Anarko-Sindikalisme

Revisi sejak 18 Januari 2008 05.33 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Anarko-Sindikalisme adalah cabang dari anarkisme yang berkonsentrasi kepada pergerakan buruh[1]. Sindikalis merupakan kata Pracis yang bermakna "serikat buruh". Para penganut ideologi ini disebut dengan Anarko-Sindikalis. Anarko-Sindikalis berpendapat bahwa serikat buruh merupakan kekuatan yang potensial untuk menuju kepada revolusi sosial, menggantikan kapitalisme dan negara dengan tatanan masyarakat baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas pekerja.

Anarko-Sindikalis memandang serikat buruh berpotensi sebagai kekuatan revolusioner untuk perubahan sosial, mengganti sistem Kapitalisme dan negara dengan sebuah masyarakat baru yang dikelola secara demokratis oleh kaum pekerja. Anarko-Sindikalis berupaya menghapuskan sistem kerja-upah[2] dan negara atau kepemilikan pribadi terhadap alat produksi, yang menurut mereka menuntun pada pembagian kelas. Anarko-Sindikalis merupakan aliran gerakan anarkis yang populer dan aktif hingga hari ini. Gerakan Anarkos-Sindikalis memiliki pendukung yang cukup banyak di dunia dengan berbagai organisasinya diberbagai belahan dunia.

Pokok-pokok pikiran Anarko-Sindikalis

Prinsip-prinsip dasar Anarko-Sindikalis:

  1. Solidaritas kaum pekerja
  2. Aksi langsung
  3. Swa-kelola kaum pekerja
 
Bendera Anarko-Sindikalis

Solidaritas Kaum Pekerja bermakna anarko-sindikalis percaya bahwa semua pekerja, tak terlepas gender atau kelompok sukunya, berada dalam situasi yang serupa dalam kaitannya dengan majikan (kesadaran kelas). Lebih jauh lagi, hal itu berarti, dalam sistem kapitalisme, setiap kerugian atau keuntungan yang diciptakan kaum pekerja terhadap atau dari majikan akan berakibat kepada semua pekerja. Karena itu, untuk membebaskan diri, segenap pekerja mesti saling mendukung satu dengan yang lain di dalam konflik kelas yang mereka hadapi.

Anarko-Sindikalis percaya terhadap metode aksi langsung — yaitu, aksi yang secara langsung memperoleh keuntungan, sebagai lawan dari aksi tak langsung, seperti memilih perwakilan untuk duduk dalam pemerintahan — akan membebaskan ketertindasan mereka.[3]

Buku

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Sorel, Georges. 'Political Theorists in Context' Routledge (2004) hal. 248
  2. ^ Though not all seek to abolish wages per se. Ralph Chaplin states that "the ultimate aim of the General Strike as regards wages is to give to each producer the full product of his labor. The demand for better wages becomes revolutionary only when it is coupled with the demand that the exploitation of labor must cease." Chaplin, Ralph, 1933, The General Strike for Industrial Freedom, p. 6.
  3. ^ Rocker, Rudolf. 'Anarcho-Syndicalism: Theory and Practice' AK Press (2004) hal. 73

Pranala luar