, yang memenangkan pemilihan negara bagian Maharashtra, dan mencerminkan pengubahan nama yang mirip di seluruh negara tersebut dan sebagian besar Maharashtra.[43] Menurut majalah Slate, "mereka berpendapat bahwa 'Bombay' merupakan sebuah versi Inggris yang dikorup dari 'Mumbai' dan sebuah warisan yang tidak diinginkan dari pemerintah kolonial Inggris."[44] Slate juga berkata bahwa "Dorongan untuk mengganti nama Bombay adalah bagian dari sebuah gerakan yang lebih besar untuk memperkuat identitas Marathi di kawasan Maharashtra."[45] Meskipun kota tersebut masih disebut sebagai Bombay oleh beberapa penduduknya dan oleh orang-orang India dari kawasan lainnya,[46][47] penyebutan kota tersebut dengan sebuah nama selain Mumbai telah menjadi hal kontroversial, yang dihasilkan dalam perasaan emosional yang terkadang dari sebuah alam kekerasan politik.[48][49]

Penduduk Mumbai disebut mumbaikar dalam bahasa Marathi, dimana akhiran kar artinya penduduk. Istilah tersebut sempat digunakan beberapa kali namun baru meraih ketenaran setelah nama resminya diubah menjadi Mumbai.[50]

Sejarah

Sejarah awal

 
Gua Kanheri dijadikan sebagai pusat agama Buddha di India Barat pada zaman kuno

Mumbai dibangun di atas apa yang sempat menjadi sebuah kepulauan dari tujuh pulau: Pulau Bombay, Parel, Mazagaon, Mahim, Colaba, Worli, dan Pulau Wanita Tua (juga dikenal sebagai Colaba Kecil).[51] Tidak diketahui kapan pulau-pulau tersebut mulai didiami. Sedimen-sedimen Pleistosen yang ditemukan di sepanjang kawasan pesisir di sekitaran Kandivali, utara Mumbai menunjukan bahwa kepulauan tersebut telah ditinggali sejak Zaman Batu.[52] Pada permulaan zaman Masehi (2,000 tahun yang lalu), atau mungkin lebih awal, kawasan tersebut diduduki oleh komunitas perikanan Koli.[53][54]

Pada abad ketiga SM, kepulauan tersebut dimasukkan sebagai bagian dari Kekaisaran Maurya, pada ekspansinya ke wilayah selatan, yang diperintah oleh kaisar Buddha, Asoka dari Magadha.[55] Gua Kanheri di Borivali diekskavasi pada pertengahan abad ketiga SM,[56] dan dijadikan pusat penting agama Buddha di India Barat pada zaman kuno.[57] Kota tersebut pada waktu itu disebut sebagai Heptanesia (Bahasa Yunani Kuno: Tujuh Pulau) oleh geografer Yunani Ptolemy pada 150 Masehi.[58] Gua Mahakali dinAndheri dibangun antara abad ke-1 SM dan abad ke-6 M.[59][60]

Antara abad kedua SM dan abad kesembilan M, kepulauan tersebut berada di bawah dinasti-dinasti pribumi suksesif: Satawahana, Kshatrapa Barat, Abhira, Wakataka, Kalachuri, Konkan Maurya, Chalukya dan Rashtrakuta,[61] sebelum dikuasai oleh dinasti Silhara dari 810 sampai 1260.[62] Beberapa bangunan bersejarah tertua di kota tersebut yang dibangun pada masa tersebut adalah, Gua Jogeshwari (antara 520 dan 525),[63] Gua Elephanta (antara abad keenam sampai ketujuh),[64] Kuil Walkeshwar (abad ke-10),[65][66] dan Tempat Penampungan Air Banganga (abad ke-12).[67][68]

 
Haji Ali Dargah dibangun pada 1431, ketika Mumbai berada di bawah kekuasaan Kesultanan Gujarat

Raja Bhimdev mendirikan kerajaannya di kawasan tersebut pada akhir abad ke-13 dan mendirikan ibukotanya di Mahikawati (sekarang Mahim).[69] Pathare Prabhu, salah satu pemukim paling terawal yang diketahui di kota tersebut, dikirimkan ke Mahikawati dari Saurashtra di Gujarat sekitar tahun 1298 oleh Bhimdev.[70] Kesultanan Delhi menganeksasikan kepulauan tersebut pada 1347–48 dan menguasainya sampai 1407. Pada masa itu, kepulauan tersebut diperintah oleh Gubernur-Gubernur Muslim Gujarat, yang ditunjuk oleh Kesultanan Delhi.[71][72]

Kepulauan tersebut kemudian diperintah oleh Kesultanan Gujarat independen, yang didirikan pada 1407. Kekuasaan Kesultanan tersebut berujung pada pembangunan beberapa masjid, yang terkenal adalah Haji Ali Dargah di Worli, yang dibangun untuk menghormati tokoh suci Muslim Haji Ali pada 1431.[73] Dari 1429 sampai 1431, kepulauan tersebut menjadi sumber perebutan antara Kesultanan Gujarat dan Kesultanan Bahamani dari Deccan.[74][75] Pada 1493, Bahadur Khan Gilani dari Kesultanan Bahamani berupaya untuk menaklukan kepulauan tersebut namun kalah.[76]

Kekuasaan Portugis dan Inggris

 
Benteng Madh yang dibangun oleh Portugis, merupakan salah satu benteng paling penting di Salsette.

Kekaisaran Mughal, yang dibentuk pada 1526, merupakan kekuatan dominan di anak benua India pada pertengahan abad ke-16.[77] Tumbuhnya kekhawatiran terhadap kekuasaan Mughal Humayun membuat Sultan Bahadur Shah dari Kesultanan Gujarat memutuskan untuk menandatangani Traktat Bassein dengan Kekaisaran Portugus pada 23 Desember 1534. Menurut traktata tersebut, tujuh pulau di Bombay, kota strategis terdekat Bassein dan depedensi-depedensinya diberikan kepada Portugis. Teritorial tersebut kemudian disebarkan pada 25 Oktober 1535.[78]

Portugis aktif terlibat dalam pembentukan dan pertumbuhan ordo-ordo agama Katolik Roma mereka di Bombay.[79] Mereka menyebut kepulauan tersebut dengan berbagai nama, yang akhirnya mengambil bentuk penulisan Bombaim. Kepulauan tersebut didiami beberapa perwira Portugis pada masa rezimnya. Fransiskan dan Yesuit Portugis membangun beberapa gereja di kota tersebut, yang terkenal adalah Gereja Santo Mikael di Mahim (1534),[80] Gereja Santo Yohanes Pembaptis di Andheri (1579),[81] Gereja Santo Andreas di Bandra (1580),[82] dan Gereja Gloria di Byculla (1632).[83] Portugis juga membangun beberapa benteng di sekitar kota tersebut seperti Kastil Bombay, Castella de Aguada (Castelo da Aguada atau Benteng Bandra), dan Benteng Madh. Inggris berjuang terus menerus berjuang melawan Portugis terhadap hegemoni atas Bombay, karena mereka menyadari pelabuhan alami strategisnya dan isolasi alaminya dari serangan-serangan darat. Pada pertengahan abad ke-17, pertumbuhan kekuatan Kekaisaran Belanda memaksa Inggris mengakuisisi sebuah stasiun di barat India. Pada 11 Mei 1661, traktat pernikahan Charles II dari Inggris dan Yekaterina dari Braganza, putri dari Raja Yohanes IV dari Portugal, membuat kepulauan tersebut menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kekaisaran Inggris sebagai bagian dari mahar Yekaterina kepada Charles.[84] Namun, Salsette, Bassein, Mazagaon, Parel, Worli, Sion, Dharavi, dan Wadala masih tetap berada di bawah kekuasaan Portugis. Dari 1665 sampai 1666, Inggris memutuskan untuk mengakuisisi Mahim, Sion, Dharavi, dan Wadala.[85]

 
Dua pemandangan dari sebuah benteng Inggris di Bombay, sekitar tahun 1665

Berkenaan dengan Piagam Kerajaan 27 Maret 1668, Inggris menyewakan pulau-pulau tersebut kepada Perusahaan Hindia Timur Inggris pada 1668 dengan tagihan £10 per tahun.[86] Populasinya berkembang cepat dari 10,000 pada 1661, sampai 60,000 pada 1675.[87] Kepulauan tersebut kemudian diserang oleh Yakut Khan, laksamana Siddi dari Kekaisaran Mughal, pada Oktober 1672,[88] Rickloffe van Goen, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda pada 20 Februari 1673,[89] dan laksamana Siddi Sambal pada 10 Oktober 1673.[88]

Pada 1687, Perusahaan Hindia Timur Inggris memindahkan markas besarnya dari Surat ke Bombay. Kota tersebut kemudian menjadi markas besar Kepresidenan Bombay.[90] Setelah pemindahan tersebut, Bombay ditempatkan sebagai kepala dari seluruh cabang Perusahaan tersebut di India.[91] Sampai akhir abad ke-17, kepuloauan tersebut kembali mendapatkan serangan dari Yakut Khan pada 1689–90.[92] Kekuasaan Portugis berakhir di Bombay ketika pasukan Maratha yang berada di bawah pimpinan Peshwa Baji Rao I menaklukan Salsette pada 1737, dan Bassein pada 1739.[93] Pada pertengahan abad ke-18, Bombay mulai berkembang menjadi kota dagang besar, dan meraih jumlah migran yang banyak dari seluruh belahan India.[94] Kemudian, Inggris menduduki Salsette pada 28 Desember 1774. Dengan Traktat Surat (1775), Inggris secara resmi memegang kendali atas Salsette dan Bassein, yang berujung pada Perang Inggris-Maratha Pertama.[95] Inggris dapat mengamankan Salsette dari pasukan Maratha tanpa kekerasan melalui Traktat Purandar (1776),[96] dan kemudian melalui Traktat Salbai (1782), ditandatangani untuk menentukan hasil dari Perang Inggris-Maratha Pertama.[97]

 
Kapal-kapal di Pelabuhan Bombay (s. 1731). Bombay dijadikan kota dagang signifikan pada pertengahan abad ke-18.

Dari 1782 dan seterusnya, kota tersebut dirombak dengan proyek-proyek teknik sipil berskala besar dalam rangka menggabung seluruh tujuh pulau menjadi sebuah daratan tunggal. Proyek tersebut, yang dikenal sebagai Hornby Vellard, terselesaikan pada 1784.[18] Pada 1817, Perusahaan Hindia Timur Britania yang berada di bawah pimpinan Mountstuart Elphinstone mengalahkan Baji Rao II, Peshwa Maratha terakhir dalam Pertempuran Khadki.[98] Setelah kekalahannya, hampir keseluruhan wilayah Deccan berada di bawah kedaulatan Inggris, dan dimasukkan dalam Kepresidenan Bombay. Keberhasilan kampanye Inggris di Deccan menandai pembebasan Bombay dari seluruh serangan dari kekuatan-kekuatan pribumi.[99]

Pada 1845, tujuh pulau tersebut selesai digabungnya menjadi sebuah daratan tunggal oleh proyek Hornby Vellard melalui reklamasi laha berskala besar.[19][100] Pada 16 April 1853, jalur kereta api penumpang pertama di India didirikan, menghubungan Bombay menuju kota tetangga Thana (sekarang Thane).[101] Pada Perang Saudara Amerika (1861–1865), kota tersebut menjadi pasar dagang kapas utama di dunia, menyebabkan ledakan ekonomi yang kemudian meningkatkan taraf hidup di kota tersebut.[102]

Pembukaan Terusan Suez pada 1869 membuat Bombay menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Laut Arab.[103] Pada September 1896, Bombay diserang oleh wabah pes bubonik yang menewaskan sekitar 1,900 orang per minggu.[104] Sekitar 850,000 orang pergi dari Bombay dan industri tekstil terkena dampaknya.[105] Sebagai ibukota Kepresidenan Bombay, kota tersebut menjadi saksi bisu gerakan kemerdekaan India, dengan Gerakan Keluar India pada 1942 dan Serangan Angkatan Laut Kerajaan India pada 1946 menjadi perisitwa paling terkenalnya.[106][107]

India independen

 
Terminal Victoria, Bombay pada 1950

Setelah kemerdekaan India pada 1947, teritorial Kepresidenan Bombay dipertahankan oleh India untuk distruktur ulang menjadi Negara Bagian Bombay. Wilayah Negara Bagian Bombay meningkat, setelah beberapa negara kepangeranan yang bergabung dengan uni India diintegrasikan ke dalam negara bagian tersebut. Kemudian, kota tersebut menjadi ibukota Negara Bagian Bombay.[108] Pada April 1950, batas-batas munisipal Bombay diperluas dengan menggabungkan Distrik Subperkotaan Bombay dan Kota Bombay untuk membentuk Perusahaan Munisipal Bombay Besar.[109]

Gerakan Samyukta Maharashtra untuk membuat sebuah negara Maharashtra terpisah yang meliputi Bombay memuncak pada 1950an. Dalam diskusi Lok Sabha pada 1955, partai Kongres menyatakan bahwa kota tersebut dijadikan sebagai kota-negara otonomi.[110] Komite Reorganisasi Negara-Negara Bagian merekomendasikan sebuah negara bagian dwi-bahasa untuk Maharashtra–Gujarat dengan Bombay sebagai ibukotanya dalam laporan 1955-nya. Komite Kewarganegaraan Bombay, sebuah kelompok advokasi yang memimpin kaum industrialis Gujarati mendukung status independen Bombay.[111]

Setelah unjuk rasa pada gerakan tersebut dimana 105 tewas dalam bentrokan dengan polisi, Negara Bagian Bombay direorganisasi beradarkan pada garis linguistik pada 1 Mei 1960.[112] Wilayah berbahasa Gujarati dari Negara Bagian Bombay dipisah menjadi negara bagian Gujarat.[113] Negara Bagian Maharashtra dengan Bombay sebagai ibukotanya dibentuk dengan penggabungan wilayah berMarathi dari Negara Bagian Bombay, delapan distrik dari Provinsi-Provinsi Tengah dan Berar, lima distrik dari Negara Bagian Hyderabad, dan sejumlah negara kepangeranan yang berdekatan dengan wilayah-wilayah tersebut.[114] Untuk mengenang para martir gerakan Samyukta Maharashtra, Flora Fountain diganti nama menjadi Hutatma Chowk (Lapangan Martir), dan sebuah monumen didirikan.[115]

 
Monuman Hutatma Chowk, dibangun untuk menghormati para martir herakan Samyukta Maharashtra (Flora Fountain berada di sisi kirinya dalam latar belakang.)

Pada beberapa dekade berikutnya, perluasan masif dilakukan di kota tersebut dan sub-subperkotaannya. Pada akhir 1960an, Nariman Point dan Cuffe Parade direklamasi dan dikembangkan.[116] Otoritas Pengembangan Kawasan Metropolitan Mumbai didirikan pada 26 Januari 1975 oleh Pemerintah Maharashtra sebagai sebuah badan perencanaan dan koordinasi aktivitas pengembangan di kawasan metropolitan Bombay.[117] Pada Agustus 1979, sebuah kotapraja saudari New Bombay dibentuk oleh Perusahaan Pengembangan Industrial dan Perkotaan di sepanjang distrik Thane dan distrik Raigad untuk membantu kontrol populasi Bombay. Industri tekstil di Bombay sebagian besar lenyap setelah merebaknya Serangan Tekstil Bombay Besar 1982, dimana sekitar 250,000 buruh di lebih dari 50 pabrik tekstil terlibat serangan tersebut.[118] Pabrik-pabrik kapas Mumbai yang dibubarkan sejak itu menjadi berfokus pada pengembangan ulang intens.[119][120]

Pelabuhan Jawaharlal Nehru, yang sekarang menangani 55–60% kargo berkontainer di India, dibuka pada 26 Mei 1989 di sepanjang sungai di Nhava Sheva dengan pemandangan Pelabuhan Bombay dan bertugas sebagai pusat pelabuhan bagi kota tersebut.[121] Batas-batas geografi Bombay Besar sejajar dengan batas-batas munisipal Bombay Besar. Pada 1 Oktober 1990, distrik Bombay Besar dicabangkan untuk membentuk dua distrik yang bernama Kota Bombay dan Subperkotaan Bombay, meskipun mereka tetap diurus oleh Administrasi Munisipal yang sama.[122]

Dari 1990 sampai 2010, kekerasan meningkat di kota yang sangat damai tersebut. Setelah penghancuran Masjid Babri di Ayodhya, kota tersebut dihujam oleh kerusuhan Hindu-Muslim 1992–93 dimana lebih dari 1,000 orang tewas. Pada 12 Maret 1993, serangkaian 13 pengeboman terencana di beberapa markah tanah kota oleh kaum ekstrimis Islam dan gerakan bawah tanah Mumbai mengakibatkan 257 orang tewas dan lebih dari 700 orang luka-luka.[123] Pada 2006, 209 orang tewas dan lebih dari 700 orang luka-luka ketika tujuh bom meledak di kereta-kereta komuter di kota tersebut.[124] Pada 2008, serangakaian sepuluh serangan terencana oleh para teroris bersenjata selama tiga hari mengakibatkan 173 orang tewas, 308 orang luka-luka, dan beberapa markah tanah warisan dan hotel-hotel prestisius rusak parah.[125] Sebuah ledakan yang terjadi di Opera House, Zaveri Bazaar, dan Dadar pada 13 Juli 2011 adalah serangkaian serangan teroris terbaru di Mumbai.[126]

Mumbai adalah ibukota komersial di India dan telah terlibat sebagai sebuah pusat keuangan dunia.[127] Selama beberapa dekade, kota tersebut telah menjadi rumah dari layanan-layanan keuangan utama di India, dan sebuah fokus untuk pengembangan infrastruktur dan investasi pribadi.[128] Dari komunitas perikanan kuno dan pusat dagang kolonial, Mumbai telah menjadi kota terbesar di Asia Selatan dan rumah dari industri film paling produktif di dunia.[129]

Geografi

 
Mumbai terdiri dari dua distrik

Mumbai terdiri dari dua kawasan berbeda: Distrik Kota Mumbai dan Distrik Subperkotaan Mumbai, yang membentuk dua distrik terpisah di Maharashtra.[130] Kawasan distrik kontes tersebut juga umumnya disebut sebagai Kota Pulau atau Mumbai Selatan.[23] Total luas wilayah Mumbai adalah 603.4 km2 (233 sq mi).[131] Dari luas wilayah tersebut, luas kota pulau-nya meliputi 67.79 km2 (26 sq mi), sementara distrik subperkotaan-nya meliputi 370 km2 (143 sq mi), sementara wilayah lainnya yang seluas 437.71 km2 (169 sq mi) berada di bawah naungan Perusahaan Munisipal Mumbai Besar (PMMB). Kawasan-kawasan yang tersisa masuk dalam berbagai tempat pertahanan, Mumbai Port Trust, Komisi Energi Atom dan Taman Nasional Borivali, yang berada di luar naungan PMMB.[132]

Mumbai membentang di mulut Sungai Ulhas di pesisir barat India, di kawasan pesisir yang dikenal sebagai Konkan. Wilayah tersebut duduk di atas Pulau Salsette (Pulau Sashti), yang sebagian berbagi dengan distrik Thane.[133] Mumbai berbatasan dengan Laut Arab di bagian barat.[134] Beberapa bagian kota tersebut berada di atas permukaan laut, dengan ketinggian dari 10 m (33 kaki) sampai 15 m (49 kaki);[135] kota tersebut memiliki rata-rata ketinggian 14 m (46 kaki).[136]

Selain Dam Bhatsa, terdapat enam danau besar yang menyuplai air ke kota tersebut: Vihar, Vaitarna Hilir, Vaitarna Hulu, Tulsi, Tansa dan Powai. Danau Tulsi dan Danau Vihar terletak di Taman Nasional Borivili, yang berada dalam batas kota tersebut, Suplai dari danau Powai, yang juga berada dalam batas kota tersebut, hanya digunakan untuk keperluan pertanian dan industrial.[137] Tiga sungai kecil, Sungai Dahisar, Poinsar (atau Poisar) dan Ohiwara (atau Oshiwara) bermuara dari taman tersebut, sementara Sungai Mithi yang berpolusi bermuara dari Danau Tulsi dan mengumpulkan air yang mengalir dari Danau Vihar dan Powai.[138] Garis pesisir kota tersebut dikelilingi oleh sejumlah sungai dan teluk, dari sungai Thane di bagian timur sampai Madh Marve di bagian barat.[139] Pesisir timur Pulau Salsette diselimuti oleh rawa-rawa mangrove besar, yang kaya akan keanekaragaman hayati, sementara pesisir baratnya sebagian besar berpasir dan berbatu.[140]

Tanah yang menyelimuti wilayah kota tersebut umumnya berpasir karena berdekatan dengan laut. Di subperkotaan, tanah yang menyelimuti sebagian aluvial dan bergeluh.[141] Bebatuan di di wilayah tersebut terdiri dari lapisan basalt Dekkan hitam, dan dengan kandungan asam dan basa yang beragam yang berasal dari akhir zaman Kretaseus dan awal zaman Eosen.[142] Mumbai berada di zona aktif seismik yang dilewati 23 garis sesar di kawasan sekitar.[143] Wilayah tersebut diklasifikasikan sebagai wilayah Zona Seismik III,[144] yang artinya dapat terjadi gempa bumi berkekuatan 6.5 skala Richter.[145]

Iklim

 
Rata-rata suhu dan presipitasi di Mumbai

Mumbai memiliki iklim tropis, khususnya iklim basah dan kering tropis (Aw) di bawah klasifikasi iklim Köppen, dengan tujuh bulan kekeringan dan puncak curah hujan pada bulan Juli.[146] Musim dingin yang terjadi dari Desember sampai Februari disusul oleh musim panas dari Maret sampai Juni. Periode dari Juni sampai sekitar akhir September mengalami musim muson barat daya, dan Oktober dan November membentuk musim pasca-muson.[147]

Antara Juni dan September, muson barat daya menerjang kota tersebut. Pancuran pra-muson terjadi pada bulan Mei. Biasanya, pancuran muson timur laut terjadi pada bulan Oktober dan November. Curah hujan maksimum tahunan yang pernah tercatat adalah 3.452 mm (136 in) pada 1954.[148] Curah hujan tertinggi yang tercatat dalam sehari adalah 944 mm (37 in) pada 26 Juli 2005.[149] Total rata-rata curah hujan tahunan adalah 21.466 mm (845 in) untuk Kota Pulau tersebut, dan 2.457 mm (97 in) untuk sub-subperkotaan.[148]

Rata-rata suhu tahunannya adalah 272 °C (522 °F), dan rata-rata presipitasi tahunannya adalah 2.167 mm (85 in).[150] Di Kota Pulau tersebut, rata-rata suhu maksimumnya adalah 312 °C (594 °F), sementara rata-rata suhu minimumnya adalah 237 °C (459 °F). Di sub-subperkotaan, suhu maksimum hariannya adalah dari 291 °C (556 °F) sampai 333 °C (631 °F), sementara suhu minimum hariannya adalah dari 163 °C (325 °F) sampai 262 °C (504 °F).[148] Rekor tertingginya adalah 422 °C (792 °F) yang terjadi pada 14 April 1952,[151] dan rekor terendahnya adalah 74 °C (165 °F) yang terjadi pada 27 Januari 1962.[151][152]

Data iklim Mumbai (Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 37.1
(98.8)
39.6
(103.3)
41.7
(107.1)
42.2
(108)
41.0
(105.8)
37.1
(98.8)
34.8
(94.6)
33.5
(92.3)
36.4
(97.5)
37.9
(100.2)
37.4
(99.3)
39.8
(103.6)
42.2
(108)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.7
(87.3)
31.2
(88.2)
32.5
(90.5)
33.0
(91.4)
33.3
(91.9)
32.1
(89.8)
30.0
(86)
29.6
(85.3)
30.4
(86.7)
33.2
(91.8)
33.5
(92.3)
32.0
(89.6)
31.8
(89.2)
Rata-rata terendah °C (°F) 16.8
(62.2)
17.8
(64)
21.0
(69.8)
23.9
(75)
26.3
(79.3)
26.0
(78.8)
24.9
(76.8)
24.7
(76.5)
24.3
(75.7)
23.4
(74.1)
20.9
(69.6)
18.6
(65.5)
22.4
(72.3)
Rekor terendah °C (°F) 7.4
(45.3)
8.5
(47.3)
13.8
(56.8)
16.9
(62.4)
20.2
(68.4)
19.8
(67.6)
21.2
(70.2)
19.4
(66.9)
20.7
(69.3)
16.7
(62.1)
13.3
(55.9)
10.6
(51.1)
7.4
(45.3)
Curah hujan mm (inci) 0.6
(0.024)
1.3
(0.051)
0.2
(0.008)
0.7
(0.028)
12.5
(0.492)
523.1
(20.594)
799.7
(31.484)
529.7
(20.854)
312.3
(12.295)
55.8
(2.197)
16.8
(0.661)
5.3
(0.209)
2.258
(88,898)
Rata-rata hari hujan 0.1 0.1 0.0 0.1 0.7 14.5 23.2 21.4 14.4 3.0 1.0 0.4 78.9
% kelembapan 69 67 69 71 70 80 86 86 83 78 71 69 75
Rata-rata sinar matahari bulanan 269.5 257.6 274.3 283.7 296.2 148.6 73.4 75.9 165.1 240.2 245.8 253.2 2.583,5
Sumber #1: India Meteorological Department (Period 1961–1990, record high and low up to 2010)[153][151]
Sumber #2: NOAA (humidity, sun 1971–1990) [154]


Ekonomi

 
Bursa Saham Bombay adalah bursa saham tertua di Asia.

Mumbai adalah kota terbesar di India berdasarkan jumlah populasi dan pusat finansial serta komersial India yang menyumbangkan 6,16% dari total GDP.[23][127][155] Kota tersebut menjabat merupakan pusat perekonomian di India, yang berkontribusi sebesar 10% dari pekerjaan pabrik, 25% dari pengeluaran industrial, 33% dari pemungutan pajak pemasukan, 60% dari pemungutan pabean, 20% dari pemungutan cukai pusat, 40% dari perdagangan luar negeri India dan 4.000 crore (US$560 juta) dalam pajak korporat.[156] Bersama dengan belahan India lainnya, Mumbai telah menjadi saksi bisu ledakan ekonomi sejak liberalisasi 1991, ledakan keuangan pada pertengahan abad kesembilan belas dan merebaknya IT, ekspor, jasa dan alih daya pada 2000an.[157] Meskipun Mumbai dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi India pada 1990an, Wilayah Metropolitan Mumbai sekarang menjadi saksi bisu pengurangan dalam kontribusinya dalam GDP India.[158]

Pada Oktober 2015, GDP Mumbai adalah $278 miliar (dari 2014).[159][160] dan pendapatan per kapita-nya (PPP) pada 2009 adaah 486.000 (US$6,800),[13][161] yang sekitar tiga kali rata-rata nasional.[100] Pendapatan per kapita nominal-nya adalah 125.000 (US$1,800),[162] (US$2,094). Sejumlah konglometat India (yang meliputi Larsen and Toubro, State Bank of India (SBI), Life Insurance Corporation of India (LIC), Tata Group, Godrej dan Reliance),[127] dan lima perusahaan Fortune Global 500 berbasis di Mumbai.[163] Keadaan tersebut difasilitasi oleh kehadiran Reserve Bank of India (RBI), Bursa Saham Bombay (BSE), Bursa Saham Nasional India (BSN), dan regulator-regulator sektor keuangan seperti Securities and Exchange Board of India (SEBI) .[158]

Sampai 1970an, Mumbai sebagian besar diutamakan untuk pabrik-pabrik tekstil dan pelabuhan, namun sejak itu ekonomi lokal dibagi dalam bidang keuangan, teknik, pengolesan berlian, perawatan kesehatan dan teknologi informasi.[164] Sektor-sektor kunci yang berkontribusi terhadap ekonomi di kota tersebut adalah: keuangan, batu akik & perhiasan, pengolahan kulit hewan, IT dan ITES, tekstiles, dan hiburan. Nariman Point dan Kompleks Bandra Kurla (KBK) adalah pusat keuangan utama di Mumbai.[158] Di samping bersaing dengan Bangalore, Hyderabad dan Pune, Mumbai juga mengukir prestasinya sendiri dalam industri teknologi informasi. Zona Pemprosesan Ekspor Elektronik Santacruz (ZPEES) dan International Infotech Park (Navi Mumbai) menawarkan fasilitas berkualitas untuk perusahaan-perusahaan IT.[165]

Para pegawai pemerintah negara bagian dan pusat meliputi persentase besar dari jumlah pekjerja di kota tersebut. Mumbai juga memiliki sejumlah besar pekerja semi-terampil dan tak terampil yang bekerja sendiri, yang utamanya menafkahi hidupnya sebagai pedagang kaki lima, supir taksi, mekanik dan profesi kerah biru lainnya. Industri perkapalan dan pelabuhan juga didirikan, dengan Pelabuhan Mumbai menjadi salah satu pelabuhan paling penting dan tertua di India.[166] Dharavi, di tengah Mumbai, mengalami peningkatan industri daur ulang besar, yang mengolah sampah daur ulang dari bagian lainnya di kota tersebut; distrik tersebut memiliki sekitar 15,000 pabrik ruang tunggal.[167]

Mumbai meraih peringkat keenam dari sepuluh kota global teratas dalam hal jumlah miliuner,[168] ke-48 pada Indeks Pusat Komersial Seluruh Dunia 2008,[169] ketujuh dalam daftar "Sepuluh Kota Besar untuk Miliuner" menurut majalah Forbes (April 2008),[170] dan pertama dalam hal rata-rata kekayaan miliuner tersebut.[171] Hingga 2008, Globalization and World Cities Study Group (GaWC) mengangkat Mumbai sebagai "kota dunia Alfa", ketiga dalam kategorinya dari kota-kota global.[172] Mumbai adalah pasar paling menghabiskan biaya ketiga di dunia, dan menjadi salah satu kota tercepat di negara tersebut untuk pemulaian usaha pada 2009.[173]

Pemerintahan

 
Markas besar Perusahaan Munisipal Mumbai Besar (PMMB). PMMB adalah organisasi sipil terbesar di negara tersebut.

Mumbai Besar, sebuah kawasan seluas 603 kilometer persegi (233 sq mi),[174] terdiri dari distrik Kota Mumbai dan Subperkotaan Mumbai, yang berbatasan dengan Colaba di bagian selatan, Mulund dan Dahisar di bagian utara, dan Mankhurd di bagian timur. Populasinya menurut sensus 2011 adalah 12,442,373 jiwa.[175]

Kawasan tersebut diurus oleh Perusahaan Munisipal Mumbai Besar (PMMB) (terkadang disebut sebagai Perusahaan Munisipal Brihanmumbai), yang awalnya dikenal sebagai Perusahaan Munisipal Bombay (PMB).[134] PMMB mengurusi kebutuhan masyarakat dan infrastruktur di wilayah metropolis.[176] Walikotanya dipilih melalui pemilihan tak langsung oleh para kanselir dari salah satu anggota mereka sendiri untuk masa jabatan selama dua setengah tahun.[177]

Komisioner Munisipal adalah Ketua Pejabat Eksekutif dan ketua cabang eksekutif Perusahaan Munisipal. Seluruh kekuatan eksekutif berada di bawah naungan Komisioner Munisipal yang merupakan pejabat Layanan Administratif Indian yang dipilih oleh pemerintah negara bagian. Meskipun Perusahaan Munisipal adalah badan legislatif yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk pemerintahan kota tersebut, Komisioner yang bertugas untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut. Komisioner dipilih untuk masa jabatan yang disahkan sesuai dengan yang disebutkan oleh peraturan negara bagian. Kekuatab-krkuatan Komisioner adalah orang-orang yang disediakan oleh peraturan dan orang-orang yang didelegasikan oleh Perusahaan Komite Pendirian.[178]

Perusahaan Munisipal Mumbai Besar menempati peringkat ke-9 dari 21 kota dengan praktik kepengurusan & pemerintahan yang terbaik di India pada 2014. Kota tersebut meraih skor 3.5 dari 10 berbanding drngan rata-rata nasional 3.3.[179]

 
Dewan Tinggi Bombay memegang yuridiksi atas Maharashtra, Goa, Daman dan Diu, dan Dadra dan Nagar Haveli.

Dua distrik di Mumbai berada di bawah yuridiksi Kolektor Distrik. Badan Kolektor tersrbut bertugas mencatat properti dan kumpulan pendapatan untuk Pemerintah Pusat, dan memantau pemilihan-pemilihan nasional yang diadakan di kota tersebut.

Politik

 
First session of the Indian National Congress in Bombay (28–31 December 1885)

Mumbai merupakan tempat berdirinya Kongres Nasional India yang juga dikenal sebagai Partai Kongres.[180] Sesi pertama Kongres Nasional India diadakan di Bombay dari 28 - 31 Desember 1885.[181] Mumbai telah menjadi tuan rumah bagi Kongres Nasional India selama enam kali dalam 50 tahun pertama dan menjadi pusat pertumbuhan untuk gerakan kemerdekaan India pada abad ke-20.[182]

Pada 1960am, terjadi peningkatan politik regionalis di Bombay, dengan pembentukan Shiv Sena pada 19 Juni 1966, sebuah gerakan yang memperjuangkan marginalisasi terhadap suku Marathi di Bombay.[183] Shiv Sena berubah halauan dari 'Kepentingan Marathi' menjadi 'Kepentingan Hindutva' pada 1985 dan bergabung dengan Partai Bhartiya Janata (PBJ) pada tahun yang sama.[184] Partai Kongres telah mendominasi politik Bombay dari kemerdekaan sampai awal 1980an, ketika Shiv Sena memenangkan pemilihan Perusahaan Munisipal Bombay 1985.[185]

Pada 1989, Partai Bharatiya Janata (PBJ), sebuah partai politik nasional utama, membentuk sebuah aliansi elektoral dengan Shiv Sena untuk bersaing dengan partai Kongres dalam pemilihan Majelis Legislatif Maharashtra. Pada 1999, beberapa anggota meninggalkan partai Kongres untuk membentuk Partai Kongres Nasionalis (PKN) namun kemudian bersekutu dengan partai Kongres sebagai bagian dari sebuah aliansi yang dikenal sebagai Front Demokratik.[186] Saat ini, partai-partai lainnya seperti Maharashtra Navnirman Sena (MNS), Partai Samajwadi (PS), Partai Bahujan Samaj (PBS), dan beberapa kandidat independen juga ikut serta dalam pemilihan-pemilihan di kota tersebut.[187]

Transportasi

Sistem Jalur Kereta Apu Subperkotaan Mumbai mengangkut lebih dari 6.99 juta penumpang dalam sehari. Tempat tersebut memiliki kepadatang penumpang tertinggi dari sistem kereta api perkotaan manapun di dunia.
Monorel Mumbai dibuka pada Februari 2014.
Bus-bus BEST mengangkut 4.5 juta penumpang sehari.
Taksi-taksi Premier Padmini hitam dan kuning adalah ikonik Mumbai.
Jalur Laut Bandra-Worli adalah sebuah jembatan kabel pancang yang mengubungkan pusat Mumbai dengan sub-subperkotaan baratnya
Pelabuhan Jawaharlal Nehru adalah pelabuhan tersibuk di India

Angkutan umum

Sistem angkutan umum di Mumbai meliputi Jalur Kereta Api Subperkotaan Mumbai, Monorel Mumbai, Metro Mumbai, bus-bus Brihanmumbai Electric Supply and Transport (BEST), taksi-taksi meter berwarna hitam dan kuning, bajaj dan feri. Jalur kereta api subperkotaan dan layanan bus BEST sama-sama melayani sekitar 88% lalu lintas penumpang pada 2008.[189] Bajaj hanya diperbolehkan beroperasi di wilayah-wilayah subperkotaan Mumbai, sementara taksi diperbolehkan beroperasi di seluruh Mumbai, namun umumnya beroperasi di Mumbai Selatan.[190] Taksi dan bajaj di Mumbai diatur oleh hukum untuk dijalankan menggunakan gas alam terkompresi,[191] dan merupakan bahan bakar yang mudah dipasang , ekonomis, dan mudah didapat.[190]

Kota kembar

Kota - kota berikut ini memiliki perjanjian kota kembar dengan Mumbai:[176]

Layanan utilitas

Pada masa pemerintahan kolonial, tempat-tempat penampungan air merupakan satu-satunya sumber air di Mumbai, dengan beberapa lokalitas yang mengambil nama darinya. Perusahaan Munisipal Mumbai Besar menyuplai air portabel ke kota dari enam danau,[194][195] yang sebagian besar datang dari danau Tulsi dan Vihar. Danau Tansa menyuplai air untuk subperkotaan barat dan bagian-bagian dari kota pulau tersebut di sepanjang Jalur Kereta Api Barat.[196] Air tersebut difilter di Bhandup,[196] yang merupakan penanaman filtrasi air terbesar di Asia.[197][198][199] Terowongan air bawah tanah pertama di India selesai dibangun di Mumbai untuk menyuplai air menuju tempat filtrasi Bhandup.[200][201]

Arsitektur

 
Kota Mumbai di malam hari
 
Terminal Chhatrapati Shivaji, yang awalnya dikenal sebagai Terminal Victoria, adalah markas besar Jalur Kereta Api Pusat dan sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.

Arsitektur di kota tersebut adalah sebuah percampuran dari Kebangkitan Gothik, Indo-Sarakenik, Art Deco, dan gaya kontemporer lainnya. Sebagian besar bangunan dari zaman penjajahan Inggris, seperti Terminal Victoria dan Universitas Bombay, dibangun dengan gaya Kebangkitan Gothik.[203] Fitur arsitekturnya meliputi berbagai pengaruh Eropa seperti atap pelana Jerman, atap Belanda, perkayuan Swiss, pelengkung Romansa, jendela Tudor, dan fitur-fitur India tradisional.[204] Terdapat juga beberapa bangunan bergaya Indo-Sarakenik seperti Gerbang India.[205] Markah-markah tanah bergaya Art Deco dapat ditemukan di sepanjang Marine Drive dan barat Oval Maidan. Mumbai memiliki jumlah bangunan Art Deco terbesar kedua di dunia setelah Miami. Pada subperkotaan baru, gedung-gedung modern mendominasi lanskap. Mumbai sejauh ini memiliki jumlah pencakar langit terbesar di India, dengan 956 gedung yang telah berdiri dan 272 masih dibangun hingga 2009.

 
Pemandangan kota Mumbai

Komite Konservasi Warisan Mumbai (KKWM), yang didirikan pada 1995, merumuskan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum khusus untuk membantu konservasi struktur-struktur warisan di kota tersebut. Mumbai memiliki dua Situs Warisan Dunia UNESCO, Terminal Chhatrapati Shivaji dan Gua Elephanta.[206] Di selatan Mumbai, berdiri gedung-gedung era kolonial dan kantor-kantor bergaya Soviet .[207] Di bagian timur, berdiri pabrik-pabrik dan beberapa kawasan kumuh. Di pesisir Barat, bekas pabrik-pabrik tekstil diruntuhkan dan pencakar-pencakar langit dibangun di atasnya. Terdapat 31 gedung yang lebih tinggi dari 100m, berbanding dengan 200 gedung di Shanghai, 500 gedung di Hong Kong dan 500 gedung di New York.[207]

Demografi

Pertumbuhan populasi 
SensusPop.
19715.970.575
19818.243.40538.1%
19919.925.89120.4%
200111.914.39820.0%
201112.478.4474.7%
Sumber: MMRDA[208]
Data berdasarkan pada
Sensus Pemerintah India.

Menurut sensus 2011, populasi Mumbai sejumlah 12,479,608 jiwa. Kepadatan populasinya diperkirakan sekitar 20,482 orang per kilometer persegi. Ruang hidupnya 4.5 meter persegi per orang.[209] Menurut sensus 2011, Mumbai Besar, wilayah yang berada di bawah kepengurusan MCGM, memiliki tingkat melek huruf sebesar 94.7%, lebih tinggi ketimbang rata-rata nasional 86.7%. Jumlah pemukim kumuhnya diperkirakan berjumlah 9 juta, meningkat dari 6 juta pada 2001,[210] yang artinya, 62% dari seluruh penduduk Mumbai tinggal di kawasan kumuh tak layak.

Sex ratio pada 2011 adalah 838 perempuan per 1,000 laki-laki di kota pulau tersebut, 857 di subperkotaan, dan 848 secara keseluruhan di Mumbai Besar, seluruh jumlah lebih rendah ketimbang rata-rata nasional 914 perempuan per 1,000 laki-laki. Sex ratio yang rendah sebagian karena jumlah besar migran laki-laki yang datang ke kota tersebut untuk bekerja.[211]

 
"Orang-Orang Parsi dari Bombay", sebuah gravir kayu, ca. 1878. Mumbai adalah tempat tinggal dari populasi Parsi terbesar di dunia.

Para penduduk Mumbai menyebut diri mereka sendiri Mumbaikar,[212] Mumbaiite,[213] Bombayite atau Bombaiite. Mumbai memiliki sejumlah besar populasi poliglot seperti halnya kota metropolitan lainnya di India. Enam belas bahasa di India yang utama juga dipakai di Mumbai, yang paling umum adalah bahasa Marathi, Hindi, Gujarati dan Inggris.[214] Inggris dipakai secara khusus dan merupakan bahasa utama bagi pekerja kerah putih di kota tersebut. Sebuah bentuk unik dari Hindi, yang dikenal sebagai Bambaiya – sebuah percampuran bahasa Marathi, Hindi, Gujarati, Konkani, Urdu, Inggris India dan beberapa kata yang diciptakan – dipakai di jalanan.[215]

Mumbai mengalami masalah-masalah urbanisasi besar yang sama dengan yang dihadapi di beberapa kota yang berkembang cepat di negara-negara berkembang: merebaknya kemiskinan dan pengangguran, rendahnya kesehatan publik dan rendahnya taraf hidup dan standar pendidikan untuk sebagian besar penduduk. Karena lahan yang tersedia sedikit, penduduk Mumbai seringkali tinggal berhimpit-himpitan, secara khusus dengan mengontrak rumah, yang biasanya jauh dari tempat-tempat kerja, dan mengharapkan jalur yang panjang untuk angkutan cepat, atau jalan raya yang lancar. Beberapa dari mereka tinggal di dekat stasiun-stasiun bus atau kereta meskipun para penduduk subperkotaan menjalani sebagian besar waktu berkunjung ke wilayah barat distrik komersial utama.[216] Dharavi, kawasan kumuh terbesar kedua di Asia (jika Kota Orangi di Karachi dianggap sebagai kawasan kumuh tunggal)[217] terletak di tengah Mumbai dan ditinggali oleh antara 800,000 sampai satu juta orang[218] dalam wilayah seluas 239 kilometer persegi (92,28 sq mi), menjadikannya salah satu wilayah paling padat penduduk di Bumi[219] dengan kepadatan penduduk sekitar 334,728 orang per kilometer persegi. Dengan tingkat melek huruf 69%, kawasan-kawasan kumuh di Mumbai adalah kawasan kumuh yang paling melek huruf di India.[220]

Sejumlah migran yang datang ke Mumbai dari luar Maharashtra pada dekade 1991–2001 berjumlah 1.12 juta, yang meningkatkan 54.8% populasi Mumbai.[221]

Jumlah rumah tangga di Mumbai akan meningkat dari 4.2 juta pada 2008 menjadi 6.6 juta pada 2020. Jumlah rumah tangga dengan pendapatan tahunan 2 juta rupee akan meningkat dari 4% menjadi 10% pada 2020, yang terdiri dari 660,000 keluarga. Jumlah rumah tangga dengan pendapatan dari 1–2 juta rupee juga diperkirakan meningkat dari 4% menjadi 15% pada 2020.[222] Menurut Laporan Badan Kontrol Polusi Pusat (BKPP) 2016, Mumbai adalah kota paling ramai di India, yang disusul oleh Lucknow , Hyderabad dan Delhi.[223]

Kelompok etnis dan agama

Agama di Mumbai Besar (2011)[224]
Agama Persen
Hindu
  
65,99%
Islam
  
20,65%
Buddha
  
4,85%
Jain
  
4,10%
Kristen
  
3,27%
Lain-Lain
  
1,15%

Kelompok-kelompok agama yang terwakili di Mumbai pada 2011 meliputi Hindu (65.99%), Muslim (20.65%), Buddhis (4.85%), Jain (4.10%), Kristen (3.27%),[225][224][226] Sikh (0.58%), dengan Parsi dan Yahudi meliputi sisa populasinya.[224][227] Demografi linguistik/etnisnya adalah: orang Maharashtra (42%), orang Gujarat (19%), dan sisanya berasal dari bagian lainnya di India.[228]

Para penganut Kristen pribumi meliputi penganut Katolik India Timur, yang dikonversi oleh Portugis pada abad ke-16,[229] sementara Umat Katolik Goa dan Mangalore juga meliputi jumlah yang signifikan dari komunitas Kristen di kota tersebut.[230] Yahudi bermukim di Bombay pada abad ke-18. Komunitas Yahudi Bene Israel di Bombay, yang bermigrasi dari desa-desa Konkan, selatan Bombay, dipercaya merupakan keturunan Yahudi di Israel yang terdampar di lepas pesisir Konkan, diyakini pada tahun 175 SM, pada masa pemerintahan penguasa Yunani Kuno, Antiokus IV Epifanes.[231] Mumbai juga merupakan tempat tinggal dari populasi Parsi Zoroastrian terbesar di dunia, yang berjumlah sekitar 80,000 jiwa. Kaum Parsi bermigrasi ke India dari Pars (Persia/Iran) setelah penaklukan Muslim di Persia pada abad ketujuh.[232] Komunitas Muslim tertua di Mumbai meliputi Dawoodi Bohra, Ismaili Khoja, dan Muslim Konkani.[233]

Budaya

 
Perhimpunan Asiatik Bombay adalah salah satu perpustakaan publik tertua di kota tersebut.

Budaya Mumbai adalah sebuah percampuran dari festival, makanan, musik, dan teater tradisional. Kota tersebut menawarkan gaya hidup beragam dan kosmopolitan dengan berbagai makanan, hiburan, dan kehidupan malam, tersedia dalam bentuk dan kelimpahan yang berbanding dengan ibukota dunia lainnya. Sejarah Mumbai sebagai pusat dagang utama berujung pada keragaman budaya, agama, dan masakan yang terdapat di kota tersebut. Percampuran budaya unik tersebut dikarenakan migrasi orang-orang dari seluruh belahan India sejak zaman penjajahan Inggris.

Mumbai adalah tempat lahir dari sinema India[234]Dadasaheb Phalke memimpin pendirian tersebut dengan film-film bisu disusul oleh film-film bersuara Marathi—dan penyiaran film tertua diadakan pada awal abad ke-20.[235] Mumbai juga memiliki sejumlah besar tempat penayangan layar lebar yang menampilkan film-film Bollywood, Marathi dan Hollywood. Festival Film Internasional Mumbai[236] dan acara Penghargaan Filmfare, penghargaan film berpengaruh dan tertua yang diberikan untuk industri film India di India, diadakan di Mumbai.[237] Meskipun sebagai besar kelompok teater profesional yang dibentuk pada zaman Kemaharajaan Britania dibubarkan pada 1950an, Mumbai mengembangkan sebuah tradisi "gerakan teater" dalam bahasa Marathi, Hindi, Inggris, dan bahasa regional lainnya.[238][239]

Seni kontemporer muncul baik dalam ranah seni yang didanai pemerintah maupun galeri komersial swasta. Lembaga-lembaga yang didanai pemerintah meliputi Galeri Seni Jehangir dan Galeri Seni Modern Nasional. Dibangun pada 1833, Perhimpunan Asiatik Bombay adalah salah satu perpustakaan publik tertua di kota tersebut.[240] Chhatrapati Shivaji Maharaj Vastu Sangrahalaya (awalnya The Prince of Wales Museum) adalah sebuah museum terkenal di Mumbai Selatan menyimpan barang-barang kuno langka sepanjang sejarah India.[241]

Media

 
Kantor pertama The Times of India yang berseberangan dengan Terminal Chhatrapati Shivaji dimana surat kabar tersebut dibentuk.[242]

Mumbai memiliki sejumlah publikasi surat kabar, televisi dan stasiun radio. Harian-harian Marathi menikmati pembagian pembaca yang maksimum di kota tersebut dan surat-surat kabar berbahasa Marathi tersohor adalah Maharashtra Times, Navakaal, Lokmat, Loksatta, Mumbai Chaufer, Saamana dan Sakaal.[243] Majalah-majalah berbahasa Marathi populer adalah Saptahik Sakaal, Grihashobhika, Lokrajya, Lokprabha & Chitralekha.[244] Surat-surat kabar berbahasa Inggris populer yang dipublikasikan dan dijual di Mumbai meliputi The Times of India, Mid-day, Hindustan Times, DNA India, and The Indian Express. Surat-surat kabar juga dicetak dalam bahasa-bahasa India lainnya.[245] Mumbai adalah rumah dari surat kabar tertua di Asia, Bombay Samachar, yang dipublikasikan dalam bahasa Gujarati sejak 1822.[246] Bombay Durpan, surat kabar Marathi pertama, dimulai oleh Balshastri Jambhekar di Mumbai pada 1832.[247]

Sejumlah saluran televisi India dan internasional dapat ditonton di Mumbai melalui salah satu penyedia televisi kabel lokal atau perusahaan TV berbayar. Wilayah metropolis juga merupakan pusat beberapa perusahaan media internasional, dengan beberapa penerbitan cetak dan saluran berita yang memiliki pengaruh besar. Penyiar televisi nasional, Doordarshan, menyediakan dua saluran terestrial gratis, sementara tiga jaringan kabel utama melayani sebagian besar rumah tangga.[248]

Pendidikan

 
Menara Jam Rajabai di Universitas Mumbai

Sekolah

Sekolah-sekolah di Mumbai adalah "sekolah munisipal" (dijalankan oleh PMMB) atau sekolah swasta (dijalankan oleh lembaga-lembaga atau perorangan), yang dalam beberapa kasus meraih bantuan keuangan dari pemerintah.[249] Sekolah-sekolah tersebut berafiliasi dengan badan-badan berikut

Sistem pendidikan dasar PMMB adalah sistem pendidikan dasar perkotaan terbesar di Asia. PMMB mengoperasikan 1,188 sekolah dasar yang menyediakan pendidikan dasar kepada 485,531 murid dalam delapan bahasa (Marathi, Hindi, Gujarati, Urdu, Inggris, Tamil, Telugu, dan Kannada). PMMB juga menyediakan pendidikan menengah bagi 55,576 murid melakui 49 sekolah menengahnya.[253]

Olahraga

Stadion Brabourne, salah satu stadion kriket di negara tersebut
Dibangun pada 1883, Tempat Balap Mahalaxmi dibuat di sebuah lahan yang dikenal sebagai Mahalakshmi Flats.

Kriket lebih populer ketimbang olahraga lainnya di kota tersebut. Karena sempitnya lahan, berbagai versi yang dimodifikasi (umumnya disebut sebagai kriket guli) dimainkan dimana saja. Mumbai juga merupakan rumah dari Badan Kontrol Kriket India (BKKI)[254] dan Liga Primer India (LPI).[255] Tim kriket Mumbai mewakili kota tersebut dalam Trofi Ranji dan memenangkan 40 gelar, sebagian besar oleh tim lainnya.[256] Kota tersebut juga diwakili oleh Mumbai Indians dalam Liga Primer India. Kota tersebut memiliki dua lapangan kriket internasional, Stadion Wankhede dan Stadion Brabourne. Pertandingan tes kriket pertama di India dimainkan di Mumbai di Bombay Gymkhana.[257] Lomba kriket terbesar yang diadakan di kota sejauh ini adalah final Piala Dunia Kriket ICC 2011 yang diadakan di Stadion Wankhede. Mumbai adalah satu-satunya kota selain London yang are mentuanrumahi final Piala Dunia dan final dari sebuah Trofi Kejuaraan ICC yang diadakan di Stadion Brabourne pada 2006.[258]

Catatan

  1. ^ "The Seven Islands". The Mumbai Pages. 16 Juli 1995. Diakses tanggal 27 Oktober 2012. 
  2. ^ National Commissioner Linguistic Minorities 50th report, page 131. Pemerintah India. Diakses pada 15 Juli 2015.
  3. ^ "Evolution of the Corporation, Historical Milestones". Mumbai: Municipal Corporation of Greater Mumbai. Diakses tanggal 15 Juli 2015. 
  4. ^ a b c http://nirc.nanzan-u.ac.jp/nfile/1064
  5. ^ "Sena's Snehal Ambekar is first Dalit woman Mayor of city". The Indian Express. Mumbai. 10 September 2014. Diakses tanggal 22 Juni 2015. 
  6. ^ "Ajoy Mehta replaces Sitaram Kunte as new BMC Commissioner". Daily News and Analysis. Mumbai. 27 April 2015. Diakses tanggal 20 Mei 2015. 
  7. ^ "Mumbai metropolitan area" (dalam bahasa Italia). Projectsecoa.eu. Diakses tanggal 14 Maret 2013. 
  8. ^ "Maharashtra (India): Districts, Cities, Towns and Outgrowth Wards - Population Statistics in Maps and Charts". 
  9. ^ "INDIA STATS : Million plus cities in India as per Census 2011". Press Information Bureau, Mumbai. National Informatics Centre. Diakses tanggal 20 Agustus 2015. 
  10. ^ "India stats: Million plus cities in India as per Census 2011". Press Information Bureau, Mumbai (Siaran pers). Press Information Bureau, Government of India. 31 Oktober 2011. 
  11. ^ "Population of urban agglomerations with 750,000 inhabitants or more in 2007 (thousands) 1950–2025 (India)". Department of Economic and Social Affairs (UN). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juni 2009. Diakses tanggal 9 Juni 2009. 
  12. ^ "GAWC World Cities Ranking List". Diserio.com. Diakses tanggal 5 Mei 2010. 
  13. ^ a b "India needs cities network for easy rural-urban shift – Economy and Politics". livemint.com. 3 Agustus 2009. Diakses tanggal 5 Mei 2010. 
  14. ^ "Mumbai | ISAC". Indiastudyabroad.org. Diakses tanggal 29 Mei 2015. 
  15. ^ Bharucha, Nauzer (9 Maret 2015). "Thirty of India's 68 billionaires live in Mumbai". Times of India. Mumbai. Diakses tanggal 10 Maret 2015. 
  16. ^ "With 68 billionaires, India ranks 7th globally; Mumbai leads in India with 30". Daily News and Analysis. New Delhi. 10 Maret 2015. Diakses tanggal 10 Maret 2015. 
  17. ^ Wynne, S. M. (2004). "Catherine (1638–1705)". Oxford Dictionary of National Biography. Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/4894. Diakses tanggal 21 Februari 2015. berlangganan atau keanggotan Perpustakaan Umum Britania Raya diperlukan
  18. ^ a b Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 28
  19. ^ a b "Once Upon a Time in Bombay". Foreign Policy. 24 Juni 2011. Diakses tanggal 22 Februari 2012. 
  20. ^ "Bombay: History of a City". British Library. Diakses tanggal 8 November 2008. 
  21. ^ Lakshmi, Rama (14 April 2011). "New millionaires hope to serve as role models for India's lower castes". The Washington Post. Mumbai. Diakses tanggal 23 Juni 2015. 
  22. ^ "Mumbai, a land of opportunities". The Times of India. 20 Juli 2011. Diakses tanggal 22 Juli 2011. 
  23. ^ a b c "Mumbai Urban Infrastructure Project". Mumbai Metropolitan Region Development Authority (MMRDA). Archived from the original on 26 February 2009. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  24. ^ "10 worst oil spills that cost trillions in losses : Rediff.com Business". Business.rediff.com. Diakses tanggal 16 Agustus 2010. 
  25. ^ "DEVELOPMENT OF MUMBAI INTERNATIONAL AIRPORT (NMIA) - Project INFORMATION MEMORANDUM" (PDF). CIDCO. 2013. hlm. 7. Diakses tanggal 8 Juli 2015. 
  26. ^ Mahajan, Poonam (26 Juli 2014). "Poonam Mahajan explains why Mumbai is at the very heart of India story". DNA India. Mumbai. Diakses tanggal 21 Juni 2015. 
  27. ^ Corporation, Marshall Cavendish (September 2007). World and Its Peoples: Eastern and Southern Asia. Marshall Cavendish. hlm. 451. ISBN 978-0-7614-7631-3. Diakses tanggal 8 July 2012. 
  28. ^ Mukund Kule (8 Oktober 2010). "मुंबईचं श्रद्धास्थान" [Mumba'īcaṁ Shrad'dhāsthān]. Maharashtra Times (dalam bahasa Marathi). Maharashtra. Diakses tanggal 16 Juni 2015. 
  29. ^ Bapat, Jyotsna (2005). Development projects and critical theory of environment. SAGE. hlm. 6. ISBN 978-0-7619-3357-1. 
  30. ^ Patel & Masselos 2003, hlm. 4
  31. ^ Mehta 2004, hlm. 130
  32. ^ Shirodkar 1998, hlm. 3
  33. ^ Shirodkar 1998, hlm. 4–5
  34. ^ Yule & Burnell 1996, hlm. 102
  35. ^ Shirodkar 1998, hlm. 7
  36. ^ a b Yule & Burnell 1996, hlm. 103
  37. ^ Shirodkar 1998, hlm. 2
  38. ^ Yule & Burnell 1996, hlm. 104
  39. ^ Keay, John (2000). India, a History. New York, United States: Harper Collins Publishers. hlm. 348. ISBN 0-00-638784-5. 
  40. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 6
  41. ^ Christopher Beam (1 Desember 2008). "Why Did Bombay Become Mumbai? How the city got renamed". www.slate.com. Diakses tanggal 16 Juni 2015. 
  42. ^ Hansen 2001, hlm. 1
  43. ^ Nitin Chavan (18 Desember 2009). "शिवसेना आमदाराची नामांतर एक्स्प्रेस" [Shivsēnā Âmadārācī Nāmāntar Express]. Sakal (dalam bahasa Marathi). Mumbai, Maharashtra. Diakses tanggal 16 Juni 2015. 
  44. ^ Beam, Christopher (1 Desember 2008). "Why did Bombay become Mumbai?". Slate. 
  45. ^ Beam, Christopher (12 Mei 2006). "Mumbai? What about Bombay?". Slate. 
  46. ^ Kumar, Ruchi (28 Oktober 2013). "From Bombay to Mumbai: 24 ways the city has changed". Daily News and Analysis. Mumbai. Diakses tanggal 31 Mei 2015. 
  47. ^ "Mumbai (Bombay) and Maharashtra". Fodor's. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2009. Diakses tanggal 24 Agustus 2009. 
  48. ^ "Mumbai vs Bombay". Indian Express. 11 Oktober 2009. Diakses tanggal 15 September 2011. 
  49. ^ "Fruit And Nut: Another 'Bombay' controversy brewing?". Indiatoday.intoday.in. Diakses tanggal 15 Agustus 2011. 
  50. ^ Hansen, Thomas Blom (2001). Wages of violence: naming and identity in postcolonial Bombay. Princeton University Press. ISBN 9780691088402. Diakses tanggal 16 Agustus 2009. 
  51. ^ Farooqui 2006, hlm. 1
  52. ^ Ghosh 1990, hlm. 25
  53. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 5
  54. ^ "2. Mumbai City Profile" (PDF). GMDMA Greater Mumbai Disaster Management Authority. Municipal Corporation of Greater Mumbai. hlm. 7. Diakses tanggal 19 Juli 2015. 
  55. ^ David 1995, hlm. 5
  56. ^ "Kanheri Caves". Survei Arkeologi India (ASI). Diakses tanggal 17 Oktober 2008. 
  57. ^ Kumari 1990, hlm. 37
  58. ^ David 1973, hlm. 8
  59. ^ Jaisinghani, Bella (13 Juli 2009). "Ancient caves battle neglect". Times of India. Diakses tanggal 28 Oktober 2009. 
  60. ^ Kumar, Vinaya (2 April 2006). "Threat to caves of Bombay". The Tribune. Mumbai. Diakses tanggal 29 Juni 2015. 
  61. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 127–150
  62. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 79
  63. ^ "The Slum and the Sacred Cave" (PDF). Lamont-Doherty Earth Observatory (Columbia University). hlm. 5. Diakses tanggal 12 October 2008. 
  64. ^ "World Heritage Sites — Elephanta Caves". Survei Arkeologi India. Diakses tanggal 22 Oktober 2008. 
  65. ^ Dwivedi, Sharada (26 September 2007). "The Legends of Walkeshwar". Mumbai Newsline. Express Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2012. Diakses tanggal 31 Januari 2009. 
  66. ^ Maharashtra (India) (1986). Maharashtra State Gazetteers. 24 (edisi ke-1). Directorate of Government Print., Stationery and Publications, Maharashtra State. hlm. 596. 
  67. ^ Agarwal, Lekha (2 June 2007). "What about Gateway of India, Banganga Tank?". Mumbai Newsline. Express Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2009. Diakses tanggal 31 Januari 2009. 
  68. ^ Parry, Eric (29 April 2015). "1: Pavement". Context: Architecture and the Genius of Place. John Wiley & Sons. hlm. 44. ISBN 978-1-118-94673-2. Diakses tanggal 21 June 2015. 
  69. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 51
  70. ^ Maharashtra 2004, hlm. 1703
  71. ^ David 1973, hlm. 14
  72. ^ David 1995, hlm. 12
  73. ^ Khalidi 2006, hlm. 24
  74. ^ Misra 1982, hlm. 193
  75. ^ Misra 1982, hlm. 222
  76. ^ David 1973, hlm. 16
  77. ^ "Mughal Empire". Department of Social Sciences (University of California). Diakses tanggal 22 Mei 2009. 
  78. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 166
  79. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 169
  80. ^ David 1995, hlm. 19
  81. ^ Shukla, Ashutosh (12 Mei 2008). "Relishing a Sunday feast, but only once in a year". Daily News and Analysis (DNA). Diakses tanggal 2 September 2009. 
  82. ^ D'Mello, Ashley (9 Juni 2008). "New life for old church records". The Times of India. India. Diakses tanggal 2 September 2009. 
  83. ^ "Glorious past". Express India. 28 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2008. Diakses tanggal 17 Junie 2009. 
  84. ^ "Catherine of Bragança (1638–1705)". BBC. Diakses tanggal 5 November 2008. 
  85. ^ The Gazetteer of Bombay City and Island 1978, hlm. 54
  86. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 20
  87. ^ David 1973, hlm. 410
  88. ^ a b Yimene 2004, hlm. 94
  89. ^ Ganley, Colin C. (2007). "Security, the central component of an early modern institutional matrix; 17th century Bombay's Economic Growth" (PDF). International Society for New Institutional Economics (ISNIE): 13. Diakses tanggal 6 November 2008. 
  90. ^ Carsten 1961, hlm. 427
  91. ^ David 1973, hlm. 179
  92. ^ Nandgaonkar, Satish (22 Maret 2003). "Mazgaon fort was blown to pieces – 313 years ago". Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2003. Diakses tanggal 20 September 2008. 
  93. ^ History of Medieval India, hlm. 126
  94. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 32
  95. ^ Fortescue 2008, hlm. 145
  96. ^ Naravane 2007, hlm. 56
  97. ^ Naravane 2007, hlm. 63
  98. ^ Naravane 2007, hlm. 80–82
  99. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 233
  100. ^ a b "Maharashtra — trivia". Maharashtra Tourism Development Corporation. Diakses tanggal 7 December 2007. 
  101. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 127
  102. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 343
  103. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 88
  104. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 74
  105. ^ "Rat Trap". Time out (Mumbai). Time Out (6). 14 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2010. Diakses tanggal 19 November 2008. 
  106. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 345
  107. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 293
  108. ^ Census of India 1961, hlm. 23
  109. ^ "Administration". Distrik Subperkotaan Mumbai. Diakses tanggal 6 November 2008. 
  110. ^ Guha, Ramachandra (13 April 2003). "The battle for Bombay". The Hindu. India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2010. Diakses tanggal 12 November 2008. 
  111. ^ Guha 2007, hlm. 197–8
  112. ^ "Sons of soil: born, reborn". The Indian Express. 6 Februari 2008.  Diakses pada 12 November 2008.
  113. ^ "Gujarat". Pemerintah India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Januari 2008. Diakses tanggal 16 Januari 2008. 
  114. ^ "Maharashtra". Pemerintah India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2008. Diakses tanggal 16 Januari 2008. 
  115. ^ Desai, Geeta (13 Mei 2008). "BMC will give jobs to kin of Samyukta Maharashtra martyrs". Mumbai Mirror. Diakses tanggal 16 November 2008. 
  116. ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 306
  117. ^ "About Mumbai Metropolitan Region Development Authority (MMRDA)". Otoritas Pengembangan Kawasan Metropolitan Mumbai. Archived from the original on 7 Maret 2009. Diakses tanggal 13 November 2008. 
  118. ^ "The Great Mumbai Textile Strike... 25 Years On". Rediff.com India Limited. 18 January 2007. Diakses tanggal 20 November 2008. 
  119. ^ Bharucha, Nazer (24 November 2003). "From mills to malls, the sky is the limit". Times of India. Mumbai. Diakses tanggal 6 Juli 2015. 
  120. ^ Jog, Sanjay (11 Agustus 2012). "Maharashtra may revisit redevelopment of textile mill land". Economic Times. Mumbai. Diakses tanggal 6 Juli 2015. 
  121. ^ "Profile of Jawaharlal Nehru Custom House (Nhava Sheva)". Jawaharlal Nehru Custom House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2008. Diakses tanggal 13 November 2008. 
  122. ^ "Profile". Distrik Subpetkotaan Mumbai. 
  123. ^ "1993: Bombay hit by devastating bombs". BBC News. 12 March 1993. Diakses tanggal 12 November 2008. 
  124. ^ "Special Report: Mumbai Train Attacks". BBC News. 30 September 2006. Diakses tanggal 13 Agustus 2008. 
  125. ^ "HM announces measures to enhance security" (Siaran pers). Press Information Bureau (Government of India). 11 December 2008. Diakses tanggal 14 Desember 2008. 
  126. ^ "Three bomb blasts in Mumbai, 18 dead, over 130 injured". Diakses tanggal 14 Juli 2011. 
  127. ^ a b c Thomas, T. (27 April 2007). "Mumbai a global financial centre? Of course!". New Delhi: Rediff. Diakses tanggal 31 May 2009. 
  128. ^ Shaw, Annapurna (1999). "Emerging Patterns of Urban Growth in India". Economic and Political Weekly. 34 (16/17): 969–978. JSTOR 4407880. 
  129. ^ Brunn, Williams & Zeigler 2003, hlm. 353–354
  130. ^ "Mumbai Suburban" (PDF). Pusat Informatika Nasional (Pusat Negara Bagian Mahrashtra). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 Mei 2012. 
  131. ^ "Area and Density – Metropolitan Cities". Kementerian Pengembangan Perkotaan (Pemerintah India). hlm. 33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 April 2009. Diakses tanggal 28 April 2008. 
  132. ^ Mumbai Plan, 1.2 Area and Divisions
  133. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 2
  134. ^ a b Mumbai Plan, 1.1 Location
  135. ^ Krishnamoorthy 2008, hlm. 218
  136. ^ "Mumbai, India". Weatherbase. Diakses tanggal 19 Maret 2008. 
  137. ^ "Salient Features of Powai Lake" (PPT). Departemen Lingkungan Hidup (Pemerintah Maharashtra). hlm. 1–3. Diakses tanggal 29 April 2009. 
  138. ^ Mumbai Plan, 1.7 Water Supply and Sanitation
  139. ^ Sen, Somit (13 Desember 2008). "Security web for city coastline". The Times of India. Diakses tanggal 30 April 2009. 
  140. ^ Patil 1957, hlm. 45–49
  141. ^ Mumbai Plan, 1.3.1 Soil
  142. ^ Mumbai Plan, 1.3.2 Geology and Geomorphology
  143. ^ Kanth, S. T. G. Raghu; Iyenagar, R. N. (10 December 2006). "Seismic Hazard estimation for Mumbai City". Current Science. Current Science Association. 91 (11): 1486. Diakses tanggal 3 September 2009. This is used to compute the probability of ground motion that can be induced by each of the twenty-three known faults that exist around the city. 
  144. ^ Seismic Zoning Map (Peta). India Meteorological Department. Diakses tanggal 20 July 2008. 
  145. ^ "The Seismic Environment of Mumbai". Department of Theoretical Physics (Tata Institute of Fundamental Research). Diakses tanggal 6 December 2007. 
  146. ^ Proceedings of the Indian National Science Academy 1999, hlm. 210
  147. ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 84
  148. ^ a b c Mumbai Plan, 1.4 Climate and Rainfall
  149. ^ Kishwar, Madhu Purnima (3 Juli 2006). "Three drown as heavy rain lashes Mumbai for the 3rd day". Daily News and Analysis (DNA). Mumbai. Diakses tanggal 15 Juni 2009. 
  150. ^ Rohli & Vega 2007, hlm. 267
  151. ^ a b c "Ever recorded Maximum and minimum temperatures up to 2010" (PDF). India Meteorological Department. Diakses tanggal 18 January 2014. 
  152. ^ "Mumbai still cold at 8.6 °C". The Times of India. 9 February 2008. Diakses tanggal 26 April 2009. 
  153. ^ "Mumbai Climatological Table, Period: 1961–1990". Departemen Meteorologi India. Diakses tanggal 16 May 2014. 
  154. ^ "Mumbai (Bombay) Colaba Climate Normals 1971–1990". Administrasi Oseanik dan Atmosferik Nasional. Diakses tanggal 18 Januari 2014. 
  155. ^ "GDP growth: Surat fastest, Mumbai largest". The Financial Express. 29 January 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  156. ^ Swaminathan & Goyal 2006, hlm. 51
  157. ^ Kelsey 2008, hlm. 208
  158. ^ a b c Perusahaan Munisipal Brihanmumbai (BMC). "City Development Plan (Economic Profile)" (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2013. Mumbai, at present, is in reverse gear, as regards the economic growth and quality of life. 
  159. ^ "Defence News, India adds one Pakistan to its GDP Year-On-Year". 
  160. ^ "India's top 15 cities with the highest GDP". Yahoo India Finance. Diakses tanggal 28 July 2015. 
  161. ^ "Mumbai, the Financial Capital of India" (PDF). ftkmc.com. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 December 2011. Diakses tanggal 15 October 2011. 
  162. ^ "Mumbai beats Delhi in per capita income". The Times of India. 23 March 2011. Diakses tanggal 28 July 2015. 
  163. ^ "Fortune Global 500". CNN. 21 July 2008. Diakses tanggal 28 April 2009. 
  164. ^ Swaminathan & Goyal 2006, hlm. 52
  165. ^ Jadhav, Narendra. "Role of Mumbai in Indian Economy" (PDF). Diakses tanggal 25 August 2013. 
  166. ^ "Indian Ports Association, Operational Details". Indian Ports Association. Diakses tanggal 16 April 2009. 
  167. ^ McDougall, Dan (4 March 2007). "Waste not, want not in the £700m slum". Guardian. UK. Diakses tanggal 29 April 2009. 
  168. ^ "Mumbai sixth among top 10 global cities on billionaire count". The Times of India. 10 May 2013. Diakses tanggal 8 July 2013. 
  169. ^ "Worldwide Centres of Commerce Index 2008" (PDF). MasterCard. hlm. 21. Diakses tanggal 28 April 2009. 
  170. ^ Vorasarun, Chaniga. "In Pictures: The Top 10 Cities For Billionaires". Forbes. Diakses tanggal 28 April 2009. 
  171. ^ Vorasarun, Chaniga (30 April 2008). "Cities Of The Billionaires". Forbes. Diakses tanggal 28 April 2009. 
  172. ^ "The World According to GaWC 2008". Globalization and World Cities Study Group and Network (GaWC). Loughborough University. Diakses tanggal 7 May 2009. 
  173. ^ "Doing Business in India 2009". World Bank. Diakses tanggal 8 June 2010. 
  174. ^ "Annual Report 2004-05" (PDF). Maharashtra Pollution Control Board. hlm. 185. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 Maret 2015. Diakses tanggal 11 July 2015. 
  175. ^ "Mumbai (Greater Mumbai) City Census 2011 data". Census 2011 India. Census Organization of India. Diakses tanggal 11 July 2015. 
  176. ^ a b "Official Website of Municipal Corporation of Greater Mumbai". Perusahaan Munisipal Mumbai Besar. Diakses tanggal 18 July 2008.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "mcmmm" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  177. ^ "Shiv Sena's Snehal Ambekar elected new Mumbai mayor". Economic Times. Mumbai. 9 September 2014. Diakses tanggal 5 July 2015. ... as Sena's Sunil Prabhu completed his two-and-half-years term as the city mayor today. Ambekar, who secured 121 votes in the 226 member House,... 
  178. ^ "Commissioner System". 
  179. ^ Nair, Ajesh. "Annual Survey of India's City-Systems" (PDF). http://janaagraha.org/asics/. Janaagraha Centre for Citizenship and Democracy. Diakses tanggal 7 March 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  180. ^ 100 glorious years: Indian National Congress, 1885–1985, p. 4, "The centenary of the Indian National Congress, which is being celebrated at its birthplace Bombay, is a unique event."
  181. ^ "Congress foundation day celebrated". The Hindu. Chennai, India. 29 December 2006. Diakses tanggal 12 November 2008. 
  182. ^ David 1995, hlm. 215
  183. ^ Gogate, Sudha (31 Juli 2014). "History of the Shiv Sena". The Emergence Of Regionalism In Mumbai. Mumbai: Popular Prakashan Pvt. Ltd. ISBN 978-8179918234. Diakses tanggal 22 Juni 2015. 
  184. ^ "Bal Thackeray turned to Hindutva in 1985 to win elections: ex-Shiv Sena MP". dna. 
  185. ^ Phadnis, hlm. 86–87
  186. ^ Rana 2006, hlm. 315–316
  187. ^ "Stage Set for Third Phase Polls in Maharashtra". Outlook. 29 April 2009. Diakses tanggal 6 Juli 2009. 
  188. ^ "Traffic statistics" (PDF). Airports Authority of India. Diakses tanggal 3 January 2013. 
  189. ^ "Development of Bus Rapid Transit System (BRTS) in Mumbai". Otoritas Pengembangan Wilayah Metropolitan Mumbai (OPWMM). Diarsipkan dari versi asli (DOC) tanggal 16 April 2010. Diakses tanggal 28 August 2009. 
  190. ^ a b Ghose, Anindita (24 August 2005). "What's Mumbai without the black beetles?". Daily News and Analysis (DNA). Diakses tanggal 29 August 2009. In Mumbai autos run only in the suburbs up to Mahm creek. This is probably the perfect arrangement because it is not economically viable for autos and taxis to solicit the same passengers. So autos monopolise the suburbs while taxis rule South Mumbai. 
  191. ^ "Taxi, auto fares may dip due to CNG usage". The Times of India. 22 April 2004. Diakses tanggal 29 August 2009. 
  192. ^ "Sister Cities of Los Angeles". Official Website of the City of Los Angeles. Diakses tanggal 8 February 2008. 
  193. ^ ""Stuttgart Meets Mumbai": 40th Anniversary Celebrations of the Sister City Relationship". The Embassy of India, Berlin. Diakses tanggal 8 February 2008. 
  194. ^ "BMC Inc. will now sell bottled water". The Indian Express. 21 Mei 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2015. Diakses tanggal 13 Juni 2009. 
  195. ^ Sawant, Sanjay (23 Marrt 2007). "It will be years before Mumbai surmounts its water crisis". Daily News and Analysis (DNA). Diakses tanggal 13 Juni 2009. 
  196. ^ a b "Tansa water mains to be replaced". The Times of India. 1 Agustus 2007. Diakses tanggal 13 Juni 2009. 
  197. ^ "RIGHT TO INFORMATION ACT-2005 INFORMATION BOOKLET" (PDF). Mumbai: Perusahaan Munisipal Mumbai Besar. 2013 [2012]. Diakses tanggal 15 Juni 2015. 
  198. ^ "Water contamination complaints double, Bhandup hit hard". Times of India. Mumbai. 4 Juli 2008. Diakses tanggal 16 Juni 2015. 
  199. ^ Wajihuddin, Mohammed (4 May 2003). "Make way for Mulund, Mumbai's newest hotspot". Mumbai Newsline. Indian Express Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 13 June 2009. 
  200. ^ "Country's first water tunnel to come up in Mumbai". Daily News and Analysis (DNA). 20 February 2008. Diakses tanggal 21 Februari 2008. 
  201. ^ Baliga, Linah (26 Januari 2014). "BMC completes water tunnel project". Times of India. Mumbai. Diakses tanggal 1 Juni 2015. 
  202. ^ "India's impressive railway stations". Rediff.com. 13 Oktober 2011. Diakses tanggal 6 Mei 2012. 
  203. ^ "Rainswept glory". The Hindu. Chennai, India. 24 Juli 2004. Diakses tanggal 7 Juli 2009. 
  204. ^ Morris & Winchester 2005, hlm. 212
  205. ^ "Mumbai's entrance -the 'Gateway' to be more tourist-friendly". The Hindu. Chennai, India. 4 Maret 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2007. Diakses tanggal 7 Juli 2009. 
  206. ^ "India: World heritage sites centre". UNESCO. Diakses tanggal 9 August 2007. 
  207. ^ a b "Is the world's weirdest property market strangling the city that hosts it?". The Economist. 9 June 2012. Diakses tanggal 6 July 2012. 
  208. ^ Population and Employment profile of Mumbai Metropolitan Region, hlm. 6
  209. ^ "The minimum city". economist.com. The Economist. 9 Juni 2012. Diakses tanggal 7 Juli 2012. 
  210. ^ Jain, Bhavika (17 Oktober 2010). "62% of Mumbai lives in slums: Census". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2013. Diakses tanggal 6 Maret 2013. The projections showed that about 90 lakh Mumbai residents now live in slums as against 60 lakh recorded in 2001 census – a 50 per cent increase in a decade that also saw an unprecedented real estate boom in the city. 
  211. ^ "Parsis top literacy, sex-ratio charts in city". The Times of India. 8 September 2004. Diakses tanggal 2 July 2009. 
  212. ^ Hansen, Thomas Blom (2001). Wages of violence: naming and identity in postcolonial Bombay. Princeton University Press. ISBN 9780691088402. Diakses tanggal 16 Agustus 2009. 
  213. ^ "Mumbaiites prepare for a bumpy ride this year". Eighty potholes have already been reported in the pothole-tracking system. With work on several roads to be carried out after the rains, should Mumbaiites prepare for a bumpy ride this year?. HindustanTimes. 11 June 2015. Diakses tanggal 12 Juni 2015. 
  214. ^ Pai 2005, hlm. 1804
  215. ^ O'Brien 2003, hlm. 141
  216. ^ Datta & Jones 1999, Low-Income Households and the Housing Problem in Mumbai, pp. 158–159
  217. ^ Jacobson, Marc (Mei 2007). "Dharavi: Mumbai's Shadow City". National Geographic Magazine. Diakses tanggal 28 April 2009. 
  218. ^ Davis 2006, hlm. 31
  219. ^ "Dharavi, Mumbai | Sustainable Milano". Blogs.newschool.edu. 24 Mei 2012. Diakses tanggal 12 Maret 2013. 
  220. ^ "Mumbai's slums are India's most literate – Mumbai – DNA". Dnaindia.com. 27 February 2006. Diakses tanggal 16 August 2010. 
  221. ^ "Highlights of Economic Survey of Maharashtra 2005–06" (PDF). Directorate of Economics and Statistics, Planning Department (Government of Maharashtra). hlm. 2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 Februari 2008. Diakses tanggal 13 Februari 2008. 
  222. ^ T Surendar (10 Februari 2010). "Mumbai's New-Age Builders want a Room at the Top". Forbes. Diakses tanggal 7 Juli 2012. 
  223. ^ "Mumbai noisiest city, Delhi at number 4: Central Pollution Control Board". Times of India. 26 April 2016. 
  224. ^ a b c "C-1 Population By Religious Community". Pemerintah India, Kementerian Urusan Dalam Negeri. Diakses tanggal 11 Mei 2016.  On this page, select "Maharashtra" from the download menu. "Greater Mumbai (M.Corp.)" is at line 11 of the excel file, Mumbai Suburban District at line 1065 and "Mumbai District" at line 1072.
  225. ^ "Mumbai (Greater Mumbai) City Census 2011 data". Census2011. Diakses tanggal 3 Juni 2016. 
  226. ^ "Muslims of Mumbai (Bombay), major city of India". The 30-Days Prayer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2010. Diakses tanggal 1 September 2010. 
  227. ^ "Census GIS Household". Census of India. Office of the Registrar General. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2009. Diakses tanggal 9 Desember 2008. 
  228. ^ Mehta 2004, hlm. 99
  229. ^ Baptista 1967, hlm. 5
  230. ^ Larsen, Karin (1998). Faces of Goa: A Journey Through the History and Cultural Revolution of Goa and Other Communities Influenced by the Portuguese. Gyan Books. hlm. 310. In Bombay today, there are three Catholic communities; Goans, the Mangaloreans and the East Indians. 
  231. ^ Weil, Shalva (30 November 2008). "Background: A rich history now stained with blood". The Jerusalem Post. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  232. ^ "The world's successful diasporas". Managementtoday.co.uk.
  233. ^ Bates 2003, hlm. 266
  234. ^ "Beginners' Bollywood". The Age. Sydney. 28 September 2005. Diakses tanggal 11 September 2008. 
  235. ^ Vilanilam 2005, hlm. 130
  236. ^ Nagarajan, Saraswathy (10 September 2006). "Matchbox journeys". The Hindu. Chennai, India. Diakses tanggal 11 Juni 2009. 
  237. ^ "Filmfare Awards gets new sponsor". IndiaTimes Movies. The Times of India. 11 Januari 2006. Diakses tanggal 11 September 2008. 
  238. ^ Chaudhuri 2005, hlm. 4–6
  239. ^ Gilder, Rosamond (October 1957). "The New Theatre in India: An Impression". Educational Theatre Journal. Washington, D.C.: Johns Hopkins University Press. 9 (3): 201–204. doi:10.2307/3203529. ISSN 0192-2882. 
  240. ^ David 1995, hlm. 232
  241. ^ "Chhatrapati Shivaji Maharaj Vastu Sangrahalaya". Prince of Wales Museum of Western India, Mumbai. Diakses tanggal 30 January 2007. 
  242. ^ "The Times of India turns the Times of Colour". Televisionpoint.com. 26 April 2006. Diakses tanggal 16 October 2007. 
  243. ^ "IRS Q2, 2010: Negligible decline of daily readers in Greater Mumbai". Afaqs.com. 1 September 2010. Diakses tanggal 15 August 2011. 
  244. ^ "IRS Q2 2010: Publications in Maharashtra see some light". Exchange4media.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2013. Diakses tanggal 15 August 2011. 
  245. ^ Bansal, Shuchi; Mathai, Palakunnathu G. (6 April 2005). "Mumbai's media Mahabharat". Rediff. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2011. Diakses tanggal 14 May 2009. 
  246. ^ Rao, Subha J. (16 October 2004). "Learn with newspapers". The Hindu. Chennai, India. Diakses tanggal 14 May 2009. 
  247. ^ "Public life and voluntary social service organisations". Maharashtra State Gazetteers. Diakses tanggal 1 June 2015. 
  248. ^ "IN-fighting among cable operators". The Indian Express. 26 July 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 10 June 2009. 
  249. ^ "City has 43 one-teacher schools". MiD DAY. 24 September 2006. Diakses tanggal 9 June 2009. 
  250. ^ Mukherji, Anahita (2 April 2009). "Education board tells schools to get state recognition". The Times of India. Diakses tanggal 9 June 2009. 
  251. ^ "Now, schools can teach in 2 languages". The Times of India. 5 May 2006. Diakses tanggal 9 June 2009. 
  252. ^ Kak, Subhash (13 July 2004). "Saving India through Its Schools". Rediff News. Diakses tanggal 13 May 2009. 
  253. ^ Perusahaan Munisipal Brihanmumbai (PMB). "City Development (Education)" (PDF). Diakses tanggal 25 August 2013. 
  254. ^ "About BCCI". Board of Control for Cricket in India (BCCI). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2010. Diakses tanggal 16 Mei 2009. 
  255. ^ "I-T Raids at IPL Headquarter at BCCI in Mumbai, reports NDTV | InvestmentKit.com Articles". Investmentkit.com. 15 April 2010. Diakses tanggal 5 Mei 2010. 
  256. ^ Makarand, Waingankar (18 Januari 2009). "Attacking pattern of play has delivered". The Hindu. Chennai, India. Diakses tanggal 8 Juni 2009. 
  257. ^ Seth, Ramesh (1 Desember 2006). "Brabourne — the stadium with a difference". The Hindu. Chennai, India. Diakses tanggal 8 Juni 2009. 
  258. ^ "Aussies claim elusive trophy". The Sydney Morning Herald. 6 November 2006. Diakses tanggal 18 Juni 2009. 

Referensi

Referensi

Pranala luar

  • (Inggris) Official site of the Municipal Corporation of Greater Mumbai
  • (Inggris) Official City Report